PENDAHULUAN
Lumbung Gizi Desa adalah salah satu kegiatan inovasi yang dilakukan untuk
Kejadian Luar Biasa (SKD KLB). Disebutkan bahwa kasus gizi buruk adalah
dilakukan.
Padaherang sendiri terdapat 18 balita yang ditemukan gizi buruk dan 34 balita
1
menerapkan system kewaspadaan kasus gizi buruk di setiap desa, menggali
dan evaluasi terhadap kasus yang ada dengan bersumber daya dari
masyarakat.
pelayan publik terhadap kondisi yang ada di wilayah kerjanya yang didukung
dan disepakati oleh masyarakat desa dan Tenaga Gizi Puskesmas pada forum
kesehatan yang ada di desa dan menetapkan skala prioritas masalah kesehatan
yang ada di desa serta membahas solusi untuk memecahkan masalah tersebut
BugiZa tercatat ada 2 balita gizi buruk dan 3 balita gizi kurang, kemudian
masalah dalam makalah ini adalah bagaimana BugiZa sebagai sebuah inovasi
2
gizi buruk dan gizi kurang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Padaherang
terhadap masyarakat.
1.3 Tujuan
2. Mendeskripsikan kasus gizi buruk dan gizi kurang sebelum dan sesudah
inovasi BugiZa.
Padaherang.
1.4 Manfaat
2. Mendapat gambaran tentang kasus gizi buruk dan gizi kurang sebelum dan
Padaherang.
3
BAB II
PEMBAHASAN
BugiZa atau lumbung gizi desa adalah sebuah inovasi yang digagas
oleh penyusun selaku Kepala Puskesmas dan sekaligus pelayan publik yang
peduli terhadap adanya kasus gizi buruk di masyarakat. BugiZa sendiri adalah
gizi.
desa bekerja sama dengan puskesmas untuk membahas apa yang menjadi
masyarakat. Sementara pihak Puskesmas dengan tenaga gizi dan tim MTBS
Saat itu kasus gizi buruk sedang menjadi isu panas di wilayah
gizi buruk pada tahun 2016 di wilayah Kab. Pangandaran dan salah satu
4
kasusnya ada di desa yang menjadi tempat pelaksanaan MMD yang pada
waktu itu dilaksanakan di Desa Cibogo yang kemudian menjadi pilot project
gizi di desa yang menjadi pilot projectnya, inovasi BugiZa ini kemudian
Tabel 2.1
Jumlah Anak Dengan Masalah Gizi Tahun 2017
1 Cibogo 5 5 4 2 1 1 0 0 2 2
2 Padaherang 6 6 6 5 5 6 6 5 5 4
3 Karangpawitan 5 5 5 5 4 6 6 6 5 4
4 Kedungwuluh 4 4 4 3 3 5 3 3 2 2
5 Karangmulya 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5
6 Pasirgeulis 6 6 8 7 7 8 8 6 6 5
7 Paledah 10 9 9 8 8 8 9 9 8 8
8 Maruyungsari 6 6 7 7 7 5 5 4 4 3
9 Panyutran 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
Total kasus baru 52
Keterangan : 1. Kasus yang ada adalah kasus gizi buruk dan gizi kurang.
2. Total balita gizi buruk baru yang ditemukan sepanjang tahun
2017 adalah 18 balita.
3. Total balita gizi kurang baru yang ditemukan sepanjang
tahun 2017 adalah 34 balita.
5
Seperti yang terlihat dalam tabel, jumlah anak dengan masalah gizi
buruk dan gizi kurang tersebar rata di semua desa di wilayah kerja
kasus masalah gizi yang terdiri dari 2 anak dengan gizi buruk dan 3 anak
dengan gizi kurang. dengan adanya inovasi lumbung gizi desa yang berhasil
diselesaikan pada bulan ke 7, anak gizi buruk dan gizi kurang secara bertahap
status gizinya meningkat ke gizi baik, hal itu berbeda jauh dengan desa lain
dengan masalah gizi kurang. Hal itu justru menjadi indikator bahwa
masyarakat telah mampu mengenali balita yang mempunyai masalah gizi juga
berkesinambungan.
6
Tabel 2.2
Anak Dengan Gizi Buruk Sebelum dan Sesudah Inovasi BugiZa
lumbung gizi desa yang pada akhirnya diterapkan di seluruh desa di wilayah
cukup signifikan. Adapun balita gizi buruk yang kemudian muncul setelah
adanya BugiZa atau lumbung gizi desa, 4 dari 6 orang balita dengan gizi
buruk adalah gizi buruk dengan penyakit penyerta berat seperti jantung dan
TBC dan 4 dari 6 orang balita yang gizi buruk adalah warga pendatang baru.
Apabila tidak lagi ditemukan masalah balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang maka dana dapat dialihkan untuk ibu hamil dengan kekurangan
energi kronik (KEK) yang beresiko melahirkan bayi dengan berat badan bayi
lahir rendah yang menyumbang jumlah balita dengan masalah gizi. Apabila
sudah tidak ada lagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronik maka dana
7
dari lumbung gizi desa bisa dialihkan pada kegiatan yang bersifat promotif
pentingnya tablet tambah darah bagi remaja puteri, cara mengolah makanan
sehat yang benar dan materi lain lainnya sehingga diharapkan masyarakat
benar-benar terbebas dari masalah kesehatan gizi sesuai dengan tujuan semula
suksesnya BugiZa.
8
ciri-ciri gizi buruk dan gizi kurang secara kasar, melatih kader untuk
melaporkan kasus gizi buruk dan gizi kurang baru yang ditemukan).
bidan desa yang diteruskan ke petugas gizi. Petugas gizi dan tim MTBS
badan dan tinggi badan balita serta mengecek kesehatan balita. Apabila
menurut petugas gizi balita yang ditemukan positif berstatus gizi buruk
atau kurang maka kader akan langsung merekap balita tersebut kedalam
9
anak yang menderita masalah gizi buruk dan gizi kurang sekaligus
untuk memberikan edukasi kepada orang tua balita dengan masalah gizi
buruk dan gizi kurang tentang makanan yang baik untuk mendukung
higien sanitasi yang baik dan besar porsi minimal yang dianjurkan
bidan desa.
Dana dari desa juga memfasilitasi transport balita gizi buruk dan
gizi kurang untuk berobat ke puskesmas yang letaknya cukup jauh dari
desa, dan memfasilitasi rujukan ke rumah sakit bagi balita gizi buruk
Rumah sakit tapi dari golongan kurang mampu dan belum mempunyai
BPJS.
Adapun yang berperan aktif dalam kegiatan lumbung gizi desa adalah
sebagai berikut :
10
2. Kepala Desa merupakan ketua dan penanggung jawab kegiatan
masyarakat dan mengolah dana untuk balita dengan gizi buruk dan
petugas puskesmas yang terdiri dari dokter, petugas kesling, TPG, dan
menangani masalah kesehatan anak gizi buruk dan gizi kurang yang
11
higien sanitasi personal dan lingkungan serta memberikan konseling
gizi buruk dan gizi kurang. Bahkan saat pemaparan pertama inovasi
lumbung gizi desa adalah pada saat kegiatan MMD atau Musyawarah
Adapun dana dari lumbung gizi desa berasal dari donatur yang
desa, masyarakat mampu yang mau menjadi donatur, ibu balita yang
12
datang ke posyandu dan masyarakat lain yang tergerak untuk ikut
inovasi lumbung gizi desa kepada kepala desa dan PKK desa yang
kegiatan lokakarya mini lintas sektor rutin trimester yang didanai oleh
BOK Puskesmas.
kegiatan inovasi lumbung gizi desa di wilayah yang lebih luas yaitu
desa dan langkah mereplikasi kegiatan lumbung gizi desa dan pada
bulan maret tahun 2018 juga, kegiatan inovasi lumbung gizi desa
gizi desa.
13
Setelah lumbung gizi desa berjalan inisiator bekerja sama
lumbung gizi desa. CSR yang diharapkan menjadi sponsor lumbung gizi
lumbung gizi desa, menentukan dan mencari donatur lumbung gizi desa
dan status gizi pada calon penerima bantuan lumbung gizi desa.
14
1. Pembuatan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yaitu tahapan kegiatan
masyarakat terkait, kader dan tim penggerak PKK untuk ikut dalam
15
sebelumnya di cek kesehatan untuk memastikan adanya penyakit
pengobatan berkelanjutan.
hasilnya nanti masuk kedalam kas lumbung gizi desa. Dana lumbung
gizi dengan prioritas balita gizi buruk meliputi belanja vitamin dan
16
2.3.5 Pemantauan dan Evaluasi
dan Aparatur Desa sebagai salah satu pelaksana yang nantinya akan
laporan bulanan balita dengan masalah gizi buruk dan gizi kurang.
berjalan lambat dengan indikator berat badan tidak naik dalam kurun
17
sistem kewaspadaan gizi melaporkan kepada tim MTBS Puskesmas dan
bersama dengan panitia lumbung gizi desa yang lain merujuk balita
petugas gizi dan kader atau panitia lumbung gizi desa, dan apabila
perkembangan balita dengan gizi buruk atau gizi kurang itu terlihat
kasar dan tindakan fisioterapi lain yang menunjang ke arah kejar tumbuh
kembang balita.
adalah kepala desa. Buku keuangan dicek secara berkala oleh kepala desa
18
Apabila ada kesulitan atau hambatan dari aspek kesehatan, maka inovator
bersama tim MTBS akan diundang dalam pertemuan rutin tersebut dan
Desa
19
olahan menarik yang dijual kembali untuk menambah hasil
Desa
semakin parah.
20
pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD
menjadi status gizi baik dan yang satu naik status gizinya menjadi
gizi kurang yang artinya tidak ada lagi gizi buruk di Desa Cibogo.
lumbung gizi juga diberikan pada balita dengan status gizi kurang
gizi baik.
ada di desa.
21
pemerintah tapi juga aktif mengatasi masalah yang ada di
menderita penyakit pun dengan pengobatan yang baik dan gizi yang
pada balita gizi buruk yang sering sakit setelah gizi nya terpenuhi
balita dengan kebutuhan gizi yang kurang akan mudah sakit, sakit
status gizi turun dan daya tahan tubuh makin melemah seperti pada
22
balita dengan gizi buruk sebelum di intervensi kegiatan inovasi
project kegiatan inovasi lumbung gizi desa dan bahkan sudah bisa
6. Adanya inovasi lumbung gizi desa bisa menjadi angin segar dalam
Pangandaran.
selain bisa mengentaskan kasus masalah gizi yang ada juga bisa
masalah kesehatan dan gizi yang ada dan tidak menjadi warga yang
23
7. Adanya inovasi lumbung gizi desa memotivasi lembaga pemerintah
24
BAB III
3.1 Kesimpulan
2. Ada penurunan kasus gizi buruk dan gizi kurang yang cukup
Inovasi BugiZa.
3.2 Saran
gizi kurang.
25
2. Adanya Inovasi BugiZa diharapkan dapat menjadi motivasi bagi
26