Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Klasifikasi Bunga Edelweiss merapi (Liontopodium alpimum)

KINGDOM : Plantae

NAMA LOKAL :

NAMA SINONIM :

SPERMATOPHYTA : ( Menghasilkan biji )

DIVISI SUPER DIVISI : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

KELAS : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

SUB KELAS : Asteridae

ORDO : Asterales

FAMILI : Asteraceae

GENUS : Anaphalis

SPESIES : Anaphalis javanica, ( wikipedia )

Edelweis adalah salah satu tanaman khas yang berada didataran tinggi di negara Indonesia.
Buanga edelweis atau bunga abadi sebenarnya adalah bunga Leontopodium Alpinum yang banyak
ditemukan di dataran tinggi pegunungan Alpan Eropa. Di Indonesia sendiri edelweis pertama kali
ditemukan oleh seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819
silam dilereng gunung gede. Kemudian diteliti kembali lebih lanjut botanis asal Jerman lainya
benama Cari Hainrich Schultz. Tanaman ini pernah dijadikan gambar pada perangko oleh Pos Indonesia
pada tahun 2003. Julukan bunga abadi diberikan karena adanya hormon yang bisa mencegah kerontokan
pada bunga. Tanaman ini juga pernah dijadikan sebuah lagu pada film The Sound of music pada tahun 1965

Bunga Edelweiss berasal dari bahasa jerman yaitu ‘Edel’ yang berarti mulia dan ‘Weiss’ yang
berati putih. Warna putih dan harumnya melambangkan cinta, ketulusan, serta keabadian. Bunga
Edelwaiss disebut sebagai lambang cinta abadi karena sebutan ini muncul karena dibutuhkan
perjuangan yang sangat besar untuk mendapatkan bunga resebut. Jika kita ingin mendapatkan
bunga Edelwaiss tersebut, kita harus bersusah payah untuk mendaki gunung. Sama halnya dengan
kita mencari cinta sejati yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Edelwaiss juga memeiliki julukan bunga abadi, karena bunga Edelwaiss itu menkandung hormon
etilen yang berfungsi agar bunganya tidak bisa gugur. Tanaman ini suka tumbuh ditempat bebatuan
sekitar 1,800-3,000 meter (5,900-9,800 kaki) diatas permukaan laut.

Adapun keistimewaan dari bunga ini, yaitu Ekstrak dari bunga edelweiss dapat dijadikan
sebagai obat, dari peradaban kuno untuk mengatasi berbagai penyakit seperti diare, disentri, TBC
dan difteri. Karena bunga ini memiliki kandungan anti-oksidan yang cukup banyak, yaitu anti-
mikroba yang dapat membunuh jamur dan bakteri dan memiliki sifat anti-inflamasi atau radang.
Ekstrak dari bunga ini juga memiliki sifat pelindung yang sangat baik bagi keremajaan sel-sel dalam
kulit dan melindungi kulit agar tetap kelihatan muda dan segar dengan menghancurkan radikal
bebas yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Tamanan ini juga bisa dijadikan teh yang dapat
mengobati sirkulasi yang buruk, batuk, difteri dan kanker payudara. Bisa juga dijadikan salep
sebagai pelindung untuk kulit dari sinar UV, meredakan rasa sakit karena rematik, dan
menyembuhkan luka.

Berikut adalah fakta-fakta tentang Bunga Edelweiss:

Bunga edelweis menjadi terancam karena julukan bunga abadi.

Bunga Edelweis biasa berbunga saat musim hujan telah berakhir, biasanya pada bulan april
hingga september.

Bunga Edelweis biasanya tumbuh di tempat dengan ketinggian sekitar 1800 m, juga
tergantung dengan suhu udara dan kelembapan di ketinggian tersebut.

Bunga edelweis dijadikan bunga nasional negara austria, bunga edelweis yang dimaksud
adalah bunga Leontopodium Alpinum.

Dulu ada banyak pos pendakian yang merazia tas para pendaki, gunanya untuk menemukan bunga
edelweis di dalam tasnya, dan sanksi yang di berikan bagi yang ketahuan membawa tanaman
tersebut adalah dia harus menyimpan kembali bunga tersebut ke posisi semula. Tapi sepertinya
pos yang melakukan kegiatan tersebut sudah jarang kita temukan.

Pohon edelweis tumbuh rata-rata hanya setinggi 8 meter untuk gunung-gunung di jawa.

Nama umumnya berasal dari kata Jerman yaitu "Edelweiß" dari gabungan edel yang
berarti mulia dan weiß yang berarti putih.

Nama ilmiahnya adalah Latinisation dari leontopódion Yunani atau "cakar singa".

Nama ilmiah pertama untuk Leontopodium Alpinum yang sah diterbitkan sesuai dengan
nomenklatur binomial saat ini Gnaphalium Alpinum dalam edisi pertama (1753) dari Species
Plantarum Linnaeus.

Sejak 1822 (Cassini) Leontopodium telah tidak lagi dianggap bagian dari genus Gnaphalium,
tapi diklasifikasikan sebagai genus yang berbeda dalam suku Gnaphalieae. Pada tahun 2003,
Leontopodium Alpinum itu kembali diklasifikasikan sebagai subspesies dari Leontopodium nivale.
Dengan demikian, alpine edelweiss saat ini diakui sebagai yang dibagi menjadi dua subspesies.

Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu,
tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-
cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi
burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan
di Klasifikasi dan Morfologi Bunga Edelweis – Tanaman bunga edelweis adalah salah satu
tanaman yang sangat populer dan dikenal banyak masyarakat, tanaman ini biasanya dapat
ditemukan pada dataran tinggi seperti pegunungan, perbukitan dan juga lainnya. Selain itu,
tanaman edelweis ini termasuk kedalam genus yang terdiri dari 1.600 – 1.700 yang menyebar
di berbagai belahan dunia, dan juga memiliki spesies 30.000 spesies bahkan lebih. bawa turun
dar

i gunung untuk alasan-alascan estetis Secara umumnya, tanaman ini memiliki manfaat yang sangat
besar bagi kesehatan dan juga dikenal sebagai bunga abadi, dikarenakan tumbuh dengan baik pada
dataran tinggi tanpa memerlukan air yang cukup banyak dan juga dapat berbunga hingga bertahan cukup
lama. Secara sistematis botani, tanaman ini dapat diklasifikasi dan morfologi adalah sebagai berikut.

Morfologi bunga edelweis

1. Akar

Tanaman ini memiliki perakaran yang merambat atau hanya menyebar di permukaan,
biasanya tanaman ini memiliki sifat epifit yang hanya membutuhkan tanaman lainnnya untuk
melakukan bersimbosis yang membantu untuk memperluas penyerapan atau pengambilan air
dan nutrisi yang ada di dalam tanah.

2. Daun

Tanaman ini memiliki daun berwarna putih, berbulu, berbentuk tombak, pertulangan
menyirip, dan juga memiliki tangkai daun sekitar 3-20 cm bahkan lebih. Daun pada tanaman
ini juga memiliki manfaat yang sangat besar sebagai bahan alternatif untuk menyembuhkan
berbagai penyakit.
3. Bunga

Bunga tanaman ini terdiri dari 506 kepala bunga yang berwarna kuning, dan berukuran
sangat kecil. Bagian kepala bunga ini di tutupi dan di kelilingan dengan daun muda yang hampir
menyerupai bintang, dan juga tersusun dari beberapa kuntum. Penyerbuan bunga ini biasanya
di bantu dengan angin maupun binatang yang ada disekitar tanaman.

Anda mungkin juga menyukai