Anda di halaman 1dari 2

Aenin Nafisatul Mahmudah

16110078

KODRAT KEBERADAAN KARYA SASTRA

 Sebagai fakta semiotik, karya sastra adalah sistem tanda.

Terdiri atas : penanda (represantamen), seseorang (interpretant), sesuatu lain (objek), dasar
tertentu (ground). Ke-empat hal tersebut menentukan kodrat yang teapt dari suatu proses
semiotik.

 Jenis-jenis tanda itu antara lain berupa:

– Indeks : tanda yang menunjuk kepada konsep mengenai objek tertentu atas dasar
hubungan kausalitas atau kontiguitas.

– Ikon : mendasarkan hubungan antara ketiga satuan tanda di atas dengan dasar kemiripan
atau similaritas.

– Simbol : mendasarkan hubungan antara ketiganya pada konvensi atau kesepakatan.

 Karya sastra termasuk dalam jenis simbol. Karya sastra bermaterikan bahasa. Sedangkan
karya seni lainnya bermaterikan; misalnya : kaya lukis bermateri cat dan kanvas, seni patung
bermateri kayu atau batu, seni suara bermateri bunyi.

 Jenis tanda karya sastra adalah bahasa. Berbeda dengan materi karya sastra, bahasa bukanlah
benda mati, melainkan ciptaan manusia yang dengan demikian ada beban warisan kultural
dari suatu kelompok linguistik tertentu yang di kandungnya. Selain itu karya sastra juga
mengandung ilusi visual dan tiruan bunyi yang tidak terikat pada konvensi bahasa.

 Karya sastra memberikan ilusi mengenai kehidupan, seluruh jenis tanda yang ada dalam
kehidupan dapat menjadi jiwanya.

 Barthes dan Culler memandang segala hubungan penanda dan petanda sebagai
sesuatu yang tidak kodrati dan universal, melainkan sesuatu yang konvensional, yang
hanya didapat lewat pengertahuan atau proses belajar. Pengetahuan psikologi,
sosiologi, dan lain-lainnya yang digunakan sebagai alat untuk memahami petanda dari
suatu penanda adalah juga suatu konvensi. Karena itu, sangatlah masuk akal kalau
karya sastra disimpulkan sebagai sistem tanda yang kompleks.


 Karya Sastra dan Fakta Kemanusian Lain

Fakta semiotik termasuk fakta kemanusiaan. Fakta kemanusiaan nonsemiotik yang antara lain
meliputi segala sesuatu yang bersifat empirik seperti peristiwa sosial, politik, ekonomi, yang
tidak dipandang sebagai penanda dari suatu petanda yang bersifat konvensional.

Anda mungkin juga menyukai