Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

KLIPING CUACA

DISUSUN OLEH :
RANGGA QIDRO PRATAMA
KELAS 3 C
DAFTAR ISI :
 Pekalongan dan Batang Banjir, Ribuan Rumah Terendam Air

 Peringatan Dini Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan Lebat


Disertai Petir dan Angin Kencang

 BMKG Minta Waspadai Potensi Bencana Longsor Akibat Hujan Lebat


di Jabodetabek

 Banjir di Batang, 11 Perjalanan Kereta Api Terganggu

 Banjir 1,5 Meter Rendam Pekalongan, Prajurit TNI Dikerahkan


Evakuasi Korban

 Polisi Gendong Murid SD Seberangi Banjir Jalur Kaligawe demi


Ambil Rapor

 Dilanda Hujan Deras, Kebumen Dikepung Banjir dan Longsor

 Satu Dusun Tertimbun Tanah Longsor di Banjarnegara, Jawa


Tengah

 Gedung sekolah di Banjarnegara ambruk tertimpa longsor

 BMBMKG : Hujan lebat waspadai banjir dan longsor di Jawa


ningga NTT

Pekalongan dan Batang Banjir, Ribuan Rumah


Terendam Air
WARTA KOTA, PALMERAH--- Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten dan Kota
Pekalongan, serta Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sejak Sabtu (26/1/2019) malam hingga Minggu
pagi (27/1/2019) menyebabkan tiga daerah di Keresidenan Pekalongan terendam banjir.

Di Kabupaten Batang, ribuan rumah terendam banjir, antara lain di Kelurahan Proyonangan Tengah,
Kauman, Karanganyar, Watusalit, Desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Klidang Lor, dan
Klidang Wetan.

Ketinggian air di sejumlah wilayah kelurahan dan desa di Batang mencapai hingga sekitar 1 meter
sehingga ratusan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Adapun banjir yang melanda Kota Pekalongan, terutama di Kecamatan Pekalongan Utara,
menyebabkan hampir semua wilayah kelurahan terendam air, seperti Kelurahan Panjang Wetan,
Kandang Panjang, Bendan, Bandengan, dan Pabean.

Banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Pekalongan, antara lain Desa Wonokerto,
Jeruksari, Tirto, dan Kajen.

Selain merendam ribuan rumah ini, banjir yang melanda di wilayah kabupaten dan kota itu
mengakibatkan arus lalu lintas di jalan pantai utara tersendat karena kondisi jalan tergenang air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi,
mengatakan, ketinggian air yang merendam rumah penduduk rata-rata mencapai mencapai 1 meter
sehingga warga harus diungsikan ke lokasi yang lebih aman.

"Para warga yang rumahnya terendam kami ungsikan ke lokasi yang aman. Ada tujuh lokasi tempat
pengungsian, antara lain Pendopo Kabupaten Batang, masjid, Posko Kelurahan Karangasem Utara,
dan Kelurahan Watusalit," kata Ulul seperti dilansir Antaranews.com.

Ia mengatakan saat ini pemerintah kabupaten sedang melakukan evakuasi dan pantauan di sejumlah
lokasi banjir.

"Selain itu, kami juga akan merapatkan dengan instansi lainnya untuk penanganan para korban
banjir. Kami sudah siapkan untuk akomodasi untuk para korban banjir," katanya.

Bupati Batang, Wihaji, mengatakan, pada keadaan darurat dirinya sudah memerintahkan BPBD dan
semua OPD harus bergerak karena banjir yang terjadi sangat besar.

"Saya langsung turun ke rumah-tumah korban banjir. Tindakan darurat, kita ungsikan masyarakat
korban banjir ke posko pengungsian yang dilengkapi tim kesehatan dan dapur umum. Bagi
masyarakat korban banjir yang sakit akan dibawa ke rumah sakit," katanya.
Banjir yang melanda di Keresidenan Pekalongan tersebut merupakan yang paling tinggi dan terluas
selama beberapa tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pekalongan dan Batang Banjir, Ribuan Rumah
Terendam Air, http://wartakota.tribunnews.com/2019/01/27/pekalongan-dan-batang-banjir-ribuan-
rumah-terendam-air.

Editor: Aloysius Sunu D

Peringatan Dini Jabodetabek Hari Ini: Waspadai

Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang


Senin, 28 Januari 2019 08:52

@bmkg
Peringatan dini cuaca Jabodetabek, Senin (28/1/2019) hingga pukul 10:30.

BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca Jabodetabek pagi hingga siang


hari ini. Waspadai hujan lebat dan angin kencang.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan
peringatan dini cuaca untuk wilayah Jabodetabek.
Peringatan dini Jabodetabek atau Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi
berlaku hari Senin (28/1/2019).
Hujan sedang hingga hujan lebat bakal mengguyur sejumlah wilayah di
Jabodetabekj hari ini.
"Berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin
kencang pada pkl.09:00 WIB," demikian prakiraan cuaca BMKG menulis
informasi tersebut di website resmi BMKG.
Wilayah yang bakal diguyur hujan lebat disertai petir dan angin kencang
antara lain di Tanahsareal, Bogor Barat, Bogor Tengah, Bogor Selatan, Bogor
Timur, Bogor Utara, Babakanmadang, dan Sukaraja, Bogor.
Juga wilayah Citeureup, Sukamakmur, Megamendung, Ciawi, Cisarua,
Ciomas, Dramaga, Ciampea, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, Tambelang,
Cibitung, Sukatani, Karang Bahagia, Cikarang Utara, Suka Karya, Pebayuran,
Kedungwaringin, Cikarang Timur, dan sekitarnya.
Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang itu dapat meluas
ke wilayah Sukawangi, Tambun Utara, Tambun Selatan, Setu Bekasi,
Serangbaru, Cikarang Pusat, dan Cabang Bungin.
Perluasan juga bisa sampai ke Babelan, Bekasi Utara, Bekasi Timur, Rawa
Lumbu, Mustika Jaya, Bantar Gebang, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medan
Satria, Cibungbulang, dan Leuwiliang.
Juga wilayah Rumpin, Leuwisadeng, Rancabungur, Kemang, Ciseeng,
Tajurhalang, Bojonggede, Cibinong, Gunungputri, Klapanunggal, Jonggol,
Tenjolaya, Tamansari, Cijeruk, dan sekitarnya.
"Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl.10:30 WIB," tulis
prakirawan BMKG Pusat.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Peringatan Dini Jabodetabek Hari Ini: Waspadai
Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin
Kencang, http://wartakota.tribunnews.com/2019/01/28/peringatan-dini-jabodetabek-hari-ini-waspadai-
hujan-lebat-disertai-petir-dan-angin-kencang.

Editor: Suprapto

BMKG Minta Waspadai Potensi Bencana Longsor

Akibat Hujan Lebat di Jabodetabek


Jumat, 25 Januari 2019 08:59

Warta Kota/Rangga Baskoro

Hujan deras mengguyur kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (24/1/2019) sore.

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau


warga mewaspadai potensi bencana longsor dan banjir akibat hujan
lebat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
(Jabodetabek).
Prakirawan BMKG melalui laman resmi "www.bmkg.go.id" di Jakarta, Jumat
(25/1/2019), menuturkan, potensi hujan lebat diperkirakan
melanda Jabodetabek mulai pukul 07.10 WIB hingga 09.30 WIB.
Cuaca buruk itu berpotensi terjadi di Penjaringan, Kalideres, Benda,
Pademangan, Tanjung Priok, Kemayoran, Sawah Besar, Gambir, Tambora,
Taman Sari, Grogol Petamburan, Cengkareng, Batuceper, Karawaci, Periuk,
Jatiuwung, Cibodas, Tangerang, Cipondoh, Pinang, Karang Tengah, Serpong
Utara, Pondok Aren, Ciledug, dan Larangan.
Kemudian daerah Kembangan, Kebon Jeruk, Palmerah, Pesanggrahan,
Serpong, Setu Tangerang, Gunung Sindur, Parung, Tajur Halang, Bojong
Gede, Tanah Sareal, Bogor Barat, Bogor Tengah, Bogor Utara, Kemang, dan
Dramaga.
BMKG memprediksi hujan berintensitas tinggi bisa meluas ke wilayah Koja,
Cilincing, Kelapa Gading, Johar Baru, Cempaka Putih, Senen, Menteng,
Tanah Abang, Matraman, Pulo Gadung, Jatinegara, Tebet, Setia Budi,
Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Ciputat Timur, Ciputat, Pamulang,
Bojongsari, Sawangan, Cipayung Depok, Cibinong, Tapos, Cilodong,
Sukmajaya, Pancoranmas, dan sekitarnya.
"Untuk para camat dan lurah daerah rawan banjir atau longsor agar
mengantisipasi dengan siagakan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum
(PPSU) dan segera tindak lanjuti genangan," prakirawan mengimbau.
(Antara)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BMKG Minta Waspadai Potensi Bencana
Longsor Akibat Hujan Lebat di Jabodetabek, http://wartakota.tribunnews.com/2019/01/25/bmkg-
minta-waspadai-potensi-bencana-longsor-akibat-hujan-lebat-di-jabodetabek.

Editor: Hertanto Soebijoto

Banjir di Batang, 11 Perjalanan Kereta Api


Terganggu
Taufik Budi, Jurnalis · Minggu 27 Januari 2019 09:47 WIB
Petugas meninjau
rel kereta terdampak banjir di Bateng, Jateng. Foto: Okezone/PT KAI
BATANG - Sebanyak 11 perjalanan kereta api (KA) terganggu akibat banjir yang
merendam jalur rel di pantura Batang, Jawa Tengah (Jateng).
PT KAI memberlakukan pengalihan melalui Tegal, Purwokerto, Jogya, Solo,
Kedungjati, Brumbung, Semarang dan sebaliknya.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengatakan, titik banjir
antara stasiun Batang-Ujungnegoro km 76 +1/8. Genangan banjir itu awalnya
diketahui masinis kp/2722B (semen) pada Sabtu 26 Januari pukul 23.42 WIB, di
km 76+1/8 petak jalan Batang-Ujungnegoro.
"Selanjutnya di kilometer tersebut dijaga petugas jalan rel dan jembatan guna
memantau perkembangan," kata Kris, Minggu (27/1/2019).

ADVERTISEMENT

Hasil pantauan di lokasi banjir, pukul 00.20 WIB, petak jalan Batang-Ujungnegoro
km 76+0/4 dan km 76+1/8 jalur hulu (arah Surabaya) dinyatakan tidak bisa
dilewati untuk operasional KA.
"Jalur KA terendam air sedalam 50 sentimeter di atas kop rel. Kemudian pada
pukul 02.28 WIB jalur hilir ada gogosan km 76+2/4 (4 titik panjang ± 4 m),"
terangnya.
Dengan kondisi tersebut, perjalanan KA terganggu, antara lain :
KA dari barat
- Ka 48 (sembrani) berhenti sta Batang berjalan jalur kiri Btg-Ujn
- Ka 132 (parcel) berhenti sta Batang lambat 217'
- Kp 11844 (petikemas) berhenti sta Pekalongan lambat 308'
- Ka 150 (menoreh) berhenti sta Pekalongan lambat 175'
- Ka 4 (ab Angrek) berhenti sta Pekalongan lambat 186'
- Ka 74 (Harina) posisi sta Tegal lambat 128'
KA dari timur
- Ka 131 (parcel) berhenti sta Kuripan lambat 153'
- Ka 177 (kertajaya) sta Weleri lambat 151'
- Ka 171 (Matarmaja) sta Kalibodri lambat 120'
- kp/12393 (kirim rangkaian) sta Kalibodri lambat 138'
- ka 141 (Majapahit) sta Semarang tawang lambat 70'
Direktur Operasional PT KAI Slamet Suseno mengintruksikan untuk segera
menginformasikan kepada penumpang di KA-KA terganggu perjalannnya.
"Sehubungan hal banjir, kondisi lalu lintas pantura juga banjir dan macet sehingga
operasional Perjalanan KA direncanakan dialihkan rutenya dengan "jalan
memutar" melalui Tegal, Purwokerto, Jogya, Solo, Kedungjati, Brumbung,
Semarang dan sebaliknya," ujar dia.
(fzy)

Banjir 1,5 Meter Rendam Pekalongan, Prajurit


TNI Dikerahkan Evakuasi Korban

Taufik Budi, Jurnalis · Minggu 27 Januari 2019 12:19 WIB


Banjir
rendam hampir seluruh wilayah di Pekalongan (Foto: Taufik/iNews)

PEKALONGAN - Sebagian besar Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng),


terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak, Sabtu 26 Juni 2019, sore.
Salah satu daerah terdampak paling parah adalah Kecamatan Pekalongan Utara dan
Pekalongan Timur, hingga setinggi 1,5 meter.
Mengetahui adanya banjir di wilayahnya, Komandan Kodim 0710/Pekalongan
Letkol Inf Muhammad Ridha langsung memerintahkan jajarannya untuk
membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. Koramil 19/Pekalongan Utara
langsung turun ke lapangan mengevakuasi warga.
ADVERTISEMENT

Salah satu Babinsa Sertu Alexius yang berada di lokasi banjir menerangkan, banjir
yang terjadi di wilayah Pekalongan Utara ini akibat hujan lebat selama berjam-jam.
Akibatnya air Kali Loji meluap hingga ke perkampungan.
"Hampir seluruh wilayah Pekalongan Utara terdampak banjir, dengan ketingian air
bervariasi, dan yang paling parah adalah di Dukuh Bugisan Kelurahan Panjang
Wetan dengan ketinggian air mencapai kurang lebih 1,5 meter," ujarnya, Minggu
(27/1/2019).
Hingga saat ini, Kodim 0710/Pekalongan terus mengerahkan bantuan personel
untuk membantu evakuasi warga yang hendak mengungsi daerah yang lebih aman.
"Untuk sementara pengungsi yang sudah berada di pengungsian antara lain berada
di Kantor PMI kurang lebih 100 orang, dan di GOR Jetayu kurang lebih 76 orang.
Dimungkinkan jumlah pengungsi akan bertambah karena banjir juga belum surut,"
ujarnya.
(aky)
Dilanda Hujan Deras, Kebumen Dikepung Banjir
dan Longsor
Antara, Jurnalis · Rabu 16 Januari 2019 14:01 WIB

Foto Ilustrasi Okezone

KEBUMEN - Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa


Tengah, mengakibatkan banjir dan tanah longsor di daerah tersebut sejak Selasa 15
Januari 2019 sore.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana
Daerah(BPBD) Kabupaten Kebumen, Muhyidin mengatakan, hujan yang terjadi
sejak kemarin, meskipun tidak terus menerus mengakibatkan timbulnya genangan
air dan tanggul jebol.
"Wilayah yang dilanda banjir, antara lain di Kecamatan Karanganyar, Alian,
Adimulyo, dan Pejagoan," kata Muhyidin seperti dikutip Antaranews.com, Rabu
(16/1/2019).

Menurut dia, sebagian besar banjir menggenangi areal persawahan mencapai


ratusan hektare. Selain itu, menggenangi beberapa ruas jalan, tetapi masih bisa
dilalui arus lalu lintas.
"Memang beberapa ruas jalan ada yang tergenang banjir, tetapi tidak sampai
memutuskan arus lalu lintas. Banjir sebagian besar menggenangi areal persawahan,
tidak sampai menggenangi permukiman," katanya.
Ia mengemukakan, tanggul jebol mengakibatkan banjir di Desa Wanareja,
Kecamatan Karanganyar sehingga tujuh rumah terdampak banjir. Selain banjir di
wilayah tersebut juga terdapat pohon kelapa tumbang mengenai dua rumah.

ADVERTISEMENT

Pohon tumbang juga terjadi di Dusun Kebulen, Desa Sidarum, Kecamatan Sempor
mengenai bagian depan rumah warga atas nama Suparmin (64).
Ia mengatakan, luapan Sungai Karanganyar menggenangi areal persawahan di
Desa Meles, Desa Karangmiri, dan Desa Plarangan. Banjir juga terjadi di Dusun
Jonggol, Desa Aditirto, Kecamatan Pejagoan.
Selain banjir, beberapa wilayah juga terjadi tanah longsor, yakni di Desa
Tanjungseto, Kecamatan Sempor, mengakibatkan satu rumah terdampak.
Kemudian di Desa Wanakrama, Kecamatan Alian longsor menutupi jalan menuju
Wadaslintang. Saat ini sedang didatangkan alat berat untuk membuka akses jalan
tersebut.
"Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian bencana di beberapa
wilayah tersebut," kata Muhyidin.

(wal)
Polisi Gendong Murid SD
Seberangi Banjir Jalur Kaligawe
demi Ambil Rapor
Taufik Budi, Jurnalis · Senin 17 Desember 2018 14:28 WIB

Petugas polisi
saat menggendong murid SD (foto: ist)

SEMARANG - Banjir yang menggenangi jalur pantura Kaligawe Semarang, Jawa


Tengah kian parah. Seorang pelajar perempuan yang hendak mengambil rapor ke
sekolah harus digendong polisi untuk menyeberang agar pakaian seragamnya tak
basah.
“Tadi ketika pengaturan lalu lintas, melihat anak kecil yang kebingungan
menyeberang, Dia maju mundur melihat genangan banjir setinggi 60 sentimeter.
Setelah melepas sepatu, ternyata kalau dia nekat menyeberang seragamnya bakal
basah kuyup,” kata Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin, Senin (17/12/2018).
Dia pun bergegas menghampiri bocah tersebut dan menawarkan bantuan
menggendong agar bisa menyeberang. Dengan malu-malu bocah perempuan itu
mengangguk. Tangan mungilnya segera menggapai leher polisi. Sementara
tubuhnya menempel erat di gendongan punggung sang polisi.
ADVERTISEMENT

“Ya namanya pelayan masyarakat, ketika ada yang membutuhkan maka kita sebisa
mungkin membantu. Apalagi ini anak-anak yang hendak ke sekolah. Katanya mau
ambil rapor. Kasihan kalau sampai pakaian dan tasnya basah semua,” terang
Zaenul.

Banjir yang melanda jalur pantura Kaliagawe sangat dikeluhkan pengguna jalan.
Genangan air setinggi lebih dari 50 sentimeter menjadi momok bagi kendaraan
yang melintas. Banyak sepeda motor dan mobil pribadi yang mogok akibat mesin
kemasukan air.
“Kita lakukan pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Selain itu juga
banyak lubang-lubang jalan sehingga membahayakan pengendara yang tidak
mengetahui titiknya. Bakal terperosok jatuh. Makanya kita imbau seluruh
pengguna jalan untuk hati-hati,” tandasnya
BMKG: Hujan Lebat, Waspadai Banjir dan
Longsor di Jawa Hingga NTT

Warga membersihkan meterial tanah longsor pasca bencana di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya,
Jawa Barat, Rabu (14/11/2018). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Oleh: Dipna Videlia Putsanra - 26 November 2018

Sebagian wilayah Jawa diguyur hujan selama beberapa pekan terakhir yang menimbulkan
dampak bencana hidrometeorologi.

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat


waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan dari hujan lebat yang mengguyur
wilayah Jawa beberapa pekan terakhir. Dampak lanjutan itu bisa berupa banjir, tanah
longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Menurut keterangan pers yang diterima Tirto, Senin (26/11/2018), BMKG memantau dan
menganalisis curah hujan yang menunjukkan sebagian wilayah Jawa telah diguyur hujan
selama beberapa pekan terakhir yang menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi
seperti genangan, banjir, dan longsor.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R. Prabowo menjelaskan, ada sirkulasi angin
tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga 3 hari ke depan yang mengakibatkan
terbentuknya daerah pertemuan angin di sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur
(NTT).

"Kondisi cuaca tersebut memberikan dampak pada peningkatan pembentukan dan


pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," ujar Prabowo dalam keterangan pers.

Selain itu, aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia turut mendukung
pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Tenggara serta Maluku.

"Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir
dan angin kencang khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat [NTB] dan Nusa
Tenggara Timur [NTT] dalam 5 [lima] hari ke depan [26 – 30 November 2018],” tambah
Prabowo.
Satu Dusun Tertimbun Tanah Longsor di Banjarnegara,
Jawa Tengah
Terakhir kali diperbarui 13/12/2014
 Nurhadi Sucahyo

Tanah longsor menyapu dusun Jemblung, Banjarnegara, 12 Desember 2014 (Foto:


VOA/Nurhadi)
Teruskan
Hujan deras di kawasan Provinsi Jawa Tengah sejak hari Kamis lalu telah
menimbulkan bencana di berbagai kawasan. Yang terparah terjadi di Kabupaten
Banjarnegara, dimana satu dusun diterjang tanah longsor.
BANJARNEGARA, JAWA TENGAH —
Bencana tanah longsor terjadi pada hari Jumat malam (12/12). Dusun Jemblung,
di Kabupaten Banjarnegara berada di sebuah lembah kecil, dengan perbukitan di
belakangnya.

Hujan yang terus turun selama dua hari menyebabkan bukit itu longsor dan
menyapu dusun yang berpenduduk lebih dari 300 orang itu. Sekitar 200 orang
dapat menyelamatkan diri.

Sisanya dinyatakan hilang sampai saat ini, di tengah upaya pencarian oleh tim
gabungan dari TNI, Polri, Badan Sar, PMI, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, dan sejumlah organisasi masyarakat di bidang kebencanaan.
Muhammad Najib, salah satu petugas di posko Kecamatan Karangkobar
mengatakan kepada VOA, data korban yang masih hilang sulit ditentukan dengan
pasti, karena data jumlah penduduk yang belum jelas. Namun dipastikan lebih
dari 100 orang yang masih tertimbun longsoran.

“Kalau jumlahnya pastinya dari beberapa sumber belum bisa memastikan, tetapi
kurang lebih yang tertimbun sekitar 100, ada 35 rumah, terdiri dari sekitar 82
kepala keluarga. Lokasinya, karena itu ada di jurang, kendaraan sulit masuk
kesana. Dari jalan, lokasi longsornya sekitar 50 meter di bawah jalan utama. Jadi
memang jalan desanya juga tertimbun, sehingga kendaraan tidak bisa masuk
kesana,” kata Muhammad Najib.

Sampai pukul 14.00 hari Sabtu, tim gabungan yang melakukan pencarian korban
telah menemukan 12 korban meninggal. Pencarian terkendala oleh cuaca dan
medan berat, karena akses jalan terputus oleh longsoran tanah.

Menurut koordinator tim gabungan, Letkol Inf. Edy Rohmatullah, ada 600
personel di tim ini. Untuk membantu mencari korban, tim telah menggunakan
peralatan life locator dan acoustic device untuk mendeteksi detak jantung
maupun gerakan di bawah longsoran tanah.

Kepala Markas Palang Merah Indonesia, Kabupaten Banjarnegara, Edi Purwanto


kepada VOA mengatakan, konsentrasi kini juga diberikan untuk penanganan
korban selamat. Sekitar 40 korban luka tengah dalam perawatan dan sekitar 400
orang mengungsi di lima titik pengungsian.

“Secara umum kita melakukan pelayanan, baik untuk korban selamat maupun
untuk yang cedera. Kita ada personil di lapangan tetapi juga fokus untuk
membantu korban yang sekarang menjadi pengungsi,” kata Edi Purwanto.

Banjarnegara adalah Kabupaten yang memiliki kawasan pegunungan dengan


resiko tanah longsor cukup tinggi. Pada hari Kamis (11/12) dan Jumat (12/12)
kemarin, setidaknya terjadi tanah longsor di 25 lokasi meski dalam skala kecil.

Longsor di dusun Jemblung adalah yang terbesar. Korban dikhawatirkan jauh lebih
besar dari perkiraan, karena tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi juga
pemakai jalan lintas antarkabupaten yang melewati kawasan itu. Setidaknya, dua
korban meninggal ditemuan dari sebuah mobil yang saat itu sedang melintas
disana.
Gedung Sekolah di Banjarnegara Ambruk
Tertimpa Longsor
Uje Hartono - detikNews

Bangunan sekolah di
Banjarnegara tertimpa longsor. Foto: Uje Hartono/detikcom

Banjarnegara - Sebagian gedung SDN 3 Gumelem Kulon, Banjarnegara ambruk tertimpa


tanah longsor. Gedung tersebut tertimpa longsor akibat talud setinggi 7 meter ambrol akibat
hujan deras di wilayah tersebut pada Senin (3/12).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman


mengatakan longsor terjadi di Kecamatan Susukan itu akibat intensitas hujan pada Senin
(3/12) kemarin membuat talud di Desa Gumelem Kulon longsor dini hari tadi. Meski tidak
ada korban jiwa, tapi material longsor menimpa gedung sekolah.

"Kejadiannya dini hari tadi. Karena berdasarkan laporan intensitas hujan di sana cukup
tinggi," terangnya saat dihubungi, Selasa (4/12/2018).

Arief menjelaskan material longsor menimpa salah satu ruang kelas di SDN 3 Gumelem
Kulon. Beberapa fasilitas sekola di SDN 3 Gumelem Kulon rusak akibat tertimpa material
longsor.
Gedung SD di Banjarnegara
tertimpa longsor. Foto: Uje Hartono/detikcom

"Ada satu ruang kelas yang rusak tertimpa material. Untuk jumlahnya (kerugian) masih kami
assessment," ujarnya.

Saat ini, BPBD, TNI, warga dan relawan lainnya masih berada di lokasi longsor untuk
mengevakuasi material longsor.
(sip/sip)

Anda mungkin juga menyukai