Hipermobilitas Sendi Pada Anak-Anak Dengan Skoliosis Idiopatik PDF
Hipermobilitas Sendi Pada Anak-Anak Dengan Skoliosis Idiopatik PDF
E-mail: hand_y19@yahoo.com
Abstrak: Hipermobilitas sendi adalah suatu keadaan dimana gerakan sendi kecil dan sendi
besar meningkat, dibandingkan dengan gerakan normal serta lebih sering terjadi pada anak-
anak, dan lebih banyak pada anak perempuan. Hipermobilitas sendi didiagnosis hampir
setengahnya pada anak-anak dengan skoliosis idiopatik, dengan derajat ringan dan sedang,
serta biasanya terjadi lebih tinggi pada skoliosis dengan skoliosis lengkung tunggal.
Skoliosis idiopatik adalah suatu keadaan skoliosis dimana secara klinis dan radiologis tidak
ditemukan adanya penyebab khusus.
Kata kunci : hipermobilitas sendi, idiopatik skoliosis
1
Pendahuluan terjadi pada 12% murid di Amerika
Secara umum hipermobilitas pada dengan rentang umur 5-17 tahun, 18%
sendi didiagnosis ketika gerakan sendi adalah perempuan dan 7% laki-laki. Studi
kecil dan sendi besar meningkat yang dilakukan Vougiouka dkk. juga
berdasarkan umur, jenis kelamin, dan ras, yang tidak berbahaya terjadi pada 8,78%
dan remaja bervariasi secara signifikan, Hakim dan Graham juga menganalisis
sekitar 7-65%. Ketidaksesuaian ini hasil dari tujuh pemeriksaan pada anak-
dalam tes skrining, jenis kelamin, dan hipermobilitas sendi terjadi pada 10-15%
sendi diikuti dengan beberapa gejala yang menggunakan skala Beighton pada anak-
punggung, sakit pada lutut bagian depan mengindikasikan bahwa sebanyak 64,6%
(sendi femoro-patella), sakit pada kaki, pes anak menunjukkan hipermobilitas pada
planus, yang juga disertai dengan sendi. Jumlah yang sama juga diperoleh
ketidakseimbangan postur tubuh, dan yang oleh Inonencia Arocena dkk. yang
sendi yang luar biasa sangat khas pada sendi adalah 55% pada anak-anak berumur
stabilitas postur. Selain itu, anak-anak dan abnormal tulang belakang yang paling
remaja dengan hipermobilitas sendi dapat sering dengan prevalensi bervariasi secara
menderita pemendekan napas, kurangnya signifikan dari 0,3% - 15,3%. Hal ini bisa
pengembangan dinding dada saat respirasi kongenital, disebabkan oleh cacat tulang
dan prolaps katup mitral.1 vertebra atau iga, gangguan sistemik atau
4
patah tulang serta propriosepsi abnormal kelemahan ligamen atau jaringan ikat yang
pada sendi. disebabkan oleh protein atau masalah
Kelainan ini menyebabkan distribusi hormon. Jaringan ikat terbentuk dari
abnormal penggunaan dan keausan pada beberapa tipe serat protein; serat protein
sendi, yang berarti bahwa sendi yang aus ini termasuk jaringan penyambung elastin,
dapat menyebabkan osteoartritis. Beberapa yang akan memberi elastisitas, dimana
orang hipermobilitas tidak disertai dengan elastisitas ini berbeda pada setiap orang.
gejala atau kondisi medis. Bagaimanapun, Wanita secara umum lebih fleksibel
orang-orang dengan sindrom sebelum periode menstruasi, dan bahkan
hipermobilitas akan banyak permasalahan, akan lebih fleksibel pada stadium akhir
sebagai contoh sendi mereka dengan dari kehamilan, ini semua disebabkan oleh
mudah sekali dapat cedera, lebih mudah efek dari hormon relaksin. Hormon ini
terjadi dislokasi yang disebabkan oleh berperan pada pengembangan pelvis
lemahnya stabilitas sendi, dan ini dapat sehingga kepala bayi dapat keluar. Ketiga
bermula dari masalah kelelahan otot adalah gerakan otot yang dikontrol oleh
karena otot bekerja lebih berat untuk sistem saraf, dan mempengaruhi jarak
mengkompensasi kelemahan ligamen atau pergerakan sendi.4
jaringan ikat yang menopang pergerakan
sendi. Hipermobilitas sendi lebih sering Hal-hal yang bisa terjadi pada
terjadi pada anak-anak, dan lebih banyak hipermobilitas sendi
4
pada perempuan dari pada laki-laki. Orang-orang dengan sindrom
hipermobilitas dapat menimbulkan
Etiologi kondisi-kondisi lain yang disebabkan oleh
Ada tiga faktor yang mempengaruhi ketidakstabilan sendi dan jaringan ikat,
pada orang-orang yang berbeda. Yang seperti cedera atau terkilir, tendinitis atau
pertama adalah bentuk dari tulang yang bursitis, ketika melakukan aktivitas,
dekat persendian, beberapa sendi secara osteoarthritis yang terjadi lebih awal,
normal mempunyai kisaran gerak yang subluksasi atau dislokasi, terutama pada
besar, seperti sendi bahu dan sendi daerah bahu dan panggul, cedera lutut,
panggul. Bentuk ujung kedua tulang ini punggung, syndrom temporomandibular
dekat persendian berbentuk bulat dan joint, dan peningkatan kompresi saraf,
terletak dalam sebuah cekungan. Jika contohnya syndrom carpal tunnel.4
cekungan ini dangkal, sendi dapat dengan
mudah dislokasi. Yang kedua adalah
5
Diagnosis menunjukkan hipermobilitas sendi dengan
Beberapa pemeriksaan bisa sensitivitas 80-85% dan spesifisitas 80-
digunakan untuk menegakkan diagnosis 90%.1
hipermobilitas sendi seperti, Beighton
scale, Carter and Wilkinson method,
Marshall test, Bulbena scale, dan
kuesioner Hakim dan Grahame. Namun
pada saat ini pemeriksaan yang sering
dipakai untuk hipermobilitas sendi adalah
Beighton scale dan kuesioner dari Hakim
dan Grahame.1
Beighton scale
Metode ini paling banyak digunakan
dalam skrining secara klinis. Pemeriksaan
Gambar 3. A) menyentuh lantai dengan kedua telapak
ini terdiri atas : menyentuh lantai dengan tangan B) ekstensi sendi metacarpophalangeal jari kelima
C) abduksi ibu jari ke lengan bawah D) hiperekstensi siku
telapak tangan, ekstensi sendi E) hiperekstensi lutut.1
Penatalaksanaan
Pada bayi dan anak-anak dengan
skoliosis idiopatik, terapi dilakukan
apabila Cobb angle >35o. Pemberian gips
merupakan penanganan terbaik
Gambar 7. Penggunaan gips pada bayi & anak
dibandingkan dengan menggunakan
penyangga (brace) (Gambar 7). Interval Ada dua tipe brace yang sering
penggunaan gips ditentukan dengan digunakan yaitu Boston brace dan
pertumbuhan rata-rata anak, tetapi Milwaukee brace (Gambar 8). Boston
biasanya penggantian gips dibutuhkan brace dipakai pada daerah thoracal,
selama 2-3 bulan. Skoliosis yang tidak lumbal, sacral, sedangkan Milwaukee
merespons baik dengan penanganan brace, dipakai pada daerah servikal,
konservatif dianjurkan untuk tindakan thoracal, lumbal, dan sacral. Brace
pembedahan.5 membantu mengurangi progresivitas
Pada skoliosis idiopatik remaja kurva, brace harus digunakan 16-23 jam
o
dengan Cobb angle < 20 harus difollow sehari dan harus dipakai sampai terjadi
up secara periodik setiap 4-6 bulan dan kematangan tulang, yang biasanya terjadi
gambaran x-ray harus dilakukan jika pada usia 14 tahun pada wanita dan 16
diduga terjadi perburukan. Fisioterapi tahun pada laki-laki, pada saat ini pasien
dapat dilakukan walaupun skoliosis yang secara bertahap dilepaskan dari brace.
diderita ringan. Penanganan dengan brace Secara periodik, selama terapi brace,
direkomendasi untuk skoliosis dengan radiograf dilakukan untuk mengetahui
10
manfaat terapi. Skoliosis yang tidak secara signifikan, sekitar 7-65%, dimana
merespons baik dengan penanganan didapatkan perempuan lebih banyak
konservatif, maka dianjurkan untuk dibanding dengan laki-laki. Sebagian besar
5
tindakan pembedahan. dari peneliti mencatat bahwa kejadian
hipermobilitas sendi diikuti dengan
beberapa gejala yang menyertai, seperti
sakit pada punggung, sakit pada lutut
bagian depan (sendi femoro-patella), sakit
pada kaki, pes planus, yang juga disertai
dengan ketidakseimbangan postur tubuh,
dan yang terutama adalah postur skoliosis.
Skoliosis adalah perubahan
Gambar 8. A) Milwaukee brace B) Boston brace
abnormal bentuk tulang belakang yang
pada tingkat keparahan, juga pada umur ini bisa kongenital, disebabkan oleh cacat
dan stadium pertumbuhan tulang. Pada tulang vertebra atau iga, gangguan
dan pertumbuhan tulang yang sudah matur idiopatik. Skoliosis idiopatik dilaporkan
umumnya tidak mengalami progresif. Pada kira-kira 85% dari kasus dan ini
anak-anak dengan skoliosis idiopatik 80% menegaskan bahwa tidak ada penyebab
Kesimpulan
Sebagai penutup, studi mengenai
hipermobilitas sendi pada skoliosis
idiopatik sangat jarang hanya mengenai
prevalensi, tentang bagaimana skoliosis
idiopatik dapat menyebabkan
hipermobilitas sendi atau sebaliknya perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut.
Daftar Pustaka
1. Czaprowski D, Kotwicki T,
Pawlowska P, Stolinski L. Joint
hypermobility in children with
idiopathic scoliosis. Journal of
scoliosis. 2011; 6:22
2. Tsiligiannis T, Grivas TB. Pulmonary
function in children with idiopathic
scoliosis. Biomed central. 2012; 7:7
3. Hamilton N, Weimar W, Luttgens K.
Kinesiology : scientific basis of
human motion. 11th ed. New York:
McGraw-Hill; 2008
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Hypermo
bility
5. Trobisch P, Suess O, Schwab F.
Idiopathic scoliosis. Deutsches
Arzteblatt International. 2010;
107(49): 875-84
12