Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

SOHO merupakan singkatan dari Small Office Home Office. SOHO merupakan suatu hunian
seperti apartemen atau rumah yang di dalamnya dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas
kantor. Para pemilik hunian tersebut mempunyai izin legal untuk menggunakan rumah ataupun
apartemennya sebagai unit hunian maupun sebagai unit kantor.

Secara singkat, Soho adalah sebuah tempat yang berfungsi ganda yaitu sebagai tempat tinggal
dan kantor yang berguna untuk melakukan berbagai pekerjaan di dalam rumah. Jenis profesi yang
banyak menggunakan Soho adalah arsitek, penulis, desainer, koki, fotografer, dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi serta meninjau dari sisi efektivitas dan efisiensi, maka
banyak orang sudah mulai beralih pada konsep SOHO ini. SOHO menawarkan konsep bekerja
dari rumah di mana kantor sebagai tempat bekerja menyatu dengan rumah sebagai tempat tinggal.
Dengan konsep ini, diharapkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja dapat lebih ditingkatkan,
terutama dari segi waktu.

Informasi yang disusun berdasarkan data pencarian dari kata kunci yang dipakai pengguna di
situs Jora Indonesia hingga pertengahan bulan November 2017 tersebut juga memaparkan jika
mayoritas pencari kerja di Indonesia saat ini berasal dari kategori usia 18-24 tahun (58,02%) di
mana pekerjaan freelance dan paruh waktu masuk ke dalam lima besar pekerjaan paling dicari.
Dari hasil riset menemukan bahwa bidang kerja desain, guru bahasa Inggris, admin, dan web
developer adalah jenis pekerjaan yang paling banyak menarik tenaga kerja freelancer, dengan
Jakarta sebagai lokasi yang paling banyak menawarkan pekerjaan freelance. Tren pencarian
lowongan kerja paruh waktu dan freelance ini pun diperkirakan semakin meningkat menjelang
akhir tahun karena banyaknya peminat yang mencari kerja sampingan menjelang libur akhir tahun.

Dari data freelance diatas dapat disimpulkan bahwa hunian SOHO sangat dibutuhkan pada
jaman modern ini mengingat lahan yang sudah semakin sedikit dan lalu lintas yang cukup padat,
maka dari itu saya sarankan agar hunian SOHO dapat diterapkan pada jaman modern ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain interior SOHO yang sesuai dengan profesi DJ ?
2. Bagaimana cara mendesain unit SOHO yang efektif dan efisien untuk seorang DJ ?

1.3 Tujuan & Manfaat


A. Tujuan
1. Mengetahui desain interior SOHO yang sesuai dengan profesi DJ
2. Mengetahui bagaimana cara mendesain unit SOHO yang efektif dan efisien untuk
seorang DJ

B. Manfaat

1. Manfaat akademis : perancangan interior pada apartemen ini dapat menambah pemahaman
tentang standar – standar perancangan yang sesuai dengan kebutuhan masing – masing
ruang serta dapat memahami tentang perancangan ruang tersebut sesuai dengan karakter
penghuni.
2. Manfaat praktis : dapat mengembangkan ide dalam perencanaan dan perancangan
apartemen serta interiornya sesuai dengan kebutuhan penghuni, dan juga dapat
memecahkan masalah yang dalam proyek perencanaan dan perancangan interior dengan
menerapkan ide – ide dan gagasan – gagasan yang ada.

1.4 Batasan Desain

Batasan Desain menguraikan tentang batasan aturan ruang lingkup permasalahan dalam
perancangan. Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dirumuskan agar pembahasan lebih
detail:

a. Batasan jenis ruang 1. Eksterior Batasan desain pada ruang eksterior ialah balcon. Interior
Batasan desain pada ruang interior ialah kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, ruangan
kerja.

2
b. Batasan luas lahan Batasan luas lahan yang dibangun yaitu dari 1 are, dengan tinggi
maksimal 6,5m.

c. Pengguna seorang DJ bernama Adi Wiradharma berumur 20 tahun.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Definisi Apartemen dan SOHO
A. Apartemen

Apartemen adalah tempat tinggal ( yang terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi,
dapur, dsb ) yang berada pada 1 lantai bangunan bertingkat. Atau Bangunan bertingkat, terbagi
dalam beberapa tempat tinggal.

Jadi Apartemen / Flat merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil
sebagian kecil dari suatu ruang bangunan, seringkali disebut “rumah-rumah”. Didalam apartemen
itu ada beberapa rumah yang ditinggali oleh keluarga yang berbeda. Saat ini tinggal di apartemen
menjadi gaya hidup dan kebutuhan masyarakat modern masa kini karena lokasi apartemen yang
strategis membuat banyak kalangan yang menggemari model hunian ini. Biasanya dibangun dekat
dengan kawasan perkantoran, bisnis, industri, sekolah, pusat perbelanjaan, pusat hiburan serta
dekat dengan akses tol.

B. SOHO

SOHO merupakan singkatan dari Small Office Home Office. SOHO merupakan suatu hunian
seperti apartemen atau rumah yang di dalamnya dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas
kantor. Para pemilik hunian tersebut mempunyai izin legal untuk menggunakan rumah ataupun
apartemennya sebagai unit hunian maupun sebagai unit kantor.

Secara singkat, Soho adalah sebuah tempat yang berfungsi ganda yaitu sebagai tempat tinggal
dan kantor yang berguna untuk melakukan berbagai pekerjaan di dalam rumah. Jenis profesi yang
banyak menggunakan Soho adalah arsitek, penulis, desainer, koki, fotografer, dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi serta meninjau dari sisi efektivitas dan efisiensi, maka
banyak orang sudah mulai beralih pada konsep SOHO ini. SOHO menawarkan konsep bekerja
dari rumah di mana kantor sebagai tempat bekerja menyatu dengan rumah sebagai tempat tinggal.
Dengan konsep ini, diharapkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja dapat lebih ditingkatkan,
terutama dari segi waktu.

4
Konsep SOHO cenderung diaplikasikan oleh orang yang berbisnis dalam bidang jasa, seperti
penulis, konsultan, pengacara, desainer, programmer, dan lain sebagainya. Mereka cenderung
bekerja sendiri atau dengan jumlah pegawai yang sedikit atau kurang dari 10 orang. Walaupun dari
segi ukuran kantornya kecil dengan jumlah pegawai yang sedikit, kantor ini harus tetap ditata
dengan profesional supaya klien merasa yakin menggunakan jasa yang ditawarkan.

2.1.2 Tipologi Apartemen

A. jenis bangunan apartemen

Apartemen dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sistem kepemilikan,


golongan ekonomi penghuninya, arsitektural bangunannya, jenis pembiayaanya, serta sistem
pelayanan dan kelengkapannya.

1. Berdasarkan Sistem Kepemilikannya


Berdasarkan sistem kepemilikiannya, apartemen digolongkan menjadi dua yaitu :
a.Sistem Sewa
Pada apartemen ini, penghuni hanya membayar sewa unit yang ditempatinya kepada pemilik
apartemen dan biasanya dibayar per bulan atau per tahun. Biaya untuk keperluan utilitas
ditanggung oleh penghuni, sementara biaya maintenance dan gaji pegawai pengelola apartemen
ditanggung oleh pemilik.
b. Sistem Beli

Apartemen dengan sistem beli dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Kepemilikan Bersama
Setiap penghuni memiliki saham dalam perusahaan pemilik apartemen serta menempati satu unit
tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan. Penghuni hanya dapat menjual unitnya kepada orang
yang telah dianggap cocok oleh penghuni apartemen lainnya. Apabila terdapat unit apartemen
yang kosong, maka saham akan dibagi rata diantara penghuni dan penghuni harus menanggung
semua biaya maintenance secara bersama hingga terdapat penghuni yang baru.

2. Condominium
Pada apartemen ini setiap penghuni menjadi pemilik dari unitnya sendiri dan memiliki kepelikan
yang sama dengan penghuni lainnya terhadap fasilitas dan ruang publik. Penghuni bebas untuk

5
menjual, menyewakan, atau memberikan kepemilikannya kepada orang lain. Jika terdapat unit
yang kosong, maka biaya maintenance bangunan akan ditanggung oleh badan pengelola apartemen
tersebut.

2.Berdasarkan Golongan Ekonomi

Berdasarkan golongan ekonomi, apartemen digolongkan menjadi tiga yaitu :


•Apartemen golongan bawah
•Apartemen golongan menengah
• Apartemen golongan atas

Perbedaan diantara ketiga jenis apartemen ini hanya terletak pada ukuran ruang pada tiap unit
apartemen atau hunian, serta fasilitas yang disediakan oleh apartemen tersebut. Semakin besar
ukuran unit dan semakin banyak fasilitas yang tersedia, semakin mahal harga per unit apartemen
tersebut.

3.Berdasarkan Arsitektural Bangunan

Secara arsitektural bangunannya, apartemen digolongkan berdasarkan ketinggian bangunannya,


sirkulasi vertical, sirkulasi horizontal, penyusunan lantai, bentuk masa, standar besaran ruang,
serta jumlah kamar tidur.
a. Low Rise Apartment
Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara dua sampai empat lantai. Apartemen jenis ini
umumnya terletak di daerah pinggiran kota dengan kepadatan npenduduk yang rendah. Memiliki
banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan, serta ruang terbuka
yang luas untuk memisahkan antar masa bangunan.

b.Mid rise Apartment


Apartemen ini memiliki jumlah lantai antara empat hingga delapan lantai
c.High Rise Apartment
Apartemen ini memiliki lantai diatas delapan lantai. Tipe apartemen ini biasanya merupakan
golongan apartemen kelas menengah ke atas karena biasanya dibangun pada daerah yang memiliki
keterbtasan lahan dan harga lahannya mahal dengan konstruksi bangunan yang cukup
mahal.apartemen jenis ini berlokasi di tengah kota dan cukup dekat dengan pusat bisnis.

6
4. Berdasarkan Jenis Pembiayaannya

Berdasarkan jenis pembiayaannya, apartemen dapat digolongkan menjadi dua yaitu :


•Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah
•Apartemen yang dibiayai oleh swasta atau investor
Perbedaan diantara kedua jenis aparrtemen ini berpengaruh terhadap status kepemilikan unit-
unit dalam apartemen tersebut. Apartemen yang dibiayai oleh pemerintah relative mempunyai
harga yang lebih murah daripada apartemen yang dimiliki oleh swasta.

5. Berdasarkan Sistem Pelayanan dan Kelengkapannya

Berdasarkan sistem pelayanan dan kelengkapannya, apartemen digolongkan menjadi tiga yaitu :
a.Apartemen Serviced dan Furnished
Apartemen ini dijual atau disewakan lengkap dengan perabotan standar seperti meja dan klursi
makan, sofa ruang duduk, tempat tidur, lemari, dan lain-lain, serta terdapat pelayanan
pembersihan dan pemeliharaan ruang dari pihak pengelola.

b. Apartemen Serviced dan Non – Furnished

Pada apartemen ini setiap unit dijual atau disewakan tanpa perabotan namun dilengkapi dengan
pelayanan sebagaimana layaknya hotel

c.Apartemen Non-Serviced dan Non Furnished


Apartemen ini dijual atau disewakan tanpa perabotan dan tanpa pelayanan

6. Apartemen berdasarkan Sirkulasi Horizontal

Sirkulasi horizontal pada apartemen adalah berupa koridor. Berdasarkan macam koridor,
apartmene dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a.Single Loaded corridor apartment


Apartemen dengan tipe ini dibagi menjadi dua yaitu :

7
1.Open Corridor Apartment
Koridor ini bersifat terbuka dengan pembatas terhadap ruang-ruang berupa tembok atau railing
yang ketinggiannya tidak lebih dari 1 – 1.5 meter.

2.Closed Corridor Apartment


Koridor ini bersifat tertutup oleh dinding, kadang memiliki bukaan berupa jendela ataupun jalusi
atau bahkan tidak ada bukaan sama sekali.

b. Double load corridor apartment

Tipe koridor pada apartemen ini dikelilingi oleh unit-unit hunian sehingga seringkali terletak di
tengah-tengah bangunan.

7. Apartemen Berdasarkan Sirkulasi Vertikal

Berdasarkan sirkulasi vertikal utamanya adalah menggunakan tangga. Ketinggian bangunan


apartmen ini maksimal hanya empat lantai. Apartmen ini dirancang dengan koridor seminimal
mungkin dan hanya kebanyakan unit hunian dekat dengan tangga sirkulasi. Apartemen ini dibagi
menjadi dua berdasarkan letak tangga sirkulasinya yaitu :
a.Core–type walk up apartment
Pada apartemen ini, sirkulasi dikelilingi oleh unit-unit hunian. Berdasarkan jumlah unit hunian
yang mengelilinginya, apartemen ini dibgi menjadi tiga yaitu :
-Duplex : tangga sirkulasi apartmen dikelilingi dua unit hunian
-Triplex : tangga sirkulasi apartemen dikelilingi tiga unit hunian
-Quadruplex : tangga sirkulasi apartemen diklilingi tiga unit hunian

b.Corridor–typewalkupapartment
Pada apartemen ini tangga sirkulasi terletak di kedua ujung koridor. Dengan menggunakan tipe
sirkulasi ini dapat memperbanyak jumlah unit pada satu lantai.

8
c. Elevator Apartment
Pada apartement ini sirkulasi vertical utamanya adalah menggunakan elevator atau lift yang juga
memiliki sirkulasi sekunder berupa tangga darurat. Umumnya apartemen ini dilengkapi denganm
lobby atau ruang tunggu lift. Ketinggian bangunannya umumnya diatas enam lantai.

8. Apartemen Berdasarkan Sistem Penyusunan Lantai

a.Simplex Apartment
Pada apartemen ini semua ruangan pada unit berada pada satu lantai. Sistem ini banyak dijumpai
pada daerah kota yang memiliki kepadatan tinggi dan permintaan akan hunian yang banyak.
Kelemahan dari apartemen ini adalah banyaknya space yang terbuang untuk koridor.

b.Duplex Apartment
Pada paartemen ini, setiap unit ruangan terdiri dari dua lantai sehingga ruangan – ruangan pada
unit hunian akan terbagi mkenjadi dua lantai.kelebihan dari sistem ini adalah untuk menghemat
ruang untuk sirkulasi ( koridor )apabila lift deprogram tidak berhenti pada setiap lantai dan
memberikan kesan luas pada penghuninya.

c.Triplex Apartment
Sama seperti sistem duplex, type ruang ini memiliki tiga lantai dalam satu unit apartemen.
Apartemen ini biasanya diperuntukkan bagi kalangan yang sangat mewah

9.Berdasarkan Bentuk Massa Bangunan

Terdapat tiga golongan bangunan berdasarkan bentuk masa yaitu :


1.Slab
Pada bentuk ini antara tinggi bangunan dan lebar bangunan memiliki dimensi yang sebanding
sehingga bangunan berbentuk seperti kotak yang pipih. Biasanya memiliki koridor yang
memanjang dengan unit-unit hunian berada di salah satu atau kedua sisi koridor.

9
2.Tower
Pada apartemen berbentuk tower, lebar dan panjang bangunan lebih kecil dibandingkan dengan
ketinggian bangunan, sehingga bentuk bangunan seperti tiang. Biasanya ketinggian bangunannya
diatas 20 lantai. Sistem sirkulasinya menggunakan core karena menggunakan lift. Variasi bentuk
tower dibagi menjadi dua yaitu:

a.Single Tower

Apartemen ini mempunyai satu masa bangunan. Core umumnya terletak di tengah dan ruang
koridor dapat diminimalkan. Unit-unit bangunan kaan terletak dekat dengan tangga dan lift.
Berdasarkan bentuk masa, apartmen dengan satui tower dapat dibedakan menjadi tower plan,
expanded tower plan, cicular plan, cross plan, dan five wing plan

b.MultiTower
Apartemen ini memiliki lebih dari satu masa bangunan. Antara masa bangunan dapat dihubungkan
oleh satu masa bangunan penghubung atau hanya dengan pedestrian penghubung saja. Apabila
masa bangunan dihubungkan oleh suatu masa penghubung, umumnya masa penghubung terletak
di tengah dengan masa lainnya yang mengelilingnya. Lift dan tangga diletakkan pada masa
penghubung tersebut.

10
b. jenis unit dalam apartemen

1. Tipe Apartemen Studio

Gambar 2.1 Tipe Apartemen Studio

( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Tipe ini paling sering kita dengar. Biasanya luas apartemen studio tak lebih dari 20 hingga 30
meter persegi (tergantung dari masing-masing developer). Bagian dalamnya mengusung konsep
satu ruang yang sudah termasuk kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Sekilas seperti kamar hotel
dan sederhana. Tipe apartemen studio juga merupakan tipe terkecil dari semua tipe yang biasa
ditawarkan developer apartemen di Indonesia .

11
2. Tipe Apartemen Alcove Studio

Gambar 2.2 Tipe Apartemen Alcove Studio ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Luasnya hampir sama dengan tipe apartemen studio. Namun apartemen tipe alcove studio
berbentuk “L”, di mana ruang terkecilnya bisa Anda jadikan sebagai kamar tidur karena dapat
lebih privasi. Tipe ini biasa disebut half room.

3. Tipe Apartemen Convertible Studio

Gambar 2.3 Tipe Apartemen Convertible Studio ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Jenis ini termasuk dalam apartemen studio plus. Tak jauh berbeda dengan studio, namun
apartemen ini mempunyai ukuran sedikit besar untuk dapat menciptakan ruang berdinding sebagai
pembatas untuk kamar tidur.

12
4. Tipe Apartemen Convertible

Gambar 2.4 Tipe Apartemen Convertible ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Apartemen convertible punya ruang cukup besar dan berdinding sebagai pemisah yang dapat
digunakan sebagai ruang tidur, ruang makan atau ruang tengah. Untuk dekorasi lain, Anda juga
dapat menyimpan barang pada dinding tersebut.

Misalnya, dibagian tengah dinding letakkan TV yang menjorok ke dalam sehingga TV tersebut
dapat dibolak-balik untuk ke dua arah. Dengan dekorasi seperti ini tentunya Anda dapat
memaksimalkan barang-barang agar lebih fungsional.

13
5. Tipe Apartemen Loft

Gambar 2.5 Tipe Apartemen Loft ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Apartemen ini memiliki plafon/ langit-langit yang sangat tinggi dan jendela besar dibanding tipe
lainnya. Sekilas tampilannya seperti loteng, karena pada apartemen ini memiliki tambahan ruang
setengah lantai yang dinamakan loft dan biasa digunakan untuk kamar tidur.

Diberbagai negara Eropa dan Amerika, tipe ini tengah menjadi hits karena dianggap memiliki
sirkulasi udara yang baik serta terkesan lebih luas.

6. Tipe Apartemen Junior 1 Bedroom

Gambar 2.6 Tipe Apartemen Junior 1 Bedroom ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

14
Selain apartemen studio, banyak developer apartemen di Indonesia yang juga menawarkan tipe
ini. Ukurannya sedikit lebih besar dibanding tipe studio. Jika studio berkonsep 1 ruang tergabung,
junior 1 BR memiliki pembatas dinding antara ruang tidur dan dapur.

7. Tipe Apartemen Junior 4

Gambar 2.7 Tipe Apartemen Junior 4 ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com)

Bukan berarti memiliki 4 kamar tidur, tetapi apartemen ini memiliki 4 ruang terpisah, seperti ruang
tamu, dapur, kamar tidur dan ruangan kecil lainnya. Biasanya ruangan tersisa dimanfaatkan
menjadi ruang kerja.

15
8. Tipe Apartemen 2 Bedroom

Gambar 2.8 Tipe Apartemen 2 Bedroom ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Selain tipe studio dan junior 1 bedroom, jenis apartemen yang satu ini juga banyak tersedia di
Indonesia. Apartemen 2 bedroom lebih besar dibanding studio atau junior 4, luasnya sekitar 35
hingga 45 meter persegi. Tersedia 2 kamar tidur yang ukurannya sama besar (atau sedikit berbeda),
ruang tengah dan dapur terpisah.

9. Tipe Apartemen 3 Room

16
Gambar 2.9 Tipe Apartemen 3 Room ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com)

Ilustrasi terbaik dari jenis apartemen 3 room adalah apartemen jalan kereta api. Karena tersedia
beberapa kamar yang terhubung langsung dengan pintu tanpa terpisah oleh lorong. Di mana
apartemen memiliki tiga kamar tidur, namun tata letaknya tidak menciptakan lebih dari satu atau
dua kamar tidur.

10. Tipe Apartemen Classic Six

Gambar 2.10 . Tipe Apartemen Classic Six ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

Dibeberapa negara Eropa dan Amerika, gedung yang berusia tua tapi masih sangat kokoh dapat
direnovasi untuk dijadikan apartemen jenis ini. Memiliki 3 kamar tidur, ruang makan besar, ruang
tamu, dan dapur terpisah.

Lokasi apartemen cenderung berada di area yang populer, misalnya jika di New York, apartemen
ini berada di Upper East Side.

17
11. Tipe Apartemen Duplex dan Triplex

Gambar 2.11 Tipe Apartemen Duplex dan Triplex ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com)

Yaitu jenis apartemen dengan 2 atau 3 tingkat berurutan. Jenis apartemen ini sedikit unik dalam
tata letak, pasalnya karena memiliki ruang lebih luas, tingkat kedua atau ketiga mungkin hanya
digunakan untuk kamar tidur saja, bahkan mungkin memiliki kamar mandi disetiap tingkat.

12. Tipe Apartemen Garden

Gambar 2.12 . Tipe Apartemen Garden ( sumber : https://www.olympicresidence-sentul.com )

18
Sebenarnya istilah ini berlaku untuk dua letak apartemen. Pertama, apartemen yang menghadap
ke taman atau memiliki taman. Kedua, jenis apartemen yang terletak di basement (bagian bawah/
bawah tanah) sehingga letak jendela lebih rendah dibanding halamannya.

2.1.3 Sejarah Kemunculan SOHO

Sebelum abad ke-19, dan penyebarana revilusi industry di seluruh dunia, hamper semua
kantor adalah kantor kecil atau kantor rumah, dengan hanya beberapa pengecualian.
Sebagian besar bisnis kecil, dan dokumen yang menyertai mereka terbatas. Revolusi
industry mengumpulkan para pekerja di pabrik – pabrik, untuk memproduksi barang secara
massal. Dalam sebagian besar keadaan, mitra kerah putih – pekerjaan kantor –
dikumpulkan juga di gedung – gedung besar, biasanya di kota – kota atau daerah pinggiran
kota yang padat penduduk.
Dimulai pada pertengahan 1980-an, muculnya computer pribadi dan mesin faks,
ditambah terobosan dalam telekomunikasi, menciptakan peluang bagi pekerja kantor untuk
melakukan desentralisasi. Desentralisasi juga dianggap menguntungkann pengusaha dalam
hal overhead yang lebih rendah dan produktifitas yang berpotensi lebih besar.

2.1.4 Tinjauan Profesi Pengguna

A. kegiatan dan standar ruang gerak

1. Disjoki atau joki cakram atau (bahasa Inggris: Disc jockey, disingkat DJ, atau kadang-
kadang "deejay") adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau
musik yang telah direkam sebelumnya. Umumnya media hasil rekaman yang digunakan adalah
media diska atau cakram, dan karena kemahirannya dalam memainkan cakram membuat profesi
ini dikenal sebagai joki cakram, atau lebih dikenal dengan disjoki (ejaannya dalam bahasa
Inggris disc jockey). Sekarang istilah itu tidak hanya merujuk kepada kemahiran mengatur
lagu/musik dalam medium cakram, tetapi juga dalam bentuk medium lainnya.

19
Standar Ruang Gerak

Ukuran untuk sebuah studio DJ yang ideal setidaknya membutuhkan lahan sekitar 4×5 meter.

Gambar 2.13 . meja dj ( sumber : https://russian.alibaba.com)


Bahan: frame aluminium paduan: 6061-T6, 30*2mm tangga truss.
Ukurannya standar Dimensi unfolde:
lebar: 1330mm
tinggi: 1150mm
kedalaman: 904.1mm
Dimensi ketika dilipat:
panjang: 904.1mm
tinggi: 166mm

B. peralatan yang dibutuhkan

Peralatan paling pokok yang diperlukan untuk seorang DJ untuk menjalankan aksinya terdiri dari:

20
1. Controller DJ pioneer

Gambar 2.14 Controller Pioneer


Sumber : https://www.lazada.co.id/peralatan-dj/
2. Mixer

Gambar 2.15 Mixer Pioneer


Sumber : https://www.sweetwater.com/store/detail/ModelOne--allen-and-
heath-playdifferently-model-1-dj-mixer

3. Komputer

Gambar 2.16 Komputer


Sumber : https://s0.bukalapak.com

21
4. Sound System fullset

Gambar 2.17 Sound System Fullset


Sumber : https://www.newbecca.com/product/522687966948

5. Mikrofon set

Gambar 2.18 Mikrofon Set


Sumber : https://www.dhgate.com/product/full-set-metal-condenser-
microphone-bm-800/414252429.html

6. Meja DJ

Gambar 2.19 Meja DJ


Sumber : http://icemenyk.blogspot.com/2015/11/meja-disc-jockey.html
22
microphone-bm-800/414252429.html
7. Headphone

Gambar 2.20 HeadPhone


Sumber : https://www.aliexpress.com/item/Original-Brand-Steelseries-
Siberia-V2-3-Color-Edition-Gaming-Headphone-noise-isolating-game-
Headphones-Headset-for/32464925180.html

2.2 Tinauan Desain Interior

2.2.1 Sifat-Sifat Ruang, Sirkulasi, & Organisasi Ruang

A. Sonasi Ruang (Zoning)


Kebutuhan jenis ruang dalam rumah tinggal tergantung dari jenis kegiatan yang akan dilakukan
pada rumah tinggal tersebut. Terdapat beberapa macam ruang yang biasanya ada dan sering
digunakan dalam rumah-rumah tinggal di Indonesia, masing-masing ruang ini memiliki fungsi
khusus.

1.Zoning Publik
Pada umumnya zona publik ini mempunyai akses ke pintu utama dimana pencapaiannya mudah
baik dari luar maupun dari dalam (Ruang tamu, carpoort,foyer)

2.Zoning Semi Publik


Merupakan tempat sebagai wadah interaksi dengan seluruh anggota keluarga (penghuni rumah)
dan kadang dengan orang luar terdekat (kerabat) Yang termasuk zona semi publik adalah Ruang
keluarga (ruang TV),Ruang makan

23
1. Zoning Privat
Merupakan zona yang biasanya hanya diakses dan digunakan oleh anggota keluarga (penghuni
rumah) Yang termasuk dalam zona pribadi antara lain adalah ruang tidur dan ruang kerja / belajar.

2. Zoning Semi Privat


Zona ini tingkat privasinya masih tinggi namun orang lain/tamu dengan kepentingan tertentu dapat
masuk ke area ini.Yang termasuk zona semi privat antara lain ruang hobi, home theatre, dan
perpustakaan.

B. Sirkulasi Ruang
Hubungan Jalan Dengan Ruang
Jalan mungkin dihubungkan dengan ruang-ruang dalam cara-cara berikut :
Melalui ruang- ruang

Gambar 2.21 melalu ruang-ruang


Sumber : http://remigius.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18426/M23c.pdf
Kesatuan tiap-tiap ruang dipertahankan
 Konfigurasi jalan fleksibel
 Ruang-ruang perantara dapat dapat dipergunakan
 Untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruangnya

24
Menembus ruang-ruang

Gambar 2.22 menembus ruang-ruang


Sumber : http://remigius.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18426/M23c.pdf

 Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring, atau sepanjang
sisinya
 Dalam memotong sebuah ruang, suatu jalan menimbulkan pola-pola istirahat dan gerak
didalamnya

Berakhir dalam ruang

Gambar 2.23 berakhir dalam ruang


Sumber : http://remigius.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18426/M23c.pdf

 Lokasi ruang menentukan jalan


 Hubungan jalan-ruang ini digunakan untuk pendekatan dan jalan masuk ruang-
ruang
 Penting yang fungsional dam simolis

25
C. Organisasi Ruang
1. Organisasi Tepusat

Gambar Organisasi Terpusat 2.24 (sumber:vijaycool.files.wordpress.com)

Mungkin ini termasuk organisasi ruang terpusat terbesar didunia dimana bukan hanya ruang -
ruang, tetapi manusia juga terlibat didalamnya. pola sirkulasi yang terjadi didalamnya merupkan
pola sirkulasi spiral, dimana manusia mengitari bagian utamanya yaitu ka'bah. serta seluruh ruang
berada disekitarnya sangat terkait dengan bagian utama dari pusat itu. walaupun ruang sekunder,
namun secara fungsi tidak dapat dipisahkan begitu saja karena memiliki keterkaitan yang erat satu
sama lain.

26
2. Organisasi Linear

Gambar 2.25 Organisasi Linear (sumber:Filespropertywal.com)


Organisasi linear yang Penempatan ruang penting pada titik-titik belok rangkaian linier. ini
dimaksudkan untuk menarik perhatian sekaligus sebagai objek perhatian yang disusun secara
khusus demi menarik minat pembeli pada kawasan perumahan ini. karena bila ruang - ruang yang
disusun secara linier dapat memberikan kesan lugas dan eksklusif. linier juga memberi kesan
mengalir seperti air dan berkelanjutan.

3.Organisasi Radial

27
Gambar 2.26 OrganisasiRadial ( sumber : http://sporttobe.blogspot.com/2010/04/mungkin-ini-termasuk-organisasi-
ruang.html )

Organisasi ruang yang bersifat ekstrovett dimana memadukan organisasi ruang terpusat dan linier.
yang mengembang keluar ruang lingkupnya. secara geometri organisasi ini termasuk asimetris
tetapi memiliki sumbu pusat karena ini merupkan gabungan dari terpusat dan linier.ditunjau dari
sirkulasinya dapat berupa radial, spiral maupun loop.

4. Organisasi Grid

Gambar 2.27 Organisasi Grid ( sumber : http://sporttobe.blogspot.com/2010/04/mungkin-ini-termasuk-organisasi-


ruang.html)
Organisasi grid terdiri dan bentuk-bentuk dan ruang-ruang di mana posisinya dalam ruang dan
hubungan antar ruang diatur oleh pola atau bidang grid tiga dimensi.
Sebuah grid diciptakan oleh dua pasang garis sejajar yang tegak lurus yang membentuk sebuah
pola titik-titik teratur pada pertemuannya. Apabila diproyeksikan dalam dimensi-ketiga, maka pola
grid berubah menjadi satu set unit ruang modular berulang.
Bagian-bagian grid dapat bergeser untuk mengubah kontinuitas visual maupun kontinuitas ruang
yang melampaui daerahnya.

28
5.OrganisasiCluster

Gambar 2.28 OrganisasiCluster ( sumber (http://sporttobe.blogspot.com/2010/04/mungkin-ini-termasuk-organisasi-


ruang.html)

Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan pendekatan fisik untuk
menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri dart ruang-
ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat visual yang umum
seperti wujud dan orientasi.
Di dalam komposisinya, organisasi ini juga dapat menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran,
bentuk dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat
penata visual seperti simetri atau sumbu. Kondisi simetris atau aksial dapat dipergunakan untuk
memperkuat dan menyatukan bagian-bagian organisasi dan membantu menegaskan pentingnya
suatu ruang atau kelompok ruang.

2.2.2 Elemen Pembentuk Ruang

A. Lantai : Selain berfungsi sebagai penutup ruang bagian bawah, lantai berfungsi sebagai
pendukung beban dan benda-benda yang ada diatasnya seperti perabot,manusia sebagai civitas
ruang, dengan demikian dituntut agar selalu memikul beban mati atau beban hidup berlalu lalang
diatasnya serta hal-hal lain yang ditumpahkan diatasnya.(Mangunwijaya, 1980 : 329).

29
Jenis-jenis lantai yang akan digunakan dalam pembangunan apartemen :

1.lantai keramik

Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibel pakai tinggi dan dapat
diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik
juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material keramik
adalah hangat.

Gambar 2.29 gambar lantai keramik ( sumber: http://rumahidolaku.com/macam-macam-lantai-rumah)

2.lantai kayu

Bahan yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata parquetry.
Material kayu memiliki kesan hangat dan alami.

Gambar 2.30 Lantai Kayu (Sumber : http://hargadepo.com/harga-lantai-kayu.html)

30
B. Dinding : Dinding bangunan dari segi fisika bangunan memiliki fungsi antara lain :

1. Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan pokok yaitu
tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan daya tekuk akibat beban vertikal tersebut.

2. Fungsi pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung


dari pandangan langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan– kepentingan pribadi atau
khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)

Gambar 2.31 gambar dinding( sumber : https://indonesian.alibaba.com )

Jenis dinding yang akan digunakan dalam pembangunan apartemen :

1. Dinding Batako

Batako merupakan suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama
semen portland, air, dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Menurut bentuknya
batako dibedakan menjadi dua yaitu batako berlubang (hollow block) dan batako tidak berlubang
(solid block).

31
Gambar 2.32 gambar dinding batako ( sumber : http://architectaria.com )

2.Dinding batu bata

Gambar 2.33 Dinding Bata


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata
Dinding batu bata merupakan dinding yang paling banyak digunakan dalam
pembangunan gedung baik gedung sederhana, perumahan, atau gedung berukuran besar
kelebihan menggunakan batu bata antara lain : kedap air sehingga jarang terjadi rembesan
pada tembok akibat air hujan, jarang terjadi keretakan pada tembok, kuat dan tahan lama.
Kekurangan menggunakan batu bata yaitu : waktu pemasangan lebih lama, dan biaya yang
lebih tinggi.
a. 3. Dinding Bata Hebel

Gambar 2.34 Dinding Bata Hebel


Sumber : https://kolakaterbaru.blogspot.co.id

32
Bata hebel/celcon dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Dinding bata
hebel/celcon adalah bahan bangunan pembentuk dinding yang mutu kualitasnya tinggi.
Kelebihan menggunakan batu hebel/celcon adalah kedap air sehingga kecil
kemungkinanterjadinya rembesan air, ringan, tahan api, pemasangan lebih cepat dan
pemotongan lebih mudahhanya dengan menggunakan gergaji. Sedangkan kekurangannya
adalah harga relative mahal, tidak semua tukang bisa memasang bata jenis ini dan hanya
toko material besar yang menjual jenis bata ini.

C. Plafon : Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata “ceiling”, yang berarti
melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat
dikatakan: Ceiling adalah sebuh bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandang normal
manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk
ruang dengan bidang yang ada dibawahnya.

Gambar 2.35 gambar plafon ( sumber : https://www.google.co.id/search?q=gambar+plafon+minimalis&safe )

33
Jenis plafon yang akan digunakan dalam pembangunan apartemen :

1. Plafon gypsum

Gambar 2.36 gambar plafon gypsum ( sumber : https://rumahlia.com )

Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah dalam pengerjaan dan
juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan sebagai
rangka untuk plafon gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga
yang memakai kayu.

2.Plafond triplek

Gambar 2.37 Plafond Triplek


Sumber : http://www.rumahminimalispro.com

Pemasangan plafond ini dapat dipasang lembaran tanpa dipotong-potong maupun


dapat dibagi menjadi empat bagian supaya lebih mudah dalam penataan dan
pemasangannya. Angka plafond dapat menggunakan kasau 5/6 dengan ukuran rangka
kayu 67cm 4 67 cm. Arena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan
jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.

34
2.2.3 Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang
Pintu adalah salah satu dari ulilitas yang paling penting, karena sebuah ruangan hanya bias
di masuki apabila ada pintu, berikut akan dijelaskan fungsi dan tipologi dari pintu.
1. Fungsi Pintu
Untuk jalan keluar masuknya orang atau barang dari satu ruangan ke ruangan lain
disebuat pintu dalam sedangkan pintu masuknya orang atau barang dari ruang dalam
ke ruang luar disebut sebagai pintu luar. Pintu luar juga berfungsi sebagai sirkulasi
udara dan cahaya ke dalam ruang.
2. Tipologi Pintu
Tipologi pintu ada lima, pintu swing, pintu geser, pintu lipat, pintu rell dan pintu
revolving. Di antara tipe – tipe pintu tersebut, ada tiga (3) jenis pintu yaitu

a. Pintu swing
Jenis pintu yang paling umum dan selalu digunakan di bangunan manapun adalah
pintu swing atau pintu kupu-kupu, yaitu pintu biasa yang dapat membuka dan
menutup dengan cara didorong ke depan atau ditarik kebelakang dengan putaran
satu arah maupun dua arah.

Gambar 2.38 Pintu Swing


Sumber : http://harvestaluminium.com

35
b. Pintu geser (slide)
Pintu model ini sering disebut juga dengan sliding door. Cara membukanya dengan
menggeser pintu ke samping kanan atau kiri. Pintu geser ini biasanya digunakan
pada ruang yang sempit karena tidak memerlukan ruang unntuk mengayunkan
pintu seperti pintu swing. Pintu geser juga mulai banyak digunakan pada lemari
pakaian. Karena memberikan kesan rapi. Namun, kekurangan pintu ini adalah
pemasangannya lebih sulit dan memerlukan struktur bantalan yang kuat untuk
menggantung, dan dapat merepotkan bila roda keluar dari rel pengaman.

Gambar 2.39 Pintu Geser (sliding)


Sumber : http://www.handballtunisie

c. Pintu Lipat (Folding)


Pintu ini sering disebut juga dengan folding door. Cara membukanya pun tidak
berbeda dengan pintu geser, yaitu dengan digeser kesamping dan menggunakan
bantalan rel, namun bedanya pintunya dilipat. Jenis pintu ini biasanya sering
digunakan pada ruang keluarga yang menghadap ke taman belakang atau pada
pintu garasi.

36
Gambar 2.40 Pintu Geser (sliding)
Sumber : http://www.handballtunisie

4. Pintu Panel

Gambar 2.41 gambar pintu panel ( sumber: http://furnizing.com )

Pintu yang terbuat dari beberapa komponen panel kayu seperti MDF, blockboard, dan sebagainya
ini memiliki harga yang terjangkau dan desain yang fleksibel. Karena kelebihannya tersebut sudah
banyak rumah terutama rumah tipe lama yang menggunakannya. Pintu panel ini juga dapat
dikombinasikan dengan material kaca karena desainnya dengan frame.

37
Gambar 2.42 gambar jendela ( sumber https://renovasi-rumah.net/contoh-desain-jendela-rumah-minimalis-
modern.html)

Jenis Jendela yang akan digunakan dalam pembangunan apartemen:

1. Jendela Swing atau Casement atau Ayun

Gambar 2.43 gambar jendela swing ( sumber: https://sgcka.co.id )

Jendela swing atau jendela casement ini memiliki berbentuk seperti pintu rumah, terbuka
keluar. Jendela ini cocok untuk ruangan yang menghadap ke taman. Untuk memaksimalkan
jumlah cahaya yang masuk, gunakan material kaca, bukan kayu. Selain itu, material kaca juga
relatif lebih murah dari pada kayu.

38
2. Jendela Kaca Mati

Gambar 2.44 gambar jendela kaca mati ( sumber: https://sgcka.co.id )

Jendela kaca mati ini terdiri atas kaca yang dipasang ‘mati’ pada kusen, sehingga tidak bisa dibuka-
tutup. Fungsinya adalah menyalurkan cahaya ke dalam ruangan. Biasanya jendela ini sebagai
pendamping jendela lain di rumah. Jendela kaca mati juga cocok untuk rumah modern yang
menggunakan AC sebagai pengatur udara dalam ruangan. Kelemahannya, jika sewaktu-waktu
listrik mati, pemilik rumah tidak bisa membuka jendela untuk sirkulasi udara. Karenanya, sebelum
Anda membangun rumah, sebaiknya pastikan tidak hanya memasang jendela kaca mati.

C. Furniture : Furniture adalah istilah yang biasa digunakan untuk prabot rumah tangga yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan barang, tempat tidur, tempat duduk, dan lain lain.

Jenis-jenis furniture :

1. Built-in furniture merupakan furniture yang biasanya dibuat menyatu atau menempel dengan
dinding. Alasan pembuatan built-in furniture yakni untuk efisiensi, baik dalam hal penggunaan
maupun penyimpanan. Tak heran, built-in ini paling banyak ditemui pada kantor atau home office.

Gambar 2.45 gambar furniture built-in ( sumber: sobartjoinery.co.uk)

39
2. Jenis Furniture knock down merupakan jenis furniture yang sifatnya yaitu bongkar pasang,
cocok untuk anda yang suka berpergian ataupun pindah tempat.

Gambar 2.46 gambar furniture knock down ( sumber: http://mebel1mebel1.blogspot.com)

3. Jenis furniture free standing, merupakan jenis Furniture yang sifatnya mudah untuk
dipindahkan. Dalam contoh yaitu seperti Sofa, Kursi, meja, Lemari.

Gambar 2.47 gambar furniture free standing ( sumber: http://www.roperrhodes.co.uk )

D. Aksesoris : Dalam mendesain atau mendekorasi apartemen soho, merupakan aktivitas yang
membutuhkan nilai seni dan ketrampilan agar tercipta suatu desain yang cantik dan indah. Suatu
karya seni tercipta tidak harus kaku sesuai dengan konsep yang umum. Bahkan sesuatu yang
inovatif, unik dan lucu, yang terinspirasi dari apa yang ada di sekeliling kita akan menciptakan
sebuah desain yang menarik dan tidak membosankan.

40
Gambar 2.48 gambar aksesoris ( sumber http://desaininterior.me/)

2.2.4 Utilitas

A. Penghawaan

1. Penghawaan alami

Sistem penghawaan alami dengan menggunakan sistem silang (cross ventilation). Akan
dimaksimalkan pada ruang-ruang yang memang membutuhkan sirkulasi udara bebas.

2. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan dengan menggunakan AC (Air Conditioner). Terdapat dua jenis AC yaitu
:

 AC Split Pada sistem AC ini dikenal bagian AC yang ditempatkan di dalam ruangan
(indoor unit), dan bagian yang diletakkan di luar ruangan (outdoor unit). Jenis AC split
yang paling cocok untuk rumah tinggal (residential) seperti apartemen ialah AC split
wall-mounted yang peletakan unitnya menempel di dinding (wall).

41
Gambar 2.45 gambar ac split ( sumber https://serviceacjogja.pro/mengenal-komponen-ac-ruangan-dan-fungsinya/)

B. Pencahayaan

1. Pencahayaan Alami

Sistem pencahayaan dalam ruang dapat dibagi menjadi dua bagian besar berdasarkan sumber
energi yang digunakan, yaitu sistem pencahayaan alami dan sistem pencahayaan buatan. Kedua
sistem ini memiliki karakteristik yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-
masing.

Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami
mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman.
Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar
ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan
pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan
panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami
mendapat keuntungan, yaitu:

1. Variasi intensitas cahaya matahari.

42
2. Distribusi dari terangnya cahaya.

3. Efek dari lokasi, pemantulan cahaya.

4. Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.

Pencahayaan alami dalam sebuah bangunan akan mengurangi penggunaan cahaya buatan,
sehingga dapat menghemat konsumsi energi dan mengurangi tingkat polusi. Tujuan
digunakannya pencahayaan alami yaitu untuk menghasilkan cahaya berkualitas yang efisien serta
meminimalkan silau dan berlebihnya rasio tingkat terang. Selain itu cahaya alami dalam sebuah
bangunan juga dapat memberikan suasana yang lebih menyenangkan dan membawa efek positif
lainnya dalam psikologi manusi.

Agar dapat menggunakan cahaya alami secara efektif, perlu dikenali ke beberapa sumber cahaya
utama yang dapat dimanfaatkan :

1. Sunlight, cahaya matahari langsung dan tingkat cahayanya tinggi.


2. Daylight, cahaya matahari yang sudah tersebar dilangit dan tingkat cahayanya rendah.
3. Reflected light, cahaya matahari yang sudah dipantulkan.

Gambar 2.46 gambar system pencahayaan alami (sumber : https://www.kajianpustaka.com/2013/12/sistem-


pencahayaan-alami.html )

43
2. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan yang memanfaatkan teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu.
Kelebihan dari konsep pencahayaan buatan adalah, intensitas cahaya yang lebih stabil serta pilihan
warna yang bervariasi.

Gambar 2.47 gambar cahaya buatan (sumber http://abarchitects.blogspot.com/2013/08/pencahayaan-


buatan.html)

Lalu, berdasarkan arah penyinarannya, pencahayaan buatan dibedakan menjadi :

 Sistem pencahayaan langsung (direct lighting)

Sistem pencahayaan langsung merupakan penempatan sumber cahaya secara langsung ke arah
permukaan bidang aplikasi, baik dalam pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan.
Permainan cahaya langsung akan memunculkan efek bayangan yang kuat.
Tujuan dari sistem pencahayaan ini adalah mengoptimalkan penerangan umum dan intensitas
cahaya untuk mendukung kegiatan yang ada di ruangan tersebut. Pengaturan yang tepat dan cermat
dalam peletakan titik cahaya langsung akan memberikan kesan tegas, fungsional, dan nyaman.

 Sistem pencahayaan tidak langsung (indirect lighting)

44
Sistem ini merupakan sistem yang menempatkan sumber cahaya dibalik suatu bidang aplikasi, dan
memanfaatkan refleksi cahaya dari balik bidang tersebut untuk membentuk kesan cahaya tertentu.
Permainan cahaya tidak langsung menghasilkan efek gradasi dan bayang-bayang pada bidang
yang tidak terkena bayangan. Sistem pencahayaan ini memiliki tujuan utama yaitu untuk
menegaskan kesan tertentu dari suatu ruang, atau membentuk batasan pada suatu bidang aplikasi.

Berdasarkan cakupan penyinarannya, artificial lighting terbagi menjadi tiga:

 General Lighting

General lighting atau pencahayaan umum adalah sistem pencahayaan yang menjadi sumber
penerangan utama. Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan titik lampu pada
titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata.
Tujuan general lighting adalah menghasilkan sumber cahaya secara terang dan menyeluruh.
Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight. Selain itu, dapat pula digunakan
pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang memanfaatkan
bias cahayanya saja. Keunggulan lampu indirect adalah dapat menghasilkan cahaya yang merata
tanpa membuat mata silau dan suasana hangat pun lebih terasa dengan tampilan lampu warna
kekuningan.

Gambar 2.48 gambar general lighting (sumber http://www.tradearabia.com/news/IND_236015.html)

 Task Lighting

45
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area dengan tujuan
membantu aktivitas tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara untuk menghindari
ketegangan mata ketika beraktivitas.
Contoh task lighting adalah ruang kerja yang dilengkapi dengan lampu meja untuk membaca
sehinga mata tidak cepat lelah. Contoh lain adalah lampu di atas counter table yang
memungkinkan orang untuk membaca resep masakan ketika akan memasak. Atau, lampu gantung
yang diletakkan di atas ruang makan yang mengarah pada meja makan. Selain diperuntukkan
sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana.

Gambar 2.49 gambar task lighting (sumber https://www.lampsplus.com/products/desk-lamps/type_task-@-reading/)

 Accent Lighting

Accent lighting digunakan untuk menyorot atau memfokuskan pada suatu benda agar dapat lebih
terlihat. Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya digunakan untuk menyorot
benda seni (artwork) atau menyorot lukisan.
Accent lighting biasanya menggunakan spotlight karena dapat menghasilkan bias cahaya yang
kuat dan menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga dapat digunakan
untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.

46
Gambar 2.50 gambar accent lighting (sumber http://abarchitects.blogspot.com/2013/08/pencahayaan-buatan.html)

2.2.5 Psikologi warna & teori warna

A.Teori Warna

Pengertian Warna : Suatu proses yang terjadi di mana cahaya mengenai suatu benda. Setiap
orang pasti menyukai warna karena kehadiran warna mampu memberikan keindahan dan nilai
estetika. Warna juga dianggap memiliki pengaruh terhadap psikologi seseorang.

Teori : 1. Teori Sir Isaac Newton 2. Teori Brewster 3. Teori Munsell

 Teori Sir Isaac Newton Newton melakukan percobaan dan menyimpulkan, apabila
dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna
yang beraneka ragam yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warna-
warna tersebut dapat kita lihat pada pelangi.
 Teori David Brewster Pada tahun 1831, Brewster menyederhanakan warna- warna yang
ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna
netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster.

Kelompok warna Brewster Warna primer Warna dasar yang tidak merupakan campuran
dari warna lain. Contoh : Merah, Biru, Kuning. Warna Sekunder Warna hasil percampuran warna

47
Primer dengan proporsi 1.1 Contoh : Hijau hasil campuran biru dan kuning. Ungu hasil campuran
merah dan biru. Warna Tersier Warna campuran 1 warna primer dan 1 warna sekunder. Contoh :
Warna jingga kekuningan dari pencampuran warna kuning dan jingga Warna Netral Warna hasil
campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1.1.1. Contoh : Hasil campuran yang tepat akan
menuju hitam.

Gambar 2.51 gambar warna skunder dan primer (sumber https://aminoapps.com )

 Teori Munsell Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk
aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna
pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri
dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila. Warna memiliki peranan penting
bagi manusia sebagai: a. elemen estetika b. representasi dari alam c. alat/sarana/media
komunikasi (fungsi representasi )

48
B. Psikologi Warna

Psikologis warna menurut para Ahli fisiologi dan psikologi, seperti arti, sifat dan pengaruh yang
ada dalam suatu warna bagi yang menggunakan. Serta lingkungan sekitar dan symbol yang
menyukai warna terkait.

1. Psikologi warna merah secara umum, melambangkan hasrat intensitas dan keinginan besar
untuk selalu maju. sebagai kehangatan, cinta , power dan energi. Secara psikologis warna merah
menstimulasi merangsang dan memberi energi pada tubuh, termasuk saraf & sirkulasi darah,
meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

2. Psikologi warna biru secara umum, melambangkan kepercayaan, keamanan, teknologi,


kebersihan, kooperatif, cerdas, teguh, serta keteraturan. Secara psikologis warna biru merupakan
warna yang dingin membawa ketenangan, tidak mudah tersinggung, ramai kawan, berpendirian,
serta memberi pengaruh mampu mengatasi insomnia, kecemasan, tekanan darah tinggi dan
migraine.

3. Psikologi warna kuning secara umum, melambangkan optimis, semangat dan ceria, harapan
serta filosofi yang mendalam, pengecut, penghianat, dermawan, investigatif, dan terbuka. Secara
psikologi warna kuning menstimulasi sisi logis (aktifitas pikiran dan mental) dari otak dan
kejernihan mental, mendorong kebijaksanaan dan kemampuan akademik, mengilhami pemikiran
original dan ide-ide kreatif.

4. Psikologi warna hijau secara umum, melambangkan kekuasaan, kesuburan, ketabahan,


keinginan, kekerasan hati, dan membumi. Secara psikologi warna hijau menstimulasi
meningkatkan rasa bangga dan santai, perasaan yang lebih superior dari orang lain, mampu
membantu menyeimbangkan emosi dan memudahkan keterbukaan dalam komunikasi.

5. Psikologi warna coklat secara umum, melambangkan istilah warna bumi (tanah),
kesederhanaan, keselamatan, keamanan, daya tahan tugas dan praktis. Secara psikologi warna
coklat memberikan kesan hangat nyaman dan aman penikmat, menunjukan sifat yang suka
merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleransi, pesimis terhadap kesejahteraan. Terkait
dengan alam, yang praktis dan down-to-earth dan keutuhan keluarga, kebahagiaan masa depan.

49
6. Psikologi warna putih secara umum, melambangkan kesucian, kebersihan, ketepatan,
ketidakbersalahan, keadilan, netralitas, steril, independensi, ketertiban, organisasi dan kematian.
Secara psikologi warna putih menenangkan karena menciptakan kesederhanaan, memberi kesan
kebebasan dan keterbukaan, menambah kejernihan mental, membersihkan pikiran dan tindakan.
membantu dalam penyembuhan dan menciptakan suasana tenang dan suasana kepedulian.

7. Psikologi warna hitam secara umum, melambangkan kehidupan yang berhenti, memberi kesan
kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan kesedihan, kepunahan dan keanggunan
Secara psikologi warna hitam memberi kesan suram, gelap dan menakutkan namun juga elegan.
Kekuatannya mengontrol dapat menanamkan kepercayaan, menciptakan suasana misteri dan
kerahasiaan.

8. Psikologi warna pink secara umum, melambangkan kewanitaan, romantis, menyenangkan,


menggoda atau centil, kelembutan dan kecantikan. Secara psikologi warna pink mengandung
warna yang kurang bersemangat, membuat energi melemah, namun sifatnya memberikan perasaan
kepedulian, kebersamaan, dan kelembutan, membawa pada nuansa keindahan yang dapat
menetralkan gangguan dan kekerasan.

50
BAB III

METODOLOGI DESAIN

1.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data untuk melakukan perancangan apartemen ada


beberapa metode yang dilakukan yaitu :
1.1.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh melalu survey langsung atau
observasi, survey dilakukan dengan mengadakan wawancara atau diskusi langsung
dengan seseorang DJ bernama Adi Wiradharma yang berusia 20 tahun ( Mahasiswa
) yang bekaitan dengan perencanaan dan prancangan apartment ini, pengguna
menginginkan ruangan kerja dengan warna dominan putih dengan lampu berwarna
kuning. Membutuhkan 1 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan ruang makan, kamar
mandi.

1.1.2 Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Salah
satunya melalui internet.

1.2 Metode Analisis Data


Setelah mendapatkan data-data yang digunakan maka proses selanjutnya adalah
melakukan pengolahan data dari data-data tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam
proses pengolahan data adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Metode kualitatif merupakan proses analisis data yang didapatkan melalui literature-
literatur serta beberapa teori dari peneliti-peneliti sebelumnya. Data diperoleh dari catatan
lapangan, ucapan dan tindakan responden. Namun dalam metode kualitatif ini, literature yang
di gunakan hanya bersifat sementara dan tidak menjadi pegangan utama. Hasil design dari
metode kualitatif ini bersifat umum, fleksibel dan terus berkembang.

51
Metode kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap
fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator.
1.3 Metode Desain
3.3.1 Metode Glass Box
Metode Glass Box merupakan metode yang menggunakan parameter-
parameter yang terukur, sesuai dengan fakta dan telah dianalisis secara mendalam
secara sistematis. Sehingga metode design ini hasilanya mampu rasional sehingga
memenuhi standar kenyamanan.

Dalam proses perancanga dengan metode Glass Box, ada 3 tahapan anatara lain :

- Input : Ini merupakan tahapan awal, dimana perancangan harus mencari data yang
relevan dan bisa diuji kebenaranya. Adapun data yang harus di peroleh adalah data
fisik, non fisik dan literature. Data fisik merupakan data yang meliputi ukuran
(dimensi) ruang, keadaan di sekitar lingkungan , serta klimatologi. Data non fisik
adalah data yang berupa identitas civitas(pengguna ruang) serta aktivitasnya,
sedangkan data literature merupakan data yang benar keberadaanya yang biasanya
digunakan sebagai pendekatan.

- Proses : Pada tahap ini, data-data yang telah diperoleh akan dianalisa. Hal tersebut
bertujuan untuk memaksimalkan hasil perancangan. Setelah dianalisa, tahap
berikutnya adalah sintesa. Dimana pada proses sintesa, data yang dianalisa akan
diberikan solusi dari setiap permasalahannya atau diberikan beberapa altenatif.

- Output : Keputusan dari hasil analisa dan sintea ada pada tahap output. Keputusan
yang diperoleh merupakan hasil perancangan terbaik. Namun apabila terdapat
kekurangan, dapat diperbaiki kembali. Tahap perbaikan ini disebut revisi.

Pada diagram dibawah ini menunjukan bahwa dalam mewujudkan sebuah design,
harus melalui beberapa tahapan. Hal yang paling pertama yaitu input data. Tahap
input ini meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pengumpulan data. Data-
data ini didapat dari berbagai literature mapun survey langsung ke objek

52
perancangan. Setelah semua data didapat, kemudian data diklasifikasikan menjadi
dua yaitu data fisik dan non fisik.

Tahap selanjutnya adalah tahap proses, semua data yang telah diklasifikasikan
diolah. Data non fisik dijadikan acuan untuk membuat program ruang yang sesuai
civitas danaktifitas, kebutuhan ruang ,besaran ruang, hubungan ruang. Data non fisik
juga digunakan dalam melakukan pendekatan dan pemilihan konsep ke dalam
ruangan. Sedangkan data fisik berpengaruh pada rencana studi tapak.

Selanjutnya latar belakang dan penjabaran konsep dan tema yang telah terpilih
menjadi visualiissi konsep design yang meliputi aplikasi konsep design pada ruang,
material, pencahayaan, penghawaan , fasilitas dan aksesoris. Semua dari bagian
visualisasi konsep design tersebut ditransformasikan dalam bentuk gambar rencana
2D, 3D maupun animasi 3D.

53
DIAGRAM PROSES DESAIN

INPUT OUTPUT
PROSES
( DATA & PERANCANGAN ( HASIL RANCANGAN)
TEORI )

CIVITAS & GAMBAR


AKTIVITAS, RENCANA
KASUS KEBUTUHAN
PERANCANGAN RUANG, BESARAN
APARTEMEN SOHO RUANG,
HUBUNGAN
RUANG
T
1.DENAH

LATAR R 2.POTONGAN
PENJABAR
BELAKANG
SURVEY DATA NON AN TEMA A 3.DETAIL RUANG
,TEMA,
FISIK & KONSEP
KONSEP
N 4.RENCANA
LANTAI
VISUALISAS S
DA DATA DATA I DAN 5.RENCANA
TA PARAME F
KLARI PEMBA PENGAPLIK DINDING
PRI TER
FIKASI NDING ASIAN
ME O
DATA KONSEP 6.RENCANA
R
DATA 1. PADA R CEILING
DATA
FISIK DINDING
EKISTING M 7.DETAIL LANTAI
2. PADA
A 8.DETAIL
LANTAI
DATA 1.INTERNET DINDING
DATA S
LITERATUR 3. PADA
SKUNDER 2.REFRENSI
FURNITURE I 9.DETAIL CEILING
BUKU
10.3D INTERIOR

54
BAB IV

STUDI PEMBANDING

4.1 Studi Banding Perancangan Apartemen


NO JENIS GAMBAR DESKRIPSI ANALISA KESIMPULAN
RUANGAN
1. Ruang Tamu  1 Sofa Kelebihan : Ruang tamu di
 1 Meja penggunaan desain dengan
bermaterial lantai kayu bernuansa lebih
kayu membuat modern dengan
 Rak TV suasana lebih lantai bermaterial
dengan hangat dengan kayu, dinding
material perpaduan dicat berwarna
kayu warna dinding putih.

 TV putih.
Sumber :
 Ukuran 6m Menggunakan
https://homeadore.com
x 5m warna netral
seperti hiam
dan putih
menambah
kesan
minimalis dan
terkesan bersih.
Kekurangan :
penggunaan
meja yang
ukurannya
kecil sehingga
tidak cukup
apabila ingin
meletakkan
makanan
ringan pada
meja tersebut.

55
2. Kamar Mandi  Shower Kelebihan: Ruangan dengan
 1 Kloset Material dari lantai dan
Duduk acian semen dinding yang
 Wastafel sangat baik menggunakan
dan Kaca material acian
untuk
Cermin semen.
menjaga
 Ruangan
lantai kamar
dengan
mandi tidak
Sumber : lantai
licin meski
https://blog.bluprin.com bermaterial
acian
sering terkena

semen air.
 Mesin cuci Kekurangan :

 Ukuran 4m permukaan

x 6m lantai sedikit
kasar karena
mengunakan
material acian
semen.
3. Ruang Tidur  Ruangan Kelebihan : Dinding yang
dengan menggunakan dicat putih
lantai cat berwarna Lantai dengan
menggunak putih sebagai material keramik
an material finishing
Sumber : dinding
keramik
https://www.modelkursi memberikan
dan dinding
.co kesan bersih
di cat putih.
 1 tempat dan luas .
tidur queen Kekurangan:
size tempat rak
 Rak buku buku yang

 Ukuran 5m diletakkan

x 5m tepat diatas
dimana tempat
kepala berada
dapat
membahaya-

56
kan apabila ada
barang yang
terjatuh.
4. Ruang Makan  Lantai Kelebihan : Dinding di cat
dengan menggunakan berwarna cream
material lantai kayu, agar terkesan
kayu menggunakan warm atau
 1 Meja furniture yang hangat.
Sumber : Makan simple dan Menggunakan
http://fotorumahminima  6 Kursi ringan agar furniture yang
lis.com  1 lemari mudah di geser. simple dan

dengan rak Kekurangan : ringan

 Ukuran 3m menggunakan Lantai dengan

x 3m warna gelap material kayu


pada kursi
dapat membuat
selera makan
berkurang.
5. Dapur a. Ruangan Kelebihan : Lantai dengan
dengan Menggunakan material kayu
lantai kayu material kayu
dan dinding pada lantai dan Kitchen set dan
dengan cat kitchen set, furniture mini
Sumber :
putih menggunakan bar
https://www.dekoruma.
dengan warna dominan menggunakan
com
aksen batu putih agar material dasar
bata. terkesan bersih. kayu.
b. kitchen Menggunakan
set dengan aksen batu bata Dominan
material pada dinding menggunakan
kayu agar tidak warna putih
dengan terkesan
finishing monoton.
PVC ( poly Kekurangan :
vinyl membutuhkan
carbonate) waktu dan
perhatian lebih

57
c. kursi karena
mini bar menggunakan
dengan warna dominan
material putih agar tetap
kayu dan di terlihat bersih.
cat putih
d. meja bar
dengan
material
kayu
dengan
finishing
PVC ( poly
vinyl
carbonate)
d. ukuran
3m x 2m

Tabel 4.1 Studi Banding Perancangan Unit


Apartement

58
4.2 Studi Banding Ruang Kerja

NO JENIS GAMBAR DESKRIPSI ANALISA KESIMPULAN


RUANGAN
1. Ruang kerja a.Meja Kelebihan : Meja dengan
dengan menggunakan material kayu
material peredam suara dengan finishing
kayu agar tidak PVC .
dengan menganggu
Sumber :
finishing aktivitas orang Lantai dengan
http://pulldjschooljogja.
PVC ( poly lain. alas karpet
blogspot.com
vinyl polypropylene.
carbonate) Kekurangan :
b. lantai Menggunakan Dinding yang
dialasi lantai yang dilapisi peredam
dengan dialasi karpet suara.
karpet dengan bahan
dengan polypropylene
bahan memiliki
polypropy kelemahan
lene. warna cepat
c. dinding luntur.
yang
dilapisi
dengan
peredam
suara.
d.atap
dengan
material
gypsum

Tabel 4.2 Studi Banding Ruang Kerja

59
4.3 Hasil Wawancara dengan Pengguna

User ingin menggunakan konsep minimalis Membangun sebuah apatemen dengan dengan
modern . konsep minimalis modern dengan warna
dominana putih
User membutuhkan 1 meja untuk tempat DJ Membuat 1 meja untuk tempat peralatn DJ
controller, computer , dan tempat untuk
speaker.

User menginginkan ruangan untuk tempat Membangun ruangan studio DJ dengan


kerja yang diberikan pelapis peredam suara dinding dilapisi peredam berwarna putih
dengan warna dominan putih dengan lampu dengan lampu berwarna kuning
berwarna kuning.
User juga menginginkan ruang tamu, ruang Membangun ruang tamu, ruang tidur, dapur
tidur, dapur dan tempat makan, dan kamar dan tempat makan, dan kamar mandi.
mandi.

User menyukai kopi Mendesain balkon yang bisa digunakan untuk


bersantai dan ngopi.

60
BAB V

PROGRAM PERANCANGAN

5.1. Pemrograman Ruang


5.1.1 Program Kebutuhan Ruang
No Nama Ruang Fungsi
1. Kamar tidur Ruangan yang digunakan untuk beristirahat, mengganti pakaian, dan
bersantai oleh pengguna.
2. Ruang kerja Ruangan yang digunakan khusus untuk bekerja.
3. Ruang tamu Tempat yang digunakan untuk menerima tamu
4. Dapur Tempat yang digunakan untuk kegiatan memasak
5. Tempat makan Tempat yang digunakan untuk menikmati makanan
6. Kamar mandi Tempat yang berfungsi untuk mandi, buang air kecil/besar.
7. Balkon Tempat untuk bersantai dan sebagainya

5.1.2 Program Tampilan Ruang

No Nama Sifat Kebisingan Pengawaan Pencahayaan Persyaratan


Ruang Ruang Ruang
Alami Buatan Alami Buatan

1 Kamar Tidur Private Semi Bising -     Sifat Private hanya


untu pemilik
mempunyai suasana
tenang jauh dari
kebisingan.
 Menggunakan
pengawaan buatan
seperti AC spilit 1 PK
 Pencahayaan yang
digunkan yaitu
pencahyaan alami dari
jendela . Untuk
Pencahayaan buatan
mengunakan
pencahayaan dari
stand lamp dan lampu
LED downlight dan
up light berwarna
warm
 Menggunakan warna
natural seperti putih,
abu – abu, dan hitam.

61
2 Toilet 1 Semi Bising - - -   Bersifat semi private
Private untuk umum(tamu)
bersuasana semi
bising.
 Menggunakan
pencahayaan LED
Downlight dan up
light berwarna warm.
 Mempunyai suasana
yang bersih dengan
dominan warna putih.

3 Ruang Tamu Semi Semi Bising  -    Bersifat semi privat


Privat karena yang
mengunakn ruang
tamu hanya orang
terdekat dari user.
 Menggunakan
pengawaan alami dari
pintu balcon.
 Pencahayaan yang
digunakan yaitu
pencahyaan alami dari
pintu balcon. Untuk
Pencahayaan buatan
mengunakan
pencahyaan general
seperti lampu LED
Down ligh.
 Menggunakan warna
natural seperti putih,
abu – abu, dan hitam
dan material yang
diunfinishing.

4 Dapur Publik Bising  -    Bersifat publik


mempunyai susasana
ramai dan bising.
 Mengguakan
pengawaan alami dari
jendela.
 Pencahayaan yang
digunkan yaitu
pencahyaan alami
seperti menggunakan
bukaan – bukaan pada

62
jendela. Untuk
Pencahayaan buatan
mengunakan
pencahyaan general,
seperti menggunkan
lampu LED
Downlight.
Menggunakan warna
natural seperti putih,
abu – abu, dan hitam.

5 Ruang Publik Semi Bising -  -   Bersifat publik untuk


Studio area kerja dan tamu
yang bersuasana semi
bising .
 Menggunakan
pengawaan buatan
seperti AC spilit 1 PK
 Pencahayaan yang
digunkan adalah
pencahayaan buatan
mengunakan
pencahyaan general,
stand lamp seperti
menggunkan lampu
LED Down light,up
light berwarna warm
 Menggunakan warna
natural seperti putih,
abu – abu, dan hitam.

6 Ruang Publik Bising  - -   Bersifat publik untuk


tunggu tamu ruang tunggu tamu
yang dating seperti
klien dari user dan
suasana bising.
 Mengguakan
pengawaan alami dari
pintu balcon.
 Pencahayaan yang
digunkan yaitu
pencahyaan alami
seperti menggunakan
bukaan – bukaan pada
jendela dan pintu
balcon. Untuk

63
pencahayaan buatan
mengunakan
pencahyaan general,
stand lamp seperti
menggunkan lampu
LED Down light, up
light berwarna warm.
 Menggunakan warna
natural seperti putih,
abu – abu, dan hitam.

7. Toilet 2 - - -   Bersifat private


(toilet user) karana hanya
digunakan oleh user
dan terletak dilantai
mezanin.
 Pencahayaan yang
digunkan yaitu
pencahayaan buatan
mengunakan
pencahyaan general,
seperti menggunkan
lampu LED Down
light, up light
berwarna warm.
 Menggunakan warna
dominan putih agar
terkesan bersih.
Table 5.1 Program Tampilan Ruang
Sumber: Data pribadi

64
5.1.3 Program Luasan Ruang
Besaran R

NO NAMA JUMLAH NAMA BESARAN BESARAN


RUANG PELAKU FURNITURE FURNITURE AKTIVITAS 20-
m² (B) 30% (A+B) m²

1. Ruang tamu 4  Sofa  Sofa 2,43 x Jumlah B = 4,72


 Meja 1,7 = 4 Sirkulasi : 30% x
 Meja 1,2 x 4,72 = 1,1
0,6 = 0,72 L.Ruang : 4,72 +1,4
= 6,12
2. Ruang tidur 1  Kasur  Kasur 1,6 x Jumlah B = 4,71
 Nakas 1,2 = 1,92 Sirkulasi : 30% x
 Lemari  Nakas 2 x 4,71 = 1,4
 Meja (0,5 x 0,5 ) L.Ruang : 4,71 + 1,4
 Kursi = 0,5 = 6,11
 Lemari 2 x
0,6 = 1,2
 Meja 1,2 x
0,5 = 0,6
 Kursi 0,7 x
0,7 = 0,49
3. Pantry 3-4  Kitchen  Kitchen set Jumlah B = 27,61
set 1,8 X 1,9 = Sirkulasi : 30% x
 Kulkas 3,42 27,61 = 8,2
 Kursi bar  Kulkas 0,7 L.Ruang : 27,61 +
 Bar x 0,7 = 8,2 = 36
 Meja 0,49
makan  Kursi bar 3
 Kursi x ( 0,4 x
makan 0,42 ) =
0,504
 Bar 1,8 x
0,6 = 1,08
 Meja
makan 1,2
x 1 = 1,2
 Kursi
makan 4,7
x 4,5 =21,1

65
4. Kamar 1  Shower  Shower 1,3 Jumlah B = 1,9
mandi  Kloset x 1 = 1,3 Sirkulasi : 30% x 1,9
dalam duduk  Kloset = 0,57
 Wastafel duduk 0,5 L.Ruang : 1,9 + 0,57
x 0,7 = = 2,47
0,35
 Wastafel =
0,5 x 0,5 =
0,25

5. Ruang kerja 1  Meja  Meja 1,3 x Jumlah B = 1,74


 Kursi 0,5 = 0,65 Sirkulasi : 30% x
 Speaker  Kursi 0,7 x 1,74 = 0,5
 DJ 0,7 = 0,49 L.Ruang : 1,74 + 0,5
controller  Speker 2 x = 2,24
( 0,25 ) =
0,5
 Dj
controller
0,38 x 0,24
= 0,1
6. Wc tamu 1  Kloset  Kloset Jumlah B = 0,35
duduk duduk 0,5 Sirkulasi : 30% x
x 0,7 = 0,35 = 0,105
0,35 L.Ruang : 0,35 +
0,105 = 0,45

No Nama Ruang Besaran Ruang


1. Kamar tidur 5m x 4,9m
2. Ruang kerja 4,7m x 3m
3. Ruang tamu 5m x 4m
4. Pantry 4,4m x 3m
5. Kamar mandi umum 2m x 1,5m
6. Balkon 4m x 2m
7. Kamar mandi user 3,4m x 2m
8. Tempat makan 4m x 4m

66
Hubungan Ruang

BALKON
RUANG TAMU
PANTRY
RUANG KERJA
KAMAR MANDI
KAMAR TIDUR

KETERANGAN
DEKAT
SEDANG
JAUH

67
Zonasi Ruang

RUANG KERJA

Ruang tunggu
tamu KAMAR
PUBLIK MANDI

PRIVAT

RUANG TAMU

Pantry & tempat


makan

BALKON

SEMI PRIVAT
Ruangan dimezanin

PRIVAT
RUANG KERJA

68
Sirkulasi Ruang

RUANG
KERJA
Ruang
tunggu
tamu

WC

PANTRY RUANG
& tempat TAMU
makan

BALKON

5.2. Penjabaran Tema dan Konsep


5.2.1 Penjabaran Tema
Gaya modern adalah gaya desain yang simple, bersih, fungsional,stylish dan selalu mengikuti
perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang berkembang pesat.
Gaya hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak
bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.

Dalam mendesain konsep dan gaya modern selalu melihat nilai benda-benda (furniture)
berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut,serta berdasarkan kesesuaiannya
dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya
hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan
fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki
oleh sebagian masyarakat saja terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut
gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien.

69
5.2.2 Penjabaran Konsep

Konsep Scandinavia hidup dalam desain yang terkenal saat ini, yaitu indah, sederhana,
bersih, serta terinspirasi dari alam dan iklim Utara, mudah diakses dan tersedia untuk semua
kalangan.
Dengan karakteristik :
• Warna Natural
• Penggunaan Furniture Alamai
• Sederhana
• Bersih

5.3. Transformasi Tema dan Konsep


1. Ruang Tamu

2. Kamar Tidur

70
3. Kamar Mandi

4. Pantry

71
DAFTAR PUSTAKA

https://www.arsitur.com/2017/03/klasfifikasi-jenis-dan-pengelompokan.html

https://www.olympicresidence-sentul.com/article/gaya-hidup/tak-hanya-tipe-studio-12-tipe-
apartemen-ini-harus-anda-ketahui

https://id.wikipedia.org/wiki/Disjoki

http://sporttobe.blogspot.com/2010/04/mungkin-ini-termasuk-organisasi-ruang.html

https://www.slideshare.net/IrmaYulindaMaslich/teori-warna-psikologis-warna-42983871

https://indonesian.alibaba.com

http://rumahidolaku.com/macam-macam-lantai-rumah

https://www.google.co.id/search?q=gambar+plafon+minimalis&safe

http://rumahdesain.click/2016/12/06/contoh-model-pintu-rumah-minimalis/

http://desaininterior.me/2012/01/24-inspirasi-aksesoris-untuk-mempercantik-ruang-
keluarga/

https://www.dekoruma.com/furniture

https://renovasi-rumah.net/contoh-desain-jendela-rumah-minimalis-modern.html

https://serviceacjogja.pro/mengenal-komponen-ac-ruangan-dan-fungsinya/

http://www.tradearabia.com/news/IND_236015.html

https://www.lampsplus.com/products/desk-lamps/type_task-@-reading/

cobalten.com/afu.php?zoneid=1407888&var=1638873

https://www.arsitag.com/article/mengenal-lebih-dalam-arsitektur-minimalis

72

Anda mungkin juga menyukai