Anda di halaman 1dari 2

Muhammad Fadhil Syahad

18317027

PR Anatomi Fisiologi 1
1. Terdapat 2 kompartemen yang dipisahkan oleh membran yang permeabel terhadap urea tetapi
tidak permeabel terhadap KCl. Kompartemen A berisi 100 mmol/L KCl dan 50 mmol/L urea.
Kompartemen B berisi 50 mmol/L KCl dan 150 mmol/L urea. Jika osmotik equilibrium tercapai,
volume kompartemen mana yang bertambah?
2. Jelaskan kemungkinan kondisi tonis yang terjadi pada keadaan hiperosmosis, hipoosmosis dan
isoosmosis.
3. Kenapa pada periode refrakter absolut walaupun diberi rangsangan besar sekali tetap tidak
terangsang.

Jawaban

1. Membran yang membatasi kompartemen tersebut merupakan membrane yang permeable


terhadap urea dan tidak permeable terhadap KCL. Dan dapat dilihat kondisi dari kedua
kompartemen adalah kompartemen A konsentrasi urea lebih rendah dari konsentrasi KCL dan
kompartemen B sebaliknya. Dan kita tau titik kesetimbangan selalu mengarah pada konsentrasi
yang seimbang diantara kedua persamaan. Dan untuk mencapai kesetimbangan maka yang akan
berpindah adalah Urea. Hal ini didasarkan pada membrane yang hanya permeabel terhadap urea
bukan terhadap KCl.

2. Kondisi tonis pada berbagai keadaan osmosis dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 1.1
Osmosis
Kondisi
Hipoosmosis Isoosmosis Hiperosmosis

Hipotonis v v v

Tonisitas Isotonis v v

Hipertonis v

Kita mengetahui bahwa tonisitas adalah konsentrasi relatif dari zat terlarut yang dilarutkan dalam
larutan yang menentukan arah dan tingkat difusi. Perbedaan dengan osmosis dikarenakan
tonisitas hanya membahas tentang zat terlarut sedangkan osmosis membahas tentang seluruh
zat baik yang terlarut maupun pelarut. Sehingga untuk penjelasan table diatas adalah
- Pada saat keadaan hiposmosis kemungkinan tonisitas yang terjadi hanya hipotonis tidak
mungkin terjadi yang lain. Sel akan selalu memiliki konsentrasi dari zat yang tidak dapat
menembus daripada larutan sendiri. Dan nantinya air akan membawa mereka menuju ke
dalam sel.
- Pada saat keadaan isoosmosis ada 2 kemungkinan terjadi yaitu hipotonis dan isotonis. Tidak
akan pernah terjadi hipertonis karena konsentrasi dari zat yang tidak menembus
membrane tidak akan lebih banyak dari zat terlarut.
- Sedangkan pada keadaan hiperosmosis akan terjadi ke 3 hal yaitu hipotonis, isotonis dan
hipertonis. Karena tonisitas bergantung pada konsentrasi relatif dari zat non penetrating
dalam sel dan juga osmositas sel.

3. Kondisi ini disebut dengan Periode Refraktori. Yang mana terjadi setelah melewati threshold. Dan
biasanya terjadi sekitar 1 milisekon. Dan membrane tidak akan menerima respon dari stimulus
apapun hingga saluran aktivasi untuk Natrium tertutup dikarenakan gerbang voltasi untuk saluran
inaktivasi Natrium dan saluran kalium dalam penutupan. Gerbang voltasi saluran natrium
memiliki dua mekanisme gating, mekanisme aktivasi yang membuka saluran dengan depolarisasi
dan mekanisme inaktivasi yang menutup saluran dengan repolarisasi. Meskipun saluran dalam
keadaan tidak aktif, saluran tidak akan terbuka sebagai tanggapan terhadap depolarisasi. Periode
ketika sebagian besar saluran natrium tetap dalam keadaan tidak aktif adalah periode refraktori
mutlak. Setelah periode ini, ada cukup banyak gerbang tegangan saluran natrium aktif dalam
keadaan tertutup (aktif) untuk merespons depolarisasi. Namun, gerbang voltasi saluran kalium
yang dibuka sebagai respons terhadap repolarisasi tidak menutup secepat gerbang tegangan
saluran natrium; untuk kembali ke keadaan tertutup aktif. Selama waktu ini, konduktansi kalium
ekstra berarti bahwa membran berada pada ambang yang lebih tinggi dan akan membutuhkan
stimulus yang lebih besar untuk menyebabkan potensial aksi untuk menyala. Periode ini adalah
periode refraktori relatif.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Refractory_period_(physiology)
Dee Unglaub Silverthorn-Human Physiology An Integrated Approach (6th Edition)-Pearson (2012)

Anda mungkin juga menyukai