2593 7260 1 PB PDF
2593 7260 1 PB PDF
Volume 3, Nomor 2
ABSTRAK
Tumor testis ganas (seminoma) berasal dari sel germinal atau jaringan stroma testis. Tumor ini
mempunyai derajat keganasan tinggi, tetapi dapat sembuh bila diberi penanganan adekuat. Penyebab
keganasan ini salah satunya adalah kriptorkismus dimana pada kasus ini testis tidak turun ke dalam skrotum
sehingga timbul trauma termis kronis yang memicu terjadinya degenerasi maligna. Tujuan laporan kasus ini
adalah untuk menunjukkan bahwa kriptorkismus yang dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat berubah
menjadi tumor testis ganas. Metode penelitian adalah studi kasus dengan melakukan tindakan operasi
berupa orchidectomy kepada dua orang pasien dengan keluhan benjolan di lipat paha kanan. Hasil
pemeriksaan patologi anatomi sediaan tumor menunjukkan suatu seminoma. Kesimpulan dari studi ini adalah
bahwa komplikasi lanjut dari penderita kriptorkismus adalah transformasi ganas dari testis akibat inflamasi
kronik di luar skrotum.
ABSTRACT
Testicle tumor (seminoma) origin from germinal cell or testicle stroma. This tumor had high degree
of malignancy, but can recover when be given adequate treatment. The one of etiology of maliganancy
was cryptorchismus which testicle couldn’t down into the scrotum, then it had chronic thermal injury of
testicle that could lead malignant degeneration. The aim was chronic cryptorchismus can changed tobe
testicle malignant tumor. The research method is case study was orchidectomy for two patient with chief
complain of tumor in right inguinal. The result of pathology was seminona. Conclusion of this study was
complication of chronic cryptorchismus could lead malignant transformation of testicle because of chronic
inflammation.
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 159
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071
Seermatosistik
Anaplastik
Seminoma Klasik
Sekunder
Limfoma
Leukemia Infiltratif
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 161
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071
Gambaran khas tumor testis ialah Penanda tumor pada karsinoma testis
benjolan di dalam skrotum yang tidak nyeri. germinal bermanfaat untuk membantu
Biasanya tumor terbatas dalam testis sehingga diagnosis, penentuan stadium tumor,
mudah dibedakan dari epididimis pada palpasi monitoring respons pengobatan, dan sebagai
yang dilakukan dengan telunjuk dan ibu jari. indikator prognosis tumor testis. Penanda
Gejala dan tanda lain, seperti nyeri pinggang, tumor yang paling sering diperiksa pada tumor
kembung perut, dispnea atau batuk, dan testis adalah: 1) alfa FP (Alfa Feto Protein)
ginekomastia menunjukkan adanya adalah suatu glikoprotein yang diproduksi oleh
metastasis yang luas. Metastasis paraaorta karsinoma embrional, teratokarsinoma, atau
yang luas menyebabkan perut kembung dan tumor yolk sac, tetapi tidak diproduksi oleh
besar sekali. Metastasis ke paru koriokarsinoma murni dan seminoma murni.
menyebabkan sesak napas. Gonadotropin Penanda tumor ini mempunyai masa paruh
yang mungkin disekresi oleh sel tumor dapat 5-7 hari, 2) ²HCG (Beta Human Chorionic
menyebabkan ginekomastia. Transiluminasi, Gonadotropin) adalah suatu glikoprotein
ultrasonografi, dan pemeriksaan endapan yang pada keadaan normal diproduksi oleh
kemih sangat berguna untuk membedakan jaringan trofoblas. Penanda tumor ini
tumor dari kelainan lain, seperti hidrokel (De meningkat pada semua pasien
Jong, 2005). koriokarsinoma, pada 40%-60% pasien
Pemeriksaan petanda tumor sangat karsinoma embrional, dan 5%-10% pasien
berguna, yaitu beta-human chorionic seminoma murni. HCG mempunyai waktu
gonadotropin (beta-HCG), alfa- paruh 24-36 jam (Boujelbene N et al, 2011).
fetoprotein (AFP), dan laktat
dehidrogenase (LDH). Diagnosis ditentukan Pencitraan
dengan pemeriksaan histologik sediaan biopsi
dari hasil operasi. Setiap benjolan testis yang Pemeriksa ultrasonografi yang
tidak menyurut dan hilang setelah pengobatan berpengalaman dapat membedakan dengan
adekuat dalam waktu dua minggu harus jelas lesi intra atau ekstratestikuler dan massa
dicurigai suatu keganasan. Biopsi (operasi) padat atau kistik. Namun ultrasonografi tidak
dilakukan melalui sayatan inguinal dan bukan dapat mempelihatkan tunika albuginea,
melalui kulit skrotum untuk menghindari sehingga tidak dapat dipakai untuk
pencemaran luka bedah dengan sel tumor. menentukan penderajatan tumor testis.
Biopsi testis dikerjakan setelah funikulus Berbeda halnya dengan ultrasonografi, MRI
spermatikus ditutup dengan jepitan klem untuk dapat mengenali tunika albuginea secara
mencegah penyebaran limfogen dan terperinci sehingga dapat ipakai untuk
hematogen. Pemeriksaan selanjutnya adalah menentukan luas ekstensi tumor testis.
patologi anatomi untuk menentukan, sifat Pemakaian CT scan berguna untuk
tumor, jenis tumor, derajat keganasan menentukan ada tidaknya metastasis pada
(grading), dan luasnya penyebaran. Bila retroperitoneum. Sayangnya pemeriksaan CT
ternyata telah menyebar ke kelenjar getah scan tidak mampu mendeteksi
bening regional maka dilakukan mikr ometastasis pada kelenjar limfe
limfadenectomy inguinal atau bila telah retroperitoneal (Purnomo BB, 2003).
menyebar ke kelenjar getah bening di para
aorta maka dilakukan diseksi kelenjar limfe Penatalaksanaan
retr operitoneal secara transabdomen
(Williams MB, 2012). Pada dugaan tumor testis tidak
diperbolehkan melakukan biopsi testis, karena
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 163
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071
Gambar 2. Gambaran klinis massa tumor membesar sepanjang inguinal dextra hingga perut bagian
bawah. A. Tampak dari atas. B. Tampak dari samping
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 165
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071
ukuran semula dan hasil perhitungan ini akan dihadapi mengingat bahwa tumor sangat
bersifat kasar, namun dapat membantu pada besar dan berada diatas pembuluh darah besar
dokter untuk mengetahui sifat dan kecepatan di inguinal yaitu arteri dan vena femoralis.
pertumbuhan tumor. Seharusnya sebelum Namun karena keterbatasan biaya dan
dilakukan operasi dilakukan pemeriksaan CT kegunaan CT scan sudah diinformasikan
Scan terlebih dahulu untuk mengetahui kepada keluarga, maka terpaksa tidak
kedalaman infiltrasi tumor, sehingga dapat dilakukan, sehingga ahli bedah hanya
direncanakan teknik operasi yang akan mengandalkan hasil pemeriksaan klinis dan
dilakukan dan seberapa tingkat kesulitan yang USG.
Gambar 3. Hasil temuan operasi: A. Insisi elips diatas dan sepanjang massa tumor. B. Diseksi
tajam dan tumpul untuk membebaskan tumor dari jaringan sekitarnya. Tampak pembuluh
darah yang robek diligasi (panah) C. Dasar tumor telah menginfiltrasi fascia dan
pembuluh besar dibawahnya (panah). D. Tampak tumor telah dapat dibebaskan dari
dasarnya.
Hasil USG ternyata sesuai dengan tidak bisa terdeteksi dengan pemeriksaan
temuan intraoperatif dimana tumor memang klinis maupun USG. Untuk pemeriksaan
terdiri dari bagian yang solid dan kistik, namun penanda tumor (tumor marker) tidak
setelah tumor diangkat ternyata ditemukan dilakukan pada kedua pasien tersebut diatas
kelenjar getah bening soliter dibawahnya yang karena pemeriksaan ini tidak sensitif untuk
penegakan diagnosis namun untuk
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 167
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071
kepentingan follow up dan membantu metastasis lebih cepat pula. Disamping itu
menentukan prognosis. Untuk tumor testis tindakan biopsi sangat berisiko melanggar
tidak dilakukan pemeriksaan patologi anatomi prinsip-prinsip onkologi, dimana tumor yang
terlebih dahulu baik melalui FNAB (fine dicurigai ganas dilarang untuk ditekan-tekan
needle aspiration biopsy) maupun biopsi ataupun ditarik-tarik mengingat ikatan antar
terbuka (BI-biopsi insisi). Hal ini disebabkan sel-sel kanker sangat lemah dan mudah lepas
tindakan pemeriksaan tersebut berisiko sehingga mudah menyebar baik lokal maupun
terjadinya penyebaran tumor ke jaringan jauh. Jadi penentuan sifat, jenis, dan gradasi
sekitarnya (infiltrative) lebih cepat dan tumor diperoleh setelah tumor diangkat
(orchidectomy).
Gambar 4. Gambaran makroskopis massa tumor. Tampak sebagian besar berupa massa solid dan
beberapa diantaranya berupa kistik (panah putih). Tampak bagian tumor yang mengalami
nekrosis (panah hitam).
perlu tambahan terapi karena tumor dapat mongering, namun karena keterbatasan biaya
diangkat secara radikal. Pada follow up maka kemoterapi tidak dilakukan, sedangkan
dalam 1 bulan pertama baik pada pasien pada pasien kedua tidak diperlukan
pertama maupun kedua tidak ada keluhan kemoterapi karena tumor masih kecil dan
stadiumnya masih stadium I. Pada follow
yang berarti, luka operasi dalam kondisi kering
bulan ke-6 kedua pasien masih dalam kondisi
dan reaksi radang juga sudah mulai
baik terutama pasien pertama tidak didapatkan
berkurang. Tidak tampak tanda-tanda residif tanda-tanda residif lokal. Untuk pasien
lokal maupun infeksi di bekas tempat operasi. pertama disarankan untuk selalu kontrol tiap
Pasien pertama disarankan untuk 6 bulan sekali guna pemeriksaan fisik lokal
menjalani kemoterapi setelah luka operasi dan laboratorium untuk penanda tumor.
Gambar 5. Hasil temuan operasi: A. Massa tumor setelah kulit diinsisi. B. Pembebasan tumor dari
jaringan sekitarnya. C. Tampak tumor telah bebas disertai spermatic cord (panah
putih).
Studi Kasus Tumor Ganas Pada Testis: Komplikasi Kronis Kriptokismus 169
Mochamad Aleq Sander JURNAL KEPERAWATAN, ISSN 2086-3071