Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

FILM PENDEK PADA MATA PELAJARAN


PENDIDIKAN KETRAMPILAN
DI SMP SWASTA ISTIQLAL
DELITUA

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari


Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

OLEH :

BOBY WALDANI
NIM. 5123142004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
BOBY WALDANI

Pendidikan Tata Boga Fakultas teknik, Universitas Negeri Medan


Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Film Pendek Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Ketrampilan Di
SMP Swasta Istiqlal Delitua

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :1) Hasil belajar pendidikan


ketrampilan dalam materi pengolahan manisan basah dengan menggunakan media
pembelajaran film pendek, 2) Hasil belajar pendidikan ketrampilan dalam materi
pengolahan manisan basah dengan tidak menggunakan media (konvensional), 3)
pengaruh penggunaan media audio visual film pendek terhadap hasil belajar
pengolahan manisan basah pada mata pelajaran ketrampilan. Desain Penelitian ini
adalah quasi eksperimen. Lokasi Penelitian dilaksanakan di SMP Swasta Istiqlal
Delitua. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Sampel kelas penelitian ini
dilakukan dengan teknik random sampling dengan dua kelas terpilih yang
berjumlah 92 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan
perlakuan terhadap masing-masing kelas maka terdapat peningkatan skor
pengetahuan siswa tentang pendidikan ketrampilan namun dengan tingkat
signifikan yang berbeda. Pada kelas kontrol setelah dilakukan post-test terdapat
nilai siswa dengan kategori sangat baik tidak ada (0%), namun pada kelas
eksperimen saat dilakukan post-test nilai siswa dengan kategori sangat baik
meningkat menjadi 9 siswa (19,57%). Selanjutnya nilai siswa dengan kategori
baik pada kelas kontrol menjadi 11 siswa (23,91%) dan pada kelas eksperimen
meningkat menjadi 28 siswa (60,86%).Pada kelas kontrol nilai siswa dengan
kategori cukup mencapai 14 siswa (30,43%) sedangkan pada kelas eksperimen
siswa hanya 9 siswa (19,57 %).Pada kelas kontrol siswa dengan kategori kurang
masih cenderung banyak yakni 21 siswa (45,66 %) sedangkan pada kelas
eksperimen tidak ada (0%).Hasil rata-rata skor pengetahuan pendidikan
ketrampilan pada kelas kontrol sebesar 74,23 sedangkan pada kelas eksperimen
skor pengetahuan pendidikan ketrampilan lebih tinggi yaitu 84,67, dan skor selisih
antara kelas kontrol dan eksperimen adalah sesar 10,47. Berdasarkan uji hipotesis
penelitian diperoleh hasil sebagai berikut thitung > ttabel yaitu (10,295>1,664) pada
taraf signifikan 5%.

Kata Kunci : Media Pembelajaran Film Pendek, Pendidikan Ketrampilan.

1
BOBY WALDANI

Education Tata Boga, Faculty of Engineering, State University of Medan.


The Influence Of Learning Media Use Short Films On Subjects Of
Education Skills In Delitua Istiqlal Private Junior High School.

ABSTRACT

This research aims to find out: 1) results of study of education skills in


material processing using wet candied learning media short film, 2) results of
study of education skills in processing material wet with candied do not use media
(conventional), 3) influence the use of audio visual media short movie against the
results of a study of wet processing of sweets on the subjects ' skills. Design
research is quasi experiment. The location of the Research carried out at a Delitua
Istiqlal private Junior High School. This research was conducted in the year 2017.
Sample class research is done by random sampling technique with selected two
classes totalling 92 students. The results showed that after being given the
treatment of each class then there is an increase in the score of knowledge of
students about the education skills but with significant levels are different. On the
control class after a post-test there is value to students with excellent category
none (0%), but at the experimental time class is done post-test grades students
with excellent category increased to 9 students (19.57%). The next value of the
students by category at both the class of the control being 11 students (23.91%)
and in the experimental classes increased to 28 students (60.86%). On the value
of control class students with enough categories reached 14 students (30.43%)
while in the experimental class students only 9 students (19.57%). On the control
class students with less categories still tends to be a lot of i.e. 21 students
(45.66%) while in the experimental class none (0%). Results the average score at
skills class education knowledge control of 74.23 while on experimental classes
score higher education skills knowledge i.e. 84.67, and score difference between
experimental and control class is the sesar 10.47. Based on testing the hypothesis
of the research obtained the following results t calculate > t table (10,295 > 1,664)
on a significant level of 5%.

Keywords : media instructional short films. education skills.

2
I. PENDAHULUAN 6. Bagaimana menggunakan media audio
A. Latar Belakang Masalah visual film pendek sebagai media
Perkembangan zaman dan pembelajaran terhadap mata pelajaran
teknologi belakangan ini semakin canggih pendidikan ketrampilan?
dan mutakhir, dimana perkembangannya 7. Seberapa besar pengaruh penggunaan
merambat kepada setiap aspek kehidupan, media audio visual film pendek
tingkat persaingan yang semakin tinggi terhadap mata pelajaran pendidikan
memaksa setiap orang lebih jeli dalam ketrampilan?
membaca setiap peluang dalam usaha 8. Bagaimana hasil belajar pengolahan
mengembangkan keterampilan dan manisan basah dengan menggunakan
keahliannya untuk menjawab tantangan media audio visual film pendek?
zaman. Hal ini disadari oleh pemerintah 9. Bagaimana hasil belajar pengolahan
dengan membuat banyak pelatihan dan manisan basah dengan tidak
penyuluhan untuk masyarakat, salah satu menggunakan media audio visual film
usaha yang dilakukan dengan pendek?
mempersiapkan sumber daya manusianya 10. Bagaimana pengaruh penggunaan
sedini mungkin, sasaran tersebut adalah media audio visual film pendek
siswa di bangku Sekolah Menengah Pertama terhadap hasil belajar pengolahan
(SMP). Dengan memamfaatkan karakter manisan basah?
remaja yang serba ingin tahu, pemerintah
melalui dinas pendidikan dan kebudayaan C. Pembatasan Masalah
membuat kurikulum yang didalamnya Berdasarkan latar belakang dan
terdapat pendidikan ketrampilan, Pendidikan identifikasi masalah, agar penelitian ini
ketrampilan merupakan salah satu aspek dapat lebih terarah dan mencapai sasaran
untuk meningkatkan kemampuan dan yang dinginkan maka perlu melakukan
pengetahuan siswa terhadap teknologi pembatasan masalah pada :
pengolahan pangan saat ini (Peraturan 1. Mata Pelajaran Pendidikan Ketrampilan
Menteri Pendidikan dan Budaya, 2016). dibatasi pada standar kompetensi “
Berdasarkan latar belakang diatas, Mengapresiasi teknologi pengolahan
penulis tertarik melakukan penilitian dengan manisan basah”.
judul “ Pengaruh Penggunaan Media 2. Penelitian ini dibatasi pada pengetahuan
Pembelajaran Film Pendek Pada Mata siswa kelas VII SMP Swasta Istiqlal
Pelajaran Pendidikan Ketrampilan Di Delitua pada karya teknologi pengolahan
SMP Swasta Istiqlal Delitua”. manisan basah.
3. Merancang film pendek tentang
B. Identifikasi Masalah Mengapresiasi karya teknologi
Berdasarkan latar belakang masalah pengolahan manisan basah.
maka identifikasi masalah adalah sebagai 4. Obyek penelitian dilakukan pada kelas
berikut : VII SMP Swasta Istiqlal Delitua.
1. Bagaimana merancang media audio 5. Pada penelitian ini, kelas kontrol akan
visual film pendek? menggunakan metode konvensional
2. Seberapa besar pengetahuan siswa sebagaimana yang dilakukan disekolah.
dalam mempelajari Pendidikan D. Rumusan Masalah
Ketrampilan ? Berdasarkan identifikasi masalah
3. Bagaimana peran guru dalam dan pembatasan masalah maka rumusan
memberikan pengetahuan siswa masalah penelitian ini adalah :
tentang pendidikan ketrampilan? 1. Bagaimana hasil belajar pengolahan
4. Bagaimana pengetahuan siswa tentang manisan basah dengan menggunakan
Pendidikan Ketrampilan? media audio visual film pendek?
5. Seberapa besar peran Guru dalam 2. Bagaimana hasil belajar pengolahan
menggunakan media pembelajaran manisan basah dengan tidak
dalam mata pelajaran pendidikan menggunakan media audio visual film
ketrampilan.? pendek?

3
3. Bagaimana pengaruh penggunaan media pemantap rasa dan aroma yaitu kayu manis,
audio visual film pendek terhadap hasil cabai dan garam buah yang diawetkan
belajar pengolahan manisan basah? dengan gula. (Fatah dan Bachtiar, 2004).
Tujuan pemberian gula dengan kadar yang
E. Tujuan Penelitian tinggi pada manisan buah, selain untuk
Adapun tujuan penelitian ini adalah memberikan rasa manis, juga untuk
1. Untuk mengetahui hasil belajar mencegah tumbuhnya mikroba (Anonim,
pengolahan manisan basah dengan 2011).
menggunakan media audio visual film Film pendek memiliki durasi pendek,
pendek. yaitu antara 1 sampai 30 menit. Dengan
2. Untuk mengetahui hasil belajar durasi yang singkat, guru dengan leluasa
pengolahan manisan basah dengan tidak dapat menyesuaikan dengan alokasi waktu
menggunakan media audio visual film pembelajaran di kelas. Pembelajaran
pendek pendidikan ketrampilan dengan media film
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendek, menjadikan siswa memiliki cukup
media audio visual film pendek terhadap banyak waktu untuk memikirkan apa saja
hasil belajar pengolahan manisan basah. hasil teknologi pengolahan manisan basah
yang mereka pahami dari film pendek
F. Manfaat Penelitian tersebut.
Manfaat yang akan dicapai setelah
penelitian ini dilaksanakan adalah B. Penelitan yang Relevan
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis, Beberapa hasil penelitian yang relevan
untuk menambah wawasan mengenai dengan penelitian ini adalah hasil penelitian
penggunaan media audio visual film Bayu Seno Aji (2011), “Kefektifan Media
pendek dalam meningkatkan Film Pendek Dalam Pembelajaran Menulis
pengetahuan mengapresiasi karya Cerpen Pada Siswa Kelas X SMAN 1
teknologi pengolahan manisan basah Wadaslintang Kec. Wadaslintang, Kab.
siswa. Wonosobo” Yang menyatakan pembelajaran
2. Sebagai bahan masukan bagi siswa menulis cerpen siswa kelas X SMAN 1
SMP Swasta Istiqlal Delitua dalam Wadaslintang, Wonosobo dengan
peningkatan pengetahuan mengapresiasi menggunakan media “film pendek” lebih
karya teknologi pengolahan manisan efektif dibandingkan dengan pembelajaran
basah melalui media film pendek. menullis cerpen tanpa menggunakan media
3. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru “film pendek”. Hal ini terbukti dari hasil
disekolah dan pihak sekolah tempat perhitungan uji scheffe, diperoleh skor F’
penelitian dalam menyampaikan hitung (F’ ) sebesar 756.919 dengan db 72
h
pembelajaran melalui media audio dan p sebesar 0.00, skor tersebut
visual film pendek. dikonsultasikan dengan skor F’ tabel. Skor
4. Penelitian ini diharapkan dapat F’ tabel (F’ ) sebesar 30.485. Dengan
memberikan sumbangan pemikiran t

dalam menentukan media pembelajaran demikian skor F’ hitung lebih besar daripada
pendidikan ketrampilan yang tepat dan skor tabel (F’ 756.919 > F’ 30.485).
h. t
efektif, khususnya bagi guru pendidikan Sejalan dengan penelitian Sri Mulyati,
ketrampilan. dkk (2015), melakukan penelitian dengan
5. Sebagai bahan penelitian yang relevan judul “Pengaruh Media Film Terhadap Sikap
untuk penelitian selanjutnya. Ibu Pada Deteksi Dini Kanker Serviks”
menyimpulkan bahwa film sebagai media
II. KAJIAN TEORITIS DAN audiovisual berpengaruh positif terhadap
HIPOTESIS peningkatan sikap ibu pada deteksi dini
A. Deskripsi Teori kanker serviks (p < 0,05) dengan
Manisan merupakan salah satu bentuk peningkatan median (rentang) skor sikap
olahan pangan yang banyak disukai oleh dari 44,23 (19,23 – 75) menjadi 78,85 (25 –
masyarakat. Manisan buah adalah manisan 94,23).
yang diperoleh setelah proses pemasakan Begitupula dengan hasil penelitian
buah dalam larutan gula dengan tingkat Novira Handayani (2016), yang melakukan
kemanisan yang cukup tinggi yang penilitian “Film Pendek “Pentingnya Makan
ditambahkan pula dengan bahan-bahan Pagi” Sebagai Media Pendidikan Kesehatan

4
Untuk Meningkatkan Pengetahuan Makan Salah satu media yang dapat digunakan
Pagi Siswa SMP” Hasil pre-test menunjuk dalam pembelajaran pendidikan ketrampilan,
kan bahwa pengetahuan siswa terhadap yaitu dengan menggunakan media “film
makan pagi dilihat dari materi berdasarkan pendek”. Film memiliki peran sebagai
indikator masih tergolong kurang dengan sarana yang digunakan untuk menyebarkan
persentase siswa yang tidak tuntas sebanyak hiburan dengen menyajikan cerita, komedi,
41 orang (83,67%) siswa. Rata-rata hasil musik drama, peristiwa, dan sajian teknis
pre-test siswa yaitu (23,8%) . Setelah film lainnya kepada khalayak ramai. Media
ditayangkan siswa diberi post-test dengan tersebut diharapkan dapat efektif untuk
soal yang sama pada saat pre-test. Hasil skor diterapkan dalam pembelajaran pendidikan
yang diperoleh siswa pada saat post-test ketrampilan di kelas. Maka, perlu adanya
setelah di berikan media meningkat dengan penelitian untuk menguji sejauh mana
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 orang pengaruh media “film pendek” dalam
(71,42%) dengan siswa yang mendapat nilai pembelajaran pendidikan. Agar “film
baik sebanyak 22 orang (44,89%), siswa pendek” dapat dijadikan media yang tepat
dengan nilai cukup sebanyak 13 orang dan efektif untuk meningkatkan minat dan
(56,53%), dan siswa dengan kategori kurang kemampuan pendidikan ketrampilan siswa.
sebanyak 14 orang (28,56%) siswa. Dengan Berdasarkan uraian diatas, diharapkan
rata-rata sebelum perlakuan sebesar 46,9 ± media pembelajaran film pendek dalam
13 dan setelah diberi perlakua meningkat pembelajaran pendidikan ketrampilan
menjadi 72 ± 10,8 dengan selisih 25,7%. khusunya teknologi pengolahan dapat
menunjang proses pembelajaran dan dapat
C. Kerangka Berfikir meningkatkan pengetahuan siswa kelas VII
Pada dasarnya pengajaran pendidikan SMP Swasta Istiqlal Delitua.
ketrampilan bertujuan untuk melatih siswa
dalam menuangkan gagasan dan ide kreatif D. Hipotesis Penelitian
siswa dalam bentuk benda kerajinan ataupun Hipotesis yang digunakan dalam
bahan pangan, sehingga siswa dapat penelitian ini diduga terdapat pengaruh
menerapkan dan memanfaatkan penggunaan Media Pembelajaran Film
keterampilan tersebut dalam berbagai pendek terhadap pengetahuan Pendidikan
bidang. Pendidikan keterampilan khususnya Ketrampilan siswa kelas VII SMP Swasta
dalam teknologi pengolahan bukanlah Istiqlal Delitua.
sesuatu keterampilan yang mudah. Siswa
harus sering berlatih, peka terhadap III. METODE PENELITIAN
lingkungan sekitar untuk menghasilkan A. Desain Penelitian
produk yang baik dan memiliki nilai Desain penelitian adalah suatu cara
ekonomis yang tinggi, sehingga dapat untuk mencari kebenaran dengan
memberikan dampak positif bagi masyarakat mengumpulkan data menganalisis data yang
umumnya dan terkhusus bagi siswa itu diperlukan untuk mencapai tujuan. Dengan
sendiri. Pada kenyataannya, pengajaran demikian desain penilitian yang digunakan
pendidikan ketrampilan khususnya teknologi dalam penilitian ini adalah quasi
pengolahan di sekolah belum mencapai ekseperimen, yaitu penelitian yang bertujuan
tujuan yang optimal. Secara umum, siswa untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
belum mampu memiliki ide, gagasan, dan atau akibat dari sesuatu yang ditimbulkan
kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Hal pada subjek (peserta didik) (Arikunto,2013).
ini dikarenakan karena guru belum Dimana sampel penelitian dikelompokkan
menggunakan metode dan media yang tepat menjadi dua kelas yaitu satu kelas
digunakan dalam pembelajaran di kelas, eksperimen yang diberikan media
terlebih dalam pembelajaran teori, pembelajaran film pendek dan satu kelas
sedangkan teori sendiri adalah titik awal dari kontrol yang diberikan media pembelajaran
sebuah pembelajaran praktik, Sehingga konvensional. Kedua kelas sampel tersebut
siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti terlebih dahulu diberikan pretest yaitu untuk
pelajaran tersebut. Oleh karena itu, sudah mengetahui kemampuan awal siswa,
menjadi tugas guru untuk menemukan dan kemudian setelah kegiatan belajar mengajar
menerapkan metode dan media yang efektif selesai maka kedua sampel diberikan
dalam pembelajaran. posttest yaitu untuk mengetahui kemampuan
atau pemahaman akhir siswa. Lokasi

5
penelitian dilakukan di SMP Swasta Istiqlal 5. VII 5 37 orang
Delitua, Jalan Simpang Stasiun No. 1A Desa Jumlah 185 Orang
Suka Makmur Delitua, dan waktu penelitian Sumber : Tata Usaha SMP Swasta Istiqlal
dilaksanakan pada semester ganjil di bulan Delitua Tahun Ajaran 2016/2017
Juli – Agustus Tahun Ajaran 2017/2018
Sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi (Arikunto, 2013). Dalam penelitin
. ini sampel diambil secara acak (Simple
B. Definisi Operasional dan Variabel Random Sampling) karena tiap unsur dalam
Penelitian populasi diberikan kesempatan yang sama
Untuk memberikan arahan dalam untuk terpilih menjadi unsur dalam sampel.
penelitian, selanjutnya diuraikan defenisi Menurut Arikunto, (2013) apabila subjek
operasional penelitian, yaitu : kurang dari 100, lebih baik diambil semua
1) Media pembelajaran film pendek adalah sehingga penelitiannya merupakan
media yang menyajikan audio dan visual penelitian populasi. Tetapi jika jumlah
yang berisi pesan-pesan pembelajaran subjeknya lebih dari 100, dapat diambil 15%
baik yang berisi konsep, prinsip, atau 25% atau lebih. Untuk menentukan
prosedur, teori aplikasi pengetahuan jumlah sampel dalam penelitian ini
untuk membantu pemahaman terhadap digunakan tabel Krejcle dan Morgan.
materi pembelajaran sebagai alat bantu Dengan populasi (N) = 185 orang maka
bagi guru dalam memaparkan pelajaran sampel tabel (n) = 185 X 25% = 46 orang.
pendidikan ketrampilan husunya F. Teknik Analisis Data
teknologi pengolahan. Teknik analisis data dapat dilakukan
2) Pengetahuan Pendidikan ketrampilan dengan beberapa tahapan-tahapan sebagai
adalah hasil yang diperoleh siswa setelah berikut :
mengikuti kegiatan pembelajaran pada 1. Deskripsi Data Penelitian
kompetensi pendidikan ketrampilan yang Untuk mendeskripsikan data variabel
ditunjukkan melalui angka dari hasil penelitian, dianalisa dengan menyusun
evaluasi yang dilakukan. distribusi frekuensi untuk mengetahui
Variabel penelitian bertujuan penyebaran skor dari setiap variabel
untuk memudahkan pengambilan data penelitian, sehingga dapat ditentukan harga
yang diperlukan dalam penelitian. rata-rata (Me) dan standar deviasi (SD)
Adapun variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan perhitungan menurut
terdiri dari: aturan Sturges.
Variabel bebas (X): Media Pembelajaran a. Untuk menentukan nilai rata-rata
film pendek (Mean) digunakan rumus :
Variabel terikat (Y): pengetahuan (Sudjana,2002)
pendidikan ketrampilan
=
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek Keterangan :
penelitian yang didalamnya terdapat = Rata-rata
sejumlah objek yang dapat dijadikan sumber ∑X = Jumlah skor yang dicapai
data, yang diharapkan dapat memberikan n = Banyaknya jumlah sampel
data-data yang dibutuhkan seorang peneliti
(Arikunto, 2013). Populasi dalam penelitian b. Untuk menentukan standart deviasi
ini adalah siswa kelas VII SMP Swasta digunakan rumus :
Istiqlal Delitua yang terdiri dari 5 kelas yang
N  X i   X i 
2 2
berjumlah siswa seluruhnya adalah 185
S (Sudjana,
orang siswa.
N N  1
Tabel Populasi penelitian 2010).
No. Kelas Jumlah Keterangan :
1. VII 1 37 orang S: simpangan baku
2. VII 2 37 orang n: banyak data
3. VII 3 37 orang ∑x: Jumlah keseluruhan skor
4. VII 4 37 orang ∑x2: Jumlah skor yang dikuadratkan

6
Posttest Posttest
c. Selanjutnya di hitung Standar Rata- Rata-
SD SD
2 rata rata
deviasi (Sd) dengan rumus S
74,23 5,27 84,67 4,86
d. Menghitung distribusi frekuensi
dengan rumus :
Dari data Tabel, dapat dilihat bahwa
 Range (R) : Xmaksimum - Xminimum pada kelas kontrol yang telah melaksanakan
 Banyak kelas interval (K) dengan rumus Post test, rata-rata nilai siswa yaitu 74,23
: dengan standard deviasi 5,37. Sedangkan di
K : 1 + 3,3 Log n kelas eksperimen Post test rata-rata nilai
 Panjang kelas interval (p) = siswa lebih tinggi yaitu 84,67 dengan
rentang/banyak kelas standard deviasi 4,86. Pada tabel 10 dapat
dilihat selisih dari kelas kontrol dan kelas
2. Tingkat kecenderungan ekperimen.
Untuk mengetahui tingkat Tabel Selisih Skor rata-rata Pengetahuan
kecenderungan dari data penelitian yang Pendidikan Ketrampilan
diperoleh maka dilakukan uji kecenderungan Keterangan Skor Rata – rata
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Dihitung skor tertinggi ideal (stt) dan Pengetahuan Pendidikan
skor terendah ideal (str) Ketrampilan
b. Dihitung rata-rata skor ideal (Mi) dan Kelas Kontrol 74,23
standart deviasi ideal (SDi) sebagai Kelas 87,67
berikut : Ekpserimen
Nt  Nr Nt  Nr Selisih Skor 10,44
Mi  SDi 
2 6
Dari besaran Mi dan Sdi yang Setelah diperoleh data pre-test maka
diperoleh dapat ditentukan dengan empat sampel diberi perlakuan dan diberikan post
kategori kecenderungan yang berasal dari test hasil data Kelas kontrol menunjukkan
sekolah yaitu sebagai berikut : rata-rata skor pengetahuan sampel sebesar
Tabel Kategori Nilai Kecenderungan 74,23. Untuk kelas Eksperimen setelah
diperoleh data pre-test maka sampel diberi
No. Nilai Huruf Kategori
perlakuan dan diberikan post test dengan
1. 90 – 100 A Sangat Baik menayangkan film pendek, setelah
2. 80 – 89 B Baik penayangan film maka sampel diberi tes
3. 75 – 79 C Cukup kembali (post-test) untuk melihat apakah
4. < 75 D Kurang dengan media film pendek ini dapat
(berdasarkan penilaian dari sekolah) meningkatkan pengetahuan pendidikan
ketrampilan . Hasil data menunjukkan rata-
5. Uji Persyaratan Analisis rata skor sampel saat post-test sebesar 87,67.
a. Uji Normalitas Data Dari hasil tersebut dapat dilihat peningkatan
b. Uji Homogenitas Data pengetahuan sampel tentang pendidikan
c. Uji Hipotesis ketrampilan dengan selisih sebesar 10,44 %.
Untuk lebih jelasnya, deskrpsi data skor
hasil belajar pada kelas eksperimen dan
IV. HASIL PENELITIAN DAN kelas kontrol.
PEMBAHASAN
A. Deskriptif Data Penelitian B. Tingkat Kecenderungan
Berdasarkan data yang diperoleh 1. Tingkat Kecenderungan Hasil
dari hasil penelitian dengan jumlah Sampel Belajar Kelas Kontrol
92 siswa, maka diperoleh rata-rata dan Tingkat kecenderungan variabel
standart deviasi hasil belajar pendidikan penelitian ditentukan dengan menggunakan
ketrampilan pada siswa kelas kontrol dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP
kelas eksperimen ditunjukkan pada tabel . Swasta Istiqlal Delitua. Kemudian dapat
Tabel Desain penelitian diidentifikasikan tingkat kecenderungan skor
Kelas hasil belajar pendidikan ketrampilan kelas
Kelas Kontrol
Eksperimen kontrol (Kurang).

7
Tabel Klasifikasi Tingkat Kecenderungan Pembelajaran
Kelas Kontrol film pendek pada
mata pelajaran
Rentang N F.Relatif Kategori pendidikan
ketrampilan
Nilai (%) Hasil Belajar
90 – 100 0 00,00 Sangat Siswa yang tidak
Baik Menggunakan
80 – 89 11 23,91 Baik Media
(konvensional) 0,096 0,13 Normal
75– 79 14 30,43 Cukup
pada mata
<75 21 45,66 Kurang pelajaran
pendidikan
2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ketrampilan
Kelas Eksperimen 2. Uji Homogenitas
Tingkat kecenderungan variabel Tabel Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
penelitian ditentukan dengan menggunakan
Nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Kelas
Varians
Fhitung FtabelKeputusan
Swasta Istiqlal Delitua. Kemudian dapat
diidentifikasikan tingkat kecenderungan skor Hasil Belajar Siswa yang
hasil belajar pendidikan ketrampilan kelas Menggunakan Media
Pembelajaran film
eksperimen (Baik). pendek pada mata
23,69
pelajaran pendidikan
Tabel Klasifikasi Tingkat Kecenderungan ketrampilan
1,17 1,65 Homogen
Hasil Belajar Siswa yang
Hasil Belajar Kelas Eksperimen tidak Menggunakan
Rentang n F.Relatif Kategori Media (konvensional) 27,83
Nilai (%) pada mata pelajaran
90 – 100 9 19,57 Sangat pendidikan ketrampilan
Baik
80 – 89 28 60,86 Baik D. Pengujian Hipotesis
75– 79 9 19,57 Cukup Adapun hipotesis penelitian yang diuji
<75 0 00,00 Kurang dalam penelitian ini adalah terdapat
pengaruh penggunaan Media Pembelajaran
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat Film pendek terhadap pengetahuan
bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar Pendidikan Ketrampilan siswa kelas VII
siswa yang menggunakan media SMP Swasta Istiqlal Delitua. Pada Tabel 19
pembelajaran Film pendek pada pelajaran dapat dilihat hasil perhitungan uji hipotesis.
Pendidikan Ketrampilan diperoleh 19,57 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
persen dengan kategori sangat baik, lalu lampiran 29 halaman 145.
60,86 persen dengan kategori baik dan
19,57 persen dengan kategori cenderung Tabel Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
cukup. Dengan demikian yang memiliki Kelas
presentase tertinggi adalah kategori baik, Statistik
sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat Kontrol Eksperimen
kecenderungan hasil belajar pendidikan
ketrampilan dengan menggunakan media N 46 46
pembelajaran film pendek termasuk kategori Max 65 75
baik. Min 82 82
C. Uji Persyaratan Analisis Mean 74,23 84,67
1. Uji Normalitas Σx 3415 2124
Tabel Hasil Uji Liliefors Sd 5,27 4,86
Kelas Lhitung Ltabel Kesimpulan S2 27,83 23,62
Hasil Belajar thitung 10,295
Siswa yang ttabel 1,664
0,112 0,13 Normal
Menggunakan Status Ha diterima
Media

8
Berdasarkan Tabel 19 menunjukkan pendek pada mata pelajaran Pendidikan
bahwa thitung>ttabel yaitu (10,295>1,664) pada ketrampilan dengan nilai thitung > ttabel
taraf signifikan 5 persen artinya hipotesis yaitu (10,295>1,664) pada taraf
alternative (Ha) diterima sehingga dapat signifikan 5 persen. Artinya media
disimpulkan bahwa penggunaan Media pembelajaran film pendek dapat
Pembelajaran Film pendek terhadap mempengaruhi hasil belajar pada mata
pengetahuan Pendidikan Ketrampilan siswa pelajaran Pendidikan Ketrampilan SMP
kelas VII SMP Swasta Istiqlal Delitua. Swasta Istiqlal Delitua
Artinya media pembelajaran film pendek
dapat berpengaruh terhadap pengetahuan B. Saran
hasil belajar siswa pada pelajaran Berdasarkan hasil penelitian ini saya
pendidikan ketrampilan. menyarankan sebagi berikut :
1. Penelitian ini memiliki keterbatasan dana
D. Temuan Penelitian pada saat proses pemuatan film, sehingga
Berdasarkan Penelitian yang kualitas film yang dibuat oleh peneliti
dilakukan, ditemukan hasil belajar siswa kurang maksimal. Dana menjadi salah
pada kelas ekperimen yang menggunakan satu hal penting yang perlu diperhatikan
media pembelajaran film pendek dengan dalam pembuatan media film pendek.
kategori baik sebanyak 60,86%, sedangkan 2. Penelitian ini dapat menjadi penelitian
pada kelas kontrol yang tidak menggunakan lanjutan yang lebih mendalam untuk
media ( Konvensional ) ditemukan melihat peningkatan pengetahuan siswa
kecenderungan hasil belajar 45,66% dengan terhadap mata pelajaran pendidikan
katagori kurang.. ketrampilan dipembahasan lain, setelah
diberikannya pengetahuan pembahasan
E. Pembahasan Hasil Penelitian manisan basah melalui media
Berdasarkan hasil penelitian yang pembelajaran film pendek.
dilakukan di SMP Swasta Istiqlal Delitua ini 3. Kepada guru bidang studi mata pelajaran
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan ketrampilan sebaiknya
penggunan media video pembelajaran film memvariasikan metode pembelajaran dan
pendek hasil belajar pengolahan manisan menampilkan media pembelajaran film
basah pada mata pelajaran pendidikan pendek terhadap pembahasan lainnya,
ketrampilan. Penelitian ini tergolong dalam melihat ada peningkatan skor
penelitian quasi eksperimen, dimana pengetahuan ketika kelas diberikan
melibatkan dua kelas yang berbeda dan media pembelajaran film pendek.
perlakuan yang berbeda. Kelas VIIx sebagai 4. Untuk pihak sekolah dapat memfasilitasi
kelas eksperimen (menggunakan media dan membuat program kepada guru mata
pembelajaran film pendek ) dan kelas VIIy pelajaran untuk membuat media
sebagai kelas kontrol (tidak menggunakan pembelajaran khususnya film pendek,
media(konvensional). dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dimata pelajaran lainnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Penelitian ini juga tidak mengukur faktor
A. Kesimpulan lain yang dapat mempengaruhi
Dari hasil penelitian data maka dapat pendidikan ketrampilan misalnya
ditarik kesimpulan sebagi berikut : keluarga, kewirausahaan, ataupun
1. Hasil belajar siswa yang menggunakan lingkungan. Namun, berdasarkan materi
media pembelajaran film pendek pada pembuatan film dalam penelitian
mata pelajaran Pendidikan ketrampilan menunjukan bahwa pendidikan yang
termasuk kategori baik sebesar 60,86 baik dimulai dari rumah, dan peran orang
persen. tua sangat berpengaruh kepada pola
2. Hasil belajar siswa yang tidak pembelajaran anak.
menggunakan media pembelajaran
(konvensioanal) pada mata pelajaran
Pendidikan ketrampilan termasuk DAFTAR PUSTAKA
kategori kurang sebesar 45,66 persen.
3. Hasil analisis uji t menunjukkan Aji Seno Bayu (2011) Kefektifan Media
terdapat pengaruh yang signifikan pada Film Pendek Dalam Pembelajaran
penggunaan media pembelajaran film Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas

9
X SMAN 1 Wadaslintang Kec. Mulyasa, E. (2010). Kurikulum Tingkat
Wadaslintang, Kab.Wonosobo. Satuan Pendidikan, Edisi Revisi.
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Anderson, L. (2010). Kerangka Landasan Mulyati Sri, dkk (2015) Pengaruh Media
Untuk Pembelajaran, Pengajaran Dan Film Terhadap Sikap Ibu Pada
Asesmen. Jakarta. Pustaka Belajar. Deteksi Dini Kanker Serviks.

Anonim, (2011). SNI Syarat Mutu Manisan. Permendikbud RI,(2016).Salinan Tentang


Dewan Standarisasi Nasional Permendikbud RI Nomor 22 Tahun
Indonesia, Jakarta. 2016 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Arifin, Zainal, (2011). Evaluasi
Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prasetyo, Andi. (2011). Buku Putih Produksi
Prosedur, Jakarta: Remaja Rosdakarya. Film Pendek Bikin Film Itu
Gampang. Tegal: Bengkel Sinema.
Arikunto, Suharsimi.( 2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Santoso, hieronymus. (2010). Teknologi
Jakarta: Rineka Cipta. tepat guna manisan pepaya. Edisi
revisi. Jakarta: rhineka cipta.
Azhar, Arsyad. (2013). Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raja Grapindo persada. Sadiman, Arief.(2005) Media Pendidikan,
Cetakan ke XVI. pengertian, Pengembangan, dan
Pemamfaatan. Jakarta: Raja
Cahyono, Edi. (2009). “Sekilas Tentang Grafindo,PT.
Film Pendek”, http://filmpelajar.
com/tutorial/sekilas-tentang-film- Sudjana, Nana. (2000). Dasar-Dasar Proses
pendek (diunduh pada jam 00.04 hari Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Jumat, tanggal 21 OKtober 2016) Baru.

Daryanto. (2010) Media Pembelajaran. Sugiyono.(2010).Metode Penelitian


Yogyakarta. Penerbit Gramedia. Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D.Bandung: Alvabeta,cv.
Effendy, Heru.(2013). Mengawali Industri
Film Indonesia. Jakarta : Sugiyono.(2016,).Metode Penelitian
Kepustakaan Populer Gramedia. Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D.Bandung:
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Alvabeta,cv.
Bandung: Pustaka Setia.
Sumirat, Pepen.(2013).Video Production
Handayani Novira (2016), Film Pendek Panduan Membuat Film Dan
“Pentingnya Makan Pagi” Sebagai Vidio.Jakarta : Lentera Ilmu
Media Pendidikan Kesehatan Cendekia.
Untuk Meningkatkan Pengetahuan Uno, Hambazah. ( 2010). Teknologi
Makan Pagi Siswa SMP. Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Sinar
Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Grafika.
Pembelajaran Matematika Dengan
Soal Terbuka Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Sekolah Dasar.
Semarang. Pustaka Unesa.

Muaris H.( 2010). Manisan buah, Edisi


Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

10
11

Anda mungkin juga menyukai