Gambar 1
interpretasi
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang lainnya sama
(43 kotak kecil/43mm), menandakan Irama regular/teratur, adanya defleksi
positip gel P dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS
dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA
node.
2. Frekfensi jantung 1500: 43 kotak kecil = 35 x/menit
3. Gel P,Q,R,S,T normal, komplek QRS normal PR interval normal, ST
segmen normal, QT interval memanjang 0,45 detik.
4. Kesimpulan : SINUS BRADIKARDIA DG PROLONG QT INTERVAL
Gambar 2
Interpretasi gambar 2
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang
lainnya sama (23 kotak kecil/23mm), menandakan irama
regular/teratur, adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama
menandakan pacemaker berasal dari SA node
2. Frekfensi jantung 1500:23 kotak kecil = 65 x/menit
3. Gel P tinggi dan lebar normal tapi bentuknya agak runcing (?P
pulmonal), pada ekg strip penemuan seperti ini kita abaikan. Tidak ada
gel Q kita abaikan juga, gel RST normal. Adanya gel U, QT interval dan
komplek QRS normal
4. Kesimpulan : NORMAL SINUS RHYTM DENGAN ADANYA
GELOMBANG U
Gambar 3.
Interpretasi gambar 3.
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu beat dengan yang lain sama (10
kotak kecil/ 10 mm)menandakan irama teratur, adanya defleksi positip gel P
dengan bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS dengan bentuk
yang sama pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.
2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150 x/menit
3. Gel P tingginya lebih dari 2,5mm dan runcing sekali menandakan P pulmonal,
gel QRST normal, QT interval memendek, ST segmen tampak depresi.
4. Kesimpulan: SINUS TAKIKARDI DENGAN P PULMONAL (QT interval dan
ST segmen depresi kita abaikan pada kasus ini karena dengan frekfensi jantung
melebih 120x/mnt selalu diikuti dengan QT interval memendek dan ST segmen
depresi)
Gambar 4
Interpretasi gambar 4
1. Jarak RR/PP interval antara beat 1 & 2, 2 & 3, 3 & 4, 4 & 5, adalah sama. Tapi
di beat ke 6, tidak di mulai dengan gel P dan bentuknya melebar. Di beat ke 7
kembali adanya gel P yang sama dengan gel P di beat 1,2,3,4,5 yang diikuti oleh
bentuk komplek QRS yang sama pula.
Pada kasus ini kita tidak bisa mengatakan irama regular atau teratur, karena pada
saat pengecekan frekfensi jantung baik menggunakan stetoskop maupun palpasi
radial arteri yang kita dapatkan tidak teratur. Akan tetapi pada kasus ini
pacemaker masih dominan berasal dari SA node dan pada beat ke 6 kita tetap
namakan komplek QRS biarpun bentuknya tidak normal.
2. Karena iramanya tidak teratur, maka frekfensi jantung dihitung dengan
mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini
terdapat 8 normal komplek QRS, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit.
3. Gel PQRS normal, PR& QT interval normal. Adanya ST segmen depresi dan
abnormal beat yang tidak diawali dengan gel P yang komplek QRS nya
abnormal/melebar yang mana ini berasal dari otot ventrikel.
4. Kesimpulan : SINUS RHYTM Dengan 1 VES (Ventrikel Ekstra Sistole)dan ST
SEGMEN DEPRESI
Gambar 5
Interpretasi gambar 5
1. Jarak antara RR/PP interval sama menandakan iramanya
regular/teratur, adanya gel P dengan bentuk yang sama dan juga diikuti
oleh komplek QRS dengan bentuk yang sama pula, menandakan pusat
pacemaker berasal dari SA node.
2. Frekfensi jantung 1500:10 kotak kecil = 150x/menit
3. Gel PQRST smuanya normal, PR interval normal, QT interval
memendek (setiap HR melebihi 120x/mnt, automaticly QR interval
memendek, kadang juga disertai dengan ST depresi).
4. Kesimpulan : SINUS TAKIKARDI
Gambar 6
Interpretasi gambar 6
1. Jarak RR/PP interval di beat 1&2, 2&3 adalah sama, akan tetapi beat
berikutnya yaitu beat ke 4 baru muncul setelah adanya gap atau jeda yang
jaraknya melibihi 2 kali jarak RR/PP interval sebelum dan sesudahnya. Kita
tidak bisa mengatakan iramanya teratur (lihat penjelasan ekg strip no.4).
Adanya defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS yang menandakan
pacemaker berasal dari SA node, akan tetapi SA node gagal untuk
mengeluarkan impuls sebagaimana waktunya sehingga terjadi gap atau
jedah yang melebih 2x jarak yang seharusnya.
2. Frekfensi jantung kita hitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS
dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 5 komplek QRS dalam 6
detik. Jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 = 50 x/menit.
3. Konfigurasi gelombang semuanya normal
4. Kesimpulan : SINUS ARREST ATAU SINUS PAUSE ( Pada kasus yang
sama dengan gap atau jedah persis sama 2 kali dengan jarak RR/PP
interval dinamakan Sinus Block)
Gambar 7
Interpretasi gambar 7
1. Jarak RR/PP interval antara beat 1&2 dan beat 3&4 berbeda,
menandakan irama tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P yang
diikuti komplek QRS dengan bentuk yang sama, menandakan
pacemaker berasal dari SA node.
2. Karena irama tidak teratur/irregular, maka penghitungan frekfensi
jantung dengan mengalikan jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik
dengan 10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7.
Maka frekfensi jantungnya 7 x 10= 70x/menit.
3. Semua konfigursi gelombang normal, kecuali tampak adanya ST
segmen depresi (pada ekg strip boleh kita abaikan).
Kesimpulan : SINUS ARRHYTMIA
1. Jarak antara RR/PP interval sama kecuali antara beat 4&5, dimana
adanya gap atau jedah yang jaraknya persis 2 kali jarak antara RR/PP
interval sebelum dan sesudahnya. Kita katakan iramanya tidak
regular/tidak teratur. Adanya defleksi positip gel P ditiap beat yang
diikuti oleh komplek QRS, ini menandakan pacemaker berasal dari SA
node.
3. Gel P mirip dengan gigi gergaji, 1 gel P yang mungkin ada kira gel T,
1 gel P lagi terkubur di komplek QRS. Konfigurasi gelombang lainnya
(PR interval, QT interval, gel T/ST segmen) tidak bisa diukur,
sedangkan gel QRS atau komplek QRS normal.
4.Kesimpulan : ATRIAL FLUTTER 3:1 Normal Respon dari Ventrikel.
Kenapa saya katakan normal respon dari ventrikel? Karena kontraksi
ventrikel masih dalam batas normal yaitu 94 x/menit. Seandainya
impuls yang dikeluarkan oleh atrial direspon secara agresif oleh
ventrikel atau dengan kata lain ventrikel berkontrasi sama dengan atrial
yaitu 300x/menit, ini akan membahayakan jiwa pasien. Inilah salah satu
keistimewaan dari AV node,untuk bisa meredam impuls-impuls yang
bisa berakibat fatal buat ventrikel dan bisa membahayakan hidup
pasien jika tidak di tangani dengan tepat.
Gambar 13
Interpretasi gambar 13
1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama(7 kotak kecil atau 7 mm), tidak
terlihat gel P. Kalau RR interval sama menandakan irama teratur. Tidak adanya
gel P bukan berarti pacemaker berasal dari ventrikel, sebenarnya gel P ada tapi
terkubur di gel T. Kalau anda beranggapan pacemaker berasal dari ventrikel, itu
salah besar karena komplek QRS masih dalam batas normal (tidak lebar). Jadi
pada kasus ini pacemaker berasal dari atas ventrikel atau supra ventrikel.
2. Frekfensi jantungnya 1500:7 kotak kecil = 214x/menit
3. Tidak terlihat gel P, gel QRS dan komplek QRS normal dengan bentuk yang
sama disetiap beat, PR interval tidak bisa diukur, sudah pasti QT interval
memendek. Adanya ST segmen depresi.
4. Kesimpulan : SUPRA VENTRIKULAR TAKIKARDIA (SVT) dengan ST
SEGMEN DEPRESI
Gambar 14
Interpretasi gambar 14
1. Jarak RR interval dari beat 1 s/d 10 adalah sama (8 kotak kecil atau 8
mm)walaupun tidak tampak gel P. Akan tetapi begitu memasuki RR interval
antara beat ke-10 dengan beat ke-11 berbeda yaitu 10 kotak kecil atau 10 mm,
dan perbedaan akan sangat jelas sekali kalau kita lihat RR interval beat ke-11
dengan beat ke-12 yaitu 18 kotak kecil atau 18 mm. Jadi kita katakan iramanya
tidak teratur. Dari mana pacemaker berasal? Dari beat 1 s/d 10 sudah pasti
adanya gel P walaupun tidak terlihat dan sebagai jaminannya bentuk komplek
QRS masih dalam batas normal, jadi beat 1 s/d 10 pacemaker berasal dari atas
ventrikel atau supra ventikel. Sedangkan dari beat 11 s/d 14 berasal dari SA
node karena tampak adanya defleksi positip gel P.
2. Untuk kasus seperti ini kita tidak bisa menghitung frekfensi jantungnya karena
perubahan yang tiba-tiba dari irama supraventrikular menjadi irama sinus rhytm.
3. Saya rasa sudah jelas di point 1
4. Kesimpulan : PSVT (Paroksimal Supra Ventrikular Takikardi) yaitu
perubahan mendadak dari irama SVT (Supra Ventrikular Takikardi memjadi
Sinus Rhytm), begitupun sebaliknya perubahan mendadak dari irama Sinus
Rhytm menjadi SVT.
Gambar 15
Interpretasi gambar 15
1. Pada kasus ini kita tidak bisa mengidentifikasi PP interval karena gel P tidak
beraturan, untuk RR interval tampak sekali tidak sama antara beat yang satu
dengan yang lainnya. Jadi pada kasus ini iramanya tidak teratur atau irregular.
Karena adanya gelombang P yang tidak beraturan, maka pacemaker berasal
dari otot atrium.
2. Karena irama tidak beraturan maka frekfensi jantungnya adalah mengalikan
jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek
QRS adalah 6, jadi frekfensi jantungnya adalah 6 x 10 = 60 x/menit.
3. Cuma komplek QRS yang tampak jelas walaupun bentuk dan tingginnya
disetiap beat tidak sama. Adanya gel P yang bentuknya tidak beraturan.
4. Kesimpulan : ATRIAL FIBRILASI Dengan Normal Ventrikel Respon (
prinsipnya sama dengan penjelasan EKG strip no.12)
1.Tampak Komplek QRS yang muncul secara beraturan, begitupun dengan gel
P yang walaupun keduanya dalam bentuk yang berbeda dengan yang normal.
Tapi kita katakan kalau pada kasus ini iramanya teratur. Karena ada gel P yang
biarpun bentuknya beda tapi kita katakan pacemaker berasal dari atas ventrikel
atau atrium tp bukan dari SA node.
2. Frekfensi jantungnya 1500:21 kotak kecil = 71x/menit
3. Gel P mirip seperti gigi gergaji jd kita tidak bisa mengukur PR interval, tidak
ada gel Q, tampak gel Rr, tidak ada gel S, Komplek QRS yang lebar lebih dari
normal, tidak ada gel T karena terbenam di gel P.
4. Kesimpulan : ATRIAL FLUTTER 4:1 NORMAL VENTRIKEL RESPON
Dengan BUNDLE BRANCH BLOK (kita tidak bisa mengatakan Bundle Branch
Block kiri atau kanan untuk ekg strip, kecuali kita tahu diambil dari lead mana
ekg strip itu)
Gambar 18
Interpretasi gambar 18
1. Jarak RR dan PP interval disetiap beat tidak sama, jadi kita katakan
iramanya tidak teratur. Adanya gel P yang tidak karuan bentuknya
menandakan pacemaker berasal dari otot atrium.
2. Karena irama tidak teratur, maka menghitung frekfensi jantungnya
dengan cara mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan
10. Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik adalah
18. Jadi frekfensi jantungnya 18 x 10 = 180x/mnt.
3. Gel P yang bentuknya tidak karuan, semua konfigurasi gel EKG
disetiap beat mengalami perubahan. Kita cukup memperhatikan
morfologi komplek QRS yang tingginya tidaklah sama dari beat ke beat,
inilah yang membedakannya dari SVT jika gel P pada atrial fibrilasi
tidak ada atau halus sekali.
4. Kesimpulan: ATRIAL FIBRILATION Dengan RAPID RESPON
VENTRIKEL (kenapa saya katakan rapid respon dari ventrikel, karena
frekfensi jantungnya melebihi dari 100x/menit, pada kasus ini sangat
membahayakan jiwa pasien)
Pada EKG strip no.19 ini, penjelasanya setidaknya
sama dengan EKG strip no.14. Tapi di EKG strip
yang ini perubahan terjadi dari Sinus Bradikardi ke
SVT.
1. Saya rasa anda sudah mahir untuk menentukan irama teratur atau tidak.
Pada kasus ini RR interval tampak teratur, sebenarnya kalau anda ukur dengan
benar tidaklah sama. Anda juga mungkin bingung dengan gel P disini, iya kan?
Jangan panic,perhatikan dengan jeli....pada beat 2,3,4 dan 7,8 tampak ada
gelombang P dengan defleksi negatif. Lihat juga di beat 5 & 6 tidak ditemukan
adanya gelombang P. Anyway kita mendapatkan komplek QRS di semua beat.
Kalau anda menemukan kasus seperti ini, dengan gel P berdefleksi negatif,
tidak ada gel P, atau gel P defleksi negatif setelah komplek QRS....anda jangan
ragu untuk mengatakan irama ini berasal dari pacemaker AV node atau daerah
junction dengan catatan adanya normal komplek QRS atau dengan bundle
branch blok.
2. Frekfensi jantungnya jumlah komplek QRS dalam 6 deti adalah 8, jadi
frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit
3. Semua konfigurasi gelombang normal kecuali gel P yang menjadi perhatian
disini (baca point 1).
4. Kesimpulan : ACCELERATED JUNCTIONAL karena frekfensi jantungnya
melebihi impuls normal di AV node atau daerah junction (40 - 60 x/mnt) tapi
kurang dari 100x/menit.
Gambar 21
Interpretasi gambar 21
1. Jarak RR interval di setiap beat tidak sama, jadi kita katakan iram tidak teratur. Tidak
ditemukanya gelombang P tapi adanya komplek QRS di setiap lead sekilas normal
bentuknya dan tidak melebar. Maka anda harus yakin kalau sumber pacemaker berasal
dari AV node atau daerah junction.
2. Frekfensi jantungnya dengan mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan
10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 7, jadi frekfensi jantungnya
adalah 7 x 10 = 70x/menit.
3. Tidak ditemukan adanya gel P, dan semua konfigurasi gelombang yang lain dalam
batas normal. Saya yakin anda pasti bingung menghadapi kasus ini...tenang! Kita lihat
dengan jeli...lihat lagi dan bandingkan setiap komplek QRS di setiap beat dengan beat
lainnya.
Kalau anda jeli, komplek QRS di beat 1,3,5,7 berbeda dengan komplek QRS di beat 2,4,6.
Anda lihat RR interval antara beat 1&3 jaraknya 42 kotak kecil atau 42mm. Seharusnya
beat yang kedua akan muncul pada jarak ke 21mm (42:2=21), pada kasus ini kita lihat
jarak RR interval dari beat 1&2 memendek yaitu 16 kotak kecil atau 16 mm, begitu juga RR
interval pada beat ke 3 dengan 4 yaitu sama 16 mm.
Jadi adanya pacemaker premature yang berasal dari AV node atau daerah junction juga.
4. Kesimpulan : ACCELERATED JUCTIONAL Dengan JES/PJC Bigimini(JES=juctional
ekstra sistole, PJC= premature junctional contraction). Kenapa bigimini?karena JES/PJC
muncul alternate/selang seling dengan irama dasarnya yaitu accelerated junctional.
Gambar 23
Interpretasi gambar 23
Saya yakin anda sudah terbiasa dengan gambaran EKG strip ini.
Yang perlu saya tekankan disini adalah bentuk dan irama yang
teratur walaupun dengan gambaran komplek QRS yang sangat
lebar. Kenapa saya katakan komplek QRS? karena impuls
jantung berasal dari pacemaker di ventrikel dan merupakan
depolarisasi otot ventrikel yang walaupun dengan cara abnormal.
1. Sudah jelas sekali kalau kasus ini iramanya tidak teratur, tidak
ada gel P, dan komplek QRS yang tidak beraturan dengan
berbagai macam bentuk. Kadang tampak seperi ventrikal
takikardi dan vetrikel fibrilasi.
2. Frekfensi jantung tidak bisa kita ukur.
3. Tidak ada bentuk konfigurasi gel yang jelas, hanya tampak
seperti ventrikel takikardi dan ventrikel fibrilasi yang berubah
tidak beraturan.
4. Kesimpulan : TORSADE DE POINTES
GAMBAR 36
INTERPRETASI GAMBAR 36
1. Ada 3 komplek QRS dengan bentuk yang sama yaitu di beat 1,3 & 4, dimana
jarak RR interval pada komplek QRS ini sama. Mungkin anda akan mengira
iramanya teratur,tapi anda tidak bisa mengatakan iramanya teratur jika
ditemukan komplek QRS yang berbeda atau ektra sistole. Lihat di beat ke 2
komplek QRS yang berbeda dengan 3 komplek QRS yang mempunyai bentuk
yang sama, beat ke 2 menandakan adanya ekstra sistole dari ventrikel.
Tidak ditemukan adanya gel P, menandakan pacemaker berasal dari furkinje.
2. Frekfensi jantungnya adalah dengan mengalikan jumah komplek QRS dalam
6 detik dengan 10. Pada kasus ini jmlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 4,
jadi frekfensi jantungnya 4 x 10 = 40 x/menit.
3. Tidak ada gel P, hanya komplek QRS yang melebar ditiap beat.
4. Kesimpulan : IDIOVENTRIKULAR Dengan 1 Unofokal VES/PVC di beat 2
Saya yakin tidak ada yang belum tahu
gambaran EKG strip ini...
Kesimpulan : ASISTOLE
GAMBAR 38
INTERPRETASI GAMBAR 38
1. Jarak RR interval dan PP interval antara satu beat dengan yang
lainya adalah sama. Jadi kita katakan iramanya teratur.
2. Frekfensi jantunganya adalah 1500 : 35 kotak kecil = 42x/menit
3. Ada banyak gel P yang bisa kita lihat, dan ada 2 gel P yang tidak
diikuti komplek QRS. Komplek QRS masih dalam batas normal, juga
dengan gel Q,R,S,T masih dalam batas normal. Tapi anda bisa hitung
PR interval, dimana PR interval mempunyai jarak yang sama ditiap
beat. Adanya satu atau lebih gel P tidak diikuti oleh komplek QRS dan
PR interval dengan jarak yang konstan (baik normal atau tidak)di setiap
beat adalah ciri khas AV blok second degree type II.
4. Kesimpulan : AV BLOK SECOND DEGREE TYPE II 3 : 1 (kenapa
3:1? karena ada 3 gel P dan 1 komplek QRS)
GAMBAR 39
INTERPRETASI GAMBAR 39
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan lainnya sama kecuali jika
anda jeli. Coba ukur lagi RR interval antara beat 5 dengan 6 atau 6 dengan 7,
tidak sama kan? ini menunjukan irama tidak teratur.
Adanya gel P yang bentuknya normal menandakan pacemaker berasal dari SA
node.
2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik
dengan
10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 8, jadi frekfensi
jantungnya 8 x 10 = 80x/menit.
3. Tolong anda lihat beat ke 6, dimana pada beat ini tidak diawali dengan gel P
tapi komplek QRS nya masih normal.Semua konfigurasi gelombang masih
dalam batas normal kecuali PR interval yang memanjang dengan jarak yang
sama di setiap beat.
4. Kesimpulan : AV BLOK FIRST DEGREE Dengan 1 Junctianal ekstra
sistole/JPC dibeat 6
GAMBAR 40
INTERPRETASI GAMBAR 40
1. Jarak PP interval di setiap beat sama, tapi jarak RR interval di beat 3 & 4
tidaklah sama. Untuk menghitung frekfensi jantung selalu menggunakan
komplek QRS dengan mengukur jarak RR interval antara beat ke beat. Jadi
pada kasus ini kita katakan iramanya tidak teratur. Adanya gel P yang
bentuknya normal menandakan pacemaker berasal dari SA node.
2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik
dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 6, jadi
frekfensi jantungnya 6 x 10 = 60x/menit.
3. PR interval secara progresive memanjang dan komplek QRS yang melebar,.
Anda lihat beat 1 PR interval awalnya normal 4 mm atau 4 kotak kecil, di beat 2
dan 3 makin memanjang, dan antara beat 3 dengan 4 anda bisa lihat ada gel P
yang tidak diikuti komplek QRS dan PR interval di beat ke 5 kembali dengan
panjang PR interval 4mm atau 4 kotak kecil.
4. Kesimpulan : AV BLOK SECOND DEGREE TYPE I atau WENCKEBACH
Dengan BUNDLE BRANCH BLOCK ( QRS melebar kemungkinan adanya
BBB)
GAMBAR 41
INTERPRETASI GAMBAR 41
1. Tolong amati dengan jeli,pada kasus ini sama dengan kasus ekg strip no.40.
RR interval tidak teratur, walaupun PP interval teratur tapi pada kasus ini tetap
kita katakan kalau iramanya tidak teratur. Sudah pasti ada gel P menandakan
irama dari SA node.
2. Frekfensi jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik
dengan 10. Pada kasus ini jumlah kmplek QRS adalah 7, jadi frekfensi
jantungnya 7 x 10 = 70x/menit.
3. Baca point 3 di ekg strip no.40. Yang membedakan pada kasus ini
mempunyai komplek QRS yang normal dan konfigurasi gelombang ekg lainnya
normal, kecuali PR interval yang harus mendapat perhatian.
4. Kesimpulan : AV BLOK SECOND DEGRRE TYPE I Atau WENCKEBACH
Pada kasus ini anda bisa lihat ekg strip no.38, yang
membedakan hanya pada PP interval yang tidak sama,
Gel T inverted, tidak ada gel Q.