Genesa Endapan Nikel Laterit
Genesa Endapan Nikel Laterit
batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil dari
bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M. F.
Buchanan (1807), yang digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara dan
Malabr yang merupakan wilayah India bagian selatan. Material tersebut sangat rapuh
dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama terekspos, maka akan cepat sekali
batuan yang mempunyai kandungan Fe yang tinggi dan telah mengalami pelapukan,
termasuk di dalamnya profil endapan material hasil transportasi yang masih tampak
batuan asalnya.
Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang tinggi dan
dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan dan bauksit.
material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses
pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. Di dalam
industri pertambangan nikel laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya proses
Proses pembentukan nikel laterit diawali dari proses pelapukan batuan ultrabasa,
dalam hal ini adalah batuan harzburgit. Batuan ini banyak mengandung olivin, piroksen,
magnesium silikat dan besi, mineral-mineral tersebut tidak stabil dan mudah mengalami
proses pelapukan.
Faktor kedua sebagai media transportasi Ni yang terpenting adalah air. Air tanah
yang kaya akan CO2, unsur ini berasal dari udara luar dan tumbuhan, akan mengurai
piroksen, magnesium silikat, besi, nikel dan silika akan terurai dan membentuk suatu
larutan, di dalam larutan yang telah terbentuk tersebut, besi akan bersenyawa dengan
Endapan ferri hidroksida ini akan menjadi reaktif terhadap air, sehingga
kandungan air pada endapan tersebut akan mengubah ferri hidroksida menjadi mineral-
magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun
selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Rangkaian proses ini
merupakan proses pelapukan dan leaching. Unsur Ni sendiri merupakan unsur tambahan
dalam ikatan serpentine group. Rumus kimia dari kelompok serpentin adalah X2-3
SiO2O5(OH)4, dengan X tersebut tergantikan unsur-unsur seperti Cr, Mg, Fe, Ni, Al, Zn
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar, maka
Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di zona air sudah
tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock (Harzburgit). Ikatan dari Ni
yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral garnierit dengan
rumus kimia (Ni,Mg)Si4O5(OH)4. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka
yang akan terjadi adalah proses pengkayaan supergen (supergen enrichment). Zona
pengkayaan supergen ini terbentuk di zona saprolit. Dalam satu penampang vertikal
profil laterit dapat juga terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut
dapat terjadi karena muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama dari perubahan
musim.
tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai
adalah :
a. Batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit,
macam batuan asalnya adalah batuan ultrabasa. Dalam hal ini pada batuan ultrabasa
mempunyai mineral-mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti
b. Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana terjadi
kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan terjadinya
rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada
batuan.
pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang peranan penting didalam
dapat merubah pH larutan dan erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal
ini, vegetasi akan mengakibatkan : penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah
dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, akumulasi air hujan akan lebih
banyak, humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, dimana
hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih
tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsi untuk
d. Struktur yang sangat dominan adalah struktur kekar (joint) dibandingkan terhadap
permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan
adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti
reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan-lahan
terdapat pada daerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini
yang curam, secara teoritis, jumlah air yang meluncur lebih banyak daripada air
f. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup intensif
4. Geostatistik
real, geostatistik dapat digunakan untuk menampilkan suatu struktur dari korelasi spasial
(Warmada, 2004).
a. Pengertian Geostatistik
metode kriging untuk interpolasi spasial optimal (Carr, 1995). Sedangkan Matheron
dalam ruang, yang sangat berguna untuk insinyur tambang dan ahli geologi, seperti
grade, ketebalan, akumulasi dan termasuk semua aplikasi praktis untuk masalah-
pada industri mineral untuk melakukan perhitungan cadangan mineral, seperti emas,
perak, platina. D.K. Krige, seorang insinyur pertambangan Afrika Selatan, mendekatkan
masalah ini dari titik pandang probabilistik yang kemudian oleh George Matheron,
seorang insinyur dari Ecoles des Mines, Fontainebleau, Perancis, memberikan perhatian
pada pekerjaan Krige dan menerapkan teori probabilistik dan statistik untuk
Penerapan geostatistik secara praktis saat ini dapat dikatakan tak terbatas.
Setiap eksperimen yang dibuat dalam kerangka ruang (seperti data dalam koordinat
ruang dan nilai) dapat menggunakan geostatistik sebagai alat bantu untuk mengolah dan
model probabilistik secara konsisten. Struktur spasial ini dikarakterisasi oleh variogram.
Secara mendasar, ada dua macam metode yang didasarkan pada variogram dan
covariance.
pada estimasi (volume kadar di atas cut-off), variogram yang sama dapat digunakan.
Sebagai suatu ilmu dasar, tidak ada batas dalam penggunakan geostatistik untuk bidang
Pada geostatistik, nilai contoh merupakan suatu fungsi dari posisinya dalam
Kesamaan nilai-nilai contoh yang merupakan fungsi jarak antar contoh serta yang saling
berhubungan ini merupakan dasar teori geostatistik, seperti pada :
pencaran harga yang ada : misalnya kadar blok-blok penambangan pada suatu
adalah besaran seluruh endapan bahan galian, maka sesuai dengan rumus dasar
Yang berarti, bahwa varians contoh terhadap endapan bijih adalah varians
contoh terhadap blok ditambah dengan varians blok terhadap endapan bijih. Dalam
hal ini varians contoh terhadap tubuh bijih lebih besar daripada varians blok
2. Varians Estimasi. Estimasi suatu cadangan dicirikan oleh suatu ekstensi satu atau
beberapa harga yang diketahui terhadap daerah disekitarnya yang tidak dikenal.
Suatu harga yang diketahui (diukur pada contoh inti, atau pada suatu blok)
bijih.
Ada beberapa cara estimasi yang sudah dikenal pada kegiatan pertambangan
antara lain :
a. Estimasi kadar rata-rata suatu cadangan bijih berdasarkan rata-rata suatu kadar
(misalnya didapat dari analisa contoh pemboran / sumur uji).
b. Estimasi endapan bijih pada suatu tambang atau blok-blok penambangan dengan
pertolongan poligon sebagai daerah pengaruh yang antara lain didasari oleh titik-
diekstensikan ke suatu volume yang lebih besar dikenal dengan istilah ekstensi dan
harga contoh tersebut diekstensikan ke suatu volume dikenal dengan estimasi dan
varians estimasi.