10e00496 PDF
10e00496 PDF
LAPORAN PERANCANGAN
TKA - 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2009/2010
Oleh :
MHD RAHARDIANSYAH
05 0406 065
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
Mhd Rahardiansyah : Laporan Perancangan TKA - 490 - Studio Tugas Akhir Semester A Tahun Ajaran 2009/2010, 2010.
MEDAN RACQUET SPORTS CENTER
(ARSITEKTUR HIGH TECH)
O
l
e
h
MHD RAHARDIANSYAH
05 0406 065
Pembimbing I Pembimbing II
Mhd Rahardiansyah : Laporan Perancangan TKA - 490 - Studio Tugas Akhir Semester A Tahun Ajaran 2009/2010, 2010.
( SHP2A )
Rekapitulasi Nilai :
Nilai akhir A B+ B C+ C D E
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT. Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT.
(NIP: 19630716 199802 1 001) (NIP: 19630716 199802 1 001)
Mhd Rahardiansyah : Laporan Perancangan TKA - 490 - Studio Tugas Akhir Semester A Tahun Ajaran 2009/2010, 2010.
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur
Universitas Sumatera Utara.
Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, doa, semangat,
dan perhatian tiada henti dari Bapak dan Ibu tercinta, adinda Bila, adik, serta keluarga besar saya.
Terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada :
Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingannya yang
sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.
Ibu Wahyuni Zahrah ST, Msi selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berguna.
Ibu Ir. Nurlisa Ginting, Msc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan,
saran, dan kritik.
Ibu Ir. Dwira N. Aulia, Msc, Phd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
masukan, saran, dan kritik.
Bapak Ir. Novrial M. Eng selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan,
saran, dan kritik.
Bapak Ir. Dwi Lindarto H. MT Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas Akhir
Semester A TA. 2009/2010.
Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen
Arsitektur USU.
Rekan-rekan TA Angkatan XXVIII, terutama rekan-rekan sidang.
Teman–teman angkatan 2005, Dhika ST., Ghenta, Somarta, Opiek, Ical ST.
Akhir kata, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan
Departemen Arsitektur USU.
Muhammad Rahardiansyah
i
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......... ................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..... ........................................................................................... v
DAFTAR TABEL ... ................................................................................................. vii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................... viii
ii
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
iii
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
DAFTAR PUSTAKA
iv
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
DAFTAR GAMBAR
v
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
vi
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
DAFTAR TABEL
vii
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
DAFTAR DIAGRAM
viii
BAB I
PENDAHULUAN
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini olahraga juga memberikan pengaruh bagi citra suatu bangsa dan
negara. Negara yang memiliki prestasi di banyak bidang olahraga akan menaikkan citra
negara tersebut. Berbicara mengenai olahraga berprestasi, cabang olahraga yang dapat
mengharumkan nama bangsa Indonesia adalah Badminton atau Bulutangkis. Olahraga ini
merupakan salah satu cabang yang memperoleh medali emas pada olimpiade Athena. Susi
Susanti dan Alan Budikusuma merupakan atlit yang dapat menyumbangkan medali emas
Bulutangkis juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan merupakan olahraga yang
paling sering dimainkan di Indonesia. Selain bulutangkis, olahraga lain yang cukup
membawa harum nama Indonesia di mata dunia adalah tenis dan tenis meja. Petenis Yayuk
Basuki merupakan petenis Indonesia yang pernah masuk peringkat 20 besar dunia, yaitu
posisi ke-19 untuk bagian tunggal dan ke-9 untuk bagian ganda. Itu merupakan prestasi yang
sangat membanggakan. Pada cabang tenis meja, indonesia cukup disegani dikawasan asia
tenggara. Ketiga cabang olahraga ini merupakan cabang olahraga yang membuat harum
bangsa Indonesia di mata dunia. Ketiga cabang olahraga ini merupakan olahraga yang dapat
dimainkan dalam suatu ruangan/ indoor.
1.7. Manfaat
Dengan dibangunnya Medan Racquet Sports Center ini di kota Medan, diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan pelatihan sehingga kemampuan dan prestasi para atlet juga dapat
meningkat. Selain itu, dengan diadakannya pertandingan-pertandingan internasional, dapat
meningkatkan citra kota Medan dimata dunia internasional.
Batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan desain dan perancangan
sebuah pusat olahraga raket yang dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan pelatihan
serta pertandingan – pertandingan berskala nasional maupun internasional.
Fasilitas pendukung lain juga dimasukkan kedalam fungsi tambahan dari Sports Center ini
seperti ruang fitness/ gym, retail, cafe dan lain sebagainya.
LATAR BELAKANG
ANALISA
KRITERIA KONSEP
Feed Back Feed back
KONSEP
PRA-RANCANGAN
DESAIN AKHIR
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan hal-hal mengenai latar belakang proyek, tujuan perencanaan, kasus
proyek, masalah yang akan dihadapi perancang, lingkup kajian, manfaat,
batasan, sistematika laporan dan kerangka berfikir.
BAB II : DESKRIPSI PROYEK
Berisikan tinjauan umum mengenai kawasan perencanaan, tinjauan
perencanaan proyek berupa kasus, tema, luas lahan, kriteria pemilihan lokasi,
batas-batas lahan, peraturan – peraturan bagi perencanaan proyek berupa
KDB, GSB, dan KLB. Tinjauan khusus mengenai proyek berupa pengertian
proyek, hal-hal yang berkaitan dengan proyek, kegiatan-kegiatan penunjang,
program kegiatan, kebutuhan ruang dan dan studi banding proyek sejenis.
BAB III : ELABORASI TEMA
Berisikan penjelasan mengenai pengertian dan latar belakang mengenai tema,
interpretasi tema dan studi banding tema sejenis.
BAB IV : ANALISA
Berisikan analisa-analisa tapak/kondisi lingkungan, analisa fisik/fungsional,
dan program ruang.
BAB V : KONSEP PERANCANGAN
Berisikan konsep perancangan meliputi rencana tapak, bangunan dan lain-
lain.
BAB VI : HASIL RANCANGAN
Berisikan hasil rancangan berupa gambar rancangan dan foto-foto maket.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber literatur dalam proses
perencanaan dan perancangan proyek.
1
Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Oxford, 1995.
Latihan intensif
Latihan intensif biasanya dilakukan setiap hari dalam seminggu, biasanya dilakukan
sebagai persiapan untuk menghadapi pertandingan, baik pertandingan daerah maupun
pertandingan nasional. Latihan Intensif membutuhkan pelatih dan peralatan yang lebih
banyak dalam latihannya, sebagai perbandingan, dalam latihan rutin satu orang pelatih
dapat menangani 20 – 30 orang murid, dalam latihan intensif, satu pelatih biasanya
menangani 1 – 5 orang.
Pertandingan
Pertandingan biasanya dilakukan secara berkala, sesuai agenda dari klub, federasi
olahraga yang menaungi, maupun KONI.
b. Rekreatif
Menonton pertandingan dan latihan, pengguna lain dapat menggunakan fasilitas diluar
jadual yang telah ditentukan.
2. Kegiatan pendukung
Kegiatan pendukung pada fasilitas ini berupa :
- Souvenir dan retail shop
Menjual barang-barang olahraga, seperti raket, baju olahraga, sepatu, dan lain
sebagainya
- Cafe
Tempat pengunjung untuk bersantai sambil menikmati makanan dan minuman.
- Ruang pertemuan
Tempat diadakan pertemuan antar pejabat di bidang olahraga, undangan dan wartawan.
4. Fasilitas Penunjang
a. Cafe
Cafe yang dimaksudkan adalah cafe berkonsep sporty dan festive sehingga mewakili
unsur olahraga dan bersifat sebagai tempat orang-orang berkumpul.
b. Food & Drink Shop
Toko yang khusus menjual makanan dan minuman ini dimunculkan sebagai respon
kebiasaan para pecinta olahraga yang kebutuhan utamanya setelah berolahraga adalah
minuman dan makanan ringan. Posisi diletakkan pada tempat yang strategis sehingga
pencapaiannya mudah dari setiap lapangan olahraga.
c. Retail
Merupakan counter toko yang menjual berbagai macam peralatan dan perlengkapan
olahraga dan buku-buku serta majalah olahraga.
d. Ruang Perawatan Medis / Klinik
Ruangan yang ditujukan untuk tindakan pertolongan pertama jika terjadi sesuatu.
Ruangan ini berisi tempat tidur dan lemari obat.
5. Fasilitas Pengelola
a. Kantor Pengelola
Merupakan tempat aktivitas dari pengelola Medan Racquet Sports Center.
7. Fasilitas Parkir
a. Parkir Pengunjung
Fasilitas parkir ini terdiri dari parkir mobil dan parkir sepeda motor.
b. Parkir Servis
Fasilitas parkir servis ini letaknya agak disembunyikan dari pandangan pengunjung.
2. Ruang Pertandingan
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 atlet, manajer, wasit bertanding ruang pertandingan
4. Ruang Pengelola
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 manager mengurus administrasi ruang manager
2 ass manager mengurus administrasi ruang ass manager
3 pegawai mengurus administrasi ruang kerja
4 pegawai rapat ruang rapat
5 pegawai, pengunjung menunggu ruang tunggu
6 pegawai istirahat ruang pegawai
7 pegawai berganti pakaian ruang ganti pegawai
8 pegawai membersihkan diri KM / toilet
menyiapkan
9 pegawai Dapur/ pantry
makanan/minuman
3. Cafe
1 pengunjung, pegawai makan ruang makan
2 pengunjung, pegawai membayar kasir
mempersiakan
3 pegawai dapur
makanan
4 pegawai menyimpan peralatan gudang
4. Retail Shop
memilih barang yang
1 pegawai, pengunjung display
akan dibeli
2 pegawai, pengunjung membayar kasir
3 pegawai menyimpn peralatan gudang
7. Ruang Utilitas
NO PENGGUNA JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
1 pegawai mengoperasikan genset ruang mesin
mengoperasikan pompa
2 pegawai ruang pompa
air
membuang/mengangkut
3 pegawai ruang sampah
sampah
mengawasi elekrikal
4 pegawai ruang panel
bangunan
mengawasi melalui
5 pegawai ruang cctv
CCTV
mengoperasikan sound
6 pegawai ruang pabx & sound system
system & PABX
pusat kontrol utilitas
7 pegawai ruang kontrol
bangunan
8 pegawai menyimpan peralatan gudang
mengawasi persediaan
9 pegawai water reservoir
air
a. Sejarah
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan
kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan
Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di
jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk
ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan
Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera
menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut
juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali
ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860
dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul
"Badminton Battledore - a new game" ("Battledore Bulutangkis - sebuah permainan
baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton
House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur
dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
c. Perlengkapan
• Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya
menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulutangkis profesional
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki
kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi
kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau
aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
• Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulutangkis, terbuat dari rangkaian bulu
angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola
yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok
dari pelastik.
• Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulutangkis membutuhkan
sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama
tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulutangkis
mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
• Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
• Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh
pasangan tersebut.
• Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.
f. Induk organisasi
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris,
Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis
sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Pada IBF
Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk
mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World
Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir. Olah
raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992.
Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas
tahun itu. Induk organisasi di Indonesia adalah PBSI, organisasi ini berada dibawah KONI
pusat.
2. Tenis
Tenis adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan
di sebuah lapangan yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring. Tenis bertujuan memukul
bola permainan melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan
dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan
mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di
antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus
meningkat ke negara-negara Eropa yang lain.
Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,
seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang
menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan
permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And
Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada
mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang
terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya
sebagai permainan biasa.
Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry
Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu,
tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah
pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears.
Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun
setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini
juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan
badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis.
Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari
situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana
lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia.
Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
c. Teknik bermain
• Forehand : sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan
ke depan.
• Backhand : sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket
dihadapkan ke depan.
• Groundstroke : sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola
memantul sekali di lapanganmu.
• Slice : pukulan forehand atau backhand dimana kepala reket dimiringkan sedikit dan
dipukul dengan cara mengayunkan reket dari atas ke bawah.
• Spin : pukulan forehand atau backhand dimana reket dimiringkan sedikit atau banyak
dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
• Dropshot : sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
• Smash : sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah
di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
• Lob : sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
• Passing shot : sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh
yang berada di dekat net (lihat lob).
• Volley : pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapanganmu.
• Bola
Bola karet yang berongga dengan lapisan yang dapat memantul. Secara tradisional putih,
warna utama secara bertahap berubah menjadi Optic Kuning di bagian akhir abad kedua
puluh untuk memungkinkan peningkatan visibilitas.
• Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu tenis membutuhkan sol
karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama
tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat, tenis mengakibatkan
agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
e. Pertandingan
• Turnamen Grand Slam
Keempat turnamen Grand Slam dianggap sebagai turnamen tenis paling bergengsi di
dunia. Mereka diadakan setiap tahun dan mencakup dalam urutan kronologis, Australia
Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon, dan US Open. Selain Olimpiade, Davis Cup, Fed
Cup, dan Piala Hopman, mereka adalah satu-satunya turnamen diatur oleh Federasi Tenis
Internasional (ITF). Asosiasi nasional ITF, Tenis Australia (Australia Terbuka), Federasi
Tenis Perancis (Perancis Terbuka), Amerika Serikat Tennis Association (US Open), dan
All England Lawn Tennis dan Helipad Club dan Lawn Tennis Association (Wimbledon),
tanggung jawab didelegasikan untuk mengorganisir acara ini.
Terlepas dari signifikansi historis dari peristiwa-peristiwa ini, mereka juga membawa
hadiah dana yang lebih besar daripada turnamen lainnya dan bernilai ganda pada jumlah
poin peringkat juara daripada di turnamen berikutnya, Master 1000 (pria) dan Premier
event ( wanita). Ciri pembeda lain adalah jumlah pemain pada drawing, yaitu 128, lebih
dari turnamen tenis profesional yang lain. Ini terdiri dari 32 unggulan pemain, pemain
peringkat lain dunia di atas 100, kualifikasi, dan pemain yang menerima undangan melalui
wild card. Turnamen Grand Slam pria memiliki best-of-five sepanjang pertandingan, yang
lainnya adalah BNP Paribas Buka di Indian Wells, California dan Sony Ericsson Terbuka
di Key Biscayne, Florida. Saat ini, turnamen Grand Slam adalah satu-satunya turnamen
yang telah mengadakan pertandingan ganda campuran.
Grand Slam turnamen yang diadakan bersama dengan turnamen tenis kursi roda (dengan
pengecualian Wimbledon, di mana permukaan rumput mencegah hal ini) dan kompetisi
tenis junior. Turnamen Grand Slam yang sering dianggap sebagai puncak musim tertentu,
seperti US Open Series. Turnamen ini juga mengandung keanehan mereka sendiri.
Sebagai contoh, di Wimbledon pemain diwajibkan untuk mengenakan kulit putih, sebuah
aturan yang telah memotivasi pemain tertentu, seperti Andre Agassi, untuk melewatkan
turnamen. Wimbledon juga memiliki metode tertentu untuk menyebarkan tiket, sering
menyebabkan para penggemar tenis mengikuti prosedur kompleks untuk mendapatkan
tiket.
• Masters 1000
ATP Masters World Tour 1000 adalah sebuah kelompok dari sembilan turnamen yang
membentuk eselon tertinggi kedua di tenis pria. Setiap event ini diadakan setiap tahun, dan
3. Tenis Meja
Tenis meja, juga dikenal sebagai ping pong, adalah olahraga di mana dua atau empat
pemain memukul ringan, bola bolak-balik dengan raket (juga dikenal sebagai "bat").
Permainan berlangsung pada meja yang keras dibagi dengan jaring. Pemain harus
memungkinkan bermain bola ke arah mereka hanya satu pantulan pada sisi meja dan harus
mengembalikannya sehingga memantul di sisi berlawanan. Poin yang mencetak gol ketika
seorang pemain gagal mengembalikan bola di dalam aturan.
Inovasi utama berikutnya adalah oleh James Gibb, dalam bahasa Inggris yang antusias dari
tenis meja, yang menemukan bola seluloid terbaru dalam perjalanan ke AS pada 1901 dan
menemukan mereka menjadi ideal untuk permainan. Hal ini diikuti oleh EC Goode yang
pada tahun 1901 menemukan versi modern dari raket dengan pemasangan selembar karet
ke bilah kayu. Tenis meja semakin populer dengan 1901 saat turnamen tenis meja diatur,
buku-buku tentang tenis meja sedang ditulis, dan kejuaraan dunia tidak resmi diadakan
pada tahun 1902. Pada awal abad ke-20 permainan itu dilarang di Rusia karena keyakinan
para penguasa pada saat memainkan permainan memiliki efek yang merugikan pada
'penglihatan’ pemain. Pada tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja didirikan di Inggris, dan
Federasi Tenis Meja Internasional diikuti pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah
kejuaraan dunia resmi pertama pada tahun 1927. Tenis meja diperkenalkan sebagai
olahraga Olimpiade di Olimpiade pada tahun 1988.
Pada tahun 1950-an raket yang menggunakan lembaran karet dikombinasikan dengan
lapisan spons underlaying permainan berubah secara dramatis, memperkenalkan spin dan
kecepatan yang lebih besar. Ini diperkenalkan ke Inggris oleh produsen barang olahraga
SW Hancock Ltd. Penggunaan lem peningkatan kecepatan putaran dan kecepatan lebih
jauh, mengakibatkan perubahan pada peralatan untuk "memperlambat permainan bawah."
ITTF juga mengubah peraturan pada operator untuk mencegah seorang pemain dari
menyembunyikan bola saat perbaikan, dalam rangka untuk meningkatkan panjang rata-
rata aksi unjuk rasa dan mengurangi keuntungan server. Varian dari olahraga muncul.
"Large-bola" tenis meja menggunakan 44 mm bola yang memperlambat permainan secara
signifikan. Hal ini telah melihat beberapa penerimaan oleh pemain yang memiliki waktu
sulit dengan spin dan kecepatan ekstrim dari 40 mm permainan. Massa bola adalah 2,47
gram.
b. Perlengkapan
• Bola
Aturan internasional menentukan bahwa permainan ini dimainkan dengan bola ringan 2,7
gram, 40 mm diameter bola. Umumnya, itu adalah bola yang paling sering digunakan.
Aturan mengatakan bahwa bola akan terpental ke atas 23 cm ketika dijatuhkan dari
ketinggian 30 cm sehingga memiliki koefisien restitusi dari 0,88. Bola 40 mm
diperkenalkan setelah tahun 2000 Olimpiade. Namun, hal ini membuat beberapa
kontroversi sebagai Tim Nasional Cina berpendapat bahwa ini hanya untuk memberikan
pemain non-Cina kesempatan yang lebih baik menang. Sebuah 40 mm tenis meja bola
berputar lebih lambat dan kurang dari 38 mm satu. Bola terbuat dari gas memantul tinggi
penuh seluloid, berwarna putih atau jingga, dengan matte finish. Pilihan warna bola dibuat
sesuai dengan warna meja dan sekitarnya. Sebagai contoh, sebuah bola putih lebih mudah
untuk melihat di meja hijau atau biru daripada di meja abu-abu. Bintang-bintang pada bola
menunjukkan kualitas bola. 3 bintang menunjukkan bahwa itu adalah kualitas tertinggi,
dan digunakan dalam kompetisi resmi.
Peraturan tenis meja memungkinkan permukaan yang berbeda di setiap sisi raket.
Berbagai jenis permukaan yang menyediakan berbagai tingkat putaran atau kecepatan,
atau dalam beberapa kasus, meniadakan spin. Sebagai contoh, seorang pemain mungkin
memiliki karet yang menyediakan banyak berputar di satu sisi raket, dan tidak ada
berputar di sisi lain dari raket. Dengan membalik raket bermain, berbagai jenis hasil yang
mungkin. Untuk membantu seorang pemain membedakan antara berbagai jenis karet yang
digunakan oleh pemain lawan, aturan internasional menentukan bahwa satu sisi harus
merah sementara sisi lain harus hitam. Pemain memiliki hak untuk memeriksa raket
lawannya sebelum pertandingan untuk melihat jenis karet yang digunakan dan apa warna
itu. Walaupun kecepatan tinggi bermain dan cepat pertukaran, seorang pemain dapat
melihat dengan jelas apa sisi raket digunakan untuk memukul bola. Peraturan saat ini
menyatakan bahwa, kecuali rusak dalam bermain, raket tidak dapat ditukarkan dengan
raket lain sewaktu-waktu selama pertandingan.
Pada sistem permainan poin 21, operator akan bergantian setiap 5 poin. Jika kedua pemain
mencapai skor 20, kemudian layanan akan bergantian setiap titik sampai satu pemain
mendapatkan titik dua keuntungan. Setelah setiap pertandingan, pemain beralih sisi meja
dan di kelima atau ketujuh, game "untuk laga", pemain beralih pihak ketika pemain
pertama skor 5 poin, apapun giliran adalah untuk melayani. Dalam kompetisi bermain,
biasanya pertandingan terbaik dari lima atau tujuh pertandingan. Poin diberikan kepada
lawan untuk beberapa kesalahan dalam bermain:
• Membiarkan bola memantul di satu sisi sendiri lebih dari sekali.
• Double memukul bola. Perhatikan bahwa tangan di bawah pergelangan tangan
dianggap bagian dari raket dan membuat kembali yang baik dari satu tangan atau
jari pada tangan memegang raket-diperbolehkan, tapi memukul satu tangan atau
jari-jari dan kemudian memukul raket adalah pemogokan ganda dan kesalahan .
• Membiarkan bola untuk menyerang apa saja selain raket (lihat di atas untuk
definisi dari raket)
• Meletakkan satu tangan bebas di bermain permukaan atau memindahkan bermain
permukaan
• Menawarkan dan gagal untuk membuat melayani yang baik (misalnya, membuat
layanan lemparan dan gagal untuk memukul bola cukup berperan)
Sebuah garis membagi meja, garis ini tujuan satu-satunya adalah untuk memfasilitasi
aturan servis ganda, yaitu bahwa servis ini, harus berasal dari sebelah kanan "kotak"
sedemikian rupa sehingga memantul pertama melayani terpental dari sekali dalam kata
tangan kanan kotak dan kemudian harus memantul setidaknya sekali di sisi lawan tangan
kanan kotak (paling kiri kotak untuk server). Bermain kemudian berlanjut secara normal
dengan pengecualian bahwa pemain harus memukul bola alternatif. Misalnya, setelah
melayani seorang pemain, pemain penerima membuat nya kembali, mitra server
mengembalikan bola dan kemudian mitra penerima layanan akan bermain bola. Intinya
hasil cara ini sampai satu sisi gagal untuk membuat kembali hukum dan titik ini kemudian
diberikan kepada tim lain. Juga, ketika permainan mencapai set terakhir, tim harus beralih
sisi dan tim yang menerima layanan penerima harus beralih ketika salah satu tim mencapai
5 poin. Tunggal dan ganda keduanya diputar dalam kompetisi internasional, termasuk
Olimpiade sejak tahun 1988 dan Commonwealth Games sejak tahun 2002. Pada tahun
2005, ITTF mengumumkan bahwa tenis meja ganda hanya akan tampil sebagai bagian
dari peristiwa di tim Olimpiade 2008.
d. Turnamen
Tenis meja kompetitif populer di Asia dan Eropa dan telah mendapatkan perhatian di
Amerika Serikat. Yang paling penting kompetisi internasional Piala Dunia, Kejuaraan
Dunia, Olimpiade dan ITTF Pro Tour, serta kompetisi kontinental seperti Piala Eropa,
Euro Top-12, Asia Championship dan Asian Games. Cina terus mendominasi sebagian
besar dunia judul, sedangkan tim kuat lainnya berasal dari Asia Timur dan Eropa,
termasuk Perancis, Jerman, bekas Yugoslavia, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan,
Singapura, Swedia, dan Taiwan.
g. Induk organisasi
International Table Tennis Federation (ITTF) adalah induk orgasisasi tenis meja dunia,
dan induk organisasi tiap negara berada pd negara masing-masing, sebagai contoh :
• The European Table Tennis Union adalah induk orgasisasi tenis meja di Eropa.
• The English Table Tennis Association adalah induk orgasisasi tenis meja Inggris.
• The Irish Table Tennis adalah induk orgasisasi tenis meja Irlandia.
• The Scottish Table Tennis Association adalah induk orgasisasi tenis meja Skotlandia.
• The Table Tennis Association of Wales adalah induk orgasisasi tenis meja Wales.
• The Canadian Table Tennis adalah induk orgasisasi tenis meja Kanada.
• The USA Table Tennis (USATT) adalah induk orgasisasi tenis meja.
Di Indonesia sendiri, induk orgasisasi tenis meja adalah PTMSI (Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia) yang berada di bawah KONI.
4. Squash
Squash adalah sejenis olahraga raket yang berasal dari Inggris. Dua orang bermain dalam
sebuah ruangan tertutup dengan saling berbalas memukulkan bola squash ke sebuah sisi
ruangan yang menghadap kedua pemain (kegiatan ini disebut rally). Hal ini terus
berlangsung hingga salah seorang pemain gagal mengembalikan bola hasil pukulan sang
lawan atau melakukan kesalahan (misalnya memukul bola hingga 'out' atau memukul bola
setelah memantul dua kali atau lebih).
a. Sejarah
Squash dikembangkan dari setidaknya lima olahraga lainnya yang melibatkan raket,
sarung tangan, dan bola, yaitu pada awal tahun 1500-an di Perancis. Dengan unsur
memukul bola ke dinding, adalah untuk hiburan. Lembaga-lembaga keagamaan di
Perancis, seperti biara-biara, mengembangkan sebuah permainan serupa. Biarawan
menggunakan sarung tangan yang berselaput untuk memukul bola melawan tegang jaring
ikan di tengah pekarangan biara-biara. Ini perkembangan awal "raket" yang digunakan
Pada 1900an, permaianan ini semakin digemari di beberapa sekolah, klub dan bahkan
lapangan pribadi penduduk.tetapi tidak memiliki ukuran lapangan. Pada April 1907,
Tennis, Rackets & Fives Association membuat standar ukuran lapangan. Kemudian
dengan menggabungkan tiga olahraga menjadi sebuah olahraga bernama Squash
b. Perlengkapan
• Lapangan
Ukuran standar internasional dibuat di London, pada 1920, yaitu panjang 32 ft (9.75 m)
dan lebar 21 ft (6.4 m). Dinding depan "out line" 15 ft (4.57 m) dari lantai,
menghubungkan "out line" pada dinding samping dengan garis belakang 7 ft (2.13 m) dari
lantai. Dinding depan juga memiliki "service line/ cut line” 6 feet (1.83 m) dari lantai
dengan tinggi 19 inch(48 cm).
• Raket
Raket terdiri dari pegangan dan leher melingkar bergabung dengan bingkai yang dipasang
string yang ditarik kencang. Konstruksi kayu laminasi menghasilkan lebih banyak
kekuatan dalam raket digunakan melalui sebagian besar abad ke-20 sampai kemudian
logam dan karbon grafit komposit, keramik, dan logam ringan seperti titanium
diperkenalkan. Bahan yang lebih kuat ini memungkinkan produksi raket yang besar
Ketinggian tempat duduk yang ideal dengan titik pandang penonton dapat dihitung dengan :
(R + C) x (D + T )
N= −R
D
Keterangan :
N = ketinggian tempat duduk
R = ketinggian antara mata dan titik fokus
C = standard penglihatan ( 90 mm -150 mm )
D = jarak antara mata dan titik fokus
T = kedalaman tempat duduk
GAMBAR 2.8. Tribun Penonton
Sumber : metric book
Pada Tribun penonton juga disediakan tempat duduk untuk wartawan. Bila diperlukan juga
dapat dibuat ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan komputer, kamera, telepon, dan
sebagainya.
GAMBAR 2.9. Tempat Duduk Wartawan GAMBAR 2.10. Tempat Duduk Penonton
Sumber : metric book Sumber : metric book
Semua penonton harus bisa meninggalkan arena dalam waktu 8 menit. Aliran menuju jalur
keluar berkisar 40 orang per menit per unit dengan lebar 550 mm. Jika ada penyempitan pada
jalur keluar maka harus dibuat sebuah area reservoir yang dapat menampung orang yang
menunggu untuk lewat. Jalur keluar berukuran minimum 1,1 m, ukuran minimum kepala
ruangan 2,4 m. Anak tangga memiliki ketinggian 280 mm (ideal 350 mm). Ramp tidak boleh
lebih curam dari 10 % ( 1:10 ).
TABEL 2.4. Lebar minimum pintu
Untuk pertolongan pertama pada penonton diperlukan ruang penanganan dan istirahat 15 m2,
gudang 2 m2, dan 2 toilet (Data Arsitek).
• Untuk orang yang lalu lalang disediakan bar dengan penataan bangku yang kuat.
• Ketinggian lampu di ruangan pengunjung pada dasarnya adalah
Untuk ruangan ≤ 50m2 2,50m
Untuk ruangan lebih dari 50m2 2,75m
Untuk ruangan lebih dari 100m2 3,00m
Untuk yang terletak di bawah balkon ≥ 2,50m
Untuk jalan kecil antar meja ≥ 2,10m
• Jumlah toilet yang dibutuhkan dalam fasilitas restoran dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
TABEL 2.5. Kebutuhan Toilet Restoran
Jumlah 8.674,28
B - Kec. Medan Deli 2.084,33 Perumahan, perdagangan (pasar
induk sekunder dan
perdagangan)
Medan Racquet Sports Center merupakan bangunan yang lebih mengarah kepada kegiatan
pertandingan skala besar. Untuk itu dibutuhkan pemilihan lokasi yang tepat untuk menjamin
kelancaran aktifitas di dalam bangunan tersebut. Berikut faktor-faktor kriteria pemilihan
lokasi untuk mendukung dan menguatkan fungsi bangunan, yaitu :
WPP A
Merupakan Kawasan
Pelabuhan, industri,
pergudangan dan
permukiman
WPP D
Pusat
Bisnis(CBD),
pusat WPP B
pemerintahan, Merupakan kawasan
perumahan, hutan perkantoran dan
perdagangan
WPP E
Perumahan, WPP C
perkantoran, Merupakan
konservasi, kawasan
lapangan golf dan pemukiman dan
hutan kota. perdagangan
WPP D Kecamatan
Medan M. Johor
M. Baru
M. Kota
M. Maimoon
M. Polonia
Peruntukan lahan :
Pusat Bisnis(CBD), pusat
pemerintahan, perumahan,
hutan kota dan pusat
pendidikan
Batas-batas Lahan
Utara : Jl. A.H. Nasution
Selatan : Perumahan Warga
Timur : Kompleks Asrama Haji
Barat : Kompleks Ruko
2 Luas Lahan 3 3
(± 3 Ha) (± 3 Ha)
3 Kondisi Lahan 3 3
(Relatif datar) (Relatif datar)
4 Fungsi Eksisting 3 3
(Lahan Kosong) (Lahan Kosong)
5 Pencapaian Sarana 3 2
Angkutan Umum dan (mudah bagi kendaraan pribadi dan tersedia (Mudah, namun sering terjadi kemacetan)
Pribadi angkutan umum)
6 Fungsi pendukung 2 3
sekitar (Permukiman, komersil) (Perkantoran, permukiman, komersil)
7 Pengenalan Entrance 3 2
(Mudah, karena berada di persimpangan Jl. (Cukup mudah, karena berada dipinggir Jl.
Ngumban Surbakti dan JL. Flamboyan) A.H. Nasution)
8 Jalan alternatif 3 1
(ada) (tidak ada)
TOTAL 24 21
PERINGKAT 1 2
Keterangan:
3 : Baik
2 : Sedang
1 : Buruk
Dari penilaian di atas, disimpulkan bahwa lokasi di Jl. Ngumban Surbakti adalah
merupakan lokasi terbaik dari 2 alternatif yang ada. Sehubungan dengan fungsi Medan
Racquet Sports Center sebagai tempat pertandingan yang akan menampung ribuan orang
dalam satu waktu.
Stadium dapat diadaptasikan untuk pertandingan lain seperti bola basket, bola voli,
tenis meja, badminton atau senam.
Struktur atap bentang lebar dan dapat dibuka dan ditutup secara otomatis.
Tema High Tech sama dengan tema proyek yang akan dibangun.
Tema High Tech sama dengan tema proyek yang akan dibangun.
3.1. Tema
3.1.1. Pengertian Tema
Tema yang akan diterapkan pada desain Medan Racquet Sports Center ini adalah “Arsitektur
High Tech”.
Menurut Colin Davies dalam bukunya yang berjudul ‘High tech architecture’ pada tahun
1779, dibangun jembatan di river severn di Coalbrookdale. Jembatan ini merupakan jembatan
yang pertama kali terbuat dari besi dan strukturnya terbuat dari material prefabrikasi. Pada
tahun 1848 dibangun Decimus Burton’s Palm House yaitu sebuah struktur bentang lebar dari
besi,baja, dan beratap kaca. Pada tahun 1889 menara Eiffel dibangun dengan menggunakan
material prefabrikasi dan struktur yang canggih. Struktur bangunan-bangunan tersebut
memberikan pengaruh yang tidak sedikit pada perkembangan arsitektur high-tech sekarang
ini. Bangunan-bangunan tersebut merepresentasikan bentuk alternatif bangunan yang
berdasar pada teknologi industri.
Kemudian pada tahun 1920an yaitu pada zaman arsitektur modern, arsitektur high-tech juga
berkembang misalnya pada tahun 1927 Buckminster Fuller membangun Dymaxion House,
sebuah rumah dengan struktur logam ringan berbentuk heksagonal. Teknologi yang
digunakan pada rumah ini adalah adaptasi dari teknologi yang digunakan untuk membangun
pesawat terbang pada saat itu. Bangunan ini menunjukkan ciri dari arsitektur high-tech secara
keseluruhannya. Karena bangunan rancangannya ini, Colin Davies dalam bukunya yang
Walaupun high-tech telah ada sebelum tahun 1970an, Istilah High-tech mulai terkenal sejak
tahun 1970an. Istilah Arsitektur High Tech pertama kali muncul pada awal tahun 70-an yang
digunakan para arsitek untuk menyatakan “Teknologi Alternatif”.
Arsitek yang banyak menggunakan gaya Arsitektur High Tech adalah Richard Rogers,
Norman Foster, Nicholas Grimshaw dan Michael Hopkins.
Charles Jenks menulis mengenai Arsitektur High-Tech, “The Battle of High-tech; Great
Buildings with Great Faults” yang intinya sebagai berikut,
Tiga bangunan High Tech yang terpenting, yaitu : Center Pampidou, Llyod’s Building, dan
Hongkong Bank adalah bangunan tengah kota dan arsiteknya telah menyatakan bahwa
konteks perkotaan telah memberikan efek yang besar pada desain mereka. Meskipun
demikian adalah benar untuk mengatakan bahwa kepedulian kota, seperti manipulasi ruang,
tidak merupakan suatu elemen utama dalam filosofi High Tech.
Ada alasan mengapa arsitektur kota bukan merupakan suatu elemen utama dalam filosofi
High Tech; dan ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi High Tech
dan itu berhubungan erat dengan masa, yaitu :
3.1.4. Kesimpulan
Berdasarkan sejumlah penjabaran diatas dapat di tarik sejumlah kesimpulan, sebagai berikut :
Bangunan High Tech pada dasarnya memiliki keseimbangan antara fungsi dan
simbolisme
Konsep Arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel yang diekspose ditunjukkan
agar terjadi ruang dalam yang memiliki fleksibilitas maksimal.
Arsitektur High Tech meletakkan performance yang proporsional antara aspek
arsitektur, struktur, dan mekanikal.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengertian arsitektur High Tech adalah:
1. Arsitektur yang mempunyai karakteristik material kaca dan baja.
2. Pada pokoknya mengikuti ekspresi “kejujuran” suatu keagungan yang ditampilkan
melalui kejelasan material yang digunakan, maupun material yang digunakan
diproduksi secara massal.
3. Biasanya membubuhkan ide-ide tentang produk industri.
4. Digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan namun juga
sebagai sumber imajinasi.
Konsep arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel, zona service dan utilitas yang
diekspose ditujukan agar terjadi ruang dalam yang memiliki fleksibelitas yang maksimal.
Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr. Sedikit baja
stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Karakteristik khusus baja
stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida (Cr2O3). Lapisan ini berkarakter
kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat
membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless
didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik,
dan biaya produk. Penambahan unsur-unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan.
Kesimpulan
Melalui sejumlah penjelasan diatas, Medan Racquet Sports Center yang menerapkan tema
High Tech yang cukup menonjolkan penggunaan baja akan menggunakan baja jenis Stainless
Dupleks yang memiliki sejumlah spesifikasi khusus terutama ketahanan terhadap nilai
tegangan tarik yang lebih tinggi dibanding jenis baja lainnya. Selain itu, baja jenis ini juga
memiliki nilai leleh yang lebih tahan. Ketahanan korosinya juga melebihi jenis baja lainnya.
Pada bangunan ini Foster mengeksplorasi antara publik dan private. Peninggian bangunan
sebanyak 12 m menciptakan publik space, kemudian eskalator naik ke atas menuju hall utama
bank yang menciptakan semi public space dengan atrium berlantai 10. Mengenai desainnya
Foster juga menekankan, “Sinar matahari yang dimasukkan ke dalam jantung dari hall
atrium, kemudian ditangkap oleh atap kaca dari plaza yang selanjutnya dipancarkan
kembali. Pada malam hari keadaannya terbalik, cahaya memancar dari bawah dan plaza
tersebut akan terlihat seperti garis-garis kristal atau permata. “
Peninggian bangunan guna menciptakan public space di bawahnya merupakan penerapan ide
yang baik bagi kotekstual bangunan dan lingkungannya. Ide-ide lainnya yang lebih condong
pada detail bangunan diselesaikan dengan sangat baik, desain gondola juga menghadirkan
kesatuan dengan bangunan secara keseluruhan.
Dibawah ini adalah Gambar-gambar mengenai Hongkong dan Shanghai Bank.
Berlokasi di Sidqwick Avenue Camous tepat disebelah James Stirling`s 1967 perpustakaan
fakultas sejarah. Bangunan rancangan Foster ini paduan rancangan modern yang mahir dan
menghargai lingkungan yang ada. Bangunan ini terdiri dari perpustakaan hukum, 5
auditorium, ruang seminar, kantor administrasi. Bangunan ini berupa lekukan kaca. Pada
bangunan ini dirancang meminimalkan penggunan energi listrik dengan hanya pada bagian
bawah ruangan kuliah diberi AC. Perhitungan yang hati-hati terhadap sudut matahari
sehingga pada musim panas pun keadaan ruangan sangat menyenangkan. Bangunan ini
menyerupai potongan suatu bentuk denganpintu masuk dan ruang resepsionis pada sisi yang
terpotong tersebut, timbunan buku yang menumpuk dipadukan dengan ruang yang fleksibel
dan area-area belajar yang memasukan cahaya alami.
Pada konstruksi bangunan yang berupa rangka pipa besi berpilin menjadi struktur utama
dinding dan atap, desain kolom penyangga kantilever dibuat miring sesuai dengan kantilever
yang berundak-undak, pada interior memperlihatkan jalinan rangka pipa besi pada dinding
luar netting arah pandang keluar bangunan, deretan tempat duduk untuk ruang bersosialisasi
diletakkan pada dasar bangunan.
GAMBAR 3.11.
dilakukan renovasi. Arsitek yang mengerjakan proyek ini
Exterior Bangunan adalah Norman Foster, ia mendisain the Reichstag yang baru
dengan tampilan arsitektur high tech. Selain sebagai Gedung Parlemen, kini the Reichstag
juga merupakan salah satu tempat rekreasi di kota Berlin. Dari puncak teratas yang
merupakan ujung dari sirkulasi ramp yang membentuk spiral tersebut, para pengunjung bisa
menikmati keindahan pemandangan kota Berlin.
INDONESIA
SUMATERA UTARA
MEDAN
SITE
GAMBAR 4.1 Key Plan dan Lokasi Proyek
Tanggapan
Rekomendasi
Di dalam site akan dibangun Medan Racquet Sports Center yang berfungsi sebagai pusat
olahraga raket seperti Badminton, Tenis, dan Tenis Meja, serta dapat berfungsi sebagai tempat
pertandingan turnamen-turnamen nasional maupun internasional.
Sebagai kawasan permukiman, rekreasi dan komersial, lokasi ini sangat potensial untuk
dibangunnya bangunan dengan fungsi sebagai tempat yang mewadahi kegiatan rekreasi
olahraga di tambah fasilitas pendukung yang bergerak di bidang komersil. Hal ini
diperkuat dengan 4 unsur potensial dari lokasi, yaitu:
• Terletak dipinggiran kota dengan lahan kosong yang tersedia luas
• Berada pada kawasan permukiman, rekreasi dan pendidikan
• Transportasi yang lancar dan baik
• Luas site yang mendukung ± 3 Ha
• Lahan di sekitar site masih luas
Pada kawasan ini, bangunan rata-rata memiliki ketinggian yang cukup rendah, yaitu
antara 2-3 lantai.
Legenda
Site
Perkantoran
Permukiman
Perdagangan
Tanggapan
Existing site merupakan lahan kosong yang luas sehingga pengolahan bangunan
akan lebih mudah dan dapat diusahakan suasana yang nyaman bagi pejalan kaki.
Rekomendasi
Bangunan diletakkan lebih kedalam site dengan tujuan memberikan ruang luar
bagi pejalan kaki. Pembangunan ini nantinya akan di bangun dengan ketinggian 3-
4 lantai dengan memperhatikan ketinggian bangunan di sekitar site.
Site
Perumahan penduduk
Daerah komersil
12 m
20 m
6m
JL. Flamboyan
- Intensitas kepadatan cukup tinggi dimana titik kepadatan terdapat pada daerah
persimpangan perumahan tasbih namun pada waktu tertentu saja.
- Jalur sirkulasi dua arah untuk kenderaan umum yang sangat macet akibat tignkat
kepadatan kenderaan yang tinggi.
- Intensitas kenderaan yang tinggi mengakibatkan macet pada pagi hingga sore. Hal ini
juga diakibatkan ada pajak dan stasiun borneo, sutra dan sinabung jaya.
- Merupakan jalan lingkar kota medan dengan tingkat kepadatan kenderaan sedang
namun lancar sirkulasi kenderaan.
- Sirkulasi lancar, padat pada persimpangan dengan jl Jamin ginting dan Karya Jasa.
4. Jl. Flamboyan
1,2 m 6m 1,2 m
Tanggapan
Pada daerah ini masih sedikit pejalan kaki. Ini dikarenakan daerah ini baru dikembangkan.
Diharapkan nantinya daerah ini akan berkembang dengan pesat setelah adanya
pembangunan proyek ini. Pada jalan Flamboyan tidak terdapat pedestrian sehingga pejalan
kaki kurang nyaman untuk berjalan disekitar site.
Rekomendasi
Parit yang ada dipinggir jalan ini ditutup untuk dijadikan pedestrian bagi pejalan kaki yang
melewati jalan ini. Baik pada Jl. Ngumban Surbakti maupun Jl. Flamboyan nanti akan
dibuat pedestrian yang baik karena kondisi sekarang belum baik.
Sarana Pencapaian :
Mobil Pribadi
JL. Setia Budi
Angkutan Umum
Sepeda Motor
JL. Ngumban Surbakti
Taxi
Sepeda
Tanggapan
Lalu lintas di sekitar tapak merupakan lalu lintas dengan intensitas kendaraan relatif sedang.
Jl. Ngumban surbakti merupakan jalur dua arah dengan intensitas kendaraan sedang
Jl. Flamboyan merupakan jalan dua arah dengan intensitas kendaraan padat-lancar.
Rekomendasi
Jalan utama merupakan Jl. Ngumban surbakti dan memiliki kemudahan dalam hal akses ke
bangunan, hal ini menjadi pertimbangan peletakkan entrance utama di jalan ini.
Untuk menanggapi proses masuk maka entance utama diberi coakan untuk memberi ruang
lebih bagi kendaraan yang masuk serta menghindari kemacetan karena antrian.
Side entrance (Gerbang Keluar) diletakkan pada Jl. Flamboyan untuk memudahkan sirkulasi
dalam site.
Untuk entrance servis akan di buat enterance khusus untuk akses menuju area servis stadion.
+++
Tanggapan
+++ merupakan daerah yang memberikan view sangat baik
++ merupakan daerah yang memberikan view cukup baik
+ merupakan daerah yang memberikan view sedang
- merupakan daerah yang memiliki view kurang baik
Rekomendasi
Pada sisi +++ dan ++ pengolahan fasade bangunan lebih dipertimbangkan dengan baik
pada sisi + dan – pengolahan bangunan tidak terlalu penting dan di buat untuk area
parkir atau area sirkulasi
MHD RAHARDIANSYAH | 050406065 64
MEDAN RACquET SPORTS CENTer
View dari Dalam ke Luar
+++
Tanggapan
Pada Persimpangan antara Jl. Ngumban Surbakti dengan Jl. Flamboyan memiliki view yang
sangat baik keluar bangunan.
Pada Jl. Ngumban Surbakti juga memiliki view yang sangat baik ke luar.
Rekomendasi
Pada sisi yang memiliki view keluar yang sangat baik diolah agar pandangan kearah tersebut
tidak terhalang yaitu pada persimpangan jalan. View yang cukup baik berada pada Jl. Ngumban
Surbakti yang juga akan diolah agar view ke arah jalan ini tidak tertutup. Begitu juga dengan
bentuk fasade diolah semenarik mungkin.
Tanggapan :
Posisi arah matahari ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi orientasi dari lapangan
pertandingan. Walaupun sebenarnya pada bangunan arah matahari mempengaruhi
orientasi bangunan.
Tanggapan
• Pada fasade timur, panas yang diterima berasal dari matahari pagi. Kondisi panas ini
tidak berdampak pada pemakaian AC yang banyak, karena panas yang dihasilkan
tidak menyengat.
• Pada fasad barat kondisi site sangat panas karena matahari sore yang sangat
menyengat sehingga berakibat pada besarnya beban AC pada bangunan
Rekomendasi
• Pada fasad sebelah timur, bukaan dimaksimalkan untuk memasukkan matahari pagi
yang sehat kedalam bangunan.
• Sebelah barat site sangat panas sehingga selain menggunakan AC juga diatasi
dengan minim bukaan dan shading pada fasade
• Barier dapat berupa tanaman atau vegetasi juga diletakkan untuk shading matahari
Tanggapan
• Vegetasi yang ada disekitar site termasuk vegetasi yang baik dimana dapat
memberikan kesejukan pada saat siang hari. Pohon-pohon besar masih berdiri di
sepanjang jalan terutama pada Jl. Ngumban Surbakti. Vegetasi ini dimanfaatkan untuk
peneduh jalan dan pedestrian sehingga suasana menjadi asri dan sejuk.
• Terdapat tempat bagi pejalan kaki yang cukup nyaman dan baik
Rekomendasi
• Vegetasi berupa pohon yang rindang disepanjang Jl.Ngumban Surbakti tetap
dipertahankan sebagai peneduh untuk jalan dan area pedestrian.
• Perlu ditambahkan taman disekitar pinggir jalan terutama di jalan flamboyant yang
jumlah vegetasinya masih kurang.
• Pola pedestrian harus lebih dibaguskan.
Tanggapan
Sumber kebisingan dari arah Jl. Ngumban Surbakti dan Jl. Flamboyan. Kebisingan dan
polusi ditimbulkan oleh banyaknya aktifitas kendaraan yang melalui jalan ini.
Rekomendasi
Untuk mengurangi kebisingan dari arah jalan ini, maka perlu dibuat jarak yang cukup
antara jalan dengan bangunan dan juga menempatkan vegetasi buffer untuk mengurangi
merambatnya suara bising ke site.
Pengelola
Proyek
Kantor Istira
Datang Entrance Pengelola Administrasi hat Pulang
Parkir Kontrol
Pengelola
Kegiatan
Datang Entrance Bangunan, Pulang
berlatih,
bertanding,
menonton,
Parkir berbelanja,
Pengunjung dll
Servis
PARKIR
R. GANTI
PEMAIN I
PRIVAT
ENTANCE
MEDIS
MIXED R.GANTI
ZONE WASIT
TES DOPING
LAP. PERMAINAN
R. GANTI
PEMAIN II
Pemain
ENTRANCE
KORIDOR R.GANTI
R. DELEGASI ENTRANCE
MEDIA R.PEMANASAN R.PIJAT/MASSAGE
R. MEDIA
SHOWER
WC/TOILET
ENTRANCE
Area VIP
STUDIO TV TOILET
Restoran/ kafe
BAR
COUNTER
DAPUR
OPERATOR
BANQUET
G.KERING
G.BASAH
R.PEGAWAI KASIR
R.GANTI
DAPUR R.PERALATAN
LOBBY /
ENTRANCE R.TUNGGU R.PERTEMUAN
R.GANTI TOILET
R.PENGELOLA R.INSTRUKTUR
KASIR
ENTRANCE
GUDANG
R.DIREKTUR
R. MANAGER OPERASIONAL
R.STAF DIVISI
SubTotal 12.836,33 m2
Sirkulasi 20% 2567.26 m2
Luas Total 15403,59 m2
• Bus Rombongan
Asumsi : Jumlah 5 %
Standard : 28 m2 (Data Arsitek)
Jumlah pengguna bus rombongan = 5% x 2000
= 100 orang
Tiap bus memuat 30 orang,
maka diperkirakan jumlah bus = 100/30
= 3.33
= 4 buah
Luas area yang dibutuhkan untuk
parkir bus adalah = 4 x 28 m2
= 112 m2
• Sepeda Motor
Asumsi : Jumlah 35%
Jumlah pengguna sepeda motor = 30% x 2000
= 600 orang
Tiap sepeda motor membawa 2 orang,
maka diperkirakan jumlah sepeda motor = 600/2
= 300 buah
Luas area yang dibutuhkan untuk
parkir sepeda motor = 300 x 2 m2
= 600 m2
• Taksi
Asumsi : Jumlah 5 %
Standard : 12,5 -14 m2
Jumlah pengguna sepeda motor = 5% x 2.000
= 100 orang
Tiap taxi diperkirakan membawa 2-3 orang,
maka jumlah taksi = 100 /3
= 34 buah
Luas area yang dibutuhkan untuk
parkir taxi = 34 x 14
= 476 m2
• Sisa pengunjung diasumsikan naik kenderaan umum
dan berjalan kaki sebesar 30 % = 30% x 2.000
= 600 orang
Perkiraan Kebutuhan Parkir Pengelola
• Parkir mobil untuk 5 mobil = 70 m2
• Parkir sepeda motor untuk 50 buah = 100 m2
• Mobil servis untuk 5 mobil = 70 m2
Jumlah luas keseluruhan lahan parkir yang dibutuhkan
(3.500 +112 + 600 + 476 + 70 + 100 + 70) m2 = 4.928 m2
Ruang luar digunakan sebagai parkir, taman, plaza dan tempat latihan outdoor.
Lapangan
tenis
outdoor
Entrance utama berada di jalan Ngumban Surbakti karena sangat strategis dan dapat dicapai
dari segala arah. Jalan dengan lebar 20 m ini juga memberikan kemudahan sirkulasi
kendaraan karena merupakan jalur Ring Road. Entrance dibuat sejauh mungkin dari
persimpangan jalan Ngumban Surbakti dan jalan Flamboyan.
OUT
IN
IN OUT
Jalur keluar kendaraan berada
pada jl. Flamboyan. Jalan ini
memiliki 2 lajur.
Massa bangunan utama berada di tengah site dengan fasade yang dihadapkan pada arah jalan
Ngumban surbakti dan jalan Flamboyan karena memiliki view ke dalam yang baik. Sehingga
dapat menarik perhatian dan menjadi vocal point pada bangunan.
Bangunan berada
di tengah site
Kendaraan Bermotor
Kendaraan yang masuk ke dalam site diarahkan langsung ke tempat parkir. Sirkulasi
kendaraan hanya berada pada kawasan jalur masuk kendaraan, parkir dan jalur keluar
kendaraan. Sedangkan disekitar bangunan bebas kendaraan.
Kawasan
kendaraan
bermotor
Pejalan Kaki
Bangunan yang direncanakan untuk menampung 2000 penonton memerlukan tempat parkir
mobil sebanyak minimal 400 buah. Pada site memungkinkan adanya parkir sebanyak 400
buah, namun agar tidak menghabiskan ruang sehingga sebagian parkir pengunjung
ditempatkan pada basement. Beberapa parkir kenndaraan yang ditempatkan pada site
digunakan sebagai tempat parkir pengelola dan pengunjung tempat latihan. Pada area parkir
diberi vegetasi sebagai peneduh sinar matahari dan menambah estetika.
Parkir Basement
Parkir Ground
Vegetasi yang ada di sekitar lahan coba dipertahankan, untuk vegetasi yang sudah rusak dan
tidak terawat di ganti dengan vegetasi baru sehingga dapat meningkatkan kualitas ruang luar
dan juga berfungsi sebagai buffer kebisingan dan polusi.
vegetasi
Ruang – ruang latihan, pertandingan, kantor, serta retail pada bangunan Medan Racquet
sports center ini diklasifikasikan berdasarkan lantai, pembagiaannya adalah sebagai berikut :
Basement
a. Tempat parkir
b. Ruang – ruang servis.
R. Servis
Lantai 1
a. Galeri (cyan)
b. Lapangan squash (merah)
c. Kantor pengelola (oranye)
d. Retail (merah muda)
e. Fitness center (hijau)
f. Ruang persiapan pertandingan (kuning)
g. Kantor PBSI, PELTI, PTMSI dan PSI (biru)
Lantai 3
a. Tribun (merah)
b. Musholla (hijau)
c. R. VIP (merah muda)
Lantai 4
a. Ruang press media (biru)
b. Ruang kontrol (kuning)
c. Tribun (merah)
Bangunan Medan Racquet Sports Center ini merupakan bangunan bentang lebar. Konsep
struktur atap merupakan yang paling utama, di sini konsep awal bentukan atap diambil dari
bentuk ‘Daun’ yang melengkung dengan urat daun utama sebagai struktur utama.
GAMBAR 5.14. Konsep Bangunan Atap Terbuka GAMBAR 5.15. Konsep Bangunan Atap Tertutup
Sumber : Pribadi Sumber : Pribadi
Untuk sub struktur, digunakan pondasi tiang pancang dengan bahan beton bertulang precast
sehingga dapat menahan beban bangunan dengan baik.
Pada middle structure atau struktur badan menggunakan sistem struktur rigid frame. Struktur
ini meiliki kemampuan untuk menahan gaya pada arah vertikal dan horizontal. Sistem
Struktur Rigid Frame pada umumnya berupa grid persegi teratur yang terdiri dari balok
horizontal dan vertikal yang dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan sambungan
kaku. Karena kontinuitasnya, maka rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral terutama
melalui lentur kolom dan balok. Kapasitas beban rangka sangat tergantung pada kekuatan
balok dan kolom individual, kapasitasnya menurun sebanding dengan kenaikan tinggi lantai
dan jarak antarkolom. Lendutan lateral rangka kaku dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
lentur kantilever (chord drift) dan deflaksi karena lentur balok dan kolom (shear lag / frame
wracking). (Schueller, Wolfgang.1989. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi)
Bangunan ini merupakan bangunan bentang lebar (longspan) sehingga perlu memakai
struktur yang kuat namun ringan. Struktur atap menggunakan gabungan sistem struktur balok
baja pelengkung dan struktur rangka baja dengan profil O. Rangka baja bertumpu pada balok
baja pelengkung yang berada pada tengah bangunan. Sebagian atap bangunan ini juga dapat
dibuka-tutup (openable roof). Pada bagian atap yang dapat dibuka-tutup menggunakan
penutup atap tenda, selain karena ringan, juga memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Struktur baja akan sangat ditonjolkan dan diekspos.
Air Handling
Unit Outlet Unit Inlet Unit
Chiller Ruangan
Kondensor
Udara Dingin
Udara Panas
Sumber arus dari PLN dan dari generator sebagai tenaga cadangan. Jika arus dari PLN
padam, generator langsung bekerja secara otomatis.
Panel Distribusi
Panel
lightning Panel Distribusi
Panel Pompa
Gardu/ Main pompa
PLN trafo Meteran panel
Panel
AC Mesin AC
Panel Mesin
eskalator eskalator
Panel Fire
UPS alarm Distribusi
Toilet
Toilet
Sprinkler
Sprinkler
hydrant
hydrant
Pompa
Chiller
Reservoir Fire
PDAM Meteran Bawah Pompa Hydrant
Air Kotor
Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air kotor harus melewati proses treatment
terlebih dahulu.
Kloset Urinoir
Kloset Urinoir
Saluran
Septic Tank R. Chlorinasi Pompa Pembuangan
Kota
Sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota, air buangan harus terlebih dahulu melalui
proses treatment.
Saluran
Penampunga Water Treatment Pompa Pembuangan
Kota
Diagram 5.5. Air Buangan
Limbah Restoran
Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek jilid I Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta : Erlangga.
2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka
Engel, H. 1981. Structure System. New York : Van Nostrand Reinhold Company.
Barker, Don. ‘Foster and Partners roof the court.’14 februari 2001. architectureweek, design
department. 19 September 2007
<http://www.architectureweek.com/2001/0214/design.html>