646 - Bab 3 Pengelompokkan Beban
646 - Bab 3 Pengelompokkan Beban
Deskripsi singkat :
Kuliah ini akan membahas tentang pengelompokkan beban berdasarkan PUIL 2000
meliputi jenis-jenis beban, ketentuan jumlah maksimum titik beban di sirkit akhir,
ketentuan sirkit akhir untuk penggunaan tunggal, ketentuan sirkit satu titik beban dan
sirkit campuran dan ketentuan perlengkapan yang saling terkunci. Materi
pengelompokkan beban ini sangat bermanfaat sebagai dasar atau acuan dalam
melakukan perancangan dan instalasi kelistrikan khususnya dalam mennetukan
pengguanan jenis-jenis beban dan mennetukan jumlah maksimum titik beban pada seiap
sirkit rangkaian akhir.
Bahan Bacaan :
1. Muhaimin “Instalasi Listrik I ”, Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik,
Bandung, 1995
2. Van Hatren,P, Setiawan,E, “Instalasi Listrik Arus Kuat I”, Bina Cipta, Bandung , 1991
3. YAYASAN PUIL,”PUIL 2000”, Jakarta. 2000
4. Sugandi, Imam, dkk, ”Panduan Instalasi Listrik Untuk Rumah Berdasarkan PUIL
2000”, Yayasan Usaha Penunjang Tenaga Listrik, Jakarta,2001
Pertanyaan Kunci/Tugas :
Ketika Anda membaca bahan bacaan ini, gunakanlah pertanyaan-pertanyaan ini untuk
membantu anda.
1. Sebutkan jenis-jenis beban
2. jelaskan apa yang dimaksud dengan jumlah maksimum titik beban di sirkit akhir
3. Apa yang dimaksudkan dengan sirkit akhir untuk penggunaan tunggal
4. Jelaskan ketentuan sirkit satu titik beban dan sirkit campuran
5. Apa yang dimaksud dengan perlengkapan yang saling terkunci.
Tugas :
Tugas / latihan secara lengkap ada pada penutup materi pengelompokkan beban ini.
BAB III
40
PENGELOMPOKKAN BEBAN
3.1 Pendahuluan
Beban yang terdapat didalam rumah dan bangunan beragam sesuai dengan
tersebut,
lainnya seperti, sirkit akhir untuk penggunaan tunggal, sirkit satu titik beban dan
41
f. Beban khusus : Perlengkapan teknik rumah seperti mesin bor,
otomatik dsbnya.
perlengkapan yang mempunyai nilai nominal lebih dari 20 A, atau lebih dari 20 A
per fase. Sirkit akhir yang hanya mempunyai satu titik beban berupa perlengkapan
tersebut.
Jumlah titik beban yang dapat dihubungkan pada suatu sirkit akhir
tergantung pada nilai nominal gawai proteksi, yang nilai maksimumnya tidak
42
43
Catatan untuk tabel 3.1
Pada sirkit dengan penampang kurang dari 2,5 mm2, tidak boleh
disambungkan KKB atau KKK fase satu 15A atau 20A, PUIL 2000[4.4.1.4]
melarang menyambung KKB pada sirkit yang diamankan oleh pemutus tenaga
melebihi 32A atau pada suatu sirkit yang diamankan oleh pengaman lebur
semi tertutup yang dapat dikawati kembali yang mempunyai nilai nominal
melebihi 25 A.
c. Titik penerangan
Suatu luminer dianggap terdiri atas satu atau lebih titik penerangan sesuai
dengan jumlah titik di armatur itu yang dihubungkan dengan kabel fleksibel
44
Suatu peranti yang mempunyai nilai pengenal tidak melebihi 100 W yang
d. Kombinasi ganda
Kombinasi ganda dari KKB dalm kondisi B diinstalasi rumah dan unit hunian
individual. Untuk menetapkan jumlah titik di kolom 3 dan 5 Tabel 3.1 untuk
kondis B, suatu kombinasi ganda dari KKB yang mempunyai satu titik hubung
pada pengawatan magun dapat dipandang sebagai satu titik kurang daripada
Kondisi A: berlaku jika trdapat hanya satu sirkit di instalasi atau jika kondisi
B tidak terpenuhi
Kondisi B: Berrlaku jika terdapat dua atau lebih sirkit di instalasi dan tidak
satu sirkit pun menyuplai lebih dari dua pertiga dari jumlah total KKB.
Tabel 3.2
45
Catatan untuk tabel 3.2
Pada sirkit dengan penampang kurang dari 2,5 mm2, tidak boleh
disambungkan KKB atau KKK fase satu 15A atau 20A, PUIL 2000[4.4.1.4]
melarang menyambung KKB pada sirkit yang diamankan oleh pemutus tenaga
46
melebihi 32A atau pada suatu sirkit yang diamankan oleh pengaman lebur
semi tertutup yang dapat dikawati kembali yang mempunyai nilai nominal
melebihi 25 A.
c. Titik penerangan
Suatu luminer dianggap terdiri atas satu atau lebih titik penerangan sesuai
dengan jumlah titik di armatur itu yang dihubungkan dengan kabel fleksibel
d. Kombinasi ganda
Kombinasi ganda dari KKB dalm kondisi B diinstalasi rumah dan unit hunian
individual. Untuk menetapkan jumlah titik di kolom 4 Tabel 3.2 untuk kondisi
B, suatu kombinasi ganda dari KKB yang mempunyai satu titik hubung pada
pengawatan magun dapat dipandang sebagai satu titik kurang daripada jumlah
Kondisi A: berlaku jika trdapat hanya satu sirkit di instalasi atau jika kondisi
B tidak terpenuhi
47
Kondisi B: Berrlaku jika terdapat dua atau lebih sirkit di instalasi dan tidak
satu sirkit pun menyuplai lebih dari dua pertiga dari jumlah total KKB.
Peranti magun atau pegun dapat dihubungkan secara magun atau melalui
kotak kontak
Sesuai PUIL 2000 [4.4.1.2] sirkit akhir untuk penggunaan tunggal adalah
a. Titik penerangan;
b. KKB;
c. KK 10 A;
d. KK 15 A;
e. KK 20 A;
Sesuai PUIL 2000 [4.4.1.3] sirkit dari hanya satu titik beban dan sirkit
pegun atau;
Untuk sirkit ini harus dipenuhi susunan dalam tabel 3.2 untuk beban
48
Tabel 3.2 digunakan untuk menentukan besar sambungan tiap titik beban
dalam ampere pada sirkit dengan nilai yang diberikan di dalam kolom 5 sampai
10.
Jumlah titik beban tidak boleh melebihi nilai yang diberikan dalam kolom
4 dan jumlah sambungan dalam ampere tidak boleh melebihi beban maksimum
yang diijinkan di dalam kolom 3. Nilai nominal dari gawai pengaman sirkit
selanjutnya ditentukan dari niali-nilai yang diberikan dalam baris yang sama dari
kolom 1 dan 2.
Untuk sirkit akhir yang mempunyai gawai proteksi sirkit dengan nilai
pengenal lebih besar daripda yang tersedia dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2, PUIL
2000 [4.4.1.4] menetapkan bahwa jumlah titik yang akan disambung tidak
dibatasi jumlahnya dengan keteentuan bahwa tidak boleh ada KKB disambungkan
[4.3.5.6] maka jumlah titik harus ditetapkan sebagai jumlah titik maksimum yang
3.7 Penutup
49
Memahami tentang pengelompokkan beban dan juga ketentuan dalam
menentukan jumlah maksimum titik beban pada sirkit akhir akan sangat
membantu dalam perancangan instalasi listrik yang efesien dan efektif serta akan
telah dilaksanakan.
TUGAS/LATIHAN
4. Jelaskan mengapa jumlah titk beban pada setiap sirkit akhir dibatasi?
apa saja?
9. Beban apa saja yang disuplai oleh sirkit satu titk beban dan sirkit
campuran?
50
51