Tugas 2 PPJ Ari Mustofa 3336160004 PDF
Tugas 2 PPJ Ari Mustofa 3336160004 PDF
Dosen :
Siti Asyiah, M.T.
Nama :
Ari mustofa (3336160004)
Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis
konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta
kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah
dasar secara aman. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di
antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi memberikan
pelayanan kepada sarana transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan
tidak terjadi kerusakan yang berarti. Agar perkerasan jalan yang sesuai dengan
mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan
dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan.
Fungsi perkerasan jalan, adalah:
1. Untuk memberikan permukaan rata / halus bagi pengendara.
Bahan campuran Aspal adalah material semen hitam, padat atau setengah
padat dalam konsistensinya di mana unsur pokok yang menonjol adalah bitumen
yang terjadi secara alam atau yang dihasilkan dengan penyulingan minyak
(Petroleum).
Sedangkan material aspal tersebut berwarna coklat tua hingga hitam dan
bersifat melekat, berbentuk padat atau semi padat yang didapat dari alam dengan
penyulingan minyak (Krebs, RD & Walker, RD.,1971). Aspal dibuat dari minyak
mentah (crude oil) dan secara umum berasal dari sisa organisme laut dan sisa
tumbuhan laut dari masa lampau yang tertimbun oleh dan pecahan batu batuan,
setelah berjuta juta tahun material organis dan lumpur terakumulasi dalam lapisan
lapisan setelah ratusan meter, beban dari beban teratas menekan lapisan yang
terbawah menjadi batuan sedimen. Sedimen tersebut yang lama kelamaan menjadi
atau terproses menjadi minyak mentah senyawa dasar hydrocarbon.
b) Excavator
Excavator digunakan untuk penggalian. Baik itu penggalian pada pelebaran jalan
maupun penggalian untuk saluran atau drainase samping jalan. Tergantung kondisi
lapangan, excavator juga dapat difungsikan pada pekerjaan lain seperti
pembersihan lahan, pemancangan cerucuk, dan pada pekerjaan penghamparan.
c) Motor grader
Motor grader atau grader digunakan untuk pekerjaan pengupasan tanah,
pembentukan lapis pondasi, penghamparan agregat maupun penghamparan tanah
timbunan.
Gambar2.3 Alat Berat Motor Grader
d) Vibratory Roller
Digunakan untuk memadatkan tanah dasar, lapisan timbunan tanah,
memadatkan lapis pondasi agregat seperti LPA, LPB, dan LPC. Dan Pemadatan
bahu jalan.
e) Asphalt finisher
Yaitu alat penggelar atau penghampar campuran aspal.
h) Dump truck
Dump truck berfungsi sebagai alat pengangkut material
Gambar2.8 Alat Berat Dump truck
Penerapan jalan raya aspal yang dibuat memakai metode perkerasan lentur
bisa menjadi pilihan unntuk jalan arteri, jalan provinsi dan jalan yang biasanya
dilewati oleh kendaraan-kendaraan ringan . Biasanya perkerasan ini dibangun
menggunakan aspal berkualitas tinggi. Dukungan aspal bermutu bagus tersebut
ditujukan agar jalan raya memiliki kekuatan yang lebih baik saat bergesekan dengan
roda kendaraan.
Berikut metode pelaksanaan pekerjaan Aspal tersebut :
A) Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilakukan pd saat cuaca cerah.
Cek kesiapan lapangan pada Daftar Simak Kesiapan Lapangan
B) Pengangkutan
Pastikan alat pengangkut (D. Truck) menggunakan penutup terpal.
Menerima tiket pengiriman.
C) Cek Kesesuaian
Cocokkan data no kendaraan, catat waktu penerimaan (amati selisih waktu)
Cek suhu diatas Dump Truck (suhu pasokan ke Finisher)130OC-150OC Aspal
Pen, dan 135OC-155OC bitumen asbuton murni atau modifikasi.
Amati visual tampilan campuran, apakah rata?
Jika tidak memenuhi ketentuan suhu diatas, campuran ditolak dan buang (4)
G) Penghamparan
Pastikan screed dipanaskan sebelum menghampar.
Vibrasi pada tamper dipastikan berjalan baik.
Pemasangan balok kayu atau material lain yg disetujui pada sisi hamparan.
Lakukan penghamparan dengan mendahulukan sisi terendah.
Amati apakah tekstur merata, secara visual memuaskan.
Lakukan pengamatan pada pengukuran suhu campuran yang dihampar
(minimal 1x pada jarak 100 meter).
Pastikan kecepatan penghamparan konstan, harus sesuai dengan standar yang
telah ditentukan, untuk menghindari timbulnya koyakan pada penghamparan.
Jika terjadi segregasi, koyakan maka hentikan penghamparan dan sampai
ditemukan penyebabnya hamparan dilanjutkan.
Amati mekanisme kerja Asphalt Finisher (Paver), jalan sempurna/ baik,
penebaran merata.
Tidak diperbolehkan adanya penaburan butiran kasar pada permukaan yang
telah dihampar rapi.
Cek hamparan dengan straight edge (mistar lurus), pada jarak 3,0 meter
toleransi masing-masing 4 mm untuk lapisan aus, 5 mm utk lapisan binder dan
6 mm untuk lapisanPondasi.
L) Pemadatan akhir
Suhu pemadatan 90 C-125 C untuk Aspal Pen dan 95 C-130 C untuk bitumen
asbuton murni atau modifikasi.Peralatan pemadatan Penggilas Roda Baja
(Steel wheel roller/Tandem Roller). atau sesuai dengan instruksi direksi
Kecepatan alat pemadat tidak lebih besar dari 4 km/jam.
Jumlah lintasan (passing) sesuai standar percobaan pemadatan yang disetujui
Kelebihan Kekurangan
Life-cycle-cost lebih murah Permukaan perkerasan beton semen
Tidak terlalu peka terhadap kelalaian mempunyai riding comfort kurang
pemeliharaan, Warna permukaan yang keputih-
Tidak begitu terpengaruh oleh putihan menyilaukan di siang hari,
adanya genangan air (banjir) . dan marka jalan tidak terlihat
Tidak terlalu peka terhadap kelalaian Perbaikan kerusakan keseluruhan
pemanfaatan (overloading). konstruksi perkerasan sehingga
Semen adalah material produksi akan sangat mengganggu lalu lintas.
dalam negeri sehingga tidak Pelapisan ulang / overlay tidak
tergantung dari import. mudah dilakukan.
Keseluruhan tebal perkerasan jauh Tidak mudah diperbaiki.
lebih kecil dari pada perkerasan aspal Perbaikan permukaan yang sudah
sehingga dari segi halus (polished) hanya bisa
lingkungan/environment lebih dilakukan dengan grinding machine
menguntungkan. memerlukan biaya yang cukup
mahal
Acuan lurus terbuat dari logam dengan ketebalan tidak kurang dari 5 mm dan
disediakan dalam bentuk bagian-bagian dengan panjang tidak kurang dari 3 m,
dan sekurang-kurangnya mempunyai kedalaman sama dengan ketebalan plat
beton perkerasan tanpa sambungan horisontal dan lebar dasar acuan tidak kurang
dari kedalamannya.
E. Gergaji Beton
Bila ditentukan sambungan dibentuk dengan penggergajian (saw joints), maka
harus disediakan peralatan gergaji dalam jumlah dan kapasitas yang memadai untuk
membentuk sambungan,
Gergaji beton terdiri dari gergaji bermata intan dan berpendingin air atau dengan
abrasive wheel sesuai ukuran yang ditentukan, dan paling sedikit satu gergaji selalu
siap dioperasikan (standby) dengan cadangan pisau gergaji secukupnya, serta
fasilitas penerangan untuk pekerjaan malam.
Penerapan jalan raya beton yang dibuat memakai metode perkerasan kaku
bisa menjadi pilihan yang paling tepat. Biasanya perkerasan ini dibangun
menggunakan beton berkualitas tinggi yang memiliki ketebalan paling tidak 20 cm
(K-300). Dukungan beton bermutu bagus tersebut ditujukan agar jalan raya
memiliki kekuatan yang lebih baik saat bergesekan dengan roda kendaraan, tahan
terhadap cuaca yang ekstrim, dan perawatannya pun lebih mudah dikerjakan.