Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan

STIKes Mitra RIA Husada


ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

PERBEDAAN PERILAKU SEKS PRA NIKAH BERDASARKAN


PENGETAHUAN, PENDIDIKAN SEKS, PENGARUH TEMAN SEBAYA
DAN MEDIA PORNOGRAFI PADA REMAJA
DI SMAN 01 CARIU KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2016

Desi Wulandari1, Herselowati2, dr. H.E. Kusdinar3


DIV Bidan Pendidik STIKes Mitra RIA Husada, Jl. Karya Bhakti No.3 Cibubur
Jakarta Timur, 13720, Indonesia
Email : Wulandesi31@gmail.com
ABSTRAK
Seks pra nikah pada remaja meningkat dari tahun ke tahun. Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010 merilis data remaja yang sudah
melakukan hubungan seksual di beberapa kota besar seperti, Jabodetabek 51%, Surabaya
54%, Medan 52%, Bandung 47%, dan Yogyakarta 37%. Dari survey pendahuluan yang
dilakukan diketahui 20% remaja melakukan seks pra nikah. Melihat banyaknya yang
melakukan perilaku seks pra nikah, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang perbedaan perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten
Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku seks pra nikah pada
remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data
primer berupa kuesioner. Sampel sebagian remaja di SMAN 01 Cariu tahun 2016 sebanyak
56 siswa.
Perilaku seks pra nikah pada remaja di SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor tahun 2016
diketahui sebanyak 46,6% remaja sudah melakukan seks pra nikah dengan pasangannya,
tidak mampu membuktikan adanya perbedaan antara pengetahuan pada remaja dengan
perilaku seks pra nikah pvalue (0,728). Adanya perbedaan pendidikan seks, pengaruh
teman sebaya dan media pornografi pada remaja dengan perilaku seks pra nikah di SMAN
01 Cariu Kabupaten Bogor.
Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan pendidikan seksual kepada siswa
dengan bahasa dan cara penyampaian yang benar dengan membuat ekstrakurikuler tentang
kesehatan remaja yang meliputi bahaya seks pra nikah. Tenaga kesehatan hendaknya
melaksanakan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Mengawasi pergaulan
remaja dengan cara melibatkan peran orang tua dalam pergaulan putra- putrinya baik
disekolah, dirumah ataupun lingkungan sekitar. Membatasi penggunaan internet dengan
memblokir atau menutup situs porno dan mengawasi remaja saat sedang menonton
tayangan televisi maupun diinternet.

Kata Kunci : Perilaku seks pra nikah pada remaja

Referensi: (2006-2015)
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

ABSTRACT

Premarital sex among adolescents increased from year to year. The National Family
Planning Coordinating Board (BKKBN) in 2010 released data on adolescents who have
had sexual intercourse in some big cities such as, Jabodetabek 51%, 54% Surabaya, Medan
52%, 47% Bandung, and Yogyakarta 37%. From a preliminary survey, it is found 20% of
teens have sex before marriage. Seeing the many who do premarital sex behavior, the
authors are interested in conducting research on premarital sex differences in behavior in
adolescents in SMAN 01 Cariu Bogor.
This study aims to determine differences in premarital sexual behavior in adolescents
in SMAN 01 Cariu Bogor regency in 2016. This type of research is quantitative with cross
sectional approach. The data used is primary data in the form of a questionnaire. Sample
some teenagers in SMAN 01 Cariu 2016 as many as 56 students.
Premarital sexual behavior in adolescents in SMAN 01 Cariu Bogor regency in 2016
known as much as 46.6% of adolescents had premarital sex with their partner, not being
able to prove the difference between knowledge in adolescents with behavioral premarital
sex pvalue (0.728). The big difference in sex education, peer and media influence of
pornography on young people with behavioral premarital sex in SMAN 01 Cariu Bogor.
The school is expected to further improve sexual education to students with a language
and a way of delivering the right to make extracurricular about adolescent health hazards
that include premarital sex. The health worker should undertake ARH program (Adolescent
Reproductive Health). Supervise teenage promiscuity by involving the role of parents in
the association son her daughter was at school, home or neighborhood. Restricting the use
of the Internet by blocking or closing the porn site and watched a teenager when he was
watching television and the internet.

Keywords: premarital sexual behavior in adolescents

Reference: (2006-2015)
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

PENDAHULUAN
Seks pra nikah pada remaja yang
sering terjadi dan meningkat dari tahun ke METODELOGI PENELITIAN
tahun. Hal ini menyebabkan terjadinya Metode penelitian kuantitatif dan
kehamilan tidak diinginkan yang dapat pendekatan cross sectional yaitu untuk
membuat remaja terpaksa menikah di saat mengetahui perbedaan perilaku seks pra
mereka belum siap mental, sosial dan nikah berdasarkan pengetahuan,
ekonomi serta pengguguran kandungan pendidikan seks, pengaruh teman sebaya
(aborsi), terkena penyakit menular seksual dan media pornografi pada remaja Di
khususnya bagi remaja yang sering SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor Tahun
berganti-ganti pasangan atau yang 2016. Penelitian ini dilakukan di SMAN
berhubungan seks dengan pejaja seks 01 Cariu Kabupaten Bogor pada tahun
komersial. Akibat lain yang timbul yaitu 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah
adanya tekanan psikososial dikarenakan seluruh siswa SMAN 01 Cariu Kabupaten
perasaan bersalah telah melanggar aturan Bogor kelas X dan XI pada Tahun 2016
agama dan takut diketahui oleh orang tua berjumlah 579 orang siswa dengan
dan masyarakat (Depkes, 2010 dan tekhnik pengambilan sampel yaitu dengan
Gunarsa 2008). tekhnik pengambilan sampel yaitu Simple
Badan Koordinasi Keluarga Random Sampling sebanyak 56 orang
Berencana Nasional (BKKBN) tahun siswa. Pengumpulan data dilakukan
2010 merilis data remaja yang sudah dengan cara menyebarkan kuesioner
melakukan hubungan seksual di beberapa kepada remaja di SMAN 01 Cariu kelas X
kota besar seperti, Jabodetabek 51%, dan kelas XI.
Surabaya 54%, Medan 52%, Bandung
47%, dan Yogyakarta 37%. Dari survey
pendahuluan yang dilakukan diketahui
20% remaja melakukan seks pra nikah.
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

HASIL PENELITIAN
1. Hasil Analisis Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Perilaku Seks Pra Nikah di SMAN 01 Cariu Kabupaten
Bogor pada Tahun 2016 (n=56)
Variabel Jumlah (n) Presentase (%)
• Perilaku Seks Pra Nikah
Pernah 26 46,4
Tidak Pernah 30 53,7

• Pengetahuan
Rendah 32 57,1
Tinggi 24 42,9

• Pendidikan Seks
Pernah 12 21,4
Tidak Pernah 44 78,6

• Pengaruh Teman Sebaya


Terpengaruh 35 62,5
Tidak Terpengaruh 21 37,5
• Media Pornografi
Terpapar 37 66,1
Tidak Terpapar 19 33,9

Berdasarkan Tabel 5.1 pra nikah, 78,6% remaja tidak pernah


distribusi frekuensi responden perilaku mendapat pendidikan seks tentang
seks pra nikah pada remaja di SMAN bahaya seks pra nikah, 62,5% remaja
01 Cariu Kabupaten Bogor diketahui terpengaruh oleh teman sebaya untuk
sebanyak 46,6 % remaja sudah pernah melakukan seks pra nikah dan 66%
melakukan seks pra nikah dengan remaja sudah terpapar oleh media
pasangannya, 57,1% remaja pornografi tentang seks pra nikah.
berpengetahuan rendah tentang seks

2. Hasil Analisis Bivariat


Tabel 2 Perbedaan Perilaku Seks Pra Nikah Menurut Pengetahuan, Pendidkan Seks,
Pengaruh Teman Sebaya dan Media Pornografi Responden di SMAN 01 Cariu
Kabupaten Bogor pada Tahun 2016 (n=56)
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

Perilaku Seks Pra Nikah


Tidak Pernah
Variabel pernah PValue OR
N % N %

Pengetahuan

• Rendah 16 50 16 50 0,714
0,728
(0,246-2,706)
• Tinggi 14 58,3 10 41,7

Pendidikan Seks

• Tidak Pernah 20 45,5 24 54,5 0,167


0,045
(0,033-0,851)
• Pernah 10 83,3 2 16,7

Pengaruh Teman
Sebaya
• Tidak Pengaruh 16 76,2 5 23,8 4,800
0,019
(1,430-16,107)
• terpengaruh 14 40 21 60

Media Pornografi

• Tidak Terpapar 16 77,8 4 22,2 4,812


0,027
(1,332-17,384)
• Terpapar 14 42,1 22 57,9

Berdasarkan Tabel 2 analisis Berdasarkan Tabel 2 analisis


bivariat dari 56 siswa diketahui bivariat dari 56 iswa diketahui
kelompok remaja yang pengetahuan kelompok remaja yang tidak pernah
rendah ada 50% yang pernah melakukan mendapat pendidikan seks ada 54,5%
seks pra nikah sedangkan pada yang pernah melakukan seks pra nikah
kelompok remaja yang pengetahuan sedangkan pada kelompok remaja yang
tinggi hanya ada 41,7% yang pernah pernah mendapat pendidikan seks hanya
melakukan seks pra nikah. Hasil uji ada 16,7% yang pernah melakukan seks
statistik didapatkan nilai pvalue sebesar pra nikah.
0,728 > α (0,05) artinya data tidak Hasil uji statistik didapatkan nilai
mampu membuktikan adanya perbedaan pvalue sebesar 0,045 < α (0,05) maka
antara pengetahuan pada remaja dengan artinya adanya perbedaan yang antara
perilaku seks pra nikah di SMAN 01 pendidikan seks pada remaja dengan
Cariu Kabupaten Bogor Tahun 2016. perilaku seks pra nikah di SMAN 01
Cariu Kabupaten Bogor pada Tahun
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

2016. Nilai OR sebesar 0,167 bersifat melakukan seks pra nikah sedangkan
protektif menunjukkan bahwa kelompok remaja yang tidak terpapar
kelompok remaja yang tidak pernah oleh media pornografi 22,2% yang
mendapat pendidikan seks mempunyai pernah melakukan seks pra nikah.
kemungkinan 0,167 kali untuk Hasil uji statistik didapatkan nilai
melakukan seks pra nikah dibandingkan pvalue sebesar 0,027 < α (0,05) maka
dengan kelompok remaja yang pernah artinya adanya perbedaan yang antara
mendapat pendidikan seks. media pornografi pada remaja dengan
Berdasarkan Tabel 2 analisis perilaku seks pra nikah di SMAN 01
bivariat dari 56 siswa diketahui Cariu Kabupaten Bogor pada Tahun
kelompok remaja yang terpengaruh oleh 2016. Nilai OR sebesar 4,812
teman sebaya 60% yang pernah menunjukkan bahwa kelompok remaja
melakukan seks pra nikah sedangkan yang terpapar oleh media pornografi
pada kelompok remaja yang tidak mempunyai kemungkinan 4,812 kali
terpengaruh ada 23,8% yang pernah untuk melakukan seks pra nikah
melakukan seks pra nikah. dibandingkan dengan kelompok remaja
Hasil uji statistik didapatkan nilai yang tidak terpapar oleh media
pvalue sebesar 0,019 < α (0,05) maka pornografi.
artinya adanya perbedaan yang antara
pengaruh teman sebaya pada remaja PEMBAHASAN
dengan perilaku seks pra nikah di 1. Perilaku Seks Pra Nikah pada
SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor pada Remaja
Tahun 2016. Nilai OR sebesar 4,800 Hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan bahwa kelompok remaja remaja yang pernah melakukan hubungan
yang terpengaruh oleh teman sebaya seks pra nikah sebesar 46,4%. Menurut
mempunyai kemungkinan 4,800 kali penelitian Antono Suryono (2006) remaja
untuk melakukan seks pra nikah yang pernah melakukan hubungan seks
dibandingkan dengan kelompok remaja pra nikah sebesar 75% sedangkan
yang tidak terpengaruh oleh teman menurut penelitian Tetty Rina (2015)
sebaya. remaja yang pernah melakukan hubungan
Berdasarkan Tabel 2 analisis seks pra nikah sebesar 66%.
bivariat dari 56 siswa diketahui Perilaku seksual pada dasarnya
kelompok remaja yang terpapar oleh beragam pada tiap-tiap individu, namun
media pornografi 57,9% yang pernah secara khas dapat diidentifikasikan bahwa
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

tahapan perilaku seksual yang dilakukan pernyataan yang menyatakan kebudayaan


individu merupakan suatu rangkaian dimana kita hidup dan dibesarkan
perilaku yang makin tinggi tahapan mempunyai pengaruh besar terhadap
perilakunya maka mempunyai nilai pembentukan sikap kita (Gunarsa, 2008).
keintiman yang semakin tinggi pula. Perilaku permisif remaja dalam
Perilaku seksual dipengaruhi oleh faktor masalah seks berawal dari proses pacaran.
internal dan eksternal. Faktor internal Gaya pacaran remaja saat ini memang
meliputi peningkatan libido seksual akibat sudah jauh berbeda dengan masa dulu.
perubahan hormonal (perspektif biologis), Jika remaja pada masa dulu berpacaran
pengalaman seksual serta pengetahuan saja malu apalagi jika sampai ketahuan
tentang kesehatan reproduksi. Faktor orang lain. Sebagian remaja masa kini
eksternal meliputi penundaan usia menganggap bahwa hubungan seks pada
perkawinan pada remaja, larangan yang masa pacaran adalah hal biasa dan wajar
sifatnya tabu mengenai perilaku seksual dilakukan. Hal tersebut dapat terjadi
pada remaja, meningkatnya rangsangan karena remaja cenderung memiliki rasa
seksual dari media massa, sikap orangtua ingin tahu yang besar, termasuk terhadap
yang tidak terbuka mengenai masalah informasi mengenai seksualitas.
seksual pada anak, pergaulan yang makin 2. Perbedaan Pengetahuan pada
bebas di kalangan remaja, kurangnya Remaja dengan perilaku Seks Pra
peng-awasan dari pendidik dan orangtua Nikah
pada remaja, serta dorongan dari teman Hasil penelitian menunjukkan data
sebaya untuk melakukan perilaku seksual tidak mampu menunjukkan adanya
(Sarlito, 2012). perbedaan pengetahuan pada remaja
Seks pra nikah bagi masyarakat dengan perilaku seks pra nikah. Hasil ini
Indonesia masih dipandang sebagai sama dengan menurut Frike K. P. Mandey
perbuatan yang tidak bisa diterima, baik (2014) tidak ada hubungan antara
secara sosial maupun budaya. Dengan pengetahuan dengan perilaku seksual pra
masih lekatnya budaya "tabu" untuk nikah berisiko pada mahasiswa di FIS
membahas permasalahan kesehatan UNIMA sedangkan berbeda dengan hasil
reproduksi dan seksualitas di lingkungan penelitian Nur Gilang Fitriana (2010) ada
keluarga dan masyarakat, akibatnya dari hubungan yang bermakna antara
sifat remaja yang ingin tahu dan coba- pengetahuan tentang seks pra nikah
coba untuk memenuhi dorongan dengan perilaku seksual pada siswa SMK
seksualnya, hal ini sesuai pula dengan XX Semarang, ini terjadi karena
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

keterbatas responden yang sedikit, data nikah yang baik tidak pernah melakukan
bias dan faktor subjektif responden. perilaku seksual (Notoadmodjo, 2007).
Peningkatan angka perilaku seksual Rendahnya pengetahuan remaja
remaja disebabkan oleh rendahnya tentang seksualitas akan berpengaruh
pengetahuan remaja tentang seks dan pada perilaku negatif dikarenakan
kesehatan reproduksi dimana dukungan informasi yang kurang tentang
pengetahuan merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi
komponen dalam pembentukan sikap seperti kehamilan yang tidak diinginkan
seseorang. Dengan pengetahuan yang dan penyakit kelamin akibat hubungan
tidak memadai akan membuat remaja seks pranikah, sedangkan remaja yang
cenderung mengambil sikap yang salah memiliki pengetahuan secara benar dan
artinya jika remaja tidak mempunyai proporsional tentang kesehatan
pengetahuan yang tepat mengenai reproduksi cenderung menggunakan cara
kesehatan reproduksi maka akan membuat alternatif yang dapat digunakan untuk
remaja cenderung bersikap negatif tentang menyalurkan dorongan seksual secara
seksualitas kemudian mempunyai sehat dan bertanggung jawab (Sarwono,
perilaku terhadap seksualitas (Ali, 2006). 2006).
Terbentuknya sesuatu perilaku baru Semakin baik tingkat pengetahuan
terutama pada remaja dimulai pada seseorang biasanya akan memiliki
domain kognitif, dalam arti subyek tahu perilaku seksualitas yang sehat, begitu
terlebih dahulu terhadap stimulus yang pula sebaliknya karena pengetahuan yang
berupa materi/ obyek di luarnya yang dimiliki seseorang akan membentuk
nantinya mengandung pengetahuan baru kepribadian dan berdampak pada perilaku
pada subyek tersebut dan akhirnya diikuti yang dilakukan sehari-harinya. Tetapi
dengan perilaku. Semakin baik tingkat tidak semua remaja yang memiliki
pengetahuan seseorang biasanya akan pengetahuan tentang seks pra nikah yang
memiliki perilaku seksualitas yang sehat, baik tidak pernah melakukan perilaku
begitu pula sebaliknya karena seksual.
pengetahuan yang dimiliki seseorang akan 3. Perbedaan Pendidikan Seks pada
membentuk kepribadian dan berdampak Remaja dengan Perilaku Seks Pra
pada perilaku yang dilakukan sehari- Nikah
harinya. Tetapi tidak semua remaja yang Hasil penelitian menunjukkan
memiliki pengetahuan tentang seks pra adanya perbedaan pendidikan seks dengan
perilaku seks pra nikah. Hasil ini sama
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

seperti penelitian menurut Boediono memasukkan ajaran agama dan norma-


(2010) pendidikan kesehatan seks norma yang berlaku (Dianawati, 2006).
berpengaruh terhadap tingkat Pendidikan seks dari orang tua yang
pengetahuan dan sikap remaja tentang memiliki pengetahuan tentang kesehatan
perilaku seksual pranikah. reproduksi yang rendah juga akan
Hal ini dikarenakan ada anggapan berdampak pada peranan yang rendah
tabu untuk berbicara seks yang masih terhadap pendidikan kesehatan reproduksi
menancap dalam benak sebagian bagi anak sehingga anak akan mencari
masyarakat. Akibatnya anak-anak yang informasi tentang seks pranikah kepada
beranjak remaja jarang yang mendapat sumber lain di mana hal ini bisa
bekal pengetahuan seks yang cukup dari mengakibatkan informasi yang diperoleh
orang tua sekalipun. Mereka merasa anak tidak tepat.
paling tidak nyaman bila membahas soal 4. Perbedaan Pengaruh Teman Sebaya
seks dengan anggota keluarga. Terkadang pada Remaja dengan Perilaku
juga kesalahan terletak pada orang tua itu Seks Pra Nikah
sendiri yaitu dikarenakan orang tua sering Hasil penelitian menunjukkan
tidak memahami perubahan yang terjadi adanya perbedaan pengaruh teman sebaya
pada remaja (Sarwono, 2007). dengan perilaku seks pra nikah. Hasil ini
Pendidikan seks dapat membantu sama dengan menurut penelitian Frike K.
para remaja laki-laki dan perempuan P. Mandey (2014) menunjukkan adanya
untuk mengetahui risiko dari sikap hubungan antara pengaruh teman sebaya
seksual mereka dan mengajarkan dengan perilaku seksual pra nikah berisiko
pengambilan keputusan seksualnya secara pada mahasiswa di FIS UNIMA sejalan
dewasa, sehingga tidak menimbulkan hal- dengan penelitian ini juga didukung oleh
hal yang merugikan diri sendiri maupun Zulhaini dkk (2011) tentang pengaruh
orang tuanya. Pentingnya memberikan teman sebaya terhadap perilaku seks pra
pendidikan seks bagi remaja, sudah nikah pada siswa kelas IX di SMA Negeri
seharusnya dipahami. Memberikan 6 Binjai dimana hasil penelitian yang
pendidikan seks pada remaja, maksudnya diperoleh adanya pengaruh teman sebaya
membimbing dan menjelaskan tentang terhadap perilaku seks pra nikah.
perubahan fungsi organ seksual sebagai Pada umumnya remaja tersebut
tahapan yang harus dilalui dalam melakukannya hanya sebatas ingin
kehidupan manusia. Selain itu, harus membuktikan bahwa dirinya sama dengan
teman-temannya, sehingga dapat diterima
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

menjadi bagian dari anggota sama dengan menurut penelitian Frike


kelompoknya seperti yang diinginkan K.P. Mandey (2014) terdapat hubungan
(Dianawati, 2006). yang bermakna antara akses ke media
Usia remaja memang usia yang pornografi dengan perilaku seksual pra
sangat rentan terhadap segala sesuatu nikah berisiko pada mahasiswa di FIS
tindakan positif maupun negatif. Rasa UNIMA sejalan dengan penelitian
keingintahuan yang tinggi membuat para Lestari, dkk. (2014) tentang faktor-faktor
remaja tersebut membuat mereka ingin yang berhubungan dengan perilaku seks
mencari tahu apa yang inginkan dan tidak pra nikah pada mahasiswa UNNES
menutup kemungkinan mereka menunjukkan adanya hubungan antara
mempraktikkan sesuai dengan apa yang paparan pornografi dengan perilaku seks
diinginkan. Tanpa berpikir panjang, efek pra nikah.
baik dan buruk dari segala tindakan yang Pengaruh media massa dan internet
mereka perbuat seperti perilaku seks pra sering diadopsi dalam kehidupan sehari-
nikah (Sarwono, 2007). hari. Media dapat berperan dalam
Kurang dekatnya hubungan antara mentransformasikan perubahan nilai
remaja dengan orang tuanya seksualitas yaitu dari situs-situs internet
menyebabkan remaja lebih dekat dengan yang dengan mudahnya diakses sehingga
teman sebayanya. Remaja yang banyak remaja yang mulai mencari-cari
mempunyai hubungan baik dengan orang tahu bahkan mempraktekkan hal-hal yang
tuanya cenderung dapat menghindarkan belum pantas dilakukan bersama
diri dari pengaruh negative teman pasangan karena mereka melihat seks itu
sebayanya, dibandingkan dengan remaja menyenangkan dan dapat diterima
yang kurang baik hubungan dengan orang lingkungan (Musthofa dkk, 2010).
tuanya dan pergaulan yang semakin bebas Perkembangan informasi saat ini
memberikan pengaruh terhadap remaja sangat pesat. Sangat mudah bagi
mengikuti pengaruh negatif dari teman masyarakat untuk mengakses informasi.
sebayanya. Mudahnya mengakses informasi ada
5. Perbedaan Media pornografi pada kelebihan dan kekurangannya,
Remaja dengan Perilaku Seks Pra kelebihannya remaja akan dengan mudah
Nikah belajar berbagai hal tentang reproduksi,
Hasil penelitian menunjukkan akan tetapi orang tua dan masyarakat
adanya perbedaan media pornografi harus tetap mengawasi dan memberikan
dengan perilaku seks pra nikah. Hasil ini pemahaman yang benar, sehingga
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

informasi yang mereka dapatkan tidak 3. Adanya perbedaan pengaruh teman


akan mengarahkan mereka untuk sebaya pada remaja dengan perilaku
melakukan hal-hal negatif (Ekawarna, seks pra nikah di SMAN 01 Cariu
2009). Kabupaten Bogor Tahun 2016.
Perkembangan informasi saat ini 4. Adanya perbedaan media pornografi
sangat pesat, sangat mudah bagi pada remaja dengan perilaku seks pra
masyarakat untuk mengakses informasi. nikah di SMAN 01 Cariu Kabupaten
Mudahnya mengakses informasi ada Bogor Tahun 2016.
kelebihan dan kekurangannya,
kelebihannya remaja akan dengan mudah Saran
belajar berbagai hal tentang reproduksi, 1. Diharapkan sekolah dapat
akan tetapi orang tua dan masyarakat meningkatkan fungsi pendidikan
harus tetap mengawasi dan memberikan kepada siswa dengan bahasa dan cara
pemahaman yang benar, sehingga penyampaian yang benar dengan
informasi yang mereka dapatkan tidak penyuluhan mengenai dampak seks
akan mengarahkan mereka untuk pra nikah, selain itu peran guru
melakukan hal-hal negatif. bimbingan konseling (BK) agar lebih
memperhatikan pergaulan seks pra
nikah di sekolah dan membuat

KESIMPULAN DAN SARAN ekstrakurikuler tentang kesehatan

Kesimpulan remaja yang meliputi bahaya seks pra

Dari penelitian pada remaja di nikah.

SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor Tahun 2. Tenaga kesehatan hendaknya

2016, maka dapat disimpulkan hal- hal melaksanakan program KRR

sebagai berikut: (Kesehatan Reproduksi Remaja)

1. Sebanyak 46,4% remaja di SMAN untuk lebih sering memberikan

01 cariu Kabupaten Bogor Tahun penyuluhan kepada remaja mengenai

2016 pernah melakukan hubungan pendidikan seksual remaja pada

seks pra nikah. SMAN 01 Cariu Kabupaten Bogor

2. Adanya perbedaan pendidikan seks agar dapat mencegah kejadian seks

pada remaja dengan perilaku seks pra pra nikah pada remaja.

nikah di SMAN 01 cariu Kabupaten 3. Mengawasi pergaulan remaja dengan

Bogor Tahun 2016. cara melibatkan peran orang tua


dalam pergaulan putra- putrinya baik
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

disekolah, dirumah ataupun Tengah: Implikasinya


lingkungan sekitar. Terhadap Kebijakan
4. Membatasi penggunaan internet Dan Layanan
dengan memblokir atau menutup Kesehatan Seksual Dan
situs porno dan mengawasi remaja Reproduksi. makara,
saat sedang menonton tayangan Kesehatan, Vol. 10, No.
televisi maupun diinternet. 1, Juni 2006: 29-40
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Suatu

Admin 2008. Definisi Kesehatan Pendekatan Praktik.

Reproduksi Remaja. Rineka Cipta. Jakarta.

http://www.ilmupsikolo Astini, 2009. Perilaku Seks Mahasiswa

gi.com (07 Januari dan Pencegahan AIDS

2016). (Studi Kasus pada

Ahmad Taufik. Persepsi Remaja Mahasiswa Kesehatan

Terhadap Perilaku Seks di Yogyakarta. Jurnal

Pranikah. E Journal Epidemiologi

Sosiatri- Sosiologi Vol. Indonesia: volume 3

1, Nomor 1, 2013: 31- Edisi 1 2009.

44 Badan Pusat Statistik,Badan


Kependudukan dan

Ali Asrori. 2011. Psikologi Remaja. Keluarga Berencana

Perkembangan Peserta Nasional, Kementerian

Didik. Bumi Aksara. Kesehatan, MEASURE

Jakarta. DHS, ICF International

Ali, M & Muhammad, A. 2006. Psikolog ,2013. Survei

Remaja. Jakarta: PT. Demografi dan

Bumi Aksara. Kesehatan Indonesia

Antono Suryoputro, Nicholas J. Ford, tahun 2012, Kesehatan

Zahroh Shaluhiyah. Reproduksi Remaja.

Faktor-Faktor Yang BKKBN. 2006. Remaja Berani Bicara

Mempengaruhi ”stop” Hubungan Seks

Perilaku Seksual Pranikah.

Remaja Di Jawa http//www.BKKBN.go.


Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

id/article.detail.php?aid Ekawarna. 2009. Penelitian Tindakan


:99 (10 Januari 2016). Kelas. Jakarta : GP.
BKKBN.Media remaja dampak Press.
pornografi. Erfandi. 2009 Pengetahuan dan Faktor-
http//www.bkkbn/medi Faktor Yang
arernaja/'darnpak.porno Mempengaruhi.http:ww
.nht.(9 Januari 2016). ww.forbetterhealth.wor
BKKBN. 2011. Kajian Profil penduduk dpress.com (5 Januari
Remaja (10-24 tahun) : 2016)
Ada apa dengan Eman.(2008). Penyimpangan seksual
remaja. Policy Brief remaja
Puslitbang http://www.seksehat.inf
kependudukan- o/lifestyle/penyimpang
BKKBN, Seri I No. an-seksual/50-remaja-
6/Pusdu- indonesia-melakukan
BKKBN/Desember seks-pra-nikah.html (10
2016 Januari 2016)
Dariyo A. 2006.Psikologi Perkembangan Faizatul Munawaroh. Konsep Diri,
Remaja. Bogor : Ghalia Intensitas Komunikasi
Indonesia Orang Tua Anak dan
Depkes. 2010. Kesehatan Remaja Kecenderungan
Problem dan Solusinya. Perilaku Seks Pra
Salemba Medika: Nikah. Persona, Jurnal
Jakarta. Psikologi Indonesia
Dewi Nurul Sari.Hubungan Tingkat September 2012, Vol. 1,
Pengetahuan Seksual No. 2, hal 105-113
Pranikah Dengan Frike K. P. Mandey. 2014. Perilaku
Perilaku Seksual. jurnal seksual pra nikah
Obstretika Scientia Issn berisiko pada
2337-6120 mahasiswa di FIS
Dianawati Ajen (2006). Pendidikan Seks UNIMA
Untuk Remaja. Jakarta; Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi
Kawan Pustaka Situmorang, 2008.
Filasafat Ilmu dan
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

Metode Riset, Usu Pranikah Pada


Press, Medan. Mahasiswa UNNES
Gunarsa dan Gunarsa. 2006. Psikologi (Universitas Negeri
Remaja. Jakarta: BPK Semarang)
Gunung Mulia. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan &
2008. Psikologi Perilaku Kesehatan.
Perkembangan dan Jakarta: Rineka Cipta.
Remaja. Jakarta: BPK _____________. 2010. Promosi
Gunung Mulia. Kesehatan dan Ilmu
2008. Psikologi Perilaku. Jakarta:
Praktis: Anak, Remaja Rineka Cipta.
dan Keluarga. Jakarta: . 2010. Metodologi
BPK Gunung Mulia. Penelitian Kesehatan.
Hidayana, I.M. dkk. 2006. Seksualitas: Rineka Cipta. Jakarta
Teori dan Realitas. Nursidik. 2007. Blogger 05 Februari
Jakarta: Program 2016. Pengertian
Gender dan Seksualitas Pendidikan.
FISIP UI. http://www.pengertian
Hurlock, Elizabeth. B. 2011. Psiko-logi pendidikan
Perkembangan. Jakarta: blogspot.com/
Erlangga. Ns. Pawestri, S.Kep, M.Kes, Ratih Sari
https://korandemokrasiindonesia.wordpre Wardani, S.Si M.Kes,
ss.com/(11 Januari Sonna M, Skep.
2016) Pengetahuan, Sikap
Imran, Irawati. 2000. Modul Dua Dan Perilaku Remaja
Perkembangan Tentang Seks Pra nikah.
Seksualitas Re-maja. Jurnal Keperawatan
Perkumpulan Keluarga Maternitas . Volume 1,
Berencana Indonesia. No. 1, Mei 2013; 46-54
Lestari, I.A; Fibriana, A.I dan Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan
Prameswari, G.H. Reproduksi dan
(2014). Faktor- faktor Kontrasepsi. Jakarta :
Yang Berhubungan Salemba Medika.
Dengan Perilaku Seks
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

Pratiwi. 2006.Pendidikan Seks untuk Santoso, Singgih. 2006. SPSS Versi 10


Remaja. Yogyakarta : Mengolah Data Statistik
Tugu Publiser Secara Profesional.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Jakarta: Gramedia.
Kebidanan. Yayasan
Bina Pustaka. Jakarta. Santrock, J.W. 2008. Adolescence
. 2010. Ilmu Perkembangan Remaja.
Kebidanan. Yayasan Alih bahasa : Sinto B,
Bina Pustaka. Jakarta. Adelar, Sherly Saragih.
. 2012. Ilmu Jakarta : Erlangga.
Kebidanan. Yayasan SDKI. 2012. Laporan Pendahuluan
Bina Pustaka. Jakarta. Masalah Kesehatan
Raditya. 2008. Materi Pendidikan Seks. Reproduksi Pada
BKKBN.go.id. (12 Remaja. Pusat Statistik;
Januari 2016) BKKBN . Jakarta.
Rahyani, Utarini, Wilopo, Hamiki. Simanjorang, 2011. Tingginya Angka
Perilaku Seks Pranikah Hubungan Seks
Remaja. Kesmas Jurnal Pranikah di Kalangan
Kesehatan Masyarakat Remaja.
Nasional Vol. 7, No. 4, http://situs.remaja dan
November 2012 seksual.co.id (4 januari
Rony Setiawan Dan Siti 2016)
Nurhidayah.Pengaruh Situmorang A. Virginity and Premarital
Pacaran Terhadap Sex: Attitudes and
Perilaku Seks Pranikah. Experiences of
Jurnal Soul, Vol. 1, No. Indonesian Young
2, September 2008 People in Medan.
Sarlito. 2001. Psikologi Remaja edisi Proceeding of Ninth
revisi V. Jakarta: PT National Conference
Raja Grafindo Persada Australian Population
Sarwono, S.W. 2012. Psikologi Remaja Association: Brisbane,
edisi revisi. Jakarta : Australia, 1998
Rajawali Pers SKRRI. (2003). Survei Kesehatan
Reproduksi Remaja
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

Indonesia.Jakarta: Perilaku Seks Pranikah


Badan Pusat Statistik Mahasiswa Di
Soetjiningsih. 2006. Tumbuh Kembang Pekalongan Tahun
Remaja dan 2009-201. Kesehatan
Permasalahannya. Reproduksi Vol. 1 No 1.
Jakarta: Sagung Seto. Desember 2010 : 33 –
.2007. Tumbuh Kembang 41
Remaja dan Tetty Rina Aritonang jurnal Ilmiah
Permasalahannya. Widya. Hubungan
Cetakan kedua. Jakarta : Pengetahuan Dan Sikap
CV. Sagung Seto. Tentang Kesehatan
Sri Handayani, Ova Emilia, Budi Reproduksi Dengan
Wahyuni. Efektivitas Perilaku Seks Pranikah
Metode Diskusi Pada Remaja Usia (15-
Kelompok Dengan Dan 17 Tahun) Di Smk
Tanpa Fasilitator Pada Yadika 13 Tambun,
Peningkatan Bekasi. volume 3
Pengetahuan, Sikap Nomor 2 September -
Dan Motivasi Remaja Desember 2015
Tentang Perilaku Seks Widyastuti, E. 2009. Personal dan Sosial
Pranikah. berita yang Memengaruhi
Kedokteran Sikap Remaja terhadap
Masyarakat, Vol. 25, Hubungan Seks. Jurnal
No. 3, September 2009 Promosi Kesehatan
Suryabrata, S. 1998. Psikologi Indonesia, Volume 4,
Pendidikan. Jakarta: PT No. 2, Agustus 2009.
Raja Grafindo Persada. Zulhaini dan Nasution, M. 2011.
Susanto, Astri S.2006. Pengantar Pengaruh Teman
Sosiologi dan Sebaya Terhadap
Perubahan Sosial. Perilaku Seks Pranikah
Bandung: Bina Cipta. Pada Siswa Kelas XI di
Syamsulhuda B. Musthofa, Fuji Winarti, SMA Negeri 6 Binjai.
Jiirnal.Faktor Yang Intelektual Vol.6 No. 1
Mempengaruhi Maret 201
Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Kebidanan
STIKes Mitra RIA Husada
ISSN : 2252-9675 VOL. V No. 1

Anda mungkin juga menyukai