Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KESEHATAN RAJAWALI – VOLUME XX NOMOR XX (YEARS) XXX - XXX

Available online at : http://ojs.rajawali.ac.id/index.php/JKR

Jurnal Kesehatan Rajawali


| ISSN (Print) 2085-7764 | ISSN (Online) 2776-558X |

Click here and write your Article Category

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks
Pranikah di SMA Negeri 3 Purwakarta Tahun 2023.
Prasetya, D1., Kusmiran, E²., Manalu, LO.,3
1 Departemen Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Institut Keseahatan Rajawali Bandung, Indonesia
2 Jln Rajawali Barat No. 38, Maleber, Kec. Andir, Kota Bandung
ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
10 September 2023
Latar Belakang: Perilaku seksual pranikah merupakan perilaku
menyimpang pada usia remaja. Hal ini selain bertentangan
dengan norma dan aturan yang berlaku di Indonesia, juga
KEYWORDS berpotensi memicu terjadinya gangguan terutama pada remaja
putri. Perilaku seksual pranikah pada usia remaja sangat beresiko
Teman Sebaya, Persepsi, Perilaku Seks
Pranikah, Remaja untuk memicu terjadinya gangguan kesehatan karena organ
reproduksi perempuan masih belum matangn dan masih sangat
CORRESPONDENCE rentan terkena kangker mulut rahim. Selain itu perilaku seksual
E-mail: destranovall@gmail.com pranikah juga akan meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit
menular seksual pada usia remaja dan terjadinya kehamilan
diluar nikah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan peran teman sebaya dengan persepsi remaja tentang
perilaku seks pranikah di SMA Negeri 3 Purwakarta. Metode:
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan
desain penelitian cross sectional dengan sampel sebanyak 78
orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability
dengan pendekatan simple random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis
univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi-square. Hasil:
Penelitian ini menunjukan bahwa peran teman sebaya dengan
kategori terpengaruh yaitu sebanyak 40 responden (51,3%) serta
persepsi remaja tentang perilaku seks pranikah dengan kategori
persepsi negatif yaitu sebanyak 36 responden (46,2%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara peran teman sebaya
dengan persepsi remaja tentang perilaku seks pranikah di SMA
Negeri 3 Purwakarta dengan p-value <0,001.

https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved


JURNAL KESEHATAN RAJAWALI – VOLUME XX NOMOR XX (YEARS) XXX - XXX

Available online at : http://ojs.rajawali.ac.id/index.php/JKR

Jurnal Kesehatan Rajawali


| ISSN (Print) 2085-7764 | ISSN (Online) 2776-558X |

PENDAHULUAN banyak dipengaruhi oleh kelompok teman sebaya.


Menurut World Health Organization (WHO, Dimana remaja diterima oleh teman sebayanya sesuatu
2023). Masa remaja adalah fase kehidupan antara masa yang sangat berarti bagi remaja, sehingga remaja
anak-anak dan dewasa, dari usia 10 hingga 19 tahun, seringnya lebih banyak diluar rumah dengan teman
adalah tahap perkembangan manusia yang unik dan sebayanya maka remaja akan menemukan konsep
waktu yang penting untuk meletakkan dasar kesehatan dirinya (Kusmiran, 2014).
yang baik. Remaja mengalami pertumbuhan fisik, Perilaku seksual pranikah merupakan perilaku
kognitif, dan psikososial yang pesat. Ini memengaruhi menyimpang pada usia remaja. Hal ini selain
perasaan, pemikiran, pengambilan keputusan, dan bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku di
interaksi mereka dengan dunia di sekitar mereka. Indonesia, juga berpotensi memicu terjadinya
Masa remaja diawali dengan pertumbuhan gangguan terutama pada remaja putri. Perilaku seksual
yang cepat dan biasanya disebut pubertas. Dengan pranikah pada usia remaja sangat beresiko untuk
adanya perubahan yang cepat itu terjadilah perubahan memicu terjadinya gangguan kesehatan karena organ
fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan reproduksi perempuan masih belum matangn dan
berat badan yang biasa disebut pertumbuhan, dan masih sangat rentan terkena kangker mulut rahim.
kematangan seksual sebagai hasil perubahan hormonal. Selain itu perilaku seksual pranikah juga akan
Masa remaja juga adalah masa transisi antara masa meningkatkan resiko terjangkitnya penyakit menular
anak–anak ke masa dewasa. Masa transisi seringkali seksual pada usia remaja dan terjadinya kehamilan
menghadapkan individu yang bersangkutan pada diluar nikah (Kurniawati, 2020).
situasi yang membingungkan, disatu pihak masih Berdasarkan data WHO, pada tahun 2019,
anak–anak dan dilain pihak harus bertingkah laku remaja berusia 15-19 tahun di beberapa negara yang
seperti orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan berpenghasilan rendah dan menengah di perkirakan
konflik dalam diri remaja yang sering menimbulkan memiliki 21 juta kehamilan setiap tahun, di mana
banyak tingkah laku yang aneh, canggung, dan jika sekitar 50% di antaranya adalah kehamilan tidak di
tidak dikontrol akan menimbulkan kenakalan pada inginkan dan menghasilkan sekitar 12 juta kelahiran,
remaja salah satunya berupa risiko perilaku seksual data tahun 2019, 55% kehamilan yang tidak di inginkan
(Kemenkes, 2022). di antara remaja putri berusia 15–19 tahun berakhir
Teman sebaya adalah suatu kelompok yang dengan aborsi. Hal tersebut di akibatkan karena adanya
memiliki kesamaan usia, status, kesukaan, aktivitas pelecehan seksual dan seksual sebelum menikah.
yang di pilih, ataupun gaya bahasa. Pada usia remaja Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
seseorang menghabiskan banyak waktu bersama teman (SDKI) 2017 yang dilakukan per 5 tahun
sebayanya daripada orangtuanya, sehingga wajar jika mengungkapkan, sekitar 2% remaja wanita usia 15-24
tingkah laku, norma dan aturan aturan yang dipegang
https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Attribution-NonCommercial 4.0 International. Some rights reserved
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN - VOLUME XX NOMOR X (XXXX) XXX - XXX

tahun dan 8% remaja pria di usia yang sama mengaku remaja yang mempunyai persepsi negatif terhadap
telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, perilaku seksual.
dan 11% diantaranya mengalami kehamilan yang tidak Hasil studi pendahuluan dan observasi pada
di inginkan. Di antara wanita dan pria yang telah hari rabu tanggal 24 mei 2023 yang telah dilakukan
melakukan hubungan seksual pranikah 59% wanita dan peneliti di SMA Negeri 3 Purwakarta. Dengan 10
74% pria melaporkan mulai berhubungan seksual responden, bahwa dari 8 responden memiliki persepsi
pertama kali pada umur 15-19 tahun (Kemenko, 2021). negatif tentang perilaku seks pranikah dan 2 responden
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan memiliki persepsi positif tentang perilaku seks
Novi Kurniawati, 2020 didapatkan sebagian besar pranikah. Dan wawancara terhadap guru bimbingan
responden penelitian memiliki persepsi negatif (tidak konseling. Menurutnya terdapat beberapa kasus
mendukung) tentang perilaku seksual pranikah kehamilan tidak di inginkan yang di sebabkan oleh
sebanyak 38 responden (76,0%). perilaku positif perilaku seksual beresiko atau seks pranikah di
(menjauhi/tidak melakukan) tentang perilaku seksual karenakan memiliki persepsi yang negatif tentang
pranikah sebanyak 41 responden (82,0%). perilaku seksual saat berpacaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan
METODE
oleh Irma, 2019 diperoleh bahwa 20 responden
Penelitian ini bertujuan untuk mencari
(66,67%) remaja terpengaruh oleh peran teman sebaya
hubungan variabel hubungan peran teman sebaya
sehingga berisiko melakukan seks pranikah, sedangkan
dengan persepsi remaja tentang perilaku seks pranikah
diantara remaja yang tidak berpengaruh oleh teman
di SMA Negeri 3 Purwakarta. Rancangan yang
sebaya sebanyak 10 responden (33,33%) berisiko
digunakan penelitian ini yaitu menggunakan
melakukan seks pranikah.
kuantitatif dengan metode survei analitik dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan
pendekatan Cross sectional. Yaitu mempelajari
oleh Astuti, 2021 Hasil menunjukkan bahwa jumlah
dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan
remaja sebanyak 223 (100,0%), terdapat remaja yang
efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
berpengetahuan kurang sebanyak 68,2%, kontrol diri
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat dapat
yang lemah sebanyak 82,5%, mengalami problem
disimpulkan tiap subjek penelitian hanya observasi
psikologi dan sosial sebanyak 70,0%, lebih dari
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap setatus
separuh (55,2%) remaja menganut budaya perjodohan,
karakter atau variabel subjek saat pemeriksaan.
sebagian besar (67,7%) bergaul di lingkungan berisiko
(Notoadmodjo ,2018). Metode penelitian yang
sebanyak, dorongan ekonomi sebagian besar (71,3%)
digunakan korelatif sesuai dengan tujuan penelitian
dari responden yang mengatakan cukup mendorong.
yaitu hubungan peran teman sebaya dengan persepsi
Lebih dari separuh (61,4%) remaja yang berkinginan
remaja tentang perilaku seks pranikah di SMA Negeri
untuk dipuji. Sebagian besar (80,7%) remaja
3 Purwakarta. Yang di ukur menggunakan kuesioner
terpengaruh oleh media massa, sebagian besar (70,4%)
dalam satu waktu.
remaja yang pola asuh orang tua kurang baik. Sebagian
Populasi dalam penelitian ini adalah 350
besar (73,5%) pengaruh kelompok teman sebaya yang
orang seluruh siswa kelas 11 Ipa dan Ips. Teknik
kurang baik. Terdapat pula sebagian besar (74,9%)
pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling.
8 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

Responden yang dipilih pada penelitian ini adalah Puwakarta. Hasil dari penelitian ini terdiri dari data
remaja berusia 16-17 tahun Sampel pada penelitian ini umum dan data khusus, dalam data umum meliputi usia
berjumlah 78 responden. dan jenis kelamin, sedangkan data khusus yang
didasarkan variabel yang diukur yaitu peran teman
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebaya dan persepsi remaja tentang perilaku seks
Hasil dari penelitian ini menjelaskan tentang
pranikah, Data-data tersebut disajikan dalam bentuk
hubungan peran peman sebaya dengan persepsi remaja
tabel distribusi frekuensi yang mewakili karakteristik
tentang perilaku seks pranikah di SMA Negeri 3
responden.

Analisis Univariat
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pada Remaja Di SMA Negeri 3 Purwakarta.

Karakteristik Frekuensi (N) Persen (%)


Usia (tahun)
16 41 52,6
17 37 47,4
Total 78 100,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 49 62,8
Perempuan 29 37,2
Total 78 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas responden adalah remaja laki-laki sebanyak
(62,8%) dan remaja perempuan (37,2%) serta usia 16 tahun (52,6%) dan usia 17 tahun (47,4%).

Distribusi Frekuensi Persepsi remaja tentang Perilaku Seks Praikah Di SMA Negeri 3 Purwakarta

Persepsi Remaja Tentang Perilaku Frekuensi (N) Persen (%)


Seks Pranikah
Persepsi Negatif 36 46,2
Persepsi Positif 42 53,8
Total 78 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil dari domain persepsi remaja tentang perilaku seks pranikah
dimana 36 orang memiliki persepsi yang negatif (46,2%).

https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author 9
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN - VOLUME XX NOMOR X (XXXX) XXX - XXX

Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya Pada Remaja di SMA Negeri 3 Purwakarta

Peran Teman Sebaya Frekuensi (N) Persen (%)


Terpengaruh 40 51,3
Tidak Terpengaruh 38 48,7
Total 78 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa lebih dari separuh responden terpengaruh teman sebaya
sebanyak 40 orang (51,3%).

Analisis Bivariat
Analisis Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks Pranikah
Di SMA Negeri 3 Purwakarta

Persepsi Remaja
Tentang Perilaku Seks
Pranikah
Total P-Value
Persepsi Persepsi
Peran Teman Sebaya
Negatif Positif
n % n % n %

Terpengaruh 29 72,5 11 27,5 40 100,0


<0,001
Tidak Terpengaruh 7 18,4 31 81,6 38 100,0

Total 36 46,2 42 53,8 78 100,0

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara peran teman sebaya
dengan persepsi remaja tentang seks pranikah di SMA Negeri 3 Purwakarta dengan p-value <0,001.

PEMBAHASAN dan 17 tahun termasuk dalam fase remaja menengah


dimana secara fisik maupun psikologis telah
Gambaran Karakteristik Remaja Di SMA Negeri 3
Purwakarta mengalami perubahan.
Karakteristik responden yang diteliti dalam Remaja usia 16-17 tahun dari sudut pandang
penelitian ini meliputi usia dari 16-17 tahun serta jenis psikologis termasuk dalam kategori remaja muda, pada
kelamin. Hasil analisis menunjukan responden berusia usia ini remaja mulai merasakan kebebasan atau
16 tahun sebanyak (52,6%) dan responden yang dorongan menjauhkan diri dari orang tua, pada diri
berusia 17tahun sebanyak (47,4%). Dengan jenis remaja timbul kebutuhan untuk terikat dengan orang
kelamin laki-laki sebanyak (62,8%) dan Perempuan lain serta pengembangan hubungan pribadi yang labil
(37,2%). pada fase ini remaja memerlukan tokoh panutan atau
Menurut The Health Resources and Services hubungan cinta yang stabil agar terbentuknya
Administrations Guidelines Amerika Serikat, usia 16 kestabilan diri pada remaja (Kusmiran, 2014).

8 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

Ketidakstabilan ini menyebabkan remaja terpengaruhi Persepsi adalah suatu proses otomatis yang
oleh hal-hal negatif yakni perilaku seksual pranikah. terjadi dengan sangat cepat dan kadang tidak kita
Dilihat dari usia remaja, berdasarkan hasil sadari, dimana kita dapat mengenal stimulus yang kita
penelitian yang dilakukan (Putrayudha, 2020) terima. Persepsi yang kita miliki dapat mempengaruhi
menunjukkan usia responden yang paling tinggi ada di tindakan kita. Persepsi sebagai proses dimana
usia 17 tahun 34 orang (44.7%) dan usia 16 tahun 31 seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan
orang (40,8%). dan usia terendah 20 tahun 1 orang sensasi yang di rasakan dengan tujuan untuk memberi
(1.3%). Kategori usia yang termuda 15 tahun sebanyak makna terhadap lingkungannya (Tumurang, 2018).
3 orang (3.9%) dan usia responden tertua yaitu 22 tahun Dengan demikian persepsi setiap orang berbeda-beda
2 orang (2.6%). Sedangkan hasil penelitian terhadap tergantung sensasi dan rangsangan stimulus yang
kategori jenis kelamin sebagian besar responden adalah mereka rasakan dan persepsi sangat mempengaruh
berjenis kelamin laki-laki 41 orang (53.9%) dan tindakan itu sendiri, meskipun persepsi sangat
responden yang berjenis kelamin perempuan 35 orang mempengaruhi tindakan seseorang bukan berarti faktor
(46.1%). peran teman sebaya menjadi tolak ukur persepsi remaja
Hal ini sejalan dengan penelitian yang itu sendiri untuk melakukan tindakan serta hal-hal yang
dilakukan oleh (Fauziyah, 2020) yang menyatakan negatif.
bahwa dari 80 responden mayoritas remaja yang Meskipun begitu kemungkinan besar masih
berusia 16-17 tahun lebih tinggi sebanyak 65 orang terdapat hubungan antara peran teman sebaya persepsi
(75%), sedangkan usia14-15 sebanyak 13 orang (20%) remaja tentang perilaku seksual pranikah. Berbeda
dan usia 18-20 ada 2 orang (5%). Serta dilihat dari dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
karakteristik jenis kelamin oleh peneliti selanjutnya oleh (Kurniawati, 2020) menunjukkan hasil sebagian
(Usman, 2020) menunjukkan bahwa jenis kelamin besar responden penelitian memiliki persepsi negatif
responden sebanyak 17 orang dengan presentase tentang perilaku seksual pranikah sebanyak (76,0%),
sebesar 56.7% dan jenis kelamin perempuan yaitu dan sebagian kecil responden penelitian memiliki
sebanyak 13 orang dengan presentasi sebesar 43.3% persepsi positif tentang perilaku seksual pranikah
dari total jumlah sebanyak 30 responden. sebanyak (24,0%). Sedangkan pada hasil analisis
Namun, umur bukanlah tolak ukur remaja perilaku didapatkan sebagian besar responden
dalam berperilaku seksual pranikah ada hal lain serta penelitian memiliki perilaku positif tentang perilaku
faktor-faktor yang mempengaruhi remaja terhadap seksual pranikah sebanyak (82,0%), dan sebagian kecil
perilaku seksual pranikah. responden penelitian memiliki perilaku negatif tentang
perilaku seksual pranikah sebanyak (18,0%). Terdapat
Gambaran Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seks
hubungan persepsi remaja tentang perilaku seksual
Pranikah Di SMA Negeri 3 Purwakarta
pranikah dan perilaku seksual pranikah pada remaja di
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini
salah satu SMA di Kota Mojokerto.
menunjukan persepsi negatif remaja tentang perilaku
seks pranikah sebanyak (46,22%) dan persepsi positif
remaja tentang perilaku seks pranikah sebanyak
(53,8%).

https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author 9
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN - VOLUME XX NOMOR X (XXXX) XXX - XXX

Gambaran Peran Teman Sebaya Pada Remaja Di maksud untuk menuai manfaat dari informasi yang
SMA Negeri 3 Purwakarta diterimanya (Akumiah, 2020).
Hasil analisis univariat dalam penelitian ini
Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Persepsi
menunjukkan remaja yang terpengaruh teman sebaya
Remaja Tentang Perilaku Seks Pranikah Di SMA
sebanyak (51,3%) sedangkan yang tidak terpengaruh
Negeri 3 Purwakarta
teman sebaya sebanyak (48,7%).
Hasil analisis bivariat pada penelitian
Sama halnya dengan (Aulia dkk, 2020) hasil
menunjukkan responden yang terpengaruh peran teman
analisis pengaruh teman sebaya dari 91 responden
sebaya yang dengan persepsi negatif sebanyak (72,5%)
menunjukkan diketahui sebanyak 35 orang (38,5%)
daripada yang terpengaruh teman sebaya tetapi dengan
dalam kategori (tidak berpengaruh) tidak memberikan
persepsi positif sebanyak (27,5%). Berdasarkan
pengaruh terhadap antara kelompoknya, dalam
analisis univariat, proporsi remaja yang terpengaruh
kategori (berpengaruh) sebanyak 56 orang (61,5%)
teman sebaya (51,3%) lebih banyak dibandingkan
memberikan pengaruh dalam pertemanan yang
dengan remaja yang tidak terpengaruh teman sebaya
melibatkan keakraban yang relatif besar diantara
(48,7%). Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian besar
kelompoknya. Hal ini dikarenakan remaja lebih banyak
remaja terpengaruh teman sebayanya karena pada masa
menghabiskan waktu bersama dengan teman
ini, remaja cenderung lebih banyak menghabiskan
dibandingkan dengan orang lain sehingga mereka
waktu dengan teman dibandingkan dengan orang lain.
cenderung memilih kepada siapa mereka berbagi
Keinginan untuk bisa mandiri secara alami
rahasia dan dengan siapa mereka berharap dapat
timbul dalam diri remaja termasuk dalam
berinteraksi setiap hari (Potter & Perry, 2020).
menyesuaikan pola perilaku dewasa. Remaja
Teman sebaya merupakan salah satu faktor
diharuskan untuk bisa berperan selayaknya orang
yang mempengaruhi remaja. Dalam masyarakat
dewasa dan melepaskan diri dari sifat kanak-kanaknya
modern, remaja menghabiskan sebagian besar
merupakan hal sulit yang akan dihadapi oleh remaja.
waktunya bersama teman sebayanya. Pada masa
Salah satu bentuk kemandirian dalam diri remaja
remaja hubungannya dengan teman sebaya meningkat
dimulai dengan melepaskan diri dari pengaruh dan
secara drastis dan saat bersamaan hubungan dengan
ketergantungan kepada orang tua dan mereka mulai
orang tua akan menurun. Peran teman sebaya berkaitan
mencari identitas dirinya di luar rumah. Pada saat inilah
erat dengan sikap, pembicaraan, minat, penampilan dan
remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan
perilaku. Masa remaja cendrung memiliki ketidak
teman sebaya, sehingga tingkah laku remaja banyak
stabilan, baik dalam pemikiran dan pegangan prinsip
dipengaruhi teman sebayanya (Kusmiran, 2011).
hidup (Irma, 2022).
Hasil anaisis bivariat pada penelitian ini
Remaja yang berhubungan dengan teman yang
menunjukan adanya hubungan bermakna antara peran
berpengalaman secara seksual dan sering
teman sebaya dengan persepsi remaja tentang perilaku
berkomunikasi mengenai seksual memiliki peluang
seks pranikah (p-value = <0,001).
lebih besar untuk terlibat dalam perilaku seksual
Bahwa peran teman sebaya ini berpengaruh
pranikah dikarenakan adanya rasa ingin tahu yang
karena hasil statistik menunjukkan remaja yang
mendorong remaja untuk mencoba melakukan hal-hal
terpengaruh teman sebaya lebih banyak memiliki
yang berkaitan dengan perilaku seksual dengan
persepsi negatif sebanyak (72,5%) dibandingkan
8 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

dengan remaja yang tidak terpengaruh teman sebaya SIMPULAN


yang memiliki persepsi negatif (18,4%). Hal ini Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

disebabkan remaja yang terpengaruh teman sebaya yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dapat

lebih tinggi memiliki persepsi yang negatif disimpulkan bahwa: Penilaian terhadap peran teman

dibandingkan remaja yang tidak terpengaruh, namun sebaya menunjukkan remaja yang terpengaruh teman

demikian bukan berarti peran teman sebaya merupakan sebaya sebanyak 40 orang (52,3%). Penilaian terhadap

faktor utama seorang remaja menjadi memiliki persepsi negatif remaja tentang perilaku seks pranikah

persepsi yang negatif tentang perilaku seksual sebanyak 36 orang (46,2%). Terdapat hubungan antara

pranikah. hubungan peran teman sebaya dengan persepsi remaja

Hasil penelitian ini didukung oleh (Farhiani tentang perilaku seks pranikah di SMA Negeri 3

dkk, 2020) bahwa dari hasil analis bivariat menunjukan Purwakarta dengan p-value<0,001.

responden yang terpengaruh peran teman sebaya


SARAN
dengan perilaku seksual pranikah yang buruk sebanyak Berdasarkan hasil yang telah diuraikan diatas,
20 responden (47,6%), sedangkan kategori yang tidak maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai
terpengaruh peran teman sebaya dengan perilaku berikut:
seksual buruk sebanyak 15 responden (15,7%). Hasil 1. Bagi Remaja Perlu meningkatkan pemahaman
uji statistic Continuity Correction didapat nilai mengenai persepsi yang positif tentang perilaku
y=13,059 dengan p=0,000<0,05 berarti signifikan seksual pranikah untuk mencegah terjadinya
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat perilaku seksual pranikah pada remaja serta untuk
hubungan yang signifikan antara teman sebaya dengan meningkatkan derajat kesehatan khususnya
perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA Negeri kesehatan reproduksi pada remaja. Selain itu,
09 Bengkulu Utara. remaja perlu memilih dan memilah informasi
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, yang didapatkan baik itu melalui teman ataupun
dapat dikatakan bahwa remaja memiliki keinginan media lainnya serta mengurangi terjadinya
untuk berperilaku sama dengan temannya sehingga penyimpangan pada remaja.
mereka cenderung mengikuti apa yang teman 2. Bagi Ketua Program PIK-Remaja Program PIK-
sebayanya lakukan agar bisa diterima dalam Remaja perlu dilakukan secara rutin dengan
kelompoknya. Ketika mereka justru memiliki perilaku mengembangkan intervensi pencegahan perilaku
dan persepsi yang berbeda, remaja cenderung menjauhi seksual pranikah pada remaja seperti pencegahan
teman sebaya dan mencari kelompok lain yang dapat primer. Pencegahan primer sebagai pencegahan
menerima serta memiliki perilaku dan persepsi yang pertama yang dapat dilakukan dengan pemberian
sama. Kondisi ini membuat remaja rentan terlibat pendidikan kesehatan mengenai dampak dari
dalam perilaku seksual pranikah, terlebih ketika perilaku seksual pranikah. Selain itu, menjadikan
mereka berada dalam kelompok yang memiliki PIK-Remaja sebagai wadah dimasyarakat dimana
perilaku seksual yang negatif. remaja diberdayakan meliuti peer educator dan
peer konselor.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu diadakan penelitian
serupa dengan lokasi yang berbeda untuk melihat

https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author 9
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN - VOLUME XX NOMOR X (XXXX) XXX - XXX

karakteristik dan faktor yang berhubungan agar Infomasi Kesehatan Reproduksi Di Kalangan
intervensi lebih lanjut dapat dikembangkan Pelajar Di Jawa Barat. Jurnal Keluarga Berencana,
2. (2019).
berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.
https://ejurnal.bkkbn.go.id/index.php/kkb/article/v
iew/25.
REFERENSI [8] Farhriani, M., Irawati, N. hubungan pengetahuan
[1] Akumiah PO, Suglo JN, Sebire SY. Early life dan teman sebaya dengan perilku seksual pranikah
exposures and risky sexual behaviors among pada remaja. Jurnal Kesehatan dr.Soebandi, 6-8.
adolescents: A cross-sectional study in Ghana. (2020).
Nigerian medical journal: journal of the Nigeria
Medical Association [serial online] 2020 Jul [cited [9] Fauziyah, N., Azizah, N. hubungan pengetahuan
2023 Maret 12]; 61(4):189. Available from: URL: remaja tentang dampak seks bebas bagi keshatan
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7 reproduksi. Jurnal Ilmiah Pemenang, 37-39.
688025/ (2020).

[2] Apliani. Persepsi remaja tentang seks pranikah di [10] Irma, Yuni, Paridah. Pengaruh Teman Sebaya Dan
sekolah menengah atas. Jurnal Keperawatan Jiwa Peran Orang Tua Sebagai Prediktor Perilaku Seks
[serial online] 2021 [cited 2023 Juni]; 5-7 Pranikah Pada Remaja. Journal of Biostatistics
Available from: URL: and Demographic Dynamic, 2-5. (2022).
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/v https://jurnal.unej.ac.id/index.php/biographi/articl
iew/6633 e/view/30606

[3] Astuti. Persepsi Remaja terhadap perilaku seksual [11] Joanes, Soffian. Persepsi dan Logik. Johor Bahru,
di kecamatan wera kabupaten bima nusa tenggara Malaysia: Uniiversiti Teknologi Maaysia. (2014)
barat. Bina Nursing jurnal, [serial online] 2021.
[cited 2023 Maret]; 5-9. Available from: URL: [12] KEMENKOPMK. Perilaku Seksual Berisiko.
http://jkp.poltekkesmataram.ac.id/index.php/bnj/a Retrieved from kemenkopmk.go.id: (1 Juni,
rticle/view/736 2021).
https://www.kemenkopmk.go.id/tag/perilaku-
[4] Aulia, Usman, Afrianty. Pengaruh teman sebaya seksual-berisiko.
terhadap perilaku remaja seksual di sma negeri 1
parepare. Jurnal manusia dan kesehatan, [serial [13] KEMENKES. Kesehatan Reproduksi Remaja :
online] 2020 [cited 2023 maret]; 407. Available Permasalahan dan Upaya Pencegahan. Retrieved
from: URL: from kementrian kesehatan direktorat jendral
https://www.jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/ pelayanan kesehatan: (2022, Juni 10).
article/view/374/487 https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/29/kese
hatanreproduksi-remaja-permasalahan-dan-
[5] Basri. Pendidikan seksual komprehensif untuk upaya-pencegahan.
pencegahan perilaku seksual pranikah pada remaja.
Cijerah, Bandung: Media Sais Indonesia (MSI). [14] Kurniawati. Hubungan persepsi remaja tentang
(2022). perilaku seksual pranikah dan perilaku seksual
pranikah pada remaja. Jurnal Keperawatan, 1,4,5.
[6] Dewi. Hubungan karakteristik remaja, peran teman (2020).
sebaya dan paparan pornografi dengan perilaku http://ejournal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jk
seksual remaja di kelurahan pasir gunung selatan /article/view/
depok. (2012). Depok: Tesis Fakultas
Keperawatan Depok 1012. [15] Kusmiran. Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jakarta: Selemba Medika. (2014).
[7] Dida, Lukman, Sukarno. Pemetaan Perilaku
Penggunaan Media Informasi Dalam Mengakses
8 Author https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx
AUTHOR / JURNAL KESEHATAN RAJAWALI - VOLUME XX NOMOR XX (XXXX) XXX - XXX

[16] Kusmiran. Kesehatan Reproduksi Remaja dan https://www.who.int/health-topics/adolescent-


Wanita. Jakarta: Salemba Medika. (2011) health#tab=tab_1

[17] Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Perilaku [29] WONG'S. Pediatric nursing. Kanada:
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. (2014). ELSEVIER. (2017).

[18] Notoatmodjo. Metode Penelitian Kesehatan. [30] Yong, Simon. The perception of premarital sex
Jakarta: PT RINEKA CIPTA. (2018) among students in a religious moral based
university. International schoolars conferense, 28.
[19] Putrayudha, Winarti. Hubungan perilaku seks (2019).
teman sebaya dengan inisiasi seks pranikah pada https://jurnal.unai.edu/index.php/isc/article/down
remaja di SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 load/1004/1494.
Samarinda. Borneo Studen Research, 348-349.
(2020). [31] Zuliani, Sufendi, Maria. Keperawatan
Profesional. Yayasan Kita Penerbit. (2023).
[20] Potter, Perry. Dasar-Dasar Keperawatan.
Indonesia: ELSEVIER. (2020).

[21] Risna, Usman, Rusman. Pengaruh permainan ular


tangga kesehatan reproduksi terhadap sikap
remaja dalam upaya pencegahan seks pranikah di
SMA Negeri 1 kota Parepare. Jurnal Ilmiah
Manusia dan Kesehatan, 165-167. (2020)

[22] Sarwono. psikologi remaja. Jl. Raya


Leuwinanggung, Kec, Tapos, Depok: PT
RajaGrafindo Persada. (2018).

[23] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualtatif, dan R&D. Jl. Gegerkalong Hilir,
Bandung: ALFABETA. (2022).

[24] Sulaiman. Perilaku Menyimpang Remaja Dalam


Perspektif Sosiologi. Samata, Kabupaten Gowa:
Allaudin University Press. (2020).

[25] Tumurang. Peromosi Kesehatan. Sidoarjo:


indomedia pustaka. (2018).

[26] Widyawati. Pendidikan Dan Promosi Kesehatan


Untuk Mahasiswa Keperawatan. (2020). Medan:
Binalita Sudama Medan.

[27] Word Health Organization. Kesehatan Remaja.


(2023). Retrieved from who.int:
https://www.who.int/health-topics/adolescent-
health#tab=tab_1

[28] Word Health Organization. Kesehatan Remaja.


(2023). Retrieved from who.int:
https://doi.org/xx.xxxxx/xxxxx Author 9

Anda mungkin juga menyukai