Makalah Hak-Hak Reproduksi
Makalah Hak-Hak Reproduksi
Assalamualaikum.Wr.Wb…
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu tanpa ada halangan sedikitpun. Tujuan dalam membuat makalah
ini sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu
2
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada orang tua yang telah memberikan dukungan bagi kami. Serta tak
lupa teman – teman yang ikut bekerja sama menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan para
mahasiswa-mahasiswi serta para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Karena
kesalahan adalah milik semua orang dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu proses pembelajaran terima kasih.
Wassalamualaikum.Wr.Wb…
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.............................................................................Latar
belakang................................................................... 1
1.2.............................................................................Rumusan
masalah.................................................................... 3
1.3.............................................................................Tujuan
..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1.............................................................................Konsep HAM
.................................................................................. 4
2.2.............................................................................Pengertian
Hak-hak Reproduksi.................................................. 5
2.3.............................................................................Macam-
3.1.............................................................................Kesimpulan
.................................................................................. 10
3
3.2.............................................................................Saran
..................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11
4
BAB I
PENDAHULUAN
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk hidup, hak
berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan, yang oleh karena itu tidak boleh
diabaikan atau dirampas oleh siapapun. Selanjutnya manusia juga mempunyai hak dan
masyarakat (Pembukaan, Tap. No. XVII/MPR/1998). Yang menjadi subtansi HAM : hak
untuk hidup, hak berkeluarga dan hak melanjutkan keturunan, hak mengembangkan diri,
hak keadilan, hak kemerdekaan hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan.
Adapun menurut UU HAM, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
kebebasan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1
butir 1).
Dalam UU HAM dijelaskan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan,
atau pengucilan yang langsung atau tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
1
Indonesia telah meratifikasi Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Wanita,
dengan UU No. 7 Tahun 1984. Yang dimaksud dengan diskriminasi terhadap wanita adalah
setiap perbedaan, pengucilan, atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis kelamin, yang
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil atau apapun lainnya oleh kaum wanita,
terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara pria dan wanita
utuh, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang
karena itu, kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks
yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan
kebebasan untuk menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya. Dalam hal terakhir
termasuk, hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan mengakses terhadap cara-
cara KB yang aman, efektif, terjangkau, dan dapat diterima sebagai pilihannya, serta
metode-metode lain yang dipilih yang tidak melawan hukum, dan hak untuk memperoleh
mengandung dan melahirkan anak dengan selamat, serta kesempatan memiliki bayi yang
mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka pilih, aman,
efektif, terjangkau serta metode-metode pengendalian kelahiran lainnya yang mereka pilih
dan tidak bertentangan dengan hukum serta perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak
ini mencakup hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai sehingga para
2
wanita mengalami kehamilan dan proses melahirkan anak secara aman, serta memberikan
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu untuk
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian HAM?
2. Menjelaskan pengertian hak reproduksi?
3. Menjelaskan pengertian hak-hak reproduksi?
4. Menjelaskan macam-macam hak reproduksi?
3
BAB II
PEMBAHASAN
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk hidup, hak
berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan, yang oleh karena itu tidak boleh
diabaikan atau dirampas oleh siapapun. Selanjutnya manusia juga mempunyai hak dan
mengembangkan diri, hak keadilan, hak kemerdekaan hak berkomunikasi, hak keamanan,
dan hak kesejahteraan. Adapun menurut UU HAM, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat dan kebebasan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh
negara, hukum pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
atau pengucilan yang langsung atau tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
4
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan). Difinisi ini sesuai dengan WHO, kesehatan tidak hanya berkaitan dengan
kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan sosial, ditambahkan lagi (sejak Deklarasi
Alma Ata-WHO dan UNICEF) dengan syarat baru, yaitu: sehingga setiap orang akan mampu
hidup produktif, baik secara ekonomis maupun sosial. Dengan definisi seperti ini,
penerusnya, dengan secara alamiah dilengkapi dengan organ-organ yang secara biologis
untuk itu. Demikian juga manusia, penentuan perilaku reproduksi berasal dari hormon-
hormon yang dimilikinya dan juga adanya alat-alat reproduksi, yang antara betina dan
biologis, cara hormon berinteraksi dengan perilaku seksual pada manusia tidak berbeda
dengan pikirannya.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesehatan secara fisik, mental, dan sosial yang
utuh, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan dalam segala hal yang
karena itu, kesehatan reproduksi berarti bahwa orang dapat mempunyai kehidupan seks
yang memuaskan dan aman, dan mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan
kebebasan untuk menentukan keinginannya, kapan dan frekuensinya. Dalam hal terakhir
termasuk, hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan mengakses terhadap cara-
cara KB yang aman, efektif, terjangkau, dan dapat diterima sebagai pilihannya, serta
metode-metode lain yang dipilih yang tidak melawan hukum, dan hak untuk memperoleh
5
mengandung dan melahirkan anak dengan selamat, serta kesempatan memiliki bayi yang
kebutuhan kesehatan khusus yang berhubungan dengan fungsi seksual dan reproduksi.
Wanita mempunyai sistem reproduksi yang sensitif terhadap kerusakan yang dapat terjdi
atau menimbulkan disfungsi atau penyakit. Wanita adalah subjek dari beberapa penyakit
terhadap fungsi tubuh oleh karna pengaruh laki-laki karna adanya perbedaan bentuk
genetik, hormonal, ataupun perilaku gaya hidup, penyakit pada sistem tubuh ataupun
mensyaratkan bahwa kehidupan seks seseorang itu harus dapat dilakukan secara
memuaskan dan sehat dalam arti terbebas dari penyakit dan gangguan lainnya. Terkait
dengan ini adalah hak seksual, yakni bagian dari hak asasi manusia untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggungjawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan
seksualitas, termasuk kesehatan seksual dan reproduksi, bebas dari paksaan, diskriminasi
dan kekerasan.
Hak-hak reproduksi merupakan hak pria dan wanita untuk memperoleh informasi dan
mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka pilih, aman,
efektif, terjangkau serta metode-metode pengendalian kelahiran lainnya yang mereka pilih
dan tidak bertentangan dengan hukum serta perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak
ini mencakup hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai sehingga para
wanita mengalami kehamilan dan proses melahirkan anak secara aman, serta memberikan
6
2.3 Macam-macam Hak-hak reproduksi
Hak-hak reproduksi meliputi hal-hal berikut ini:
Setiap remaja berhak mendapatkan informasi dan pendidikan yang jelas dan benar
reproduksi. Contoh: seorang remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
harus tetap mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik agar proses kehamilan dan
kehidupan yang diyakininya. Perbedaan yang ada harus diakui dan tidak boleh
menyebabkan terjadinya kerugian atas diri yang bersangkutan. Orang lain dapat saja
berupaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut namun tidak dengan pemaksaan
akan tetapi dengan melakukan upaya advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE). Contoh: seseorang dapat saja mempunyai pikiran bahwa banyak anak
menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya. Bila ini terjadi maka orang tersebut tidak
boleh serta merta dikucilkan atau dijauhi dalam pergaulan. Upaya merubah pikiran
atau keyakinan tersebut boleh dilakukan sepanjang dilakukan sendiri oleh yang
7
tersebut. Contoh: Pada saat melahirkan seorang perempuan mempunyai hak untuk
mengambil keputusan bagi dirinya secara cepat terutama jika proses kelahiran tersebut
berisiko untuk terjadinya komplikasi atau bahkan kematian. Keluarga tidak boleh
masyarakat, dan lingkungan tidak boleh melakukan pemaksaan jika seseorang ingin
memiliki anak dalam jumlah besar. Yang harus dilakukan adalah memberikan
memiliki anak jumlah besar dan dampak positif dari memiliki jumlah anak sedikit.
Jikapun klien berkeputusan untuk memiliki anak sedikit, hal tersebut harus merupakan
reproduksinya.
Hak ini terkait dengan adanya kebebasan berpikir dan menentukan sendiri kehidupan
reproduksi yang dimiliki oleh seseorang. Contoh: Dalam konteks adanya hak tersebut,
maka seseorang harus dijamin keamanannya agar tidak terjadi” pemaksaaan” atau
“pengucilan” atau munculnya ketakutan dalam diri individu karena tidak memiliki hak
kebebasan tersebut.
7. Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi dalam segala kehidupan
asal-asalan) yang tentu saja sesuai dengan kondisi yang melingkupinya. Demikian pula
seseorang tidak boleh mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam hal mendapatkan
8
pelayanan kesehatan reproduksi hanya karena yang bersangkutan memiliki keyakinan
pelayanan pemeriksaan kehamilan secara benar, hanya karena yang bersangkutan tidak
ber-KB atau pernah menyampaikan suatu aspirasi yang berbeda dengan masyarakat
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia secara kodrati, universal,
dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, meliputi hak untuk hidup, hak
berkomunikasi, hak keamanan, dan hak kesejahteraan, yang oleh karena itu tidak boleh
diabaikan atau dirampas oleh siapapun. Selanjutnya manusia juga mempunyai hak dan
mempunyai akses terhadap berbagai metode keluarga berencana yang mereka pilih, aman,
efektif, terjangkau serta metode-metode pengendalian kelahiran lainnya yang mereka pilih
dan tidak bertentangan dengan hukum serta perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak
ini mencakup hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai sehingga para
wanita mengalami kehamilan dan proses melahirkan anak secara aman, serta memberikan
3.2 Saran
Untuk itu wawasan dan pengetahuan kesehatan reproduksi perempuan, agar dapat
meningkatkan kesejahtaraan dan kesehatan bisa tercapai dengan sempurna. Dengan cara
10
DAFTAR PUSTAKA
Aisyaroh N., 2010. Jurnal : Kesehatan Reproduksi Remaja. Semarang : Universitas Sultan Agung.
Jurnal.
Amanah S., 2007. Jurnal Penyuluhan : Makna Penyuluhan dan Transformasi Perilaku Manusia.
Bogor : Institut Pertanian Bogor. Jurnal.
Arliani, S.T., 2013. Fenomena Hubungan Seksual Pranikah Pada Kalangan Mahasiswa Kost di
Gerkalokang Bandung. Bandung : UPI.
Arma, A.J.A., 2007. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Perilaku Seks Remaja dan
Pengetahuan Kespro Sebagai Alternatif Penangkalnya. Info Kesehatan
Behrman, R.E., Kliegman, R.M., Jenson, H.B., 2004. Adolesence. In : Nelson Textbook of
Pediatrics, 17th ed. Philadelphia : Saunders.
11