Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA MEDISINAL

“ANALGESIK”

OLEH :

NAMA : NURMIATI

STAMBUK : 15020150129

KELAS : C6

KELOMPOK :4

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
RESUME ANALGESIK

Pengertian kimia medisinal

Kimia medisinal adalah ilmu yang berhubungan dengan penemuan dan rancangan senyawa
kimia terapetik baru, melakukan optimasi senyawa tersebut serta mengembangkan molekul obat
yang berguna untuk proses pengobatan penyakit

Ruang Lingkup Kimia Medisinal

Menurut Silverman dan Holladay 2014 meliputi :


1. Isolasi senyawa dari alam atau sintesis molekul baru
2. Investigasi hubungan struktur senyawa dari alam atau senyawa sintetik dengan aktivitas
biologisnya
3. Menjelaskan proses interaksi senyawa dengan reseptor dari berbagai variasi, termasuk
enzim dan DNA
4. Menentukan sifatsifat absorpsi, transportasi dan distribusi senyawa obat
5. Studi perubahan transformasi metaboli, eksresi dan toksisitas dari senyawa obat
6. Studi rancangan obat yang rasional
Jurnal yang melatar belakangi
Nyeri merupakan pertanda ada bagian tubuh yang bermasalah, yang merupakan suatu
gejala, yang fungsinya adalah melindungi serta memberikan tanda bahaya tentang adanya
gangguan di dalam tubuh. Analagesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obatobat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
Cyclooxygenase (COX) adalah enzim yang mengkatalisis perubahan asam arakidonat
menjadi prostaglandin. Prostaglandin merupakan hormon yang mengindikasikan adanya
peradangan di organorgan dalam manusia. COX memiliki dua isoform yaitu COX-1 dan COX-2.
Protein COX-2 biasanya dalam jumlah signifikan karena adanya induksi oleh sitokin, faktor
pertumbuhan dan rangsangan lainnya selama respon inflamasi. (Hinz & Brune, 2002). Adapun
protein targetnya yaitu COX-2.
Parasetamol adalah obat analgesik dan antipiretik, efek samping obat ini tidak baik
sehingga perlu diganti senyawa sejenis yang memiliki sifat toksik lebih rendah. Sehingga
dilakukan pengujian dengan novel
 ligan uji (4-[(Z)-N-(4-hidroksifenil)carboksimidoil]-2-metoksifenol). Senyawa 4-[(Z)-N-(4-
hidroksi fenil)carboksimidoil]-2-metoksifenol merupakan senyawa hasil penggabungan para
aminofenol dengan vanillin.
 Ligan pembanding (parasetamol, asetosal, asam mefenamat, ibuprofen dan ligan data bank
MIMICs sebanyak 200 molekul)
Senyawa penuntun Paracetamol

Senyawa turunan paracetamol

Ligan MIMICs dapat digunakan sebagai ligan pembanding untuk menguji ketangguhan
ligan yang akan diujikan apabila ligan uji memiliki score docking yang lebih baik dibandingkan
ligan MIMICs maka dapat dipastikan ligan uji memiliki aktivitas biologis yang poten. Ligan-
ligan MMICs didapatkan berdasarkan interaksi native ligand dengan asam amino dalam protein
target. Hasil yang didapat menunjukkan ligan uji memiliki score docking lebih rendah
dibandingkan ligan- ligan MIMICs.

Struktur 3D ligan dari MIMICs yang mempunyai score docking tertinggi. (A).
MMs01568804. (B). MMs03353348 atau Trigevolol

Berdasarkan tabel di atas kekuatan ikatan ligan secara berurutan MMs01568804, native
ligand, asam mefenamat, ligan uji, ibuprofen, asetosal dan parasetamol. Jarak ikatan hidrogen
yang terbentuk juga berpengaruh terhadap nilai binding affinity. Jarak ikatan hidrogen dengan
ARG120 pada ligan uji kecil dibandingkan jarak ikatan hidrogen dari parasetamol. Kecilnya
jarak ikatan hidrogen yang terbentuk akan membuat ikatan hidrogen semakin kuat sehingga
ikatan ligan protein lebih stabil, Xu D, Tsai, & Nussinov (1997) mengatakan semakin kecil jarak
hidrogen dengan akseptor maka ikatan hidrogen akan semakin kuat
Jumlah kesamaan asam amino yang mampu diikat oleh ligan (uji dan pembanding)
dengan ligan kristalografi. Hasil yang didapat adalah ligan uji 71,43%; MMs01568804 57,14%;
asam mefenamat, ibuprofen dan parasetamol 42,86% dan asetosal 14,28%.

KESIMPULAN

Kekuatan ikatan ligan secara berurutan MMs01568804, native ligand, asam mefenamat,
ligan uji, ibuprofen, asetosal dan parasetamol.

Anda mungkin juga menyukai