“ANALGESIK”
OLEH :
NAMA : NURMIATI
STAMBUK : 15020150129
KELAS : C6
KELOMPOK :4
Kimia medisinal adalah ilmu yang berhubungan dengan penemuan dan rancangan senyawa
kimia terapetik baru, melakukan optimasi senyawa tersebut serta mengembangkan molekul obat
yang berguna untuk proses pengobatan penyakit
Ligan MIMICs dapat digunakan sebagai ligan pembanding untuk menguji ketangguhan
ligan yang akan diujikan apabila ligan uji memiliki score docking yang lebih baik dibandingkan
ligan MIMICs maka dapat dipastikan ligan uji memiliki aktivitas biologis yang poten. Ligan-
ligan MMICs didapatkan berdasarkan interaksi native ligand dengan asam amino dalam protein
target. Hasil yang didapat menunjukkan ligan uji memiliki score docking lebih rendah
dibandingkan ligan- ligan MIMICs.
Struktur 3D ligan dari MIMICs yang mempunyai score docking tertinggi. (A).
MMs01568804. (B). MMs03353348 atau Trigevolol
Berdasarkan tabel di atas kekuatan ikatan ligan secara berurutan MMs01568804, native
ligand, asam mefenamat, ligan uji, ibuprofen, asetosal dan parasetamol. Jarak ikatan hidrogen
yang terbentuk juga berpengaruh terhadap nilai binding affinity. Jarak ikatan hidrogen dengan
ARG120 pada ligan uji kecil dibandingkan jarak ikatan hidrogen dari parasetamol. Kecilnya
jarak ikatan hidrogen yang terbentuk akan membuat ikatan hidrogen semakin kuat sehingga
ikatan ligan protein lebih stabil, Xu D, Tsai, & Nussinov (1997) mengatakan semakin kecil jarak
hidrogen dengan akseptor maka ikatan hidrogen akan semakin kuat
Jumlah kesamaan asam amino yang mampu diikat oleh ligan (uji dan pembanding)
dengan ligan kristalografi. Hasil yang didapat adalah ligan uji 71,43%; MMs01568804 57,14%;
asam mefenamat, ibuprofen dan parasetamol 42,86% dan asetosal 14,28%.
KESIMPULAN
Kekuatan ikatan ligan secara berurutan MMs01568804, native ligand, asam mefenamat,
ligan uji, ibuprofen, asetosal dan parasetamol.