Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN

METODE GOAL PROGRAMMING PADA PROGRAM


STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Harri Dwinugroho Putro


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Email: dwi_np@yahoo.com

ABSTRAK

Pada penelitian ini, model penjadwalan ujian akhir semester (UAS) terkomputerisasi
dikembangkan. Model ini menggunakan metode goal programming. Model ini
dikembangkan berdasarkan jadwal UAS semester genap Januari-Juni 2012 pada Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Padang. Penelitian ini bertujuan
untuk memperbaiki penjadwalan UAS menjadi lebih baik dan terstruktur dibandingkan
dengan penjadwalan UAS yang dibuat secara manual. Pengujian model menggunakan
software POM-QM for windows. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan model
penjadwalan UAS mampu menghasilkan pola ujian yang terstruktur tanpa merubah sistem
yang telah ada. Adanya asumsi-asumsi yang digunakan menjadikan penjadwalan UAS lebih
baik dari sebelumnya karena mampu menyelesaikan masalah penjadwalan UAS sebelumnya.

Kata Kunci: Penjadwalan ujian, goal programming

ABSTRACT

In this research, a computerized model of final exam scheduling is developed. The model uses
a goal programming method. This model is developed based on the final examination
schedule of second semester from January to June 2012 on management program of
economic faculty at the State University of Padang. This research aims to improve the final
examination scheduling become more structured and better than the final examination
scheduling that created manually. Testing of the model uses software POM-QM for windows.
The result shows that uses of final examination scheduling models is able to describe the
patterns of exam are structured without changing the existing system. The existence of the
assumptions is used to make a final examination scheduling better than before because it is
can solving the problem of the previous final examination scheduling.

Keywords: Exam scheduling, goal programming

1
PENDAHULUAN sumber daya yang ada serta kendala-
Pada perguruan tinggi, kendala yang membatasi sumber daya
penjadwalan merupakan bagian terpenting tersebut. Begitu juga dengan penjadwalan
dalam proses belajar dan mengajar serta ujian skripsi yang harus mem-
dalam kegiatan ujian. Dalam proses belajar pertimbangkan waktu ujian, lokal, serta
mengajar, perlu mempertimbangkan waktu pembimbing dan penguji yang harus
jumlah dosen, lokal, dan mahasiswa. disesuaikan.
Dalam kegiatan ujian, perlu Pembuatan jadwal ujian tanpa
mempertimbangkan jumlah seksi, lokal memperhitungkan mata kuliah apa yang
yang tersedia, mahasiswa dalam 1 lokal, diujikan dalam sehari, misalnya ada 2
jumlah mata kuliah yang diujikan dalam ujian hitungan yang berbeda tempat yang
sehari dan karakteristik mata kuliah yang sama-sama dilaksanakan pagi hari di mana
diujikan. Hal ini dilakukan agar salah satu ujian tersebut merupakan ujian
mahasiswa dapat mengikuti ujian tidak untuk semester periode tersebut dan yang
terlalu banyak sehingga mereka bisa fokus satu lagi mungkin mata kuliah yang
dalam menjawab pertanyaan mata kuliah diujikan yang bukan pada periode tersebut
yang diujikan. (sebelum atau sesudah), sehingga jika ada
Menurut Lismanto (2008: 1), mahasiswa yang mengambil mata kuliah
masalah penjadwalan secara umum adalah tersebut kemungkinan besar akan terjadi
aktifitas penugasan yang berhubungan bentrok ketika ujian. Kecendrungan lain
dengan sejumlah kendala yang dapat ketika mahasiswa mengikuti ujian
terjadi pada suatu periode waktu dan hitungan dalam sehari dua kali,
tempat/lokasi sehingga tujuan sebisa mengakibatkan mahasiswa hanya fokus
mungkin dapat terpenuhi. Masalah ini pada ujian hitungan yang pertama
dapat ditemui di berbagai bidang sehingga pada ujian hitungan yang kedua
organisasi maupun instansi, seperti rumah membuat mahasiswa tidak fokus dalam
sakit, penerbangan. Pada setiap bidang mengerjakan ujian hitungan tersebut yang
kegiatan organisasi, penjadwalan berdampak pada hasil ujian mahasiswa
merupakan bagian dari pengambilan tersebut, dikarenakan ujian hitungan
keputusan tentang penyesuaian aktivitas dianggap ujian yang berat oleh mahasiswa.
dan sumber daya dalam rangka Ujian hitungan membuat
menyelesaikan sekumpulan pekerjaan agar mahasiswa harus menghafal rumus pasti
tepat pada waktunya dan mempunyai yang tidak mereka buat secara asal-asalan.
kualitas seperti yang diinginkan. Berbeda dengan ujian non hitungan yang
Pada Program Studi Manajemen, kebanyakan mahasiswa mampu untuk
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri menjawab ujian dengan pengembangan
Padang, ada tiga jenis penjadwalan yaitu inti setiap pelajaran dengan wawasan
penjadwalan perkuliahan, penjadwalan mereka. Hal ini juga terjadi ketika
ujian akhir semester, dan penjadwalan mahasiswa mengikuti ujian sampai tiga
ujian skripsi. Pada penjadwalan kuliah kali sehari secara berurutan yang
sejumlah kuliah harus dijadwalkan ke menyebabkan mahasiswa hanya fokus
dalam ruang dan slot waktu tertentu, pada satu atau dua ujian pada sesi pertama
dimana sejumlah kuliah tidak boleh dan sesi kedua sehingga pada ujian ketiga
bentrok, mahasiswa memperoleh kuliah disesi ketiga, mahasiswa mulai tidak fokus
wajib atau pilihan tanpa bentrok, serta dan berpengaruh terhadap hasil ujiannya.
batasan-batasan yang disesuaikan dengan Program Studi Manajemen,
kondisi di-lapangan. Distribusi jadwal per- Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
kuliahan juga diharapkan dapat merata Padang melaksanakan Ujian Akhir
setiap hari untuk setiap kelas. Penjadwalan Semester (UAS) dengan membuat
ujian juga harus mempertimbangkan penjadwalan ujian dengan cara manual,

2
yang mana hanya menyusun penjadwalan membuat mahasiswa tidak ber-semangat
dengan mengisi slot ruang dan waktu untuk ujian hitungan di siang hari seperti
tanpa mempertimbangkan mata kuliah udara yang panas dan rasa mengantuk
yang diujikan. Penulis melihat dua pola yang tinggi.
ujian yang berbeda dimana UAS semester Berbeda ketika ujian hitungan
ganjil Juli–Desember 2011 Prodi dilaksanakan pada pagi hari, dimana
Manajemen melaksanakan ujian 6 hari mahasiswa bersemangat dalam
dengan tiga sesi ujian dalam sehari. melaksanakan ujian dan suasana ujian pun
Berbeda dengan UAS semester genap lebih sejuk dibanding siang hari.
Januari-Juni 2012, dimana Prodi Pertimbangan lain adalah bahwa
Manajemen melaksanakan ujian 5 hari mahasiswa cenderung menganggap mata
dengan empat sesi ujian dalam sehari. kuliah hitungan susah dan berupaya pada
Pada UAS semester ganjil terdapat 30 malam hari untuk lebih dalam belajar
mata kuliah dengan jumlah seksi mata hitungan karena berkaitan dengan rumus-
kuliah 76 seksi yang terdiri dari 13 mata rumus sehingga jika dilaksanakan disiang
kuliah hitungan dan 17 mata kuliah non hari akan mengakibatkan mahasiswa lupa
hitungan. Sedangkan pada UAS semester dengan yang sudah dihafal karena
genap terdapat 27 mata kuliah dengan dipengaruhi ujian non hitungan pada pagi
jumlah seksi mata kuliah 69 seksi yang hari. Hal tersebut dapat mempengaruhi
terdiri dari 11 mata kuliah hitungan dan 16 hasil akhir dari ujian mahasiswa tersebut.
mata kulian non hitungan untuk diujikan, Jadi, bisa disimpulkan bahwa pola ujian
serta 3 mata kuliah konsentrasi yang yang tidak beraturan serta padatnya ujian
merupakan bagian dari mata kuliah dalam sehari dipengaruhi oleh
hitungan dan non hitungan. Mata kuliah keterbatasan lokal, seksi mata kuliah yang
yang diujikan terdiri dari Mata Kuliah terlalu banyak dan karakteristik mata
Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata kuliah yang diujikan. Fenomena tersebut
Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata mengakibatkan masalah penjadwalan
Kuliah Konsentrasi/Bidang Kajian ujian pada Program Studi Manajemen
(MBKj), dan Mata Kuliah Perilaku merupakan masalah optimasi yang
Berkarya (MPB). ditemukan pada situasi nyata. Untuk itu,
Berdasarkan data ujian Program Studi Manajemen perlu
sebelumnya, terlihat penjadwalan ujian melakukan pengaturan jadwal yang efisien
akhir semester telah disusun berdasarkan sehingga fenomena-fenomena tersebut
syarat lokal dalam 1 sesi ujian tidak boleh tidak perlu terjadi lagi.
lebih dari 5 lokal. Namun, pengaruh dari Didalam pemecahan masalah ini,
jumlah seksi mata kuliah yang banyak penulis mengusulkan sebuah metode untuk
serta adanya keterbatasan lokal dimana menyelesaikan masalah penjadwalan ujian
tiap sesi ujian dibatasi maksimal hanya 5 di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
lokal berdampak pada pola penjadwalan Padang yang disebut dengan goal
yang kurang optimal. Pada jadwal tersebut programming (GP). GP adalah salah satu
terdapat tiga kali mata kuliah semester 6 cabang dari model optimasi multiobjektif
dalam 1 hari yang menyebabkan yang juga merupakan bagian dari analisis
mahasiswa pada semester 6 melakukan keputusan multikriteria. Menurut Jian-Bo
ujian 3 kali yang dapat membuat (1999: 432), tujuan optimasi multiobjektif
mahasiswa tidak fokus pada ujian ketiga. adalah untuk mengembangkan per-
Berdasarkan hasil wawancara, adanya bandingan solusi optimal untuk mencapai
mata kuliah hitungan yang dilaksanakan semua tujuan sebesar mungkin sehingga
pada siang hari menyebabkan mahasiswa semua tujuan yang telah ditentukan akan
juga tidak fokus dalam melaksanakan tercapai seoptimal mungkin. Menurut
ujian, dikarenakan ada faktor yang Mario dalam Sintha (2010: 3), goal

3
programming adalah suatu metode yang dilakukan untuk menyelesaikan sebuah
memerlukan informasi untuk penjadwalan adalah sebagai berikut :
menyelesaikan keputusan per-masalahan 1) Mendefinisikan atau membuat model
multiobjektif. Didalam goal programming dari permasalahan.
yang menjadi prioritas adalah meminimasi Model yang dibuat mencakup proses
variabel penyimpangan daripada meng- apa saja yang akan dikerjakan dalam
optimalkan kriteria tujuan. Pendekatan persoalan penjadwalan yang ada. Lebih
dasar dari goal programming yaitu untuk jelasnya jadwal apa saja yang akan
menerapkan suatu tujuan yang dinyatakan dibuat.
dengan angka untuk setiap tujuan, 2) Mendesain metode penyelesaian untuk
merumuskan suatu fungsi tujuan untuk permasalahan penjadwalan tersebut.
setiap tujuan, serta mencari penyelesaian Dari model yang telah ada, ditentukan
yang me-minimumkan jumlah metode yang akan digunakan untuk
penyimpangan-penyimpangan dari fungsi menyelesaikan permasalahan
tujuan masing-masing. penjadwalan ter-sebut.
Untuk pengujian dari hasil pemodelan goal 3) Mencari bermacam-macam contoh
programming, penulis menggunakan permasalahan penjadwalan yang telah
software POM-QM for windows yang dibuat. Dalam proses ini dilakukan
merupakan paket program komputer untuk pencarian penyelesaian penjadwalan
menyelesaikan persoalan-persoalan yang pernah digunakan agar dapat
metode kuantitatif, ilmu manajemen atau dipakai sebagai referensi dalam proses
operasi riset. Software POM-QM for yang sedang dilakukan.
windows terdiri 3 versi pertama versi DS Sedangkan pembahasan penjadwalan
for windows, yang kedua QM for windows menurut Muller dan Bartak dalam Dian
dan yang terakhir POM-QM for windows. (2011: 3) sebagai berikut :
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 1) Aktivitas yang dilakukan
software POM-QM for windows versi 3. Maksudnya adalah bahwa penentuan
Keunggulan dari POM-QM for Windows dari permasalahan penjadwalan yang
versi 3 adalah perangkat ini terdiri dari 29 dibahas. Misalnya penjadwalan mata
modul dan lebih dari 60 submodel. Salah kuliah di perguruan tinggi.
satu modul yang disediakan perangkat ini 2) Sumber-sumber yang dipakai
adalah Goal Programming. Sumber-sumber yang dipakai berarti
hal-hal yang dapat digunakan untuk
TINJAUAN PUSTAKA menyelesaikan permasalahan
Penjadwalan penjadwalan yang telah ditentukan
Menurut Dian (2011: 3), atau bisa juga dikatakan sebagai data
penjadwalan merupakan proses untuk yang digunakan. Misalnya pada
menyusun suatu jadwal atau urutan proses penjadwalan mata kuliah diperlukan
yang diperlukan dalam sebuah persoalan. data mata kuliah, dosen, kelas, dan
Persoalan penjadwalan biasanya sumber lain yang diperlukan.
berhubungan dengan penjadwalan kelas 3) Syarat-syarat yang diperlukan
dalam sekolah atau perkuliahan dan juga Syarat disini adalah hal-hal yang perlu
dalam lingkup yang tidak jauh berbeda diperhatikan ketika menyusun suatu
seperti penjadwalan mata kuliah, penjadwalan. Misalnya saja dalam
penjadwalan ujian, atau bisa juga penjadwalan mata kuliah terdapat
penjadwalan karyawan, baik dalam suatu syarat bahwa seorang dosen tidak
perusahaan ataupun dalam rumah sakit. boleh mengajar dua kelas yang berbeda
Menurut Research Group– dalam waktu / jam kuliah yang sama.
Computer Science (BGU) dalam Dian
(2011: 3), ada 3 proses umum yang perlu

4
4) Hubungan timbal balik komputasi dibagi ke dalam 3 metode,
Yang dimaksud hubungan timbal balik yaitu:
disini adalah bagaimana jadwal yang a) Metode optimum yang efisien
telah dibuat tersebut dapat sesuai Metode ini menghasilkan jadwal
dengan yang diinginkan oleh user. optimum dalam waktu yang relatif
Dalam membuat suatu pen-jadwalan singkat. Algoritma yang
akan ditemui beberapa kesulitan. Menurut dikembangkan biasanya untuk
Muhammad (2008: 2), kesulitan tersebut permasalahan yang tidak besar. Yang
adalah : termasuk dalam metode ini misalnya
1) Persyaratan khusus yang ditambahkan algoritma Johnson.
akan menambah lama waktu b) Metode optimal numeratif
komputasi secara polinomial dalam Metode ini menghasilkan jadwak
pencarian solusi. optimum berdasarkan formulasi
2) Perancangan metode heuristik yang matematis, diikuti oleh metode
efektif merupakan salah satu pekerjaan Branch and Bound, Mixed Integer
yang tidak mudah untuk dilakukan. Linear Programming, dan Dynamic
Penggunaan prinsip heuristik untuk Programming.
memotong ruang pencarian solusi yang c) Metode heuristik
tidak perlu, tidak dapat menjamin Metode heuristik melakukan
solusi yang optimal atau mendekati pendekatan suatu solusi optimal.
optimal. Dasar dari pengembangan metode
Tingkat visibilitas dari pen-jadwalan heuristik dikategorikan menjadi 3,
yang dihasilkan sangat dipengaruhi yaitu :
oleh beberapa per-syaratan yang harus 1) Penjadwalan dilakukan setiap mesin
dipenuhi. Banyaknya persyaratan selesai melakukan proses atau setiap
yang diajukan akan membuat masalah pekerjaan datang mengantri. Contoh
terlihat lebih kompleks dan sulit untuk pendekatan ini adalah priority rule.
diselesaikan. 2) Pendefenisian struktur neigh-
3) Masalah penjadwalan sering terbentur boorhood dan solusi diperoleh
dengan persyaratan didunia nyata berdasarkan struktur tersebut. Contoh
yang tidak dapat direpresentasikan pendekatan ini adalah tabu search,
dengan tepat ke dalam sistem simulated annealing, dan genetic
algorithm.
Bentuk Penjadwalan 3) Penjadwalan dilakukan pada setiap
Ada 2 bentuk penjadwalan secara umum mesin. Contoh pendekatan ini adalah
dalam organisasi, yaitu : shifting bottleneck procedure.
1. Penjadwalan manual
Menurut Muhammad (2008: 1), Goal Programming
penjadwalan manual dilakukan dengan Menurut Siswanto (2007:341)
cara penempatan aktivitas ujian ke dalam model goal programming merupakan
slot waktu dan ruang yang tersedia. Jika perluasan dari model pemrograman linear,
jumlah aktivitas ujian dan persyaratan sehingga seluruh asumsi, notasi, formulasi
yang harus dipenuhi jumlahnya sangat model matematis, prosedur perumusan
besar, maka penyelesaian masalah pen- model dan penyelesaiannya tidak berbeda.
jadwalan ujian akan menjadi rumit dan Perbedaan hanya terletak pada kehadiran
membutuhkan waktu yang lama. sepasang variabel deviasional yang akan
2. Penjadwalan dengan sistem komputasi muncul di fungsi tujuan dan di fungsi-
Menurut Imam (2012: 177) fungsi kendala. Program tujuan ganda
penjadwalan dengan menggunakan sistem dalam bahasa asing dikenal sebagai goal
programming atau multiobjective

5
programming merupakan modifikasi atau 2) Tingkat aspirasi atau nilai target
variasi khusus dari pemrograman linear. Suatu nilai yang membatasi
Menurut Jian-Bo (1999: 432), tujuan pencapaian objektif diterima atau
optimasi multiobjektif adalah untuk ditolak atau merupakan tingkat
mengembangkan perbandingan solusi pencapaian yang diinginkan untuk
optimal untuk mencapai semua tujuan setiap atribut atau objektif.
sebesar mungkin sehingga semua tujuan 3) Goal
yang telah ditentukan akan tercapai Suatu pencapaian objektif yang sesuai
seoptimal mungkin. Menurut Mario dalam dengan tingkat aspirasi pengambil
Sintha (2010: 3), bahwa goal keputusan.
programming adalah suatu metode yang Menurut Siswanto (2007: 342),
memerlukan informasi untuk pada model pemrograman linear kendala-
menyelesaikan keputusan permasalahan kendala fungsional menjadi pembatas bagi
multi-objektif. Didalam goal programming usaha pemaksimuman atau peminimuman
yang menjadi prioritas adalah meminimasi fungsi tujuan, maka pada model goal
variabel penyimpangan daripada programming kendala-kendala itu
mengoptimalkan kriteria tujuan. merupakan sasaran yang hendak dicapai.
Pendekatan dasar dari goal programming Disamping itu, keberadaan sebuah kendala
yaitu untuk me-nerapkan suatu tujuan yang sasaran selalu ditandai oleh kehadiran
dinyatakan dengan angka untuk setiap variabel deviasional sehingga setiap
tujuan, merumuskan suatu fungsi tujuan kendala sasaran pasti memiliki variabel
untuk setiap tujuan, serta mencari deviasional. Variabel deviasional sesuai
penyelesaian yang meminimumkan jumlah dengan fungsinya, yaitu menampung
penyim-pangan-penyimpangan dari fungsi deviasi hasil terhadap sasaran-sasaran
tujuan masing-masing. Jadi goal yang dikehendaki, dibedakan menjadi dua
programming merupakan suatu metode yaitu:
yang mengoptimalkan beberapa tujuan 1) Variabel deviasional untuk menampung
dengan meminimasi variabel-variabel deviasi yang berada dibawah sasaran
penyimpangan sehingga dapat mencapai yang dikehendaki.
semua tujuan seoptimal mungkin.
. + =
Model Dasar Goal Programming
Menurut Hiller dan Lieberman
dalam Atmasari (2010: 4), pendekatan Dimana, i = 1,2,….,m
dasar dari goal programming adalah untuk j = 1,2,….,n
menetapkan suatu tujuan yang dinyatakan sehingga DB akan selalu mempunyai
dengan angka tertentu untuk setiap tujuan, koefisien +1 pada setiap kendala
merumuskan suatu fungsi tujuan untuk sasaran.
setiap tujuan, dan kemudian mencari 2) Variabel deviasional untuk
penyelesaian yang meminimumkan jumlah menampung deviasi yang berada
penyimpangan-penyimpangan dari fungsi- diatas sasaran.
fungsi tujuan terhadap tujuan masing-
masing. Terminologi yang mendasari goal . − =
programming adalah :
1) Objektif
Suatu pernyataan yang me-nyatakan Dimana, i = 1,2,….,m
atau mempresentasikan suatu aspirasi j = 1,2,….,n
atau keinginan untuk dapat
memaksimumkan pemenuhan
permintaan dan lain-lain.

6
sehingga DA akan selalu mempunyai 2) Right hand side values (RHS): nilai-
koefisien -1 pada setiap kendala nilai yang biasanya menunjukkan
sasaran. ketersediaan sumber daya
Oleh karena itu, DAi dan DBi (dilambangkan dengan bi) yang akan
diminimumkan didalam fungsi tujuan ditentukan kekurangan atau kelebihan
model goal programming, yaitu : penggunanya (nilai sisi kanan).
3) Goal: keinginan untuk meminimumkan
angka penyim-pangan dari suatau nilai
+ RHS pada suatu goal constraint
tertentu (tujuan).
Sehingga secara umum model matematis 4) Goal Constraint: sinonim dari istilah
goal programming dapat dirumuskan goal equation, yaitu suatu tujuan yang
sebagai berikut : diekspresikan dalam persamaan
matematik yang memasukkan variabel
+ simpangan (kendala tujuan).
5) Preemtive priority factor: suatu sistem
ST urutan yang dilambangkan dengan Pk
+ + …+ + − =
+ + …+ + − = dimana k = 1,2,…..k dan k
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. menunjukkan banyaknya tujuan dan
+ + …+ + − = model yang memungkinkan tujuan-
dan tujuan disusun secara ordinal dalam
, , ≥ 0, = 1, 2, … … …
model linear goal programming.
Sistem urutan ini menempatkan tujuan-
Keterangan: tujuan dalam susunan dengan
= jumlah unit deviasi yang hubungan sebagai berikut:
kekurangan atau
kelebihan terhadap
tujuan (bi) P1>P2>>>P3
= koefisien teknologi fungsi kendala
tujuan, yaitu yang berhubungan Keterangan:
dengan tujuan peubah pengambilan
P1 merupakan tujuan yang paling
ke-putusan (xj)
penting
= variabel pengambilan keputusan P2 merupakan tujuan yang kurang
= tujuan atau target yang ingin penting dan seterusnya
dicapai 6) Deviational variable: variabel-
variabel yang menunjukkan
Unsur-Unsur Goal Programming kemungkinan penyimpangan negatif
Menurut Sri dalam Kartika (2011: dari suatu nilai RHS kendala tujuan
2), Agar memahami dengan baik bidang (dalam model linear goal
yang dipelajari, pembaca harus mengerti programming dilambangkan dengan
istilah-istilah dan lambang-lambang yang , dimana i = 1,2,…..,m dan m
digunakan orang dalam bidang studi itu. adalah banyaknya kendala tujuan
Berikut ini adalah definisi dari beberapa dalam model) atau penyimpangan
istilah dan lambang yang biasa digunakan positif dari suatu nilai. RHS
dalam goal programming. (dilambangkan dengan variabel-
1) Goal programming dilambangkan variabel ini sama dengan slack
dengan xj, untuk ( j= 1,2,…..,n ) yang variable dalam linear goal
akan dicari nilainya (variabel programming (variabel simpangan).
keputusan).

7
7) Differential weight: timbangan METODE PENELITIAN
matematika yang diekspresikan dengan Jenis penelitian yang peneliti
angka gunakan dalam penelitian ini adalah
Kardinal (dilambangkan dengan wki di penelitian studi kasus. Jenis data yang
mana ) k=1,2,…….,k;i = 1,2,……,m) digunakan dalam penelitian ini adalah data
dan digunakan untuk membedakan sekunder. Data sekunder yang digunakan
variabel simpangan i didalam suatu peneliti merupakan data penjadwalan ujian
tingkat prioritas k (bobot). akhir semester genap Januari-Juni 2012.
8) Techological coefficient: nilai-nilai Sumber data dalam penelitian ini berasal
numerik (dilambangkan dengan aij ) dari data penjadwalan ujian akhir
yang menunjukkan penggunaan nilai semester genap Januari-Juni 2012 yang
bi per unit untuk menciptakan xj dikeluarkan oleh Program Studi
(koefisien teknologi) Manajemen.

Definisi Operasional Variabel


Kelebihan dan Kekurangan Goal Fungsi Tujuan
Programming Fungsi tujuan pada penelitian ini pada
Menurut Sri (1991) dalam Kartika dasarnya adalah meminimumkan variabel
(2011: 3), secara umum kelebihan goal penyimpangan yang terdapat pada fungsi
programming adalah: kendala. Dari hasil meminimumkan
1) Setiap tujuan direpresentasikan dalam tersebut, peneliti mengasumsikan :
model. a) Ujian mata kuliah konsentrasi
2) Semua tujuan dapat dimasukkan dilakukan pada jam yang sama.
dalam model. b) Ujian yang karakteristiknya mata
3) Pengambil keputusan didorong untuk kuliah hitungan dilaksanakan pada pagi
mengestimasi level aspirasi tujuan- hari, yaitu sesi pertama dan kedua.
tujuan dalam model. Hal ini c) Mata kuliah semester 2, 4, 6 diujikan
memberikan pertimbangan lebih maksimal 2 mata kuliah perhari.
mendalam dalam penyusunan model.
Pendekatan ini dapat di-aplikasikan Fungsi Kendala
dalam lingkup permasalahan yang Fungsi kendala, yaitu :
penting dan praktis termasuk a) Ujian dilaksanakan dalam 6 hari, mulai
perkiraan dan pengujian suatu kurva, dari Senin sampai Sabtu.
pengenalan, dan klasifikasi pola, dan b) Dalam 1 hari ujian dilakukan dalam 3
analisa kluster. sesi, yaitu : jam 07.00-10.00, 10.15-
4) Dapat diselesaikan dengan linear 12.45, dan 13.30-16.00.
programming. c) Lokal yang digunakan selama ujian
Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh dalam 1 sesi ujian adalah 5 lokal.
goal programming:
1) Perlu waktu lebih untuk membentuk
Teknik Analisis Data
model.
Dalam teknik analisis data, peneliti
2) Keterlibatan pengambil ke-putusan
menggunakan metode goal programming.
lebih banyak berkaitan dengan
Tujuan dari goal programming adalah
penentapan level aspirasi, prioritas,
untuk mengembangkan perbandingan
bobot, dan lain-lain.
solusi optimal untuk mencapai semua
3) Pertimbangan yang sifatnya subyektif
tujuan sebesar mungkin sehingga semua
terhadap penetapan prioritas dan
tujuan yang telah ditentukan akan tercapai
bobot.
seoptimal mungkin. Didalam goal
programming, yang menjadi prioritas

8
adalah meminimasi variabel kendala sore. Peneliti mengasumsikan hanya
daripada mengoptimalkan kriteria tujuan. ada 3 sesi mulai dari pagi sampai
1. Fungsi Tujuan siang hari.
Fungsi tujuan pada penelitian ini pada c) Lokal yang digunakan selama ujian
dasarnya adalah me-minimumkan dalam 1 sesi ujian adalah 5 lokal.
variabel deviasi yang terdapat pada Peneliti mengikuti aturan Program
fungsi kendala. Dari hasil Studi, bahwa maksimal lokal yang
meminimumkan tersebut, peneliti digunakan oleh Program Studi
mengasumsikan : Manajemen dalam 1 sesi ujian
a) Ujian mata kuliah konsentrasi adalah 5 lokal.
dilakukan pada jam yang sama.
Diasumsikan mata kuliah
konsentrasi dilaksanakan pada hari HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama, sesi pertama. Menentukan Asumsi dan Notasi
b) Ujian yang karakteristiknya mata Mata kuliah yang diujikan dibagi menjadi
kuliah hitungan di-laksanakan pada 2 kategori, yaitu mata kuliah hitungan
pagi hari, yaitu sesi pertama dan yang dilaksanakan pada pagi hari dan mata
kedua. kuliah teori yang dilaksanakan pada pada
Asumsi ini merupakan per- siang hari. Jadwal diasumsikan mulai pada
timbangan agar mahasiswa lebih hari senin sampai jumat selama 5 hari.
fokus dalam mengerjakan soal mata Notasi yang digunakan adalah sebagai
kuliah hitungan di pagi hari, berikut.
dibandingkan pada siang hari. N = jumlah hari pada jadwal ujian
c) Mata kuliah semester 2, 4, 6 diujikan (n=5)
maksimal 2 mata kuliah perhari. i = indeks hari, i= 1,2,3,..n
5) Asumsi ini merupakan pertimbangan s = sesi ujian, s= 1,2,3.
agar tiap mata kuliah semester 2, 4, Ki = pelaksanaan ujian mata kuliah
dan 6 diujikan maksimal 2 mata konsentrasi pada hari ke-i.
kuliah sehingga mahasiswa yang Hi = pelaksanaan ujian mata kuliah
berada pada semester tersebut tidak hitungan pada hari ke-i
terlalu banyak materi yang perlu Ni = pelaksanaan ujian mata kuliah non
dibaca. hitungan pada hari ke-i
2. Fungsi kendala, yaitu : X = mata kuliah
a) Ujian dilaksanakan dalam 6 hari,
mulai dari Senin sampai Sabtu.
Berbeda dengan pola ujian akhir Algoritma
semester genap Januari-Juni 2012, 1. Fungsi Tujuan
disini peneliti meng-asumsikan Fungsi tujuan pada penelitian ini pada
jadwal sampai hari Sabtu dasarnya adalah me-minimumkan
dikarenakan untuk mencapai variabel deviasi yang terdapat pada
penggunaan lokal secara optimal dan fungsi kendala. Dari hasil
waktu ujian tidak sampai sore hari meminimumkan tersebut, peneliti
seperti pada penjadwalan mengasumsikan :
sebelumnya. a) Ujian mata kuliah konsentrasi
b) Dalam 1 hari ujian dilakukan dalam dilakukan pada jam yang sama.
3 sesi, yaitu : jam 07.00- 10.00, b) Ujian yang karakteristiknya mata
10.15-12.45, dan 13.30-16.00. kuliah hitungan di-laksanakan pada
Sesi ujian ini berbeda dengan yang pagi hari, yaitu sesi pertama dan
sebelumnya, dimana terdapat 4 sesi. kedua.
Sesi tersebut mulai dari pagi sampai

9
c) Mata kuliah semester 2, 4, 6 diujikan d) Kendala tujuan 4
maksimal 2 mata kuliah perhari. Kendala ini memberikan ketentuan
Model algoritma dari fungsi tujuan adalah agar jumlah mata kuliah yang
: diujikan dalam 2 hari adalah 10
mata kuliah.
∶ +

= 10
2. Fungsi kendala, yaitu :
a) Ujian dilaksanakan dalam 6 hari,
mulai dari Senin sampai Sabtu. X merupakan mata kuliah
b) Dalam 1 hari ujian dilakukan dalam
3 sesi, yaitu : jam 07.00-10.00, Percobaan Numerik dengan Software
10.15-12.45, dan 13.30-16.00. POM-QM for windows
c) Lokal yang digunakan selama ujian Percobaan numerik dilakukan
dalam 1 sesi ujian adalah 5 lokal. sebanyak 3 kali percobaan dan mata kuliah
Untuk dapat mencapai asumsi pada dibagi menjadi 3 kelompok. Pembagian
fungsi tujuan dan meminimasi fungsi mata kuliah yang diujikan untuk percobaan
kendala, maka peneliti menggunakan numerik dilakukan agar memudahkan
model algoritma dari fungsi kendala, yaitu: penulis dalam pengujian terhadap
a) Kendala tujuan 1 algoritma fungsi kendala yang telah dibuat
Kendala ini memberikan ketentuan beserta fungsi tujuan, dimana dalam
agar mata kuliah yang diujikan pembagian mata kuliah terdapat kombinasi
disesi pertama, tidak akan diujikan antara mata kuliah hitungan dan non
disesi kedua atau ketiga. hitungan. Adanya pembagian mata kuliah
ini diharapkan dapat menghasilkan suatu
+ ≤1 penjadwalan yang sesuai dengan asumsi-
asumsi yang dirumuskan oleh peneliti.
X merupakan mata kuliah. Keseluruhan hasil percobaan
b) Kendala tujuan 2 menghasilkan model penjadwalan dalam
Kendala ini memberikan ketentuan fungsi tujuan yang meminimumkan
agar mata kuliah yang diujikan kendala, yaitu :
dalam 2 hari ada 1 kali dan 1 sesi. 1) Ujian mata kuliah konsentrasi
dilakukan pada jam yang sama.
+ ( ) + + ( ) ≤1 Diasumsikan mata kuliah konsentrasi
dilaksanakan pada hari pertama, sesi
X merupakan mata kuliah.
pertama, yang terdiri tiga mata kuliah
konsentrasi dan 5 seksi mata kuliah.
c) Kendala tujuan 3
2) Ujian yang karakteristiknya mata kuliah
Kendala ini memberikan ketentuan
hitungan dilaksanakan pada pagi hari,
agar mata kuliah yang diujikan
yaitu sesi pertama dan kedua.
dalam 2 hari hanya ada maksimal 4
Asumsi ini merupakan per-timbangan
mata kuliah persesi perhari.
agar mahasiswa lebih fokus dalam
mengerjakan soal mata kuliah hitungan
di pagi hari, dibandingkan pada siang
≤2 hari.
3) Mata kuliah semester 2, 4, 6 diujikan
maksimal 2 mata kuliah perhari.
X merupakan mata kuliah

10
Asumsi ini merupakan per-timbangan mempertimbangkan kendala tujuan dalam
agar tiap mata kuliah semester 2, 4, dan algoritma dan penggunaan software.
6 diujikan maksimal 2 mata kuliah Berkenaan dengan hal tersebut dapat
sehingga mahasiswa yang berada pada dikemukakan beberapa saran antara lain:
semester tersebut tidak terlalu banyak 1. Untuk penelitian selanjutnya, agar
materi yang perlu dikuasai. dapat merumuskan model yang dapat
Perbedaan yang dihasilkan digunakan dalam satu kali percobaan
dalam penggunaan goal programming numerik tanpa perlu melakukan
adalah ketika semua asumsi dalam pembagian mata kuliah terlebih
fungsi tujuan dan fungsi kendala dahulu.
membentuk penjadwalan yang lebih 2. Model goal programming ini bisa
optimal. Pada penjadwalan yang diterapkan pada Program Studi
manual terdapat mata kuliah hitungan Manajemen, karena asumsi-asumsi
pada siang hari, serta jumlah mata dari model tersebut menjadikan pola
kuliah yang diujikan pada semester ujian lebih terstruktur.
tertentu mencapai 3 kali ujian dalam 1
hari. Pada penjadwalan yang dihasilkan DAFTAR KEPUSTAKAAN
dengan metode goal programming mata Arina Pramudita Lestari, Wiwik
kuliah hitungan diujikan hanya pada Anggraeni, & Retno Aulia Vinarti.
pagi hari serta jumlah mata kuliah yang (2012). “Penjadwalan Perawat Di
diujikan pada semester tertentu hanya 2 IRD DR. Soetomo Menggunakan
kali dalam sehari. Penggunaan metode Model Goal Programming”.
goal programming tersebut tidak (http://digilib.its.ac.id, diakses pada
merubah sistim yang telah ada, yaitu tanggal 21 Oktober 2012)
penggunaan lokal maksimal 5 lokal per Atmasari. (2010). “Penjadwalan Perawat
sesi. Unit Gawat Darurat Dengan
Menggunakan Goal
SIMPULAN Programming”.
Berdasarkan hasil analisis dalam (http://digilib.its.ac.id, diakses pada
penelitian ini, maka diperoleh beberapa tanggal 21 Oktober 2012).
kesimpulan sebagai berikut : Chairun Nissa Siregar. (2012).
1. Penggunaan metode goal “Pendekatan Fuzzy Goal
programming dalam penjadwalan Programming Untuk Optimasi Pola
ujian akhir semester genap Januari- Distribusi”. (http:// digilib. its.ac.id,
Juni 2012 menghasilkan pola ujian diakses pada tanggal 21 Oktober
yang terstruktur tanpa merubah sistem 2012).
yang telah ada, dimana setiap sesi Dian Ariani. (2011). “Optimasi
ujian hanya diperbolehkan 5 lokal Penjadwalan Mata Kuliah Di
yang digunakan. Jurusan Teknik Informatika PENS
Dengan Menggunakan Algoritma
2. Adanya asumsi-asumsi dalam Particle Swarm Optimization
pembentukan fungsi tujuan, membuat (PSO)”. (http:// digilib.its.ac.id,
hasil penjadwalan menjadi lebih baik diakses pada tanggal 23 Oktober
daripada penjadwalan ujian akhir 2012).
semester yang sebelumnya. Hutomo, et al. (2011). “Implementasi
Algoritma Integer Linear
SARAN Programming Untuk Sistem
Untuk dapat menghasilkan Informasi Penjadwalan Ruangan Di
penjadwalan ujian yang baik dengan Fakultas Ilmu Komputer
metode goal programming perlu Universitas Indonesia”. Journal of

11
Information System., Volume 7. Edition. New Jersey : Pearson
Hlm. 26-33. Education, Inc
Imam Sodikin & Aang Mashuri. (2012).
“Penjadwalan Produksi Pada
Sistem Manufaktur Repetitive
Make To Order Flow Shop Melalui
Pendekatan Theory Of
Constraints”. Jurnal Teknologi
Technoscienti., Volume 4. Hlm.
173 – 183.
Jian – Bo Yang. (1999). “Gradient
Projection and Local Region
Search for Multiobjective
Optimasation”. European Journal
of Operation Research 112. Hlm.
432 – 459.
Kartika Mega Sari. (2011). “Goal
Programming Untuk Perencanaan
Produksi Agregat Dengan Kendala
Sumber Daya”.
(http://digilib.its.ac.id, diakses pada
tanggal 23 Oktober 2012).
Lismanto. (2008). “Penjadwalan Kuliah
Dengan Algoritma Memetika”.
(http:// lontar.ui. ac.id, diakses
pada tanggal 23 Oktober 2012).
Muhammad Syadid. (2008). “Penjadwalan
Perkuliahan Menggunakan Metode
Algoritme Genetika”. Jurnal
Ilmiah Ilmu Komputer. Volume 6.
Hlm. 1 - 10.
Nur Indriantoro & Bambang Supomo.
(1999). Metodologi Penelitian
Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Render, Barry., Ralph M. Stair, JR,
&Michael E. Hanna. (2006).
Quantitative Analysis For
Management. New Jersey : Pearson
Education, Inc.
Sintha Yuli Puspandari. (2010).
“Optimalisasi Jadwal Kunjungan
Eksekutif Pemasaran Dengan Goal
Programming”.
(http://digilib.its.ac.id, diakses pada
tanggal 23 Oktober 2012).
Siswanto. (2007). Operation Research
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Taylor, Bernard W. (2007). Introduction
to Management Science, Ninth

12

Anda mungkin juga menyukai