Abstrak
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosom disebut aberasi. Mutasi
pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung
evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies Kelainan genetik dapat disebabkan
oleh kelainan kromosom maupun mutasi gen dominan maupun gen resesif pada autosom maupun
kromosom seks. Kelainan kromosom dapat berupa kelainan jumlah maupun struktur. Sindrom
patau atau trisomy 13 sendiri terjadi karena mutasi kromosom dimana autosom ke 13 mengalami
trisomi atau penambahan satu salinan kromosom. Sebagian besar bayi yang terjangkit trisomi 13
diperkirakan tidak dapat melewati usia 7 hari. Andaipun bisa, sekitar 82% bayi akan meninggal
dalam usia 1 bulan, dan sekitar 95% bayi meninggal dalam usia 6 bulan.
Abstract
Mutations are changes that occur in the genetic material (DNA and RNA), either at the level of the gene
sequence or at the chromosome level. Mutations at the chromosome level are called aberration. Mutations
in genes can lead to the development of new alleles and serve as a basis for evolutionary advocates of the
development of genetic variation in genetic disorders can be caused by chromosomal abnormalities as well
as dominant gene mutations as well as recessive genes on both autosomes and sex chromosomes.
Chromosomal abnormalities can be a disorder of numbers and structures. Patau syndrome or trisomy 13
things that occur due to chromosome mutations in which the 13th autosome undergoes trisomy or the
addition of one chromosome result. Most infants infected with trisomy 13 are not expected to be past 7
days. Even if you can, about 82% of babies will die at the age of 1 month, and about 95% of babies die at
6 months of age.
Pendahuluan
Kelainan kromosom sering menjadi penyebab keguguran, bayi meninggal sesaat setelah
dilahirkan. Kromosom merupakan tempat DNA atau zat dasar genetik yang mencetak manusia.
Kromosom adalah untaian materi genetik (DNA) di dalam setiap sel makhluk hidup. Setiap sel
normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom kromosom tubuh
(autosom, kromosom 1 s/d kromosom 22) dan satu pasang kromosom seks (kromosom X dan Y)
yang menentukan jenis kelamin. Selain kelainan kromosom, kelainan genetik dapat disebabkan
oleh adanya mutasi gen dominan maupun gen resesif pada autosom maupun pada kromosom seks,
seperti Dentigenesis imperfecta, Akondroplasia, albino, bisu tuli, hemofilia, butawarna merah
hijau, thalasemia dan penilketonura (PKU). Sedangkan kelainan kromosom dapat berupa kelainan
jumlah kromosom (seperti sindrom Down, sindrom Turner atau sindrom Klinefilter), kelainan
struktur kromosom (seperti Cri du chat sindrome, sindrom de Groucy) maupun kromosom
perkembangan mental, kelaian bentuk muka, cacat tubuh lebih dari satu jenis (misalnya kebocoran
katup jantung, bibir sumbing dan retardasi mental), kelainan alat kelamin mempunyai riwayat lahir
Pengertian Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan
ekspresinya. Perubahan bahan genetik dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas
DNA, bahkan pada tingkat kromosom. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis.
Sedangkan, individu yang mengalami mutasi sehingga menghasilkan fenotip baru disebut mutan.
Faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.3 Mutasi adalah perubahan materi genetik (gen
atau kromosom) suatu sel yang diwariskan kepada keturunannya. Mutasi dapat disebabkan oleh
kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel oleh radiasi, bahan kimia (mutagen),
atau virus, atau dapat terjadi selama proses meiosis.Terdapat dua jenis mutasi, yaitu:4
Mutasi gen ialah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal
yang menyebabkan perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya.
terjadi karena penggantian satu nukleotida dengan pasangannya di dalam untaian DNA
Mutasi gen yang lain adalah perubahan jumlah basa akibat penambahan atau pengurangan basa.
Penambahan atau pengurangan basa pada DNA dapat menyebabkan perubahan sederetan kodon
RNA-d yang terdapat di belakang titik perubahan tersebut, berarti juga akan terjadi perubahan
asam amino yang disandikan melalui RNA-d tersebut. Akibat lain dari penambahan atau
pengurangan basa adalah terjadinya pergeseran kodon akhir pada RNA-d. Pergeseran kodon akhir
menyebabkan rantai polipeptida mutan menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Mutasi ini disebut
juga mutasi ubah rangka karena menyebabkan perubahan ukuran pada DNA maupun polipeptida.
Mutasi ubah rangka ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penambahan basa (adisi) dan
pengurangan basa (delesi).Mutasi karena penambahan basa, misalnya basa DNA awalnya AGC-
GTC menjadi TAG-CGT-C… . Sedangkan, jika basa DNA tersebut mengalami pengurangan basa
maka urutannya menjadi GCG-TC… . Penambahan atau pengurangan basa dapat terjadi di bagian
Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada kromosom yang disertai dengan perubahan
struktur dan jumlah kromosom.3 Mutasi kromosom dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu:4
1) Delesi kromosom
Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan. Apabila
rangkaian basa yang hilang merupakan suatu ruas yang lebih kecil dari panjang gen, maka gen
tersebut akan bermutasi, tetapi bila rangkaian nukleotida yang hilang lebih besar dari ruas suatu
2) Duplikasi kromosom
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas
yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi pengulangan ruas-ruas DNA dengan runtunan basa
3) Inversi kromosom
Inversi adalah penataan kembali struktur kromosom yang terjadi melalui pemutaran arah suatu
ruas kromosom sehingga kromosom mutan mempunyai ruas yang runtunan basanya merupakan
kebalikan dari runtunan basa kromosom liar. Misalnya pada satu ruas kromosom terdapat urutan
ruas ABCDEF, setelah inversi diperoleh ruas AEDCBF. Jadi, terjadi pemutaran ruas BCDE.4
4) Translokasi kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA (segmen kromosom) ke
tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau antarkromosom yang berbeda. Bila terjadi
pertukaran ruas antarkromosom, disebut translokasi resiprok. Sedangkan, translokasi tidak
resiprok adalah berpindahnya segmen kromosom ke kromosom yang lain tanpa pertukaran
Makhluk hidup dalam satu spesies memiliki jumlah kromosom yang sama, sedangkan pada spesies
yang berbeda memiliki jumlah kromosom yang berbeda pula. Jumlah kromosom tersebut dapat
berbeda dalam satu spesies karena terjadi mutasi. Perubahan jumlah kromosom tersebut biasanya
terjadi pada waktu terjadinya meiosis pada saat terjadi pindah silang atau gagal berpisah.5 Ada dua
1) Aneuploidi adalah organisme yang jumlah kromosomnya terdapat penambahan atau kehilangan
satu atau beberapa kromosom pada genomnya. Yang banyak ditemui adalah individu dengan
penambahan atau pengurangan satu kromosom. Dengan penambahan satu kromosom (2n + 1),
maka dalam inti akan ada satu nomor kromosom dengan tiga homolog (trisomi), sedangkan nomor
yang lainnya tetap mengandung dua kromosom. Kebalikannya, melalui pengurangan satu
kromosom (2n – 1) akan dihasilkan individu monosomi, yaitu yang mengandung hanya satu
segregasi kromosom dalam proses meiosis. Kegagalan segregasi yang terjadi pada meiosis I
apabila dua kromosom homolog bergerak ke kutub yang sama sehingga menghasilkan dua sel
dengan dua kromosom dan dua sel tanpa kromosom. Sedangkan, pada meiosis II, dua kromosom
bersaudara pada satu kromatid tidak berpisah menuju kutub yang berbeda sehingga menghasilkan
dua sel normal, satu sel dengan dua kromosom, dan satu sel tanpa kromosom.3
2) Euploidi ialah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi atau genom sehingga jumlah
kromosom merupakan kelipatan jumlah kromosom pada satu genom. Misalnya adalah jumlah
kromosom pada sel adalah haploid, maka euploidi yang mungkin muncul adalah kromosom yang
tingkat ploidi banyak ditemukan pada tumbuhan yang berhubungan dengan evolusi spesies-
spesies. Pada hewan dikenal adanya tingkat ploidi yang berhubungan dengan penentuan jenis seks.
Contohnya, lebah madu berkromosom monoploid, sedangkan yang betina diploid.Jika makhluk
diploid dianggap sebagai makhluk normal, dan sebagian besar merupakan organisme eukariot,
3) Poliploidi ialah proses peningkatan jumlah ploidi menjadi lebih tinggi dari diploid, yaitu
triploid, tetraploid, dan seterusnya.Pada tumbuhan ditemukan banyak spesies yang dibedakan oleh
tingkat ploidi, misalnya kentang, gandum, dan pisang. Terdapat dua kelompok poliploidi, yaitu
TRISOMI
Trisomi adalah suatu kondisi kelainan kromosom, yang menyebabkan seseorang memiliki tiga
salinan kromosom.5 Pada manusia yang sehat dan normal, salinan kromosom seharusnya hanya
ada dua. Trisomi adalah kondisi genetik. Artinya, kelainan ini hanya bisa didapat dari warisan
orangtua. Kromosom itu sendiri ditandai dengan angka. Misalnya, Down syndrome yang
disebabkan oleh kelainan pembelahan sel pada kromosom nomor 21 (Trisomi 21). Bayi dengan
sindrom Patau memiliki kelainan pada kromosom ke-13. Itu sebabnya sindrom Patau juga dikenal
Ilustrasi kelainan pada kromosom nomor 13 yang menyebabkan penyakit Trisomi 13.6
SINDROM PATAU
Sindrom terjadi akibat trisomi pada autosom. Trisomi terjadi pada autosom no 13. Sindrom ini
ditemukan oleh k patau pada tahun 1960. Penderita sindrom ini memiliki ciri kepala kecil, mata
Penyebab Trisomi 13
Dalam sebagian besar kasusnya, trisomi 13 tidak disebabkan oleh faktor keturunan (genetik).
Justru kondisi ini terjadi secara acak ketika proses pembuahan sel telur (ovum) oleh sperma
sehingga janin mulai berkembang. Kelainan baru timbul ketika proses pembelahan sel-sel yang
menyebabkan pasangan kromosom ke-13 memiliki salinan ekstra, dari yang seharusnya 2
lanjutnya usia ibu saat kehamilan, meningkatkan risiko kejadian trisomi 13. Umumnya trisomi 13
akan menyebabkan janin mati di dalam kandungan (keguguran) atau bayi meninggal pada saat
lahir.8
Fenotip Trisomi 13
Trisomi 13 dapat menyebabkan sejumlah gangguan serius pada bayi. Gangguan perkembangan
sejak di dalam rahim menyebabkan sebagian bayi dengan trisomi 13 menderita penyakit jantung
serius dan holoprosencephaly (HPE), yaitu kondisi di mana otak tidak terbagi menjadi dua bagian.
Selain itu, beberapa tanda klinis yang dapat muncul akibat trisomi 13 adalah:9
Bibir sumbing.
Bayi tidak memiliki bola mata, baik satu atau keduanya (anopthalmia).
Kulit kepala tidak dilapisi kulit (aplasia cutis).Usus berada di luar perut (omphalocele).
Berkurangnya jarak normal antara kedua mata atau organ lain (hypotelorism).
MICROCEPHALY
SIMPULAN
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf
urutan gen maupun pada taraf kromosom. Mutasi dibagi menjadi dua jenis yaitu mutasi gen dan
mutasi kromosom. Mutasi gen ialah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa
dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah dan
susunan kromosomnya. Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada kromosom yang
disertai dengan perubahan struktur dan jumlah kromosom. Mutasi kromosom sendiri dibagi
menjadi 2 berdasarkan jumlah dan struktur. Sindrom patau atau trisomy 13 termasuk dalam mutasi
kromosom berdasarkan jumlah kromosom Karena sindrom patau terjadi trisomy pada autosom ke
13. Penderita akan mengalami kelainan jantung, perkembangan otak yang tidak lengkap,
polidaktili, bibir sumbing ke dalam, telinga kecil, keterbelakangan mental, genital yang abnormal,
kepala kecil, dan mata kecil atau hilang. Penderita hanya mampu bertahan hidup kurang dari 2
tahun.
Daftar pustaka:
1.laksono SP, qomariyah, purwaningsih E. Persentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit
Yang Dapat Disebabkan Oleh Faktor Genetik Di RSUD Serang.Artikel Penelitian Majalah
Kesehatan PharmaMedika. 2011; 3(2):267
6. nathana M. Sindrom Patau Kelaninan Kromosom Triosomi 13. 2017. Diunduh dari
https://hellosehat.com/kehamilan/perkembangan-janin/sindrom-patau-kelainan-kromosom-
trisomi-13/ diakses pada 19 januari 2018
7. Ferdinand F & maribowo M. Praktis belajar biologi. Penerbit: fisindo media persada;2007