Anda di halaman 1dari 8

ADDISON'S DISEASE

Ayling Sanjaya
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak
Penyakit Addison (Addison's disease) adalah kelainan yang disebabkan oleh ketidakmampuan
korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. Keadaan tersebut dapat disebabkan
oleh insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal atau insufisiensi adrenal
sekunder karena tumor atau infeksi, kurangnya aliran darah ke kelenjar hipofisis, radiasi kelenjar
hipofisis, atau pengangkatan bagian hipotalamus atau kelenjar hipofisis.
PenyakitAddison ini sangat jarang terutama pada anak-anak. PenyakitAddison dapat terjadi baik
pada pria maupun wanita di semua usia. Frekuensi penyakit Addison pada populasi manusia
diperkirakan 1 dari 100.000.
Diagnosis penyakit Addison dapat dibuat melalui gambaran klinis dan pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan radiologis seperti CT Scan dan MRI dapat membantu menganalisa
kelenjar adrenal dan kelenjar hipofise sehingga dapat diketahui penyebab insufisiensi kortisol yang
terjadi pada penderita.
Terapi penyakit Addison yaitu penggantian atau subtitusi hormon kortisol memperbaiki
defisiensi glukokortikoid dan terapi standar pada keadaan krisis Addison. Diagnosis dini dan terapi
yang tepat diperlukan untuk memberikan prognosis yang baik bagi pasien Addison's disease.

Kata kunci : Addison's disease

PENDAHULUAN dipaparkan oleh Dr. Thomas Addison dari


Penyakit Addison atau Addison's disease Inggris pada tahun 1855 dan ditandai dengan
adalah suatu kelainan hormonal yang berat badan yang turun, kelemahan otot,
disebabkan oleh kurangnya produksi hormon kelelahan, kulit yang gelap/hiperpigmentasi
kortisol oleh korteks kelenjar adrenalis dan kulit menjadi gelap di bagian yang tertutup
1
hormon aldosteron pada beberapa kasus . pakaian maupun terbuka . Lipatan tangan,
Keadaan tersebut mungkin disebabkan oleh bagian dalam mulut, siku ,puting, aksila
4
gangguan di kelenjar itu sendiri (insufisiensi dilaporkan mengalami hiperpigmentasi .
adrenal primer) atau gangguan sekresi ACTH Penyakit Addison ini sangat jarang
oleh kelenjar hipofisis (insufisiensi adrenal terutama pada anak-anak. Penyakit Addison
2
sekunder) . Penyakit Addison ini disebut juga dapat terjadi baik pada pria maupun wanita di
5-7
c h ro n i c a d re n a l i n s u f f i c i e n c y a t a u semua usia . Frekuensi penyakit Addison
3
hypocortisolism . pada populasi manusia diperkirakan 1 dari
8
Penyakit Addison pertama kali 100.000 .

58
Diagnosis penyakit Addison dapat dibuat kortisol. Apabila kelenjar adrenalis tidak dapat
melalui gambaran klinis dan keluhan penderita, memproduksi cukup kortisol maka keadaan ini
pemeriksaan kadar hormon kortisol serta disebut sebagai primary adrenocortical
pemeriksaan radiologis seperti CT Scan dan insufficiency (hypocortisolism) atau Addison's
MRI dapat membantu menganalisa kelenjar disease. Apabila hipotalamus atau kelenjar
adrenal dan kelenjar hipofise sehingga dapat hipofise tidak mampu bekerja dengan baik
diketahui penyebab insufisiensi kortisol yang dalam memproduksi cukup ACTH maka
9-11
terjadi pada penderita. keadaan ini disebut sebagai secondary
Terapi penyakit Addison dengan adrenocortical insufficiency 12.
penggantian atau subtitusi hormon
glukokortikoid sintetik. Apabila terdapat EPIDEMIOLOGI PENYAKITADDISON
insufisensi hormon aldosteron dapat diberikan Penyakit Addison adalah penyakit yang
6-10
preparat hormon mineralokortikoid sintetik . jarang dan dapat terjadi pada pria maupun
Krisis Addison sebagai komplikasi wanita. Onset penyakit ini dapat terjadi pada
5,7,8
penyakit Addison yang terjadi apabila kadar semua usia . Frekuensi penyakit Addison
kortisol turun secara mendadak dan dapat pada populasi manusia diperkirakan 1 dari
8
berakibat fatal sampai pada kematian apabila 100.000 . Beberapa penelitian dan informasi
10,11
terlambat dalam penanganannya . mendapatkan 40-60 kasus dalam 1 juta
13
populasi , 5-6 kasus dalam 1 juta populasi
14
DEFINISI PENYAKITADDISON pertahun di US dan dilaporkan sekitar 8
Penyakit Addison adalah kelainan yang dalam satu juta populasi di UK. Faktor etnis
disebabkan oleh ketidakmampuan kelenjar disebutkan tidak signifikan dalam
15
adrenalis (korteks adrenalis) memproduksi epidemiologi penyakitAddison .
hormon glukokortikoid (kortisol), pada
beberapa kasus didapatkan ketidakmampuan ETIOLOGI PENYAKIT ADDISON
memproduksi hormon mineralokortikoid Ketidakmampuan memproduksi hormon
1,2,8
(aldosteron) yang cukup bagi tubuh . Oleh kortisol yang adekuat disebut juga insufisiensi
karenanya penyakit Addison ini disebut juga adrenal terjadi karena berbagai hal. Keadaan
dengan chronic adrenal insufficiency atau tersebut disebabkan oleh gangguan di kelenjar
hypocortisolism 3 itu sendiri (insufisiensi adrenal primer) atau
Kortisol diproduksi oleh kelenjar gangguan sekresi hormon ACTH oleh kelenjar
15,16
adrenalis yang dikontrol oleh hipotalamus dan hipofisis(insufisiensi adrenal sekunder) .
kelenjar hipofise di otak. Hipotalamus
memberikan signal kepada kelenjar hipofise InsufisiensiAdrenal Primer
untuk memproduksi hormon Sebagian besar Penyakit Addison
adrenokortikotropin (ACTH) yang disebabkan oleh destruksi korteks adrenal yang
menstimulasi kelenjar adrenalis memproduksi disebabkan oleh sistem imun tubuh kita sendiri.

59
Kira-kira 70% kasus Penyakit Addison yang PATOFISIOLOGI PENYAKITADDISON
dilaporkan merupakan penyakit autoimun di Insufisiensi adrenal dapat bermanifestasi
mana insufisiensi adrenal terjadi ketika sebagai defek pada sumbu hipothalamus-
17
destruksi korteks adrenal mencapai 90% . hipofisis-adrenal. Insufisiensi adrenal primer
Keadaan ini menyebabkan kurangnya produksi merupakan akibat dari destruksi korteks
hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid. adrenal. Zone glomerulosa, lapisan terluar
Kadang-kadang hanya kelenjar adrenal yang kelenjar adrenal menghasilkan aldosteron.
terkena, dikenal sebagai insufisiensi adrenal Kortisol diproduksi di zona fasikulata dan zona
idiopatik, atau kelenjar lainnya ikut terkena retikularis, bagian tengah dan dalam kelenjar
yang dikenal dengan sindrom defisiensi adrenal. Dehidroepiandrosteron diproduksi di
18 8,14,21-3
poliendokrin . Di negara berkembang, 20% zona retikularis .
kasus insufisiensi adrenal primer juga Karena mineralokortikoid dan
menderita tuberkulosis. Dr.Thomas Addison glukokortikoid menstimulasi reabsorbsi
mengidentifikasi insufisiensi adrenal pertama natrium dan ekskresi kalium, defisiensinya
kali dan menemukan 70-90% kasus akan menyebabkan peningkatan ekskresi
8
tuberkulosis dari otopsi yang dilakukannya . natrium dan penurunan ekskresi kalium,
Penyebab insufisiensi adrenal primer lainnya terutama pada urin, selain itu juga pada
adalah infeksi kronis, metastasis keringat, saliva, dan saluran gastrointestinal.
keganasan,dan pengangkatan kelenjar adrenal. Terjadi konsentrasi natrium yang rendah dan
kalium yang tinggi dalam serum.
InsufisiensiAdrenal Sekunder Ketidakmampuan untuk mengkonsentrasikan
Bentuk penyakit Addison ini merupakan urin disertai gangguan keseimbangan elektrolit
penanda kurangnya hormon ACTH, yang dapat menyebabkan dehidrasi berat, hipertonisitas
disebabkan kurangnya produksi hormon plasma, asidosis, penurunan volume sirkulasi,
kortisol kelenjar adrenal tapi produksi hormon hipotensi, akhirnya kolaps sirkulasi. Bila
aldesteron normal. Bentuk temporer dari insufisiensi adrenal disebabkan produksi
insufisiensi adrenal sekunder dapat terjadi ACTH yang tidak adekuat , maka kadar
ketika seseorang mendapat asupan hormon elektrolit biasanya normal atau sedikit
glukokortikoid misalnya prednison dalam berkurang. Defisiensi glukokortikoid
jangka waktu yang lama yang akan kembali menimbulkan hipotensi dan menyebabkan
8,17,19
normal bila pengobatan dihentikan . sensitivitas insulin berat, gangguan
Penyebab lain insufisiensi adrenal sekunder metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
adalah pengangkatan kelenjar adrenal atau Tanpa adanya kortisol, kekurangan karbohidrat
tumor benigna kelenjar adrenal, adanya dibentuk dari protein akibatnya terjadi
hormon ACTH yang diproduksi oleh sel tumor hipoglikemia dan penurunan glikogen hati.
19,20
kelenjar hipofisis (sindroma Cushing) . Terjadi kelemahan karena gangguan fungsi
neuromuskuler. Ketahanan terhadap infeksi,

60
trauma dan stress lainnya juga berkurang. DIAGNOSIS PENYAKITADDISON
Kelemahan otot jantung dan dehidrasi Seiring penurunan bertahap kadar
menurunkan output jantung, kemudian terjadi kortisol akan timbul gejala di antaranya
kegagalan sirkulasi. Penurunan kortisol darah kelemahan secara umum dan mudah lelah,
menyebabkan peningkatan produksi ACTH bagian kulit tertentu menjadi gelap di daerah
hipofisis dan peningkatan β-lipotropin darah, kulit yang terpajan matahari yaitu ketiak,
yang memiliki aktivasi stimulasi melanosit putting, lipatan tangan, bagian dalam mulut,
bersama dengan ACTH, menyebabkan parut baru, daerah tekanan seperti siku. Hal ini
hiperpigmentasi kulit dan membran mukosa disebabkan oleh perubahan hormon yang
7,9,14,19,23
khas pada penyakitAddison . mempengaruhi sel pigmen kulit.Gejala lain
Gambaran klinis ditemukan setelah 90% adalah tekanan darah rendah dan turun pada
korteks adrenal mengalami kerusakan oleh saat berdiri mengakibatkan pusing, tidak nafsu
peran autoimun, infeksi,neoplastik, traumatik, makan, penurunan berat badan,mual dan
iatrogenik,vaskuler, dan metabolik. Dengan muntah sepanjang waktu,nyeri abdomen hilang
destruksi korteks adrenal, inhibisi umpan balik timbul,diare atau konstipasi yang hilang
hipothalamus dan kelenjar hipofisis anterior timbul,kram dan nyeri otot, sangat ingin makan
terganggu sehingga kortikotropin disekresikan garam, makanan asin atau banyak minum,
8,9,17,25
terus menerus. Kortikotropin dan melanocyte- periode menstruasi yang tidak teratur
stimulating hormone (MSH) merupakan Gejala awal tidak terlalu jelas di mana
komponen hormon progenitor yang sama. penderita mengalami kelelahan dan tidak enak
Ketika kortikotropin hilang dari prohormon, badan, namun tidak dapat menjelaskan.
MSH dilepaskan menyebabkan Penyakit Addison dapat menyebabkan
hiperpigmentasi khas kecoklatan seperti iritabilitas dan depresi pada penderita. Gejala
perunggu. Hiperpigmentasi umumnya ini dapat disebabkan oleh penyakit lain dan
ditemukan pada insufisiensi adrenal primer jarang dipikirkan karena penyakit Addison.
yang berhubungan dengan peningkatan kadar Jadi seringkali gejala tidak diketahui sampai
23,24
kortikotropin dan MSH . beberapa minggu atau bulan sejak gejala
25
pertama muncul .

Gambar 1. Hiperpigmentasi pada penyakit Addison


Dikutip dari: Liotta EA. Addison Disease.
7
Diakses dari http://www.emedicine.com. Tanggal 22 Juli 2008

61
PEMERIKSAAN PENUNJANG adrenal sekunder biasanya mampu
Pemeriksaan darah untuk mengukur mempertahankan produksi aldosteron, maka
kadar sodium, potasium, kortisol, ACTH dan mereka tidak membutuhkan terapi sulih
26-8
antibodi yang berhubungan dengan autoimun aldosteron .
pada penyakit Addison. Tes stimulasi Pada keadaan krisis Addison, tekanan
ACTH,CRH, tes hipoglikemia yang diinduksi darah rendah, gula darah rendah, dan kadar
insulin serta tes pencitraan CT Scan dan MRI potasium yang tinggi dapat mengakibatkan
sangat membantu dalam menegakkan kematian. Terapi standar pada keadaan krisis
8,9,13,15-7
diagnosis . Addison yaitu dengan pemberian injeksi
intravena hidrokortison, saline (cairan garam),
29
DIAGNOSIS BANDING PENYAKIT dan dekstrosa . Terapi ini biasanya
ADDISON memberikan perbaikan yang cepat. Jika pasien
Penyakit Addison sering ditandai dengan dapat menerima asupan cairan dan pengobatan
hiperpigmentasi dapat menyerupai acanthosis secara oral, jumlah hidrokortison diturunkan
nigricans, malignancy, disorders of oral sampai dosis perawatan dicapai. Jika terjadi
pigmentation yang sering disebabkan oleh oral defisiensi aldosteron, terapi perawatan juga
melanoma dan iatrogenic oral pigmentation, meliputi fludrokortison asetat oral.
4,7
lentigo melanoma maligna .
PROGNOSIS
TERAPI PENYAKITADDISON Sementara penanganan penyakit Addison
Subtitusi hormon yang tidak dapat masih jauh dari sempurna, prognosis jangka
dihasilkan kelenjar adrenal. Kortisol panjangnya pada umumnya baik. Karena
digantikan dengan prednison oral 1- perbedaan fisiologis masing-masing individu,
2mg/kgBB/hari, deksametason 0,25-0,75 penderita penyakit Addison harus bekerjasama
mg/kgBB/hari, hidrokortison injeksi dan oral terus menerus dengan dokter untuk
dengan dosis 0,5-2 mg/kgBB/hari diberikan menyesuaikan dosis dan jadwal paling efektif.
2,10
dalam dua atau tiga kali sehari . Pada keadaan Setelah hal ini tercapai dan dibuat penyesuaian
stress, masa pertumbuhan, penyakit, atau untuk keadaan tertentu seperti pada waktu
pembedahan, dibutuhkan lebih banyak dosis perjalanan, stress, trauma atau penyakit lainnya
glukokortikoid . Apabila terdapat defisiensi maka gejala biasanya berkurang atau kadang
aldosteron, maka dapat digantikan dengan menghilang selama mendapat perawatan yang
30
mineralokortikoid oral yang disebut tepat .
fludrokortison asetat 0,1-0,2 mg/hari diberikan
satu kali perharinya,. Pasien yang mendapatkan RINGKASAN
terapi sulih aldosteron biasanya dianjurkan Penyakit Addison adalah suatu kelainan
oleh dokter untuk meningkatkan asupan yang disebabkan oleh ketidakmampuan
garamnya. Karena pasien dengan insufisiensi korteks adrenalis memproduksi hormon

62
kortisol dan aldosteron. Keadaan tersebut dapat Adrenal Gland . Dalam : Sperling,
st
disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer dan editor .Pediatric Endocrinology 1 ed.
1-4
sekunder Elsevier Mosby ;Missoouri , 2005
Penyakit Addison ini sangat jarang :193-207
terutama pada anak-anak. Penyakit Addison 3. Styne DM . Pediatric Endocrinology
st
dapat terjadi baik pada pria maupun wanita di Core Handbook in Pediatric.1 ed.
semua usia. Frekuensi penyakit Addison pada Lippincott Williams and Wilkins ;USA
populasi manusia diperkirakan 1 dari , 2004 :196-217
8
100.000 . 4. Grossman AB . Addison Disease ;
Diagnosis penyakit Addison dapat dibuat USA, 2007. Diakses dari
melalui gambaran klinis dan keluhan penderita http://www.merck.com . Tanggal 22
di antaranya berat badan yang turun, Juli 2008
kelemahan otot, kelelahan, kulit yang gelap, 5. Ten S, New M, Maclaren N . Clinical
pemeriksaan laboratorium yang pertama-tama Review Addison'S Disease 2001. The
bertujuan untuk menentukan apakah terdapat Journal of Clinical Endocrinology and
insufisiensi kadar kortisol kemudian dapat Metabolism 2001; 86 : 2909-22
dicari penyebab insufisiensi kortisol tersebut. 6. Miller WL. Primary Adrenocortical
Pemeriksaan radiologis seperti CT Scan dan Insufficiency Section of the Adrenal
MRI dapat membantu menganalisa kelenjar Cortex. Dalam: Miller, penyunting.
st
adrenal dan kelenjar hipofise sehingga dapat Endocrinology and Metabolism, 1 ed .
diketahui penyebab insufisiensi kortisol yang McGraw-Hill; New York , 2001 :461-
terjadi pada penderita .
9,26 75
7. Liotta EA, 2007 .Addison Disease.
Te r a p i p e n y a k i t A d d i s o n y a i t u
D i a k s e s d a r i
penggantian atau subtitusi hormon kortisol
http://www.emedicine.com. Tanggal
memperbaiki defisiensi glukokortikoid.
22 Juli 2008
Defisiensi aldosteron dapat digantikan dengan
8. Damro MR . Addison Disease. Dalam
mineralokortikoid.Prognosis penderita
G r i ff i t h ' s 5 M i n u t e s C l i n i c a l
penyakit Addison pada umumnya baik selama
Consult.Lippincott Williams and
mendapat kontrol dan perawatan yang teratur
30 Wilkins ;Philadelphia , 2006 :14
dan efektif .
9. Medic Alert Foundation London
DAFTAR PUSTAKA .Addison's Disease . Diakses dari
1. Sperling MA . Adrenal Insufficiency http://www.addisonsdisease.org.uk .
.Dalam : Thomas Moshang, editor. Tanggal 22 Juli 2008
nd
Pediatric Endocrinology, 2 .Saunders 10. Grinspoon SK, Biller BM. Clinical
Company ; Winscounsin, 2003: 385- Review 62 : Laboratory Assessment of
412 Adrenal Insufficiency. J Clin
2. Henwood MJ , Katz LEL . Disorders of Endocrinol Metab 2001 ; 79 : 923-31

63
11. Chrousos GP. Addison's Disease, 2004. 20. Dickstein G. On the Term”Relative
D i a k s e s d a r i A d r e n a l I n s u ff i c i e n c y ” . J . C l i n
http://www.endocrine.niddk.nih.gov . Endocrinol Metab 2005;90:4973-4
Tanggal 22 Juli 2008 21. Lecamwasam,HS. Acute Adrenal
12. Stewart PM . The Adrenal Cortex. Insufficiency After Large Dose
Dalam: Larsen P ,ed Williams Glucocorticoids for Spinal Cord
th
Textbook of Endocrinology 10 ed. Injury.Anesth.An J 2004 ;99:1813-4
Saunders , 2003 : 491-551 22. Granner DK . Cortex Adrenal
13. Rea C . Addison Disease. Diakses dari Hormone . Dalam: Murray RK,
http://www.healthwise.com . Tanggal Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW ,
th
22 Juli 2008 editor . Harper's Biochemistry 24 ed
14. C h i l d r e n H o s p i t a l B o s t o n . ,1999 ;Appleton and Lange , 1999 :
Underactive Adrenal 562-75
Glands/Addison's Disease,2006. 23. H a m h i a n A H , O s e n i T S .
D i a k s e s d a r i Measurements of Serum Free Cortisol
http://www.childrenhospital.org . in Critically Ill Patients. NEJM 2004
Tanggal 22 Juli 2008 ;350:1629-38
15. Bongiovanni AM, Eberlein WR . Use 24. Marik PE,Zaloga GP. Adrenal
of Adrenal Hormones in Insufficiency in the Critically Ill.Chest
Treatment.Pediatrics 1957;19:958-61 2002 ; 122:1784-96
16. Stulberg D, Clark N. Common 25. Betterle C. Autoimmune Adrenal
Hyperpigmentation Disorders in insufficiency and Autoimmune
Adults : part I. Diagnostic Approach. Polyendocrine Syndromes.
AAFP Journal 2003 Endocr.Rev 2002 ; 23:327-64
17. Gotlin RW, Kappy Ms, Slover RH. 26. Lureti S, Vechi L. Is the Prevalence of
Endocrine Disorders. Dalam: Hay Addison's Disease Underestimated?.
WW, editor. Current Diagnosis and J.Clin Endocrinol.Metab
th
Treatment. 14 ed. Stamford 1999 : 1999;84:1762-76
841-3. 27. Mayenknecht J, Diedriech S .
18. Patnaik MM, Despahde AK. Diagnosis Comparison of Low and High Dose
Addison's Disease Secondary to Corticotropin Stimulation Tests in
Tuberculosis of the Adrenal Glands. Patients with Pituitary Diosease. J.Clin
Clin Med Res 2008 ;6 : 29 Endocrinol.Metab 1998;83:1558-62
19. Bergthorsdottir R, Leonson Z, Oden A. 28. Baschetti R, Chester AC, Devit MS.
Premature Mortality in Patients with Chronic Fatique Sndrome. JAMA
Addison's Disease: A Population 1998 ;279:431-33
Based Study. J.Clin Endocrinol Metab 29. Lamberts SWJ, Bruining HA, de Jong
2006 ;91 :4849-53 FH . Corticosteroid Therapy in Severe

64
Illness. NEJM 1998; 337:1285-92
30. Bromberg JS, Fabrega AJ, Corwin C,
Martin M, Pepper Gm, Oelkers W.
Adrenal Insufficiency. NEJM 1997 ;
336:1105-7

Reviewer : Dr. PWM.OllyIndrajani, dr.,Sp.PD

65

Anda mungkin juga menyukai