Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANALISA JURNAL PENELITIAN TENTANG ADDISON


DISEASE

Disusun Oleh :

IRWAN BASRI
ST142028

PROGRAM STUDI TRANSFER S-1 KEPERAWATAN


STIKes KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
.

Jurnal ini kami angkat sebagai tugas analisis jurnal sistem endokrin II terkait kelenjar
adrenal karena krisis adrenal ini merupakan peristiwa mengancam jiwa yang sering terjadi
pada pasien Addison yang mendapat terapi namun sering diremehkan dan tidak dikelola
dengan baik menurut laporan pasien. Sampai tahun 1950-an, krisis adrenal merupakan
penyebab kematian utama pada pasien denganinsufisiensi adrenal kronis. Namun menurut
IGN Adhiarta dan Nanny NM Soetedjo dari sub bagian Endokrinologi dan Metabolisme
bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin / Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran, Bandung, berpendapat bahwa krisis adrenal atau krisis addison atau acute adrenal
insuffiency adalah suatuinsufisiensi adrenal akut yang biasanya ditemukan dalam keadaan
syok pada seseorangyang menderita insufisiensi adrenal yang sebelumnya tidak diketahui
atau padapenderita insufisiensi adrenal yang kemudian mendapat suatu infeksi bakteri,
tindakanoperasi, diare atau penyakit berat lainnya. Insufisiensi adrenal itu sendiri adalah
sekresi yang inadekwat dari adrenokortikosteroid, dapat terjadi sebagai hasil dari sekresi
ACTH yang tidak cukup atau karena kerusakan dari kelenjar adrenal dapat sebagian atau
seluruhnya. Manifestasi yang terjadi dapat bermacam-macam, dapat terjadi tiba-tiba dan
mengancam jiwa atau dapat juga berkembang secara bertahap dan perlahan-lahan.
Mari terlebih dahulu mengenal kelenjar adrenal, menurut artikel dari www.amazine.co
Kelenjar adrenal yang juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal adalah kelenjar berbentuk
segitiga yang terletak di atas ginjal.Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian.Bagian dalam
yang dikenal sebagai medula, menghasilkan hormon seperti adrenalin dan lapisan luar yang
dikenal sebagai korteks, menghasilkan sekelompok hormon yang disebut
kortikosteroid.Hormon yang termasuk kortikosteroid diantaranya glukokortikoid,
mineralokortikoid, dan hormon seks pria yang dikenal sebagai androgen.Glukokortikoid dan
mineralokortikoid, dua hormon yang penting bagi fungsi tubuh dihasilkan oleh korteks.
Insufisiensi adrenal dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Chronic primary adrenal insufficiency (Addison disease)
2. Chronic secondary adrenal insufficiency
3. Acute adrenal insufficiency (Adrenal Crisis)
Addison disease atau penyakit addisonberhubungan dengan kerusakan secara lambat dari
kelenjar adrenal,dengan defisiensi kortisol, aldosterone, dan adrenal androgen dan kelebihan
dari ACTHdan CRH yang berhubungan dengan hilangnya feedback negative. Addison
disease terjadi ketika kelenjar adrenal gagal untuk mengeluarkanhormon dalam jumlah yang
adekwat, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, walaupunACTH keluar dari kelenjar
pituitari. Peneliti membuat jurnal ini berdasarkan penelitian pada pasien Addison di empat
Negara, yaitu Inggris, Kanada, Australia dan New Zaeland di tahun 2003 dengan
menanyakan pengalaman pasien tentang krisis adrenal dan karakteristik demografi mereka.
Di tahun 2006, dilakukan penelitian lanjutanhanya di Inggris.
Peneliti melihat dibeberapa negara yang ia teliti tentang penyakit krisisadrenal ini
sangat diremehkan dan tidak dikelola dengan baik, para penderita nya pun tidak langsung
kerumah sakit karena tanda dan gejala dari penyakit ini tidak terlalu terlihat hanya diare,
muntah, flu dan infeksi tanpa gejala. Peneliti juga mengadakan penelitian ini untuk menilai
frekuensi krisis adrenal pada pasien yang terdiagnosa dan untuk memahami faktor-faktor
yang berkontribusi terhadap resiko krisis adrenal.

Dalam jurnal tersebut dikatakan Krisis Adrenal adalah peristiwa yang mengancam jiwa yang
terjadisecara teratur pada pasien Addison yang menerima terapi standar.Pada abad 21, krisis
adrenal masih merupakan penyebab kematian pada pasien yang tidak terdiagnosa penyakit
adrenal atau tidak menerima terapi.Hasil pencegahan melaporkan bahwa kematian pada krisis
adrenal di antara pasien yang terdiagnosa penyakit Addison sekarang sudah mulai jarang.
Masih menurut IGN Adhiarta dan Nanny NM Soetedjo, dikatakan bahwa krisis
addison dan penyakit Addison harus dibedakan. Penyakit Addison adalah suatu kondisi
dimana kelenjar adrenal tidak dapat memproduksi dengan cukup beberapa jenis
hormon.Kondisi tersebut dikenal setelah DR. Addison pada tahun 1855 mengemukakan
tentang penyakit tersebut.Penyakit Addison sangat jarang ditemukan,dari hasil penelitian di
Inggris didapatkan hasil dari satu juta orang hanya terjadi delapan kasus saja.Kebanyakan
kasus terjadi antara umur 20 sampai 50 tahun, tetapi dapat pula terjadi pada semua umur.
Perbedaan dengan krisis Addison adalah dalam gejala, pada penyakit Addison gejala
berkembang secara lambat mulai dari beberapa bulan sampai dengan tahun ditandai dengan:
lemah badan, lekas lelah, anoreksia, penurunan berat badan dan hiperpigmentasi, sedangkan
krisis adrenal terjadi secara akut yaitu muntah-muntah dannyeri abdominal dan syok
hipovolemik.Krisis Addison atau Acute Adrenal Insufficiency itu sendiri merupakan suatu
keadaan gawat darurat yang berhubungan dengan menurunnya atau kekurangan hormon yang
relatif dan terjadinya kolaps sistem kardiovaskuler.
Peneliti menggabungkan kedua survey atau penelitian pada tahun 2003 dan 2006
mengenai frekuensi dan penyebab dari krisis adrenal.Data demografi pada penelitian di tahun
2003 yang sudah dianalisis menetapkan variabel utama yang berhubungan dengan
peningkatan resiko dari krisis adrenal.Pada tahun 2003 dan 2006, peneliti melakukansurvei
pada member UK Addisons Disease Self-Help Grouptentang pengalaman mereka mengenai
krisis adrenal. Pada tahun 2003, kuesioner berisi informasi demografi yang komprehensif
seperti informasi dosis obat setiap hari, waktu, tinggi dan berat badan, kondisi medis lainnya
serta hubungan pasien dengan dokter pribadinya.Pada tahun 2006 kuesionernya berupa
kuesioner singkat yanghanya berisi tentang pengalaman mereka mengenai krisis adrenal,
tanpa informasi demografi.Pada tahun 2006 peneliti menerima balasan kuesioner dari 261
member, sedangkan pada tahun 2003 yang terlibat adalah 485 member dari empat Negara
yang disebutkan di atas.
Dalam jurnal, hasil penelitiannya sebagai berikut:
a. Eight percent per annum frequency of adrenal crisis
b. Vomiting and/or diarrhoea the main causes of adrenal emergency
c. Exposure to infection, diabetes, premature ovarian failure and asthma increase the
risks of adrenal emergency
d. Up to one-third of all emergencies occur away from home
e. Only a few patients able to self-inject.
Pada tahun 2006, 8% dari semua member UK Addisons Disease Self-Help Group
menyatakan mereka membutuhkan perawatan dari rumah sakit berupa injeksi hidrokortison
sampai kurang lebih 12 bulan. Dalam dua analisis dari German adrenal insufficiency patients,

Arlt& Allolio (2003) and Hahner et al. (2008) menemukan krisis adrenal terjadi pada sekitar
6 dari 100 pasien di antara primary adrenal insufficiency. Penanganan pada penyakit Addison
berupa:
1. Pemberian kortisol 15 mg pagi hari dan hidrokortison 10 mg sore hari (dosis
dikurangi secara bertahap, lalu gunakan dosis terendah yang masih dapat ditoleransi)
2. Gantikan aldosteron dengan fludrikortison 50-200mcg/hari, dosis titrasi sesuaidengan
tekanan darah dan kadar Kalium
3. Paling penting adalah memakai tanda ditangan yang menerangkanpenyakit penderita
dan instruksi untuk meningkatkan duakali lipat atau tiga kalilipat dosis hidrokortison
selama stres fisiologik.
Sedangkan pada Krisis Addison, penanganannya berupa:
1. Cairan isotonik seperti NaCl 9% diberikan untuk menambah volume dan garam
2. Jika penderita hipoglikemi dapat diberikan cairan dextrose 50%
3. Steroid IV secepatnya : dexametason 4 mg atau hydrokortisone 100 mg.Setelah
penderita stabil lanjutkan dengan dexametasone 4 mg IV tiap 12jam atau
hydrokortison 100 mg IV tiap 6-8 jam
4. Obati penyakit dasarnya seperti infeksi dan perdarahan, untuk infeksi dapat diberikan
antibiotic
5. Untuk meningkatkan tekanan darah dapat diberikan dopamin atau norepineprin
6. Terapi pengganti mineralokortikoid dengan fludricortisone
7. Penderita harus dikonsultasikan dengan endokrinologist, spesialis penyakit infeksi,
ahli critical care, kardiologis, ahli bedah.
Hasil penelitian lainnya dalam jurnal ini menyatakan bahwa muntah dan atau diare
merupakan penyebab utama dari krisis adrenal.Semua responden yang terlibat diminta untuk
mengidentifikasi semua faktor krisis adrenal yang membutuhkan respon darurat. Muntah dan
atau diare lebih mencetuskan krisis adrenal dibanding faktor lain.

Pada tahun 2006, dehidrasi sebagai penyebab krisis adrenal di UK.Tenaga medis disarankan
untuk memberi pencegahan dan treatment seperti vaksinasi influenza dan melakukan
penggantian mineralkortikoid (medikasi fludrokortison) untuk mengkompensasi cairan yang
keluar saat musim panas.
Infeksi, diabetes, kegagalan dini ovarium dan asma dikatakan dalam jurnal tersebut
meningkatkan resiko dari krisis adrenal.

Pada 82% dari pasien Addison yang juga memiliki penyakit diabetes dan asma dilaporkan
satu atau lebih krisis adrenal. Untuk pasien yang tidak terkait dengan kondisi kesehatan,
peneliti menganalisa tingkat krisis adrenal berdasarkan pekerjaan.

Secara keseluruhan, pria dan wanita melaporkan tingkat yang sama terhadap krisis adrenal,
meskipun proporsi yang lebih besar terjadi pada wanita dengan satu atau lebih
kondisikesehatan seperti kegagalan ovarium prematur. Sekitar 55%perempuan dan 52% lakilakimelaporkan satu atau lebih krisis adrenalsejak didiagnosis, rata-rata 12,8 tahun sejak
didiagnosisuntuk perempuan dan 11,4 tahun untuk pria.
Dikatakan juga sepertiga dari semua krisis adrenal terjadi di luar rumah.Lebih dari dua per
tiga dari semua krisis adrenal terjadi di luar rumah seperti yang dilaporkan pada kedua
penelitian di tahun 2003 dan 2006.Hal tersebut mengartikan bahwa untuk pasien Addison
membawa peralatan injeksi kemanapun mereka pergi.
Pada 68% responden tahun 2006 di Inggris mendapat injeksi hidrokortison, 80% injeksi
dilakukan oleh dokter dan hanya 12% dari mereka yang mengalami krisis adrenal setelah 12
bulan yang dapat memberikan injeksi sendiri tanpa dokter. 17% injeksi dilakukan oleh

saudara, teman atau tetangga. Banyak responden meminta untuk diadakannya edukasi dan
pelatihan bagaimana cara injeksi untuk sendiri atau oleh keluarga.
Menurut uraian dari hasil penelitian jurnal tersebut, tentunya hal ini dapat dimanfaatkan pada
pasien-pasien Addison di Indonesia termasuk tenaga medis dan pelayanan kesehatan.
Kesimpulan dari jurnal ini adalah edukasi untuk pasien menjadi hal yang sangat penting.Pada
tahun 1953, Dr. Leonard Simpson menyarankan bahwa pasien Addison harus membawa kartu
identifikasi mereka terhadap resiko dari kematian mendadak dari krisis hipoglikemia dan
keterangan pengobatan steroid.

Penelitian pada pasien tahun 2006 dan 2003 menguatkan kebutuhan akan:
1. Pendidikan pasien yang lebih komprehensif dan pelatihan bagaimana menyesuaikan
obat glukokortikoid untuk penyakit atau cedera, serta cara injeksi sendiri. Perawat
menjadi kunci untuk keefektifan pendidikan dan pelatihan hal tersebut.
2. Kewaspadaan terhadap infeksi lambung atau influenza yang merupakan ancaman jiwa
untuk pasien insufisiensi adrenal.

Kelebihan :
1. Dalam penelitian ini sangat membahas dengan lengkap tentang sangat diremehkan
nya penyakit Addison dan tidak dikelola dengan baik oleh penderita karena gejala
yang kurang menjurus terhadap penyakit Addison itu sendiri.
2. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode yang sangat baik, yaitu
pembanding penulis membandingan dari beberapa Negara yang diteliti dan
mendapatkan hasil pembandingan yang baik dari Negara dan pasien yang
dibandingankan.
3. Dan hasil yang dilakukan sangat baik karena metode pembanding sangat efektif
dalam penelitian ini, serta presentase hasil nya menunjukan sangat rendah nya
kesadaran penderita Addison untuk kerumah sakit.
4. Dalam jurnal ini disebutkan jenis-jenis obat dan macam-macam nya dalam setiap
abad nya
Kekurangan :
1. Dalam jurnal ini juga disebutkan bahwa banyak pasien yang ketika sudah parah
penyakit Addison nya baru mereka ke rumah sakit
2. Dalam jurnal ini tidak diberitahu aturan pengguna obat tiap hari nya seperti apa

Anda mungkin juga menyukai