Oleh :
Kelompok 2
Dessi Kusmawati Nugrha (220120190023)
Meriska Winanda Tenri (220120190003)
Muhammad Alghifari B (220120190036)
Ria Indriani (220120190035)
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, anugerah dan karunia-Nya serta sholawat dan salam semoga tetap
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
kepada dosen yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Addison Disease merupakan penyakit yang jarang terjadi di
dunia. Di Amerika Serikat tercatat 0,4 per 100.000 populasi. Frekuensi pada
laki-laki dan wanita hampir sama yaitu laki-laki 56% dan wanita 44%.
Penyakit Addison dapat dijumpai pada semua umur, tetapi lebih banyak
terdapat pada umur 30-50 tahun. sebanyak 50% pasien dengan penyakit
Addison mengalami kerusakan korteks adrenal yang merupakan manifestasi
dari proses autoimun.
Di Amerika Serikat, penyakit addison terjadi pada 40-60 kasus per satu
juta penduduk. Secara global, penyakit addison jarang terjadi. Bahkan hanya
negara-negara tertentu yang memiliki data prevalensi dari penyakit ini.
Prevalensi di Inggris Raya adalah 39 kasus per satu juta populasi dan di
Denmark mencapai 60 kasus per satu juta populasi.
Mortalitas/morbiditas terkait dengan penyakit addison biasanya karena
kegagalan atau keterlambatan dalam penegakkan diagnosis atau kegagalan
untuk melakukan terapi pengganti glukokortikoid dan mineralokortikoid yang
adekuat. Jika tidak tertangani dengan cepat, krisis addison akut dapat
mengakibatkan kematian. Ini mungkin terprovokasi baik secara de novo,
seperti oleh perdarahan kelenjar adrenal, maupun keadaan yang menjadi
penyerta pada insufisiensi adenokortikal kronis atau yang tidak terobati
secara adekuat.
Dengan onset lambat penyakit addison kronik, kadar yang rendah
signifikan, non spesifik, tapi melemahkan, maka gejala dapat terjadi. Bahkan
setelah diagnosis dan terapi, risiko kematian lebih dari 2 kali lipat lebih tinggi
dengan penyakit addison. Penyakit kardiovaskuler, keganasan dan penyakit
infeksi bertanggung jawab atas tingginya angka kematian.
Penyakit addison predileksinya tidak berkaitan dengan ras tertentu.
Sedangkan penyakit addison idiopatik autoimun cenderung lebih sering pada
wanita dan anak-anak.
Usia paling sering pada penderita addison disease adalah orang dewasa
antara 30-50 tahun. Tapi, penyakit ini tidak dapat timbula lebih awal pada
pasien dengan sindroma polyglanduler autoimun, congenital adrenal
hyperplasia (CAH), atau jika onset karena kelainan metabolisme rantai
panjang asam lemak.
………………..
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang fungsi utamanya
adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke
dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Salah satu organ utama
dari sistem endokrin adalah kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal merupakan
bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan hormon yang saling
berkaitan. Hipotalamus menghasilkan CRH (corticotropin-releasing
hormone), yang merangsang kelenjar hipofisa utnuk melepaskan
kortikotropin, yang mengatur pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar
adrenal. Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun
hipotalamus gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang
sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon kelenjar adrenal bisa
menyebabkan penyakit yang serius. Salah satu penyakit yang ditimbulkan
adalah penyakit Addison.
Penyakit Addison jarang dijumpai, di Amerika Serikat tercatat 0,4 per
100.000 populasi, sedang di rumah sakit terdapat 1 dari 6.000 penderita yang
dirawat. Dari Bagian Statistik Rumah Sakit Dr.Soetomo pada tahun 1983,
Frekuensi pada laki-laki dan wanita hampir sama. Menurut Thom, laki-laki
56%, dan wanita 44%. Penyakit Addison dapat dijumpai pada semua umur,
tetapi lebih banyak terdapat pada umur 20 – 50 tahun.
Penyakit Addison merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
penyakit ini merupakan penyakit yang relatif langka dan masih perlu
dipelajari untuk pemahaman yang lebih baik dalam mendeteksi dan
menanggulanginya secara dini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu
bagaimanakah konsep dari Addison Disease ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Memahami konsep dari Addison Disease
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi dari Addison Disease
b. Mengetahui etiologi dari Addison Disease
c. Mengetahui manifestasi klinis dari Addison Disease
d. Mengetahui klasifikasi dari Addison Disease
e. Mengetahui patofisiologi dari Addison Disease
f. Mengetahui test diagnostic dari Addison Disease
g. Mengetahui komplikasi dari Addison Disease
h. Mengetahui penatalaksanaan dari Addison Disease
i. Mengetahui analisis kasus dari Addison Disease
j. Mengetahui peran perawat terhadap Addison Disease
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA