• Penyakit Addison adalah suatu kelainan endokrin atau hormone yang terjadi pada semua kelompok umur yang menimpa
pria dan wanita sama rata. Penyakit ini dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan
darah rendah, dan adakalanya penggelapan kulit pada kedua bagia tubuh yang terbuka dan tidak terbuka.
• Penyakit Addison terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan kebutuhan
hormone-hormon korteks adrenal. (Brunner dan Suddart edisi 8)
• Bentuk primer dari penyakit ini disebabkan oleh atrofi/ destruksi (kerusakan) jaringan adrenal (misalnya respon
autoimun, TB, infark hemoragik, tumor ganas) atau tindakan pembedahan. (Doenges, 2006)
• Bentuk sekunder adalah gangguan pada kelenjar hipofisis yang menyebabkan penurunan sekresi/ kadar ACTH, tetapi
biasanya sekresi aldosteron normal. (Doenges, 2006).
KLASIFIKASI
• Penyakit Addison, atau insufisiensi adrenokortikol, terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien
akan hormon-hormon korteks adrenal. Atrofi autoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal merupakan penyebab pada 75% kasus
penyakit Addison(Stren & Tuck, 1994). Penyebab lainnya mencakup operasi pengangkatan kedua kelenjar tersebut. Tuberkolosis (TB)
dan hitoplasmosis merupakan infeksi yang paling sering ditemukan dan menyebabkan kerusakan pada kedua kelenjar adrenal. Meskipun
kerusakan kelenjar adrenal akibat proses autoimun telah menggantikan tuberkolosis yang terjadi akhir-akhir ini harus mempertimbangkan
pencantuman penyakit infeksi ini ke dalam daftar diagnosis. Sekresi ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar hipofisis juga akan
menimbulkan insufisiensi adrenal akibat penurunan stimulasi korteks adrenal.
• Gejala insufisiensi adrenokortikal dapat pula terjadi akibat penghentian mendadak terapi hormon adrenokortikol yang akan menekan
respon normal tubuh terhadap keadaan stress dan mengganggu mekanisme umpan balik normal. Terapi dengan pemberian kortikosteroid
setiap hari selama 2 hingga 4 hingga dapat menekan fungsi korteks adrenal; oleh sebab itu, kemungkinan penyakit Addison harus
diantisipasi pada pasien yang mendapat pengobatan kortikosteroid. (Brunner & Suddart, 2002)
TANDA DAN GEJALA
a. Gejala awal : kelemahan, fatique, anoreksia, hausea, muntah, BB menurun, hipotensi, dan
hipoglikemi.
b. Astenia (gejala cardinal) : kelemahan yang berlebih
c. Hiperpiqmentasi : menghitam seperti perunggu, coklat seperti terkena sinar matahari, biasanya
pada kulit buku jari, lutut, sikut.
d. Rambut pubis dan aksilaris berkurang pada perempuan.
e. Hipotensi arterial (td : 80/50 mmHg/kurang)
f. Abnormalitas fungsi gastrointestinal
KOMPLIKASI
3. Pemeriksaan Fisik: Aktivitas, Sirkulasi, Integritas ego, Eleminasi, cairan, Neurosensori, Nyeri,
Pernapasan, Keamanan, Seksualitas, Penyuluhan.
4. Pemerikasaan Diagnostik (kadar hormon): Kortisol plasma, ACTH, Elektrolit, Glukosa, Ureum /
kreatinin, Analisis gas darah, Eritrosit, Sinar x
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Tujuan
1.Klien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit setelah dilakukan perawatan1X24 jam. Kriteria
hasil:
4.Klien dapat mengatasi kekurangaan cairan dengan minum air putih banyak
5.Pengeluaran urin normal 1cc/kgBB/jam, TTV normal (N: 80-100x/menit, S:36,5-370C, TD:110-120/70-80 mmHg)
6.Turgor kulit elastic, Rasa haus hilang danWarna kulit tidak pucat
Intervensi Rasional
1. Pantau TTV, catat perubahan tekanan 1. Hipotensi postural merupakan bagian dari hipovolemia
darah pada perubahan posisi, kekuatan akibat kekurangan hormone aldosteron dan penurunan curah
dari nadi perifer jantung
2. Ukur dan timbang BB klien 2. Memberikan pengganti volume cairan dan keefektifan
3. Berikan perawatan mulut secara pengobatan, peningkatan BB yang cepat disebabkan oleh
teratur adanya retensi cairan dan natrium
4. Kolaborasi: Cairan NaCl 0,9% 3. Membantu menurunkan rasa tidak nyaman akibat dari
5. Kolaborasi: Berikan obat sesuai dosis. dehidrasi
a). Kartison(ortone)
4. Dapat mengganti cairan yang hilang
/hidrokartison(cortef) 100 mg/iv setiap
5. untuk mengatasi peradangan pada kulit
6jam untuk 24jam, Mineralkartikoid,
fludokortisan, deoksikortis 25 –30 mg/hr
peroral.
PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN B/D
HIPOGLIKEMIA.
• Tujuan
Kebutuhan nutrisi klien kembali adekuat setelah dilakukan intervensi selama1X24 jam.
1. Klien mengetahui penyebab kekurangan nutrisi
2. Klien dapat mengatasi kekurangan nutrisi
3. Klien dapat mengatasi kekurangaan nutrisi dengan diit makanan
• Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Gangguan konsep diri klien
teratasi dengan, kriteria hasil:
a) Klien mengetahui penyebab gangguan konsep diri
b) Klien dapat mengatasi gangguan konsep diri
c) Klien dapat mengatasi konsep gangguan diri dengan motivasi dan memilih alternatif yang tepat
d) Klien dapat percaya diri
Intervensi Rasional
1.Anjurkan klien mengungkapkan perasaannya 1.Perubahan struktur tubuh memerlukan penerimaan dari orang
tentang infertilitas yang dideritanya. terdekat sehingga klien dapat merencanakan kegiatan dimasa
• Penyakit Addison adalah suatu kelainan endokrin atau hormone yang terjadi pada semua kelompok umur yang menimpa pria dan wanita sama rata.
Penyakit ini dikarakteristikan oleh kehilangan berat badan, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah rendah, dan adakalanya penggelapan kulit pada
kedua bagia tubuh yang terbuka dan tidak terbuka.
• Etiologi dari penyakit Addison bentuk primer : Infeksi kronis, terutama infeksi-infeksi jamur, Sel-se kanker yang menyebar dari bagian-bagian lain
tubuh ke kelenjar-kelenjar adrenal, Amyloidosis (sekelompok keadaan yang dicirikan oleh penimbunan protein fiblirer yang tidak larut dalam berbagai
organ), pengangkatan kelenjar-kelenjar adrenal secara operasi.
• Penyakit Addison, atau insufisiensi adrenokortikol, terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan hormon-
hormon korteks adrenal. Atrofi autoimun atau idiopatik pada kelenjar adrenal merupakan penyebab pada 75% kasus penyakit Addison (Stren & Tuck,
1994). Penyebab lainnya mencakup operasi pengangkatan kedua kelenjar tersebut. Tuberkolosis (TB) dan hitoplasmosis merupakan infeksi yang paling
sering ditemukan dan menyebabkan kerusakan pada kedua kelenjar adrenal. Meskipun kerusakan kelenjar adrenal akibat proses autoimun telah
menggantikan tuberkolosis yang terjadi akhir-akhir ini harus mempertimbangkan pencantuman penyakit infeksi ini ke dalam daftar diagnosis. Sekresi
ACTH yang tidak adekuat dari kelenjar hipofisis juga akan menimbulkan insufisiensi adrenal akibat penurunan stimulasi korteks adrenal.