Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN PERKEMBANGAN POLITIK

DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


MENJELANG PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah. Makna dari “dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah”
dalam hal ini ialah bahwa pemerintah daerah dibentuk oleh
pemerintah pusat sebagai bagian yang integral di dalam satu struktur
hierarkis sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perwujudan amanat konstitusi tersebut dilaksanakan melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan pada asas
desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, sebagai
landasan bagi pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang
dilakukan oleh Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
Sesuai ketentuan Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, gubernur, bupati, dan
walikota masing- masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis. Mekanisme pemilihan
secara demokratis diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan
kedaulatan rakyat di provinsi dan kabupaten/kota.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 1


Sebagaimana diketahui bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU)
telah meresmikan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah
(pilkada) secara serentak pada 2015. Pilkada serentak ini menjadi
penting dan sebagai momen bersejarah bagi Indonesia. Pilkada
serentak gelombang pertama akan dilaksanakan pada 9 Desember
2015. Gelombang ini untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah
yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester
pertama 2016. Kemudian gelombang kedua dilakukan pada Februari
2016 untuk AMJ semester kedua tahun 2016 dan seluruh daerah yang
AMJ jatuh pada 2017. Sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan
pada Juni 2018 untuk yang AMJ tahun 2018 dan AMJ tahun 2019.
Model pemilihan serentak ini merupakan yang pertama kali di
Indonesia, bahkan di dunia. Indonesia harus dicatat dalam sejarah
demokrasi dunia karena tercatat ada 269 daerah terdiri atas 9
provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang serentak memilih kepala
daerah. Artinya, sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan
kabupaten/kota di Indonesia akan melaksanakan pilkada serentak
gelombang pertama.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2011 tentang Pedoman Pemantauan, Pelaporan dan Evaluasi
Perkembangan Politik di Daerah mengamanatkan bahwa untuk
mengetahui perkembangan politik di daerah dan menciptakan
stabilitas politik pemerintahan yang kondusif di daerah, perlu
melakukan pemantauan, pelaporan dan evalusi situasi politik secara
tertib, terkoordinasi dan berkesinambungan. Perkembangan politik
yang perlu dipantau adalah pelaksanaan Pemilihan Gubernur, Wakil
Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil Walikota. Selain
itu juga bagaimana situasi politik lainnya, serta ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, berikut ini kami
sampaikan laporan perkembangan politik di Provinsi Kalimantan Timur
menghadapi pelaksanaan Pilkada Serentak 2015.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 2


II. FAKTA-FAKTA
1. Pilkada Serentak di Kaltim
Di Provinsi Kalimantan Timur ada 9 Kabupaten/Kota yang akan
melaksanakan pemilihan bupati dan walikota pada bulan desember
2015, yaitu bupati/walikota yang AMJ pada tahun 2015 :
a. Mahakam Ulu sebagai Daerah Otonom Baru hasil pemekaran
(22 April 2015)
b. Kutai Kartanegara (30 Juni 2015)
c. Paser (31 Agustus 2015)
d. Berau (15 September 2015)
e. Samarinda (23 November 2015)
dan bupati/walikota yang AMJ berakhir pada semester I tahun 2016
meliputi :
a. Kutai Timur (13 Februari 2016)
b. Kota Bontang (23 Maret 2016)
c. Kutai Barat (19 April 2016)
d. Kota Balikpapan (30 Mei 2016)

2. Pengisian Penjabat Kepala Daerah


Untuk mengisi kekosongan bupati dan walikota yang telah
habis masa jabatannya pemprov kaltim akan mengusulkan
penjabat (Pj) kepala daerah kepada menteri dalam negeri dengan
mempertimbangkan syarat kepangkatan, pengalaman, dan
memahami kondisi daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam memutuskan nama pj terlebih
dahulu telah bekerja sama dengan dinas psikologi angkatan darat
dan digodok dalam assesment center pemda prov. Kalimantan
timur yang telah kami miliki untuk menguji kepantasan dan
kelayakan. Saat ini sudah terpetakan kemampuan seluruh pejabat
struktural di lingkup pemprov Kaltim.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 3


Untuk Pj Bupati Mahakam Ulu yang masa jabatan Pj Bupati
lama telah berakhir pada 22 April 2015, telah dilantik Frederick
yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Perbatasan dan
Pedalaman Daerah (BPPD) Kaltim menggantikan MS Ruslan.

3. Pengunduran diri Bupati Kutai Timur


Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri nomor 131.64-766 tahun 2015 terhitung sejak tanggal 30
Maret 2015, telah memberhentikan Isran Noor sebagai Bupati Kutai
Timur sebagaimana permohonannya pribadi. Untuk mengisi
kekosongan jabatan Bupati Kutai Timur masa jabatan 2011-2016
maka Wakil Bupati Kutai Timur menggantikan Bupati Kutai Timur.
Dan sesuai Instruksi Mendagri DPRD Kab.Kutai Timur telah
melaksanakan sidang paripurna untuk penetapan saudara Drs.
Ardiansyah Sulaiman sebagai Bupati definitive. Sedangkan untuk
mengisi kekosongan jabatan Wakil Bupati Kutai Timur tidak
dilaksanakan karena sisa masa jabatan kurang dari 18 bulan.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 4


Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Drs. Ardiansyah
Sulaiman sebagai Bupati Kutai Timur telah dilaksanakan oleh
Gubernur Kaltim atas nama Presiden RI pada hari Senin, tanggal 8
Juni 2015 bertempat di Pendopo Lamin Etam Samarinda.

4. Pendanaan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015


Berdasarkan Permendagri No. 44 tahun 2015 tentang
pengelolaan dana kegiatan pemilihan gubernur dan wakil gubernur,
bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota dan
sesuai dengan Surat Mendagri no.900/1195/sj tanggal 9 Maret
2015 tentang pendanaan penyelenggaraan pemilihan gubernur,
bupati dan walikota tahun 2015, 9 (sembilan) kabupaten/kota yang
melaksanakan pilkada di Provinsi Kalimantan Timur telah siap
menganggarkan biaya pelaksanaan pilkada termasuk dana
pengamanan pilkada melalui APBD murni dan APBD-P
(mendahului) dengan pola mekanisme hibah dengan data sebagai
berikut :

Kabupaten/ Disduk
No Kesbang KPU Panwasliu Polres Kodim Satpol PP Total anggaran
Kota Capil

1 Paser 588,934,000 30,368,342,725 5,860,529,350 5,313,435,000 1,323,209,500 3,887,480,700 67,517,500 47,409,448,775

Kutai
2 64,504,423,675 7,876,023,000 8,191,948,000 3,692,895,000 84,265,289,675
kartanegara

3 Berau 37,240,014,300 4,000,000,000 3,500,000,000 1,500,000,000 46,240,014,300

4 Kutai barat 1,652,402,000 25,546,870,600 3,500,000,000 2,000,000,000 500,000,000 850,928,000 34,050,200,600

5 Kutai timur 4,250,000,000 52,987,413,710 7,500,000,000 5,000,000,000 1,000,000,000 70,737,413,710

6 Balikpapan 38,504,977,500 38,504,977,500

7 Samarinda 61,680,644,100 7,317,073,171 8,292,682,927 3,902,439,024 81,192,839,222

8 Bontang 425,490,000 22,112,919,500 4,863,140,000 8,062,753,000 35,464,302,500

Mahakam
9 30,797,582,800
Ulu

Jumlah 6,916,826,000 363,743,188,910 40,916,765,521 40,360,818,927 10,918,543,524 5,738,408,700 67,517,500 437,864,486,282

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 5


5. Dukungan Pasangan Calon Melalui Jalur Perseorangan
Sesuai dengan tahapan Pilkada Serentak, saat ini sedang
berlangsung pencalonan Pasangan Calon melalui jalur Indepeden
atau Perseorangan. Kandidat bakal calon kepala daerah dan
wakilnya dari jalur independen, bekerja keras mengumpulkan
dukungan berupa KTP. Jumlahnya bervariatif sesuai jumlah
penduduk. Mulai 7,5 persen hingga 10 persen dari jumlah
penduduk di kabupaten/kota.
Kabupaten/kota berpenduduk sampai 250 ribu jiwa, maka
harus didukung paling sedikit 10 persen dari jumlah penduduk.
Seperti Paser, Bontang, Berau, Kubar dan Mahulu. Kabupaten/kota
berpenduduk lebih dari 250 ribu sampai 500 ribu jiwa, harus
didukung paling sedikit 8,5 persen jumlah peduduk, seperti Kutai
Timur (Kutim). Kabupaten/kota berpeduduk lebih dari 500 ribu jiwa
sampai 1 juta jiwa, harus didukung paling sedikit 7,5 persen jumlah
peduduk, misalnya Kukar, Samarinda dan Balikpapan.
Selain itu, syarat calon independen lebih dari 50 persen
dukungan harus tersebar di masing-masing kecamatan di
kabupaten/kota yang bersangkutan (Pasal 10 ayat 2 PKPU Nomor
9 Tahun 2015). Misalnya Kabupaten Mahulu yang memiliki lima
kecamatan. Berarti dukungan 2.432 jiwa harus tersebar di tiga
kecamatan. Di Kukar 18 kecamatan berarti dukungan 48.921 jiwa
harus tersebar di 10 kecamatan. Bontang tiga kecamatan harus
didukung paling sedikit 16.142 jiwa di dua kecamatan. Untuk maju
menjadi calon independen di Kota Samarinda, calon independen
harus mengumpulkan 56.503 KTP dari warga. Dukungan itu juga
harus minimal didapat dari minimal lebih dari 50 persen jumlah
kecamatan yang ada. Di Samarinda ini ada 10 kecamatan, maka
minimal harus mendapatkan dukungan yang menyebar di 6
kecamatan.
Satu KTP hanya boleh dipakai sekali, untuk mengantisipasi
adanya KTP ganda, telah melalui tahapan penelitian jumlah

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 6


minimal dukungan dari 11-18 Juni. Jika ada yang ganda otomatis
dicoret salah satunya. PPS dan PPK yang akan memverifikasi itu.
Dalam melengkapi dokumen jumlah dukungan ini ada denda,
apabila terbukti tidak lengkap. Misalnya setelah diserahkan, jumlah
dukungannya terbukti kurang, misalnya 1.000. Maka calon
independen wajib melengkapinya dengan 2.000 dokumen
dukungan. Ada denda 100 persen dari jumlah kekurangan.
Berikut ini syarat dukungan calon perseorangan untuk masing-
masing Kabupaten/Kota :
Jumlah
Penduduk % Jumlah Dukungan
Kabupaten/Kota
(DAK2) Penduduk Paling
Sedikit
Samarinda 753.370 7,5 56.503

Balikpapan 598.043 7,5 44.854

Paser 240.048 7,5 24.005

Bontang 161.413 10 16.142

Berau 207.564 10 20.757

Kutai Barat 156.133 10 15.614

Kutai Kartanegara 652.273 7,5 48.921

Kutai Timur 412.698 8,5 35.080

Mahakam Ulu 24.314 10 2.432

Saat ini sudah memasuki tahapan penyampaian dukungan


pasangan calon perseorangan. Jika dilihat dari baleho-baleho
dukungan atau yang mendeklarasikan diri menjadi pasangan calon
perseorangan sudah mulai terlihat.
Adapun nama-nama Pasangan Calon yang akan maju melalui
jalur perseorangan di masing-masing Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut :

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 7


Jumlah
Dukunagn
Kabupaten/Kota Nama Calon Perseorangan
KTP/Identitas
Lain
Samarinda Tidak ada
Balikpapan Achdiat Noor dan Abriantinus
Dr. Abdul Hakim dan Dra. 55.068
Wahidah
Bontang Neni Moerniani dan Basri Rase 24.720
Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan Edy 50.143
Darmansyah
Wahyu dan Andi Katanto
Kutai Barat Abed Nego dan Syaparudin 15.854
Amantius Ugau dan Muri 18.155
Paser Mahmud, SE dan Ahmad 26.237
Lukman
Dr. H. Zainal Arifin, SpOG dan 30.852
Yuli Rusdiansyah, S.Sos
Mahakam Ulu Drs. Stabislaus Liah dan Kila 3.615
Ule Herman, SE, M.Si
Kutai Timur Tidak ada
Berau Tidak ada

6. Bakal Calon Pasangan Pilkada


Sampai saat ini bursa Calon Pasangan pada Pilkada di 9
Kabupaten/Kota se Kaltim masih bergulir, dari hasil pemantauan di
seluruh Kabupaten/Kota ramai baleho-baleho dari Bakal Calon
yang akan mengajukan diri menjadi Pasangan Calon di pasang di
berbagai sudut kota, walaupun beberapa secara pasti belum jelas
akan maju melalui perahu mana. Namun secara umum kondisi
daerah masing-masing masih dalam taraf aman dan terkendali,
tidak ada dukung-mendukung terhadap Bakal Calon yang
mengarah pada munculnya pertikaian antar pendukung.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 8


Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 9
7. Personil Pengamanan Pilkada Serentak di Kaltim
Berdasarkan informasi yang diterima dari Polda Kaltim, untuk
kesiapan pengamanan penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun
2015 di Kaltim dan Kaltara (karena wilayah Kaltara masih dalam
wilayah kerja Polda Kaltim) Polda Kaltim telah mendata personil
yang akan diturunkan sebagai berikut :

NO. SATWIL PERSONIL


1. POLDA KALTIM 1.727
2. POLRESTA SAMARINDA 801
3. POLRES BALIKPAPAN 565
4. POLRES KUKAR 638
5. POLRES BONTANG 288
6. POLRES PASER 293
7. POLRES BERAU 350
8. POLRES BULUNGAN 330
9. POLRES NUNUKAN 346
10. POLRES MALINAU 224
11. POLRES KUTIM 270
12. POLRES KUBAR 328
JUMLAH 6.160

III. PERMASALAHAN
Sebagaimana Peraturan KPU No. 2 Tahun 2015 tentang
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemiligan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota, saat ini memasuki Pengolahan Data Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).
Selain itu juga, saat ini sedang berlangsung penyampaian syarat
dukungan pasangan calon yang maju melalui calon perseorangan.
Sampai dengan saat ini dengan beberapa tahapan yang telah dilalui

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 10


tidak ada permasalahan yang berakibat pada terkendalanya
pelaksanaan Pilkada Serentak tanggal 9 Desember 2015.

IV. TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN


Sebagai upaya untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2015, telah
dilakukan beberapa bentuk kegiatan antara lain :
1. Rapat Koordinasi Kesbangpol se Kaltim
Jajaran Kesbangpol se Kaltim telah melaksanakan Rapat
Koordinasi yang diselenggarakan di Penajam Paser Utara pada
tanggal 24 dan 25 Maret 2015.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 11


2. Rapat Pimpinan TNI dan Polda Kaltim dalam menghadapi pilkada
serentak tahun 2015 di Pprovinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan
Utara yang diselenggarakan di Hotel Grand Senyiut Balikpapan
pada tanggal 5 Mei 2015.

3. Rapat Koordinasi FKPD Se Kaltim dan se Kaltara


Dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan umum
di Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara akan
dilaksanakan Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah yang dilaksanakan pada :
Hari kamis, tanggal 2 April 2015 Pukul 09.00 Wita bertempat di
Convention Hall Pemprov. Kaltim, Jl. M. Yamin Samarinda.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 12


Materi yang dibahas pada Rakor tersebut adalah :
a. Stabilitas Kemanaan dan Ketertiban di wilayah Provinsi Kaltim
dan Provinsi Kaltara
b. Persiapan Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah secara
serentak di Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara
c. Tindaklanjut Tahun Pendaruratan Narkoba.
d. Optimalisasi Target Ketahanan Pangan.
e. Tindak lanjut kesepakatan Nasional Gerakan Penyelamatan
Sumber Daya Alam se Indonesia

Peserta Rapat Koordinasi orang terdiri dari :


a. FKPD Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara.
b. Bupati/Walikota dan Dandim Kabupaten/Kota se Kaltim dan se
Kaltara.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 13


c. Para Camat, Danramil, Babinsa Kabupaten/Kota se Kaltim dan
se Kaltara.
d. KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota se Kaltim dan se Kaltara.
e. Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kab/Kota se Kaltim dan se
Kaltara.
f. SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim dan Provinsi
Kaltara.

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Dari beberapa tahapan Pilkada Serentak Tahun 2015 yang telah
dilalui, sampai saat ini belum ada permasalahan yang menonjol yang
dapat berakibat pada terkendalanya pelaksanaan Pilkada Serentak.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov Kaltim mengemban


tugas menyiapkan kondisi yang kondusif sebagai syarat utama
suksesnya penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2015. Untuk itu
perlu terus dikembangkan sinergitas dan intensitas pertemuan formal
dalam bentuk rapat kerja dan rapat koordinasi maupun non formal
dalam bentuk sarasehan serta pemantauan secara periodic dengan
melibatkan berbagai institusi terkait.

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 14


VI. PENUTUP
Demikian Laporan Hasil Pemantauan Perkembangan Politik di
Provinsi Kalimantan Timur menjelang Pilkada Serentak Tahun 2015 ini
kami sampaikan, untuk dapat diketahui dan sebagai bahan
selanjutnya.
Terima kasih.

Kepala Badan Kesbangpol


Provinsi Kalimantan Timur,

ttd

Yudha Pranoto
Pembina Utama Madya
NIP. 19640817 201006 1 001

Laporan Hasil Pemantauan Perkembagan Politik di Prov Kaltim 15

Anda mungkin juga menyukai