DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GUNUNGSARI
Jl. Tentara Pelajar No.75 Cirebon (. ( 0231 ) 207154 Cirebon 45131
I. Pendahuluan
Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas dilakukan sebagai wujud akuntabilitas
puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai mekanisme
monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja,
audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan
penilaian kinerja tahunan.
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas
yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka
disusun rencana program audit.
Indikator, standar, dan mutu adalah tiga hal yang berbeda. Suatu pelayanan dikatakan
bermutu dalam dimensi tertentu apabila indikator pelayanan mencapai atau melampaui suatu
standar tertentu. Mutu, dengan demikian tidak akan tercapai tanpa suatu perencanaan dan
wawasan yang terkait dengan mutu tersebut. Dengan kata lain, bila kita menginginkan
pelayanan yang bermutu di Puskesmas, maka manajemen puskesmas perlu memperluas
wawasan mengenai mutu pelayanan tersebut dan merencanakan serangkaian aksi untuk
mencapai suatu tingkat/standar tertentu. Pencapaian atas aksi-aksi tersebut diukur dengan
indikator.
Indikator mutu klinis adalah pengukuran manajemen klinis dan/atau luaran pelayanan
(Collopy 2000) dan diwujudkan dalam angka (Takaki et al. 2013). Indikator mutu, dengan
demikian, selalu merupakan pengukuran kuantitatif atau semi kuantitatif yang memiliki
numerator (pembilang) dan denominator (penyebut / pembagi). Umumnya, denominator
adalah populasi tertentu dan numerator adalah kelompok dalam populasi yang memiliki
karakteristik tertentu.
c. Instrumen audit:
Instrumen yang digunakan dalam melakukan audit internal menggunakan Lembar
Chek List, catatan waktu dan survey pasien rawat jalan.
Mengetahui,
Ketua Tim Audit Internal Kepala UPT Puskesmas Gunungsari
UPT Puskesmas Gunungsari
I. Pendahuluan
Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas dilakukan sebagai wujud akuntabilitas
puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai mekanisme
monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja,
audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan
penilaian kinerja tahunan.
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas
yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka
disusun rencana program audit.
Melihat kelengkapan dokumen berupa Buku Pedoman, SOP dan Kerangka Acuan
Kegiatan.
Mengetahui,
Tim Audit Internal Kepala UPT Puskesmas Gunungsari
UPT Puskesmas Gunungsari
dr.Hj.WasilahDinijati M,H
NIP. 19710724 200604 2 011
I. Pendahuluan
Monitoring dan penilaian kinerja Puskesmas dilakukan sebagai wujud akuntabilitas puskesmas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian
kinerja dilakukan baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan,
lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan.
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang
dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan
standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka disusun
rencana program audit.
b. Metoda audit:
Metoda dalam pelaksanaan audit internal adalah dengan melakukan telusur pelayanan
klinis.
c. Instrumen audit:
Instrumen yang digunakan dalam melakukan audit internal dengan observasi dan
mencatat waktu tunggu.