BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan dibidang pelayanan langsung sepertI rumah sakit,
bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan rujukan
medik dan rujukan kesehatan secara terpadu serta meningkatkan dan
memantapkan management pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan
perencanaan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian.
Salah satu usaha peningkatan penampilan dari masing-masing sarana
pelayanan seperti rumah sakit adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan
disemua unit pelayanan administrasi dan management melalui program jaminan
mutu.
Rumah sakit sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan harus
memberikan pelayanan yang berkualitas dan professional dalam upaya
mempercepat derajat kesehatan masyarakat. Management rumah sakit harus
berupaya melakukan pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga tercapai
kepuasan pasien melalui pelayanan prima.
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang No 17 tahun 2023 tentang
pelayanan kesehatan agar penyelenggara pelayanan kesehatan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi berbagai syarat
diantaranya : tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah
dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu. Pelayanan dalam Upaya peningkatan
mutu menunjuk pada Tingkat kesempuranaan cinta pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan dan dapat dilihat dari kepuasan para pengguna jasa pelayanan,
ataupun tata cara penyelenggaranya sesuai dengan kode etik standart yang telah
ditetapkan.
1
Adapun strategi Upaya peningkatan mutu rumah sakit adalah sebagai
berikut :
a. Rumah sakit harus memahami dan menghayati konsep dan prinsip mutu
pelayanan rumah sakit sehingga dapat menyusun langkah-langkah
upaya peningkatan mutu masing-masing rumah sakit.
b. Memberi prioritas pada peningkatan sumber daya manusia di rumah
sakit termasuk kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang
layak, program keselamatan dan Kesehatan kerja, program Pendidikan
dan pelatihan, dan lain-lain.
c. Menciptakan budaya mutu di rumah sakit, termasuk di dalamnya
menyusun program rumah sakit, Menyusun tema yang akan dipakai
sebagai pedoman, memilih pendekatan yang akan dipakai dalam
penggunaan standar prosedur serta menetapkan mekanisme monitoring
dan evaluasi.
Pemerintahan kota Tangerang telah memberikan pelayanan Kesehatan
kepada seluruh Masyarakat kota Tangerang untuk semua kalangan di
bidang praktek swasta, rumah bersalin, puskesmas, dan rumah sakit
baik swasta maupun pemerintah yang bekerjasama dengan rumah sakit
umum daerah Benda
Rumah sakit umum daerah Benda yang direncanakan pada tahun
2022 yang telah selesai pembangunannya dalam waktu satu tahun,
berdiri dengan luas bangunan 5.185,5 M2 dengan tinggi bangunan 3
lantai merupakan rumah sakit tipe D. Fasilitas yang disediakan terdiri
dari instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan dengan 4 bidang dasar
spesialistik dan 1 bidang spesialistik tambahan lainnya, instalasi rawat
inap dengan 61 tempat tidur, ICU, PICU, NICU, OK, VK, hemodialisa,
radiologi, laboratorium, farmasi, rehabilitasi medik, ruang jenazah,
workshop, dapur, laundry, CSSD, IPAL, ruang administrasi rumah sakit,
ruang medical record, dan ruang keamanan.
Diharapkan adanya peningkatan mutu dan evaluasi pelayanan
RSUD Benda mampu menghasilkan informasi tentang sejauh mana
suatu kegiatan tertentu telah dicapai, mengetahui manfaat yang telah
dikerjakan dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Evaluasi harus dipandang sebagai suatu cara untuk perbaikan
pembuatan Keputusan untuk tindakan-tindakan dimasa yang akan
datang.
A. PENGERTIAN MUTU
Indikator adalah suatu cara untuk melihat penampilan dari suatu kegiatan
dengan menggunakan instrument. Indikator merupakan variable yang
digunakan untuk menilai suatu perubahan. Menurut WHO, indikator adalah
variable yang mengukur perubahan. Indikator sering digunakan terutama bila
perubahan tersebut tidak dapat diukur.
Indikator yang ideal harus memiliki 4 kriteria, yaitu :
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukan hasil yang sama
pada saat yang berulang kali, untuk sekarang maupun yang akan datang.
3. Sensitive, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak
perlu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas dan
tidak tumpang tindih.
Indikator pelayanan rumah sakit ini akan mempunyai manfaat yang sangat
banyak bagi pengelola rumah sakit ,terutama untuk mengukur kinerja
rumah sakit itu sendiri (self assessment). Manfaat tersebut antara lain
sebagai alat untuk melaksanakan management kontrol dan alat untuk
mendukung pengambilan Keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan
untuk masa yang akan datang.