F4 GIZI - Diet Pada Obesitas
F4 GIZI - Diet Pada Obesitas
LAPORAN KEGIATAN
UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT (F4)
“DIET PADA LOW BACK PAIN DAN OBESITAS”
Pendamping:
dr. Riyono
NIP. 197110132010011001
Disusun oleh:
dr. Ginarsih Hutami
PUSKESMAS SALAMAN I
KABUPATEN MAGELANG
PERIODE MEI 2017 – SEPTEMBER 2017
Berita acara presentasi portofolio
Pada hari Jumat, tanggal 12 September 2017 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Riyono
NIP.197110132010011001
BORANG PORTOFOLIO
F.4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Nama Wahana : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Topik : Diet pada Low Back Pain dan Obesitas
Tanggal : 12 September 2017
Nama Pasien : . Ny.D No. RM : 07005904
Tanggal Presentasi : 12 September 2017 Nama Pendamping :
dr. Riyono
Tempat Presentasi : Puskesmas Salaman I Kabupaten Magelang
Objektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan
Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi
Pasien, wanita, 53 tahun, datang dengan keluhan tengkuknya sering pegal
serta nyeri di bagian punggung.
Tujuan
□ Menangani aspek gizi pada penderita obesitas
□ Mencegah terjadinya komplikasi
Bahan bahasan : Tinjauan Riset Kasus Audit
Pustaka
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan Email Pos
diskusi
Salaman I
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis
Pasien, wanita, 53 tahun datang dengan keluhan nyeri di bagian punggung.
Nyeri dirasakan sejak lima hari yang lalu. Nyeri dirasakan seperti ditekan,
semakin berat bila beraktivitas, membaik dengan istirahat, kadang kaku bila
digerakkan.. Keluhan nyeri menjalar (-), kesemutan (-), merah pada
persendian (-), bengkak (-), keterbatasan gerak (-), riwayat jatuh (-), riwayat
dipijat (-).
2. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke mantri namun keluhan tidak membaik.
4. Riwayat Keluarga
Riwayat Darah tinggi : Disangkal
Riwayat Kencing manis : Disangkal
Riwayat Asam urat : Disangkal
Riwayat Kolesterol : Disangkal
7. Lain-lain
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis.
.Tanda – Tanda Vital
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Nafas : 16x/menit
Suhu : 36,7 ◦C (Afebris)
TB : 155 cm
BB : 75 kg
BBI = 90% x (155 – 100)
= 0,9 x 55 = 49,5 kg
IMT = 75 kg/1.55 m2 = 31,21kg/m2 (Obesitas)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
Kepala : Mesosefal
Mata : Bentuk normal, Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra
edema (-/-), reflek cahaya (+)
Telinga : Bentuk normal, discharge (-/-)
Hidung : massa (-), discharge (-/-)
Mulut : mukosa normal, arkus faring simetris, uvula di tengah, faring
hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : Pembesaran KGB -/-
Paru
Inspeksi:Simetris statis dinamis, retraksi (-)
Palpasi :Stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi :Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler + / +
Suara tambahan : wheezing -/-, ronkhi -/-.
Jantung
Inspeksi:Iktus kordis tidak tampak.
Palpasi :Iktus kordis teraba di sela iga V, 1 cm medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop (-) , bising (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak sisi (-), pekak alih(+) normal
Palpasi : supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan(-)
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema - / - - / -
Sianosis - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
CPR <2” <2” <2” <2”
Laseque (-/-) Bragard (-/-) Patrick (-/-)
Kontralateral laseque (-/-) Sicard (-/-) Kontrapatrick (-/-)
Nyeri ketok CVA (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium :
Kolesterol total = 198 mg/dl (normal)
Asam urat = 4.9 mg/dl (normal)
Glukosa puasa = 100 mg/dl (normal)
Hasil Pembelajaran
OBESITAS
Obesitas ialah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan
terdapat di seluruh tubuh. Sering dihubungkan dengan overweight (kelebihan
berat badan), walaupun tidak selalu identik, oleh karena obesitas mempunyai ciri-
ciri tersendiri. Obesitas umumnya disebabkan oleh masukan energi yang lebih dari
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme basal, specific dynamic action
terhadap berbagai makanan yang dimakan, pengeluaran ekskreta, pertumbuhan
dan perkembangan,kegiatan jasmani. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat
mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Kelebihan
berat badan dihubungkan dengan timbulnya berbagai macam penyakit bisa berupa
penyakit kardiovaskular dan respiratori (obstructive sleep apnea), diabetes
mellitus tipe dua, dislipidemia, stroke, penyakit kandung empedu, kanker, sampai
osteoartritis. Obesitas akan menurunkan ekspektansi hidup.7
Faktor risiko
Berikut ini yang merupakan faktor resiko dari obesitas adalah
a. Genetik. Genetik memainkan peran sangat besar terhadap kejadian
obesitas. Pada suatu studi didapatkan kesimpulan umum yaitu ketika ibu
biologis mengalami obesitas, maka kira-kira 75 persen anak-anaknya akan
mengalami obesitas. Sedangkan jika ibu biologis memang kurus atau tidak
mengalami obesitas, kira-kira 75 persen anak-anaknya juga berbadan
kurus. Maka mereka yang memang memiliki “bakat” genetik seperti ini
sudah seharusnya dapat dilakukan manajemen yang baik.
Diagnosis Obesitas
BMI Classification
Less than 18.5 underweight
18.5–24.9 normal weight
25.0–29.9 is Overweight
30.0–34.9 is class I obesity
35.0–39.9 class II obesity
Over 40.0 class III obesity
Tabel 1 : BMI menurut WHO (1997) 6
Beberapa modifikasi (WHO) 6 :
- BMI 35.0 atau lebih dengan adanya satu atau lebih kormobiditas
dimasukkan kedalam kelas III BMI.
- Untuk orang Asia, ukuran overweight adalah antara 23 dan 29.9, obesitas
adalah BMI > 30.
Literatur ilmu bedah membagi kelas III obesitas menjadi beberapa kategori6 :
- BMI > 40.0 dimasukan kedalam kategori obesitas berat (severe)
- BMI 40.0 – 49.9 dimasukkan kedalam kategori obesitas morbid
- BMI > 50.0 dimasukkan kedalam kategori super obesitas.
1. Diet. Program diet dapat menurunkan berat badan secara cepat, namun
untuk mempertahankan berat badan ideal yang sudah dicapai sangat sulit.
Rata-rata penurunan berat badan kurang lebih tiga kilogram atau tiga
persen dari jumlah total massa tubuh dalam sebulan sudah cukup baik.
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh
penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko
kesehatan yang berhubungan denganobesitas akan meningkat sejalan
dengan meningkatnya angka BMI :
c. Rendah kalori. Diet rendah kalori akan menghasilkan defisit kalori dari
sebelumnya sekitar 500 – 1000 kalori. Artinya, dengan mengubah
asupan sehari-hari menjadi dominan protein dan limitasi karbohidrat
juga lemak, tubuh akan mengalami kelaparan dan imbasnya akan
terjadi penurunan berat badan sekitar 1.5 - 2.5 kilogram. Diet jenis ini
juga tidak menjadi rekomendasi mengingat efek sampingnya yaitu
kehilangan massa otot, peningkatan resiko penyakit Gout dan
ketidakseimbangan elektrolit. Kalaupun diet ini mau dilakukan, harus
ada pengawasan secara ketat dari dokter.8
2. Latihan atau olahraga. Kerja otot sangat bergantung dari lemak dan
glikogen dalam tubuh. Besarnya otot dipengaruhi dari aktivitas yang
dilakukan, seperti berjalan, berlari, bersepeda, dan aktivitas itu pula yang
dapat menurunkan lemak dalam tubuh. Dengan latihan yang benar dan
rutin, lemak akan digunakan sebagai energi. Dari suatu meta-analisa yang
dilakukan oleh Cochrane Collaboration, didapatkan dalam 43 kontrol yang
diambil secara random, dengan latihan saja sudah dapat menurunkan berat
badan. Jika dikombinasikan dengan diet, maka akan didapatkan penurunan
berat badan 1 kilogram.8 Aktivitas fisik bermanfaat untuk menjaga
kesehatan, meningkatkan kebugaran jasmani, menjaga postur tubuh yang
baik, meningkatkan keseimbangan tubuh, menjaga berat badan ideal,
menjaga agar otot dan tulang yang kuat, meningkatan rasa percaya diri,
dan menurunkan stress. Klasifikasi aktivitas fisik adalah :
Daftar Pustaka
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis: dalam batas normal
Status Lokalis : Ekstremitas
Superior Inferior
Edema - / - - / -
Sianosis - / - - / -
Akral dingin - / - - / -
CPR <2” <2” <2” <2”
Laseque (-/-) Bragard (-/-) Patrick (-/-)
Kontralateral laseque (-/-) Sicard (-/-) Kontrapatrick (-/-)
Nyeri ketok CVA (-/-)
Pemeriksaan Laboratorium :
Kolesterol total = 198 mg/dl (normal)
Asam urat = 4.9 mg/dl (normal)
Glukosa puasa = 100 mg/dl (normal)
3. ASSESSMENT
Low back pain dengan Obesitas
4. PLAN
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
telah dilakukan, maka diagnosis pasien adalah Low back pain dengan Obesitas
Pengobatan
a. Farmakologi :
− Pemberian NSAID : Piroxicam 2 x 1 P.O
Prinsip Diet : rendah energi, protein sedikit lebih tinggi, lemak sedang,
karbohidrat sedikit lebih rendah, vitamin dan mineral
cukup sesuai kebutuhan, serat tinggi cairan cukup
Syarat Diet Energi diberikan rendah, sebesar 1679,55 kkal untuk
menurunkan berat badan. Pengurangan dilakukan
secara bertahap untuk mempertimbangkan kebiasaan
Monitoring dan evaluasi
1. Memonitor asupan
makan makanan
dari segi pasien
kualitasapakah sudah
maupun sesuai dengan
kuantitas.Protein
kebutuhan atau tidak cukup, untuk memberi rasa kenyang dan
diberikan
2. Memonitor penurunan
sumbanganberat
energibadan
untukklien sebayakaktivitas.
menunjang 0,5-1 kg/minggu
Lemak
apakah sudahdiberikan
berjalan dengan
sedangbaik ataupelarut
untuk tidak vitamin larut lemak
3. Memonitor asupan energi yang
dan mengontrol dikurangi
kolesterol sebanyak
dalam darah. 500-1000 kkal
Karbohidrat
apakah sudahdiberikan
bisa diterima ataulebih
sedikit tidakrendah, sebesar gram sebagai
4. Memonitor jenis makanan
sumber yang beraktivitas.
energi untuk diberikan apakah
Vitaminsesuai dengan
dan mineral
anjuran atau tidak
diberikan cukup untuk menunjang proses metabolisme
tubuh. Serat diberikan tinggi untuk memelihara sistem
5. Memonitor aktivitas fisik klien seperti membiasakan berolahraga 30
menit sehari minimal 3 kali seminggu
Pendidikan
Dijelaskan kepada pasien tentang penyakit low back pain, obesitas,
kemungkinan penyebab, cara konsumsi obat yang tepat, makanan yang harus
dihindari, dan olahraga secukupnya.
Magelang, 12 September 2017