2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa memberikan nikmat
kepada hamba-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mengenai perilaku
kesehatan ini dengan sebaik-baiknya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, Khususnya untuk dosen mata kuliah kesehatan
reproduksi(kespro) dan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang terhormat ibu Ida Rumawat,
S.SiT.,M.Kes.
Kami memohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dalam penulisan
maupun materi yang dituliskan. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa lebih baik lagi.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.6 Indikator
3.1 Simpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Safe Motherhood merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah angka kematian
ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) berkurang. Angka kematian ibu dan bayi di
negara berkembang dan negara maju ternyata masih tinggi. Banyak hal yang menyebabkan
angka kematian pada ibu dan bayi ini masih tinggi seperti kurangnya layanan kesehatan,
minimnya pengetahuan, dan faktor-faktor lain.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Safe Motherhood adalah standar upaya atau tindakan yang dilakukan agar kehamilan
perempuan/wanita berjalan lancar atau dengan kata lain untuk menyelamatkan agar
kehamilan dan persalinannya sehat dan aman.
2.2 Tujuan/Manfaat
Dalam arti luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnency Safer itu sama, yaitu
melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban kesakitan,
kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang
sebenarnya dapat dicegah dan tidak perlu terjadi.
Dapat dilihat bahwa Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang
berkembang karena 99% kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut.
2.3 Sasaran
Adapun sasaran dari Safe Motherhood adalah
1. Mencegah/memperkecil kemungkinan wanita menjadi hamil
2. Mencegah/memperkecil kemungkinan wanita hamil mengalami komplikasi
dalampersalinan
3. Mencegah/memperkecil kematian wanita yang mengalami komplikasi dalam
kehamilan/persalinan
Konsep safe motherhood sendiri mencakup serangkaian upaya, praktik, protokol, dan
panduan pemberian pelayanan yang didesain untuk memastikan perempuan menerima
layanan ginekologis, layanan keluarga berencana, serta layanan prenatal, delivery, dan
postpartum yang berkualitas, dengan tujuan untuk menjamin kondisi kesehatan sang ibu,
janin, dan anak agar tetap optimal pada saat kehamilan, persalinan, dan pasca-melahirkan
(USAID, 2005). Mengacu pada modul yang disusun oleh The Health Policy Project
(2003), konsep safe motherhood sendiri memiliki enam pilar utama, yaitu:
The Safe Motherhood Initiative inilah yang kemudian digunakan sebagai basis
Program Gerakan Sayang Ibu, atau yang biasa disebut sebagai Program GSI. Program
Gerakan Sayang Ibu merupakan sebuah “gerakan” untuk mengembangkan kualitas
perempuan – utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu – yang
dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat (Syafrudin dalam Priyadi
dkk, 2011). Tujuan utama dari Program GSI adalah peningkatan kesadaran masyarakat,
yang kemudian berdampak pada keterlibatan mereka secara aktif dalam program-program
penurunan AKI; seperti menghimpun dana bantuan persalinan melalui Tabungan Ibu
Bersalin (Tabulin), pemetaan ibu hamil dan penugasan donor darah pendamping, serta
penyediaan ambulan desa (Syafrudin dalam Priyadi dkk, 2011). Berbeda dengan The Safe
Motherhood Initiative yang terkesan sangat struktural, program GSI justru menekankan
keterlibatan masyarakat sipil dalam upaya-upaya untuk menurunkan AKI.
2.6 Indikator
Indikator Dampak :
Peran petugas kesehatan masyarakat dalam pemberdayaan kader sangat penting. Upaya
dalam penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, petugas kesehatan wajib bermitra
dengan kader, karena kader yang berada dan dikenal oleh ma syarakat setempat. Pembinaan
dan pengemba ngan kader diperlukannya unsur kesukarelaan, karena kader bertugas secara
sosial. Akan tetapi tidak berarti seorang kader tidak memerlukan penghargaan baik yang
bersifat non-material ataupun yang bersifat material. Oleh karena itu, perlu dikembangkan
suatu sistem penghargaan, di mana fungsi sebagai kader merupakan sesuatu yang
menimbulkan kebanggaan dan kepuasan.
Adanya kader sebagai mitra, dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah
kesehatan yang ada dimasyarakat terutama penurunan angka kematian ibu (AKI), karena
pemerintah tidak mungkin mangatasi masalah ini tanpa bantuan dari masyarakat. Apapun
peranan petugas kesehatan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara
mandiri tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya partisipasi aktif dari kader dan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat telah diakui oleh Departemen Kesehatan untuk mendorong
kemandirian masyarakat agar hidup sehat mengetahui dan cepat tanggap terhadap
permasalahan kesehatan yang ada dimasyarakat, walaupun kader belum sepenuhnya
menggunakan tujuh prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan
masyarakat. Kader dalam melakukan kegiatan pemberdayaan lebih berupa upaya
peningkatan pengetahuan, bukan pada cepat dalam mengambil keputusan dan memudahkan
akses terhadap pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan perlu memberikan advokasi dalam meningkatkan
pemberdayaan masyarakat untuk melakukan pemasaran sosial tentang bagaimana menjaga
kesehatan selama masa kehamilan, secara periodik sehingga kader lebih percaya diri dalam
pemberdayaan masyarakat. Pendekatan secara kuratif dan rehabilitatif oleh petugas
kesehatan tidak mungkin dapat menuntaskan masalah penurunan angka kematian ibu, bayi
dan anak di Indonesia, akan tetapi peran petugas kesehatan masyarakat yang bermitra
dengan kader dan masyarakat secara aktif dan berkesinambngan yang berperan secara
promotif dan preventif, mungkin dapat meningkatkan kesehatan ibu dan menekan angka
kematian bayi dan anak di suatu masyarakat tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
Proporsi penggunaan KB di Indonesia dari Rikesdas tahun 2010 (55,8%) dan Rikesdas
2013 (59,7%), secara umum terjadi peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Penggunaan KB
di tahun 2013 bervariasi menurut propinsi. Proporsi penggunaan KB terendah di propinsi
Papua (19,8%) dan tertinggi di Lampung (70,5%)(2). Penanggulangan tiga terlambat juga
tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat, dengan program – program yang ada
dimasyarakat. Pembentukan desa yang mandiri membuat masyarakat tanggap terhadap
tanda bahaya persalinan, kultur masyarakat umumnya meminta nasihat kepada anggota
keluara yang dituakan, karena tingkat persepsi dan pengetahuan yang dituakan dalam
kondisi kritis ini terbatas, maka keputusan merujuk terlambat diambil. Membawa ibu hamil
ke pelayanan kesehatan dengan transportasi yangtersedia dari rumah, sehingga
keterlambatan
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
1. Safe Motherhood adalah standar upaya atau tindakan yang dilakukan agar
kehamilan perempuan/wanita berjalan lancar atau dengan kata lain untuk
menyelamatkan agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman.
2. WHO mengembangkan konsep Four Pillars of Safe Motherhood untuk
menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, 1994).
Empat pilar upaya Safe Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan
antenatal, pelayanan bersih dan aman dan pelayanan obstetri esensial.
3. Dalam arti luas tujuan Safe Motherhood dan Making Pregnency Safer itu sama,
yaitu melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban
kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan yang sebenarnya dapat dicegah dan tidak perlu terjadi. Dapat dilihat
bahwa Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang
berkembang karena 99% kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut.
DAFTAR ISI
file:///C:/Users/Acer/Downloads/2849-6238-1-SM.pdf
https://www.academia.edu/11318817/Safe_Motherhood
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=657&ei=XgW9XJL_MpL7z7s
PjL6t2A0&q=peran+tenaga+kesehatan+masyarakat+dalam+safe+motherhood&oq=peran
+tenaga+kesehatan+masyarakat+dalam+safe+motherhood&gs_l=psy-
http://jurnal.fkm.unand.ac.id/index.php/jkma/article/view/190/179