IRRASIONAL
Sifat-Sifat Pertidaksamaan
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan
yang sama
Jika a < b maka:
a+c<b+c
a–c<b–c
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan positif
yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan positif, maka:
tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan negatif, maka:
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua ruas positif masing-masing dikuadratkan
Jika a < b; a dan b sama-sama positif, maka: a2 < b2
Pertidaksamaan Linear
→ Variabelnya berpangkat 1
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas
kanan
Contoh:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/picture1.gif?w=500
Pertidaksamaan Kuadrat
→ Variabelnya berpangkat 2
Penyelesaian:
Jika tanda pertidaksamaan > atau <, maka harga nol ditandai dengan titik putih °
Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval di garis bilangan. Caranya adalah
dengan memasukkan salah satu bilangan pada interval tersebut pada persamaan di ruas kiri.
Tanda pada garis bilangan berselang-seling, kecuali jika ada batas rangkap (harga nol yang
muncul 2 kali atau sebanyak bilangan genap untuk pertidaksamaan tingkat tinggi), batas rangkap
tidak merubah tanda
→ jika tanda pertidaksamaan < 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah yang
bertanda (–)
Contoh:
(2x – 1)2 ≥ (5x – 3).(x – 1) – 7
4x2 – 4x + 1 ≥ 5x2 – 5x – 3x + 3 – 7
4x2 – 4x + 1 – 5x2 + 5x + 3x – 3 + 7 ≥ 0
–x2 + 4x + 5 ≥ 0
–(x2 – 4x – 5) ≥ 0
–(x – 5).(x + 1) ≥ 0
Harga nol: x – 5 = 0 atau x + 1 = 0
x = 5 atau x = –1
Garis bilangan:
Pertidaksamaan Pecahan
Contoh 2:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/picture3.gif?w=500
Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
x = 2 atau x = –1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai
diskriminannya:
D = b2 – 4.a.c = 12 – 4.1.1 = 1 – 4 = –3
Nilai D-nya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≤ –1 atau x ≥ 2}
Contoh 2:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/picture5.gif?w=500
Kuadratkan kedua ruas:
x2 – 6x + 8 < x2 – 4x + 4
x2 – 6x + 8 – x2 + 4x – 4 < 0
–2x + 4 < 0
–2x < –4
Semua dikalikan –1
2x > 4
x>2
Syarat:
x2 – 6x + 8 ≥ 0
(x – 4).(x – 2) ≥ 0
Harga nol: x – 4 = 0 atau x – 2 = 0
x = 4 atau x = 2
Garis bilangan:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/garis_06.jpg?w=500
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≥ 4}
Contoh 1:
|2x – 3| ≤ 5
berarti:
–5 ≤ 2x – 3 ≤ 5
–5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3
–2 ≤ 2x ≤ 8
Semua dibagi 2:
–1 ≤ x ≤ 4
Contoh 2:
|3x + 7| > 2
berarti:
3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2
3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7
x < –3 atau x > –5/3
Contoh 3:
|2x – 5| < |x + 4|
Kedua ruas dikuadratkan:
(2x – 5)2 < (x + 4)2
(2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0
(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
(3x – 1).(x – 9) < 0
Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Garis bilangan:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/garis_07.jpg?w=500
Jadi penyelesaiannya: {x | 1/3 < x < 4}
Contoh 4:
|4x – 3| ≥ x + 1
Kedua ruas dikuadratkan:
(4x – 3)2 ≥ (x + 1)2
(4x – 3)2 – (x + 1)2 ≥ 0
(4x – 3 + x + 1).(4x – 3 – x – 1) ≥ 0
(5x – 2).(3x – 4) ≥ 0
Harga nol: 5x – 2 = 0 atau 3x – 4 = 0
x = 2/5 atau x = 4/3
Syarat:
x+1≥0
x ≥ –1
Garis bilangan:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/garis_08.jpg?w=500
Jadi penyelesaiannya: {x | –1 ≤ x ≤ 2/5 atau x ≥ 4/3}
Contoh 5:
|x – 2|2 – |x – 2| < 2
Misalkan |x – 2| = y
y2 – y < 2
y2 – y – 2 < 0
(y – 2).(y + 1) < 0
Harga nol: y – 2 = 0 atau y + 1 = 0
y = 2 atau y = –1
Garis bilangan:
http://learnwithalice.files.wordpress.com/2011/07/garis_09.jpg?w=500
Artinya:
–1 < y < 2
–1 < |x – 2| < 2
Karena nilai mutlak pasti bernilai positif, maka batas kiri tidak berlaku
|x – 2| < 2
Sehingga:
–2 < x – 2 < 2
–2 + 2 < x < 2 + 2
0<x<4
4. TRIGONOMETRI
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah
cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti
sinus, cosinus, dan tangen. Dasar dari Trigonometri adalah Konsep kesebangunan segitiga siku-
siku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan
yang sama. Pada geometri Euclid, jika masing-masing sudut pada dua segitiga memiliki besar
yang sama, maka kedua segitiga itu pasti sebangun.[1] Hal ini adalah dasar untuk perbandingan
trigonometri sudut lancip. Konsep ini lalu dikembangkan lagi untuk sudut-sudut non lancip (lebih
dari 90 derajat dan kurang dari nol derajat).
TrigonometryTriangle.svg
trigonometri1
SINUS
Sinus (lambang: sin; bahasa Inggris: sine) dalam matematika adalah perbandingan sisi segitiga
yang ada di depan sudut dengan sisi miring (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga
siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90 derajat). Seperti telah dinyatakan dalam fungsi
dasar diatas. Nilai sinus positif di kuadran I dan II dan negatif di kuadran III dan IV.
sinus
COSINUS
Kosinus atau cosinus (simbol: cos; bahasa Inggris: cosine) dalam matematika adalah
perbandingan sisi segitiga yang terletak di sudut dengan sisi miring (dengan catatan bahwa
segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga itu 90 derajat). Seperti yang
telah dinyatakan dalam fungsi dasar diatas. Nilai kosinus positif di kuadran I dan IV dan negatif di
kuadran II dan III.
kosinus
TANGEN
Tangen (lambang tg, tan; bahasa Belanda: tangens; bahasa Inggris: tangent) dalam matematika
adalah perbandingan sisi segitiga yang ada di depan sudut dengan sisi segitiga yang terletak di
sudut (dengan catatan bahwa segitiga itu adalah segitiga siku-siku atau salah satu sudut segitiga
itu 90 derajat). Nilai tangen positif di kuadran I dan III dan negatif di kuadran II dan IV.
tangen
trigonometri2
trigonometri3
trigonometri4
Soal No. 1
Untuk 0° ≤ x ≤ 360° tentukan himpunan penyelesaian dari sin x = 1/2
Pembahasan
Dari:
sin x = 1/2
Untuk harga awal, sudut yang nilai sin nya 1/2 adalah 30°.
Sehingga
sin x = 1/2
(i) x = 30 + k ⋅ 360
k = 0 → x = 30 + 0 = 30 °
k = 1 → x = 30 + 360 = 390 °
(ii) x = (180 − 30) + k⋅360
x = 120 + k⋅360
x = 150 + k⋅360
k = 0 → x = 150 + 0 = 150 °
k = 1 → x = 150 + 360 = 510 °
Dari penggabungan hasil (i) dan hasil (ii), dengan batas permintaan 0° ≤ x ≤ 360°, yang diambil
sebagai himpunan penyelesaiannya adalah:
HP = {30°, 150°}
Soal No. 2
Untuk 0° ≤ x ≤ 360° tentukan himpunan penyelesaian dari cos x = 1/2
Pembahasan
1/2 adalah nilai cosinus dari 60°.
Sehingga
A. Pertidaksamaan Pecahan
1. Bentuk Baku
; ; ; dan .
a. Tenukan pembuat 0 bagian pembilang dan penyebut dari bentuk pecahan , yaitu
dan .
b. Gambarlah nilai-nilai 0 itu pada diagram garis bilangan sehingga diperoleh interval-interval.
c. Tentukan tanda-tanda interval (positif atau negatif) dengan cara mensubstitusikan nilai-nilai uji
yang berada dalam masing-masing interval.
d. Tetapkan interval yang memenuhi, dan tulislah himpunan penyelesaiannya.
Dalam menentukan interval yang memenuhi itu, perlu diingat adanya syarat bahwa bagian penyebut
tidak boleh sama dengan 0 atau .
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1. Nilai Mutlak
Nilai mutlak dari suatu bilangan real x (|x|) adalah nilai tak negatif dari bilangan real x tersebut.
Nilai mutlak dari suatu bilangan real x, ditulis |x|. Didefinisikan sebagai berikut:
b. Jika , maka .
c. .
d. .
e. .
1.
2.
1.
2.
1.
2.