Metode BST
Metode BST
berkesinambungan dari pembimbing klinik kepada mahasiswa di area klinik. Metode ini
meliputi bedside teaching, observasi, metode kasus dan simulasi klinis (Suwarto, 2016).
Bedside teaching merupakan salah satu metode bimbingan klinik mahasiswa yang terdiri dari
Para pakar pendidikan klinik memberikan sebuah panduan dalam pengajaran dan
microskill, Debriefing and Education. BEDSIDE ini dikembangkan dari teori experience and
yang harus dimiliki sebelum BST dan juga mempersiapkan pasien untuk BST.
b. Expectation adalah menentukan tujuan belajar yang ingin dicapai oleh mahasiswa.
c. Demonstrations tergantung tujuan yang ingin dicapai yaitu bila dosen ingin
mengamati dan memberi feedback atas kegiatan mahasiswa maka dosen harus
meminimalkan interupsi dan bila tujuannya sebagai model maka mahasiswa diberi
dimiliki oleh dosen klinik sehingga BST menjadi efektif dan efisien.
dengan pasien gangguan jiwa (setelah diberikan bedside teaching). Hal ini terjadi
karena stigma negatif masyarakat tentang rumah sakit jiwa, juga melekat dalam
jiwa(Mustikasari, 2006).
2. Bedside teaching merupakan cara yang efektif dalam prinsip belajar dari riwayat
keterampilan.
Bedside teaching terdiri atas tiga tahap :
1. Tahap persiapan : Mahasiswa dan pembimbing mendiskusikan tujuan belajar yang ingin
dicapai. Pembimbing memastikan bahwa mahasiswa paham atas apa yang akan dihadapi pada
saat interaksi dengan pasien dan bagaimana mengoptimalkan kesempatan itu untuk mencapai
tujuan belajar.
2. Tahap pengalaman : Pasien hadir bersama mahasiswa dan pembimbing. Pasien mendapat
memperkuat pengetahuan klinis dan clinical reasoning, serta merumuskan tujuan belajar
untuk bedside teaching atau aktivitas pembelajaran lain selanjutnya. Untuk menjaga
kenyamanan pasien sebaiknya tahap ini dilakukan di tempat lain tanpa keberadaan pasien