Anda di halaman 1dari 10

LAB SKILL MTBS MTBM

CONTOH KASUS DAN JAWABAN :


Kasus Andin
Andin umur 2 tahun dibawa ke petugas kesehatan untuk kunjungan tindak lanjut. Dua
hari yang lalu saudara mengklasifikasikan Andin menderita Pneumonia dan memberi
kotromoksazol. Ibu mengatakan bahwa Andin tidak mempunyai keluhan lain tetapi
batuknya masih cukup parah.
Pada pemeriksaan ulang, saudara tidak menemukan tanda bahaya umum. Frekuensi
napas 45 per menit, tidak ada tarikan dinding dada ke dalam dan tidak ada stridor. Andin
mau makan.
a. Apakah keadaan Andin bertambah parah, tetap sama atau membaik?
b. Ibu memberitahu bahwa ia mencampur pil ke dalam bubur Andin di pagi dan malam
hari. Saudara yakin Andin telah minum antibiotiknya tetapi kondisinya tetap sama.
Pengobatan apa yang akan saudara berikan sekarang? Cantumkan dosis dan
jadwalnya.
Jawaban :
a. Keadaan Andin tetap sama yaitu Pneumonia dilihat dari gejala yang ditemukan yaitu
nafas cepat selama 45 per menit pada umur 2 tahun. (Sumber : Modul 2 MTBS hal :
10 dan 12)
b. Dengan kasus di atas, maka tindaklan yang saya lakukan:
 Jika frekuensi nafas masih cepat, maka diganti dengan antibiotik pilihan kedua
yaitu AMOKSISILIN tablet 500 mg dengan dosis sekali minum 2/3 sesuai
dengan umur selama 3 hari diminum 2 x sehari (Sumber : Buku Bagan MTBS
hal : 9 dan 24)
 Ibu dianjurkan untuk kembali 2 hari lagi untuk kunjungan ulang
 Melakukan RUJUKAN jika anak menderita campak dalam 3 bulan terakhir
(Sumber : Buku Bagan MTBS hal : 24)
Kasus Ratri
Ratri anak perempuan. Umur 14 bulan. Berat badan 12 kg. Panjang badan 94 cm.
Suhu badan 37,50C. Ibu berkata bahwa anak menderita diare selama 3 minggu, tidak
tanda-tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernafas.
Petugas kesehatan memeriksa diare Ratri. Ibu mengatakan bahwa tidak ada darah dalam
tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak cekung. Ia minum
dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera.
Catat gejala pada Ratri dan klasifikasikan pada formulir pencatatan.
Jawaban :
 Pada kasus Ratri, data yang dapat diambil untuk mengklasifikasikan:
- Diare 3 minggu (21 hari)
- Tidak ada tanda bahaya umum
- Tidak batuk/sukar bernafas
- Tidak ada darah dalam tinja
- Anak rewel/gelisah (tanda dehidrasi ringan)
- Mata tidak cekung
- Minum dengan lahap (tanda dehidrasi ringan)
- Cubitan kulit kembali segera
 Jadi, kasus Ratri dapat diklasifikasikan sebagai Diare Persisten berat (diare selama 14
hari atau lebih dan juga menderita dehidrasi berat atau ringan/sedang  Modul 2
halaman 29)
 Tindakan yang dapat dilakukan adalah rehidrasi dahulu sebelum dirujuk. Karena anak
bisa minum, maka diberikan larutan oralit 900 ml. (Modul 3 halaman 44). Setelah
diberikan oralit maka dirujuk segera ke rumah sakit.
 Cara membuat cairan oralit (Modul 3 halaman 45)
BB anak (kg) x 75 ml = 12 x 75 = 900 ml.

Kasus Deswita
Deswita umur 18 bulan, berat badan 9 kg dan suhu badanya 36C. Formulir
pencatatatn menunjukkan bahwa 2 hari yang lalu ia diklasifikasikan menderita DIARE
TANPA DEHIDRASI, DISENTRI, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Ibu
membawa Deswita kembai setelah 2 hari pengobatan untuk DISENTRI. Ketika saudara
bertanya apakah ia mempunyai keluhan baru, Ibu Deswita mengatakan bahwa sekarang
ia pilek dan batuk.
a. Bagaimana saudara memeriksa deswita ?
 memeriksa tanda bahaya umum
 menghitung nafas dalam 1 menit
 melihat ada tidaknya tarikan dada
 mendengar ada tidaknya stridor
 anamnesa kepada ibu tentang perkembangan diare Deswita
 memeriksa tanda-tanda dehidrasi
Ketika saudara memeriksa Deswita, saudara tidak menemukan tanda bahaya umum.
Frekuensi nafas 35 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam dan tidak ada
stridor. Ketika saudara bertanya tentang diare, ibu berkata bahwa Deswita masih
menderita sedikit diare, tetapi sudah jarang berkurang. Darah dalam tinja berkurang.
Saudara tidak menemukan tanda-tanda dehidrasi. Ia juga tidak demam. Nafsu makan
membaik. Ibu berkata Deswita merasa jauh lebih baik, kecuali pileknya.
b. Apa yang akan saudara lakukan dengan Diare Deswita?
 Melanjutkan pemberian antibiotic yang sama (Kotrimoksazol) 2x sehari
selama 3 hari hingga selesai dan melakukan kunjungan ulang 2 hari jika
keadaan Deswita tidak membaik.
c. Bagaimana saudara mengklasifikasikan bantuknya?
 Batuk Deswita  Batuk : Bukan Pneunomia
 Karena : tidak ada nafas cepat, tidak ada tarikan dinding dada, dan tidak ada
stridor
d. Sebutkan pengobatan untuk batuk pilek yang diderita deswita?
 Beri pelega tenggorokan dan pereda yang aman (kecap manis atau madu
dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan yang sama)
 Jika batuk >3 minggu rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
 Nasihati kapan kembali segera
Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan

Kasus Diah
Saat kunjungan rumah 2 hari yang lalu, bidan mengklasifikasikan Diah sebagai
infeksi bakteri lokal dan ikhterus. Waktu itu warna kuning hanya tampak pada muka.
Hari ini, bidan melakukan kunjungan ulang ke rumah dan menanyakan bagaimana
sekarang keadaan anak. Ibu menjawab bahwa Diah terlihat semakin kuning dan pustula
bertambah banyak. Sejak semalam anak malas minum tapi masih bisa menelan.
Pada pemeriksaan ditemukan : Diah saat ini berumur 7 hari, berat badan 3400 gram,
suhu 37,80C. Tidak ditemukan tanda atau gejala kejang, frekuensi napas 57 kali per
menit. Pada pemeriksaan untuk infeksi bakteri local, tidak ditemukan perubahan pada
pustula. Terlihat telapak tangan dan telapak kaki kuning. Tidak ditemukan tanda atau
gejala diare atau masalah pemberian ASI atau masalah lain.
a) Menurut saudara, apakah kondisi Diah membaik, tetap atau memburuk?
b) Sebutkan klasifikasi Diah saat ini!
c) Tindakan apa yang perlu dilakukan?
Jawaban :
a) Menurut saya kondisi Diah saat ini memburuk, karena Diah terlihat semakin kuning
dan pustula bertambah banyak, terlihat juga telapak tangan dan telapak kaki kuning.
Untuk infeksinya Diah bertambah panas dan malas minum.
b) Infeksi Bakteri Berat atau Penyakit Sangat Berat dan Ikhterus Berat.
c) Tindakan yang perlu dilakukan :
 Cegah gula darah bayi turun
Jika bayi tidak mau menyusu, tapi masih bisa menelan :
Beri ASI perah cangkir kecil/sendok atau ditetesi dengan pipet. Berikan kira –
kira 20 – 50 ml sebelu diruuk. Jika tidak memungkinkan, beri air susu formula
atau gula.
 Beri dosis pertama antibiotik Intramuskular
1. Ampisilin 0,8 ml ( tambahkan 1,5 ml aquadest steril ke dalam botol 0,5 gr
atau 200 mg/ml )
2. Gentamisin 0,5 ml ( vial 2 ml berisi 8 mg )
 Nasehati ibu untuk menjaga kehangatan bayinya saat perjalanan
 Rujuk segera
TUGAS KASUS :
Kasus 1 : Lima hari yang lalu ibu membawa Sihotang ke petugas kesehatan sebab ia demam.
Ia tinggal di daerah risiko rendah malaria. Suhu badannya 37,5oC. Tidak ada tanda bahaya
umum atau gejala lainnya. Ia tidak menderita kaku kuduk, pilek dan ruam yang menyeluruh.
Tenaga kesehatan mengklasifikasikan Sihotang menderita DEMAM : MUNGKIN BUKAN
MALARIA, DEMAM : MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE,
Pemeriksaan RDT Negatif.
Ibu membawa kembali ke Petugas Kesehatan sebab ia masih demam. Saudara
menanyakan apakah anak mempunyai masalah lain. Ibu mengatakan anak sangat rewel.
Sihotang umur 11 bulan, berat badannya 7kg dan suhu tubuhnya 38,5oC hari ini.
Ketika saudara memeriksa Sihotang, saudara tidak menemukan tanda-tanda bahaya
umum. Ibu mengatakan, Sihotang tidak batuk dan tidak diare. Ia telah demam 3 hari.
Sihotang dapat menggerakkan lehernya dengan mudah. Ia tidak pilek dan tidak ada ruam
yang menyeluruh. Menurut ibu sihotang tidak memiliki masalah telinga. Sihotang juga
diklasifikasikan Status Gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA.
Saudara melanjutkan memeriksa Sihotang dan memikirkan penyebab demamnya.
Kemudian saudara melihat nanah keluar dari telinga kanan Sihotang
Saudara melanjutkan memeriksa telinga sihotang. Ibu tidak tau pasti sejak kapan
nanah keluar dari telinga sihotang. Ibu berkata mungkin Sihotang rewel karena
telinganya sakit. Tidak ada pembengkakan yang nyeri di bagian belakang telinga.
a) Bagimana saudara mengklasifikasikan masalah telinga ?
b) Bagaimana saudara mengobati sihotang? Jika ia diberi obat, beri dosis dan jadwalnya.
Jawaban :

Kasus 2 : Bayi Ibu Lilis


Pada waktu kunjungan rumah petugas mendapati bayi laki laki ibu lilies umur 4 hari
sakit parah. Ketika ditimbang, beratnyahanya 2850 gram. Petugas tidak menemukan
riwayat kejang. Hasil pemeriksaan tidak ada tanda dan gejala kejang. Hitungan napas
bayi : 62 kali per menit, hitungan kedua 58 kali permenit. Tidak ada tarikan dadake
dalam yang sangat kuat, tidak terdengar bunyi merintih. Suhu 36,80C. Ditemukan pustule
dikulit dan pusar kemerahan.
Jawaban :
Kasus 3 : Nurdin
Nurdin dibawa untuk kunjungan ulang DIARE PERSISTEN setelah 5 hari. Umur 9
bulan, BB 6,5 kg dan suhu 36,5C. hari ini ia tidak lagi memberi ASI. Ibu memberi
bubur 2 kali sehari dan susu formula 4 kali sehari. Ketika saudara melihatnya minggu
lalu, ibu dinasehati untuk member setengah saja dari jumlah susu yang biasa diminum
anak dan menggantikannya dengan bubur tambahan tempe.
Ibu mengatakan bahwa diare Nurdin belum berhenti.
Setelah melakukan penilaian ulang lengkap, saudara tidak menemukan tanda bahaya
umum. Anak tidak batuk. Ibu berkata bahwa nurdin telah menderita diare selama 3
minggu. Tidak ada darah dalam tinja. Nurdin gelisah dan rewel. Matanya tidak cekung.
Ketika diberi segelas air, Nurdin minum seteguk, Nampak dia tidak haus. Cubitan kulit
perut kembali segera. Ia tidak demam, tidak punya masalah telinga dan di klasifikasikan
status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Ibu Nurdin berkata bahwa dia tidak
mempunyai masalah lain.
a. Apa klasifikasi nurdin sekarang ?
b. Bagaimana saudara menangani Nurdin ?
c. Jika pada pemeriksaan ulang, saudara menemukan Nurdin menderita dehidrasi
ringan/sedang, apa yang akan saudara lakukan sebelum merujuk ?
Jawaban :

Kasus 4 : Aditya anak laki-laki, umur 24 bulan, berat badan 9,5 kg, tinggi badan 75
cm, dan suhu badan 370 C. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini. Petugas
memeriksa tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang, dan
masih sadar serta tidak letargis. Anak tidak batuk dan anak tidak diare.
Ibu berkata Aditya teraba panas selama 2 hari. Darahnya risiko tinggi malaria. Anak
dibawa berpergian ke luar kota, tetapi bukan ke daerah risiko malaria. Anak tidak
menderita campak selama 3 bulan terakhir.
Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif. Tidak ditemukan kaku kuduk, tidak pilek dan
tidak mempunyai ruam. Dia tidak mempunyai gejala yang mengarah ke campak.
Tidak ada perdarahan dari hidung maupun gusi, tidak muntah dan beraknya normal, dan
tidak ada tanda syok. Setelah diperiksa dengan teliti petugas menemukan bintik
perdarahan pada perut Aditya. Selanjutnya petugas melakukan uji tourniquet dan
hasilnya positif.
Catat gejala pada Aditya klasifikasinya pada formulir pencatatan.
Jawaban :

Kasus 5 :Sitohang
5 hari yang lalu ibu membawa Sitohang ke petugas kesehatan sebab ia demam. Ia
tinggal di daerah resiko rendah malaria. Suhu badannya37,5°C. Tidak ada tanda bahaya
umum atau gejala lainnya. Ia tidak menderita kaku kuduk, pilek dan ruam yang
menyeluruh. Tenaga kesehatan mengklasifikasikan Sitohang menderita DEMAM
:MUNGKIN BUKAN MALARIA, DEMAM: MUNGKIN BUKAN DEMAM
BERDARAH DENGUE. Hasil pemeriksaan RDT negatif.
Ibu membawa kembali petugas kesehatan sebab ia masih demam. Saudara
menanyakan apakah anak mempunyai maslah lain. Ibu mengatakan anak sangat rewel.
Sitohang umur 11 bulan dan berat badannya 7 kg. Suhu badannya 38,5°C harri ini.
Ketika saudara memeriksa Sihotang, saudara tidak meneemukan tanda-tanda bahaya
umum. Ibu mangatakan Sitohang tidak batuk dan tidak diare. Ia telah demam selama 3
harri. Sitohang dapat menggerakkan lehernya dengan mudah. Ia tidak pilek dan tidak ada
rruam yang menyeluruh. Menurut ibu, Sitohang tidak mempunyai masalah telinga.
Sihotang juga diklasifikasikan Status Gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA.
Saudara melanjutkan mengamati Sitohang dan memikirkan penyebab demamnyaa.
Kemudian saudara melihat nanah di telinga kanan Sitohang.
Saudara melanjutkan memeriksa masalah telinga Sitohang. Ibu mengatakan tidak
pasti kapan ada nanah keluar dari telinga. Selanjutnya ibu berkata, mungkin Sitohang
rewel disebabkan telinganya sakit. Tidak ada pembengkakan yang nyeri dibagian
belakang telinga.

Pertanyaan:
a) Bagaimana saudara mengklasifikasikan masalah telinga?
b) Bagaimana saudara mengobati Sitohang? Jika diberi obat, beri dosis dan jadwal
pemberiannya !
Jawaban:

KASUS 6 : ASKAR
Ibu membawa Askar kembali ke petugas kesehatan sebab ia masih demam. Risiko
malaria di daerahnya tinggi. Lima hari yang lalu ia telah diberi obat anti MALARIA dan
paracetamol. Ibu mengatakan bahawa ia tidak mempunyai masalah baru, hanya demam.
Askar 3 Tahun, berat 14 kg dan suhu badanya 38,5 oC.
a. Bagaimana saudara memeriksa ulang Askar ?
Pada pemeriksaan ulang, saudara tidak menemukan tanda bahaya umum. Ia tidak
batuk dan tidak diare. Sampai saat ini ia telah demam selama 6 hari. Ia tidak
menderita kaku kuduk, tidak ada ruam yang menyeluruh dan tidak mempunyai
masalah telinga. Ia juga diklasifikasikan sebagai status GIZI normal dan tidak
ANEMIA. Tidak ada penyebab lain dari demam. Sediaan darah sudah diambil.
b. Bagaiman saudara mengobati Askar ? jika saudara member obat, beri dasis dan
jadwal ?
Jawaban :

Kasus 7 :Audi
Audi anak perempuan, umur 7 bulan, berat bdan 5,8 kg, panjang badan 59cm, suhu
badan 380 C. ibu berkata batuk selama 2 hari. Petugas kesehatan memeriksa tanda-tanda
bahaya umum. Ibu berkata bahwa Audi dapat menyusu. Ia tidak muntah dan tidak
kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Frekuensi pernafasan Audi adalah 58 kali / menit.
Ia tidak ada tarikan dinding dada ke dalam dan tidak mendengar stridor.
Klasifikasi
Audi diklasifikasikan Pneumonia, karena dia tidak ada tanda-tanda bahaya umum, seperti
tidak muntah, tidak ada tarikan dada ke dalam dan tidak mendengar stridor, tidak kejang,
dia sadar dan tidak letargis.
Jawaban :
Kasus 8 :
Nunung umur 9 hari, berat badan 2300 g, dan suhu 36,80C, ia dibawa ibunya untuk
kunjungan ulang. Dua hari yang lalu ia di klasifikasikan: DIARE TANPA DEHIDRASI,
BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR DAN MASALAH PEMBERIAN ASI
dan adatrush di mulut, tidak ada masalah lain.
Pada pemeriksaan ulang ditemukan: berat badan tetap, suhu 36,70c tidak ditemukan
tanda/gejala kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri dan ikhterus.
Petugas menemukan bahwa Nunung sudah tidak diare, mata tidak cekung, cubitan perut
kembali segera. Petugas melanjutkan pemeriksaan untuk masalah pemberian ASI. Saat
ini ibu menyusui 10 kali sehari dan tidak memberikan susu botol, boyi sudah dapat
menyusu dengan baik. Penilaian cara menyusui didapatkan: posisi bayi benar, bayi
melekat dengan baik dan mengisap efektif. Bercak putih (trush) di mulut sudah
berkurang. Tidak ada masalah lain pada bayi ataupun ibu.
a) Apakah Nunung membaik, tetap atau memburuk?
b) Sebutkan klasifikasi Nunung sekarang.
c) Bagaimana tindakan dan pengobatan selanjutnya?
Kasus 9 : Nayu
Nayu umur 3 tahun, dibawa kembali untuk penyakit Pneumonianya, beratnya 12,5kg dan
suhu badanya 370C. Ia mendapat kotrimoksazol. Ibu mengatakan bahwa Nayu masih
sakit dan muntah dua kali hari ini.
 Bagaimana saudara memeriksa ulang Nayu hari ini ? Tulis tanda-tanda yang akan
diperiksa dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada ibu.
Pada pemeriksaan ulang, saudara menemukan bahwa Nayu bisa minum dan tidak muntah
setelah minum. Ia tidak kejang. Ia sadar dan tidak letargis. Ia masih batuk, jadi sampai
hari ini ia masih batuk selama 2 minggu. Frekuensi napas 55 per menit. Ada tarikan
dinding dada ke dalam dan tidak ada stridor. Ibu mengatakan bahwa kadang-kadang
Nayu panas. Ia khawatir karena Nayu tidak kunjung sembuh. Nayu hampir tidak makan
selama 2 hari.
a. Apakah keadaaan Nayu bertambah parah, sama , atau membaik ?
b. Pengobatan apa byang akan saudara berikan kepada Nayu ? Kalau saudara member
obat, jelaskan dosis dan jadwalnya.
Kasus 10 : Deswita
Deswita, umur 18 bulan, berat badan 9 kg dan suhu badannnya 36 ˚ C. Formulir
pencatatan menunjukkan bahwa haru yang lalu ia diklasifikasikan menderita DIARE
TANPA DEHIDRASI, DISENTRI, status gizi NORMAL dan TIDAK ANEMIA. Ibu
membawa Deswita kembali setelah dua hari pengobatan untuk DISENTRI. Ketika
saudara bertanya apakah ia mempunyai keluhan baru, Ibu Deswita mengatajkan bahwa
sekarang Deswita pilek dan batuk.
Pada kunjungan ulang, pemeriksa tidak menemukan tanda bahaya umum. Frekuensi
napas 35 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada kedalam dan tidak ada stridor.
Ketika saudara bertanya tentang diare, Ibu berkata bahwa Deswita masih menderita
sedikit diare, tetapi sudah jauh berkurang. Darah dalam tinja berkurang. Pemeriksa tidak
menemukan tanda – tanda dehidrasi. Ia juga tidak demam. Nafsu makan membaik. Ibu
berkata bahwa Deswita merasa lebih baik, kecuali pileknya.
a. Apa yang saudara lakukan dengan diare Deswita?
b. Bagimana saudara mengklasifikasikan batuknya?
c. Sebutkan pengobatan untuk batuk pilek yang diderita Deswita?

Anda mungkin juga menyukai