Anda di halaman 1dari 26

m

co
u.
us
g
fk
0-
k2
GIGITIRUAN KONVERSI
lo
.b

Ricca Chairunnisa, drg., Sp.Pros


w

Departemen Prostodonsia
w

FKG USU
m
co
u.
GIGITIRUAN SEMENTARA

us
(Temporary Dentures)

g
fk
“GT yang digunakan dalam jangka waktu yang pendek untuk alasan estetik,
pengunyahan, dukungan oklusal, kenyamanan, atau untuk mengkondisikan

0-
pasien untuk menerima GT sampai perawatan prostodontik definitif dapat
k2 dilakukan.”
-Glossary of Prosthodontic Terms
lo
.b
w
w
m
co
GT KONVERSI

u.
us
“Mempertahankan suatu GTC atau GTSL yang ada dengan memodifikasinya
menjadi suatu GTP atau overdenture.” – Rosen (1991)

g
fk
GTP Konversi:

0-
GTP yang dibuat dengan cara memodifikasi GTSL atau GTC yang sudah ada
k2
menjadi GTP dengan menambahkan komponen baru yang diperlukan dan
membuang komponen lama yang sudah tidak dipakai lagi.
lo
.b
w
w
m
SYARAT !!!

co
u.
us
Estetik masih

g
dapat diterima

fk
0-
k2
VD masih RS masih
lo

baik baik
.b
w
w
m
INDIKASI

co
Pasien harus mengganti GT akibat pencabutan, tetapi

u.
1.
pasien masih ingin memakai GT yang lama

g us
2. Fungsi dan estetis GT yang lama masih baik

fk
0-
3.
Tidak membutuhkan perubahan yang banyak dari
k2
GT yang lama
lo
4. Pasien tidak memiliki banyak waktu
.b
w

5.
Tuntutan profesi (cth: artis, guru)
w
m
KONTRA INDIKASI

co
u.
Fungsi mastikasi GT yang lama sudah tidak

us
1.
dapat diterima

g
fk
2.
0-
Estetis GTSL yang lama sudah tidak dapat
k2
diterima
lo
.b

Membutuhkan perubahan yang banyak dari


w

3.
GT yang lama
w
m
TUJUAN

co
Mempertahankan estetis

u.
1.

us
Mempertahankan fonetik

g
2.

fk
Mempertahankan mastikasi
3.
0-
k2
Mempertahankan adaptasi yang sudah baik
lo
4.
.b

Mengurangi perasaan tidak PD


w

5.
w
m
KEUNTUNGAN

co
Tidak memerlukan pembuatan GT sementara yang

u.
1. baru

us
Pasien tetap dapat memakai GTSL yang ada sampai

g
2. GTP selesai estetis & fungsi tetap terjaga

fk
Sebagai GT cadangan apabila pasien menginginkan

0-
3.
k2 pembuatan GTP konvensional

4 Waktu pembuatan relatif singkat


lo

5. Adaptasi pasien baik


.b
w
w
m
KERUGIAN

co
u.
us
g
fk
1. Tidak dapat digunakan

0-
dalam jangka panjang 2. Hasilnya sangat
.
bergantung pada
k2
ketepatan peletakan
lo
komponen baru
.b
w
w
m
co
u.
g us
fk
0-
k2
lo
PENATALAKSANAAN GTP KONVERSI
.b

1. METODA BAILEY DAN PAYNE


w

2. METODA INDEKS
w
m
METODA BAILEY DAN PAYNE

co
u.
us
Tahap Tahap

g
Persiapan Pembuatan

fk
0-
k2
lo
Tahap
.b

Pemasangan
w
w
m
METODA BAILEY DAN PAYNE

co
Tahap Persiapan

u.
g us
Contoh kasus: pasien

fk
dengan 7 gigi tersisa
pada RA dengan

0-
indikasi pencabutan
Periksa (11,12,22,23,24,25,26)
k2
adaptasi dan
Penyesuaian
lo
oklusi
GTSL di rongga
.b

mulut
w
w
METODA BAILEY DAN PAYNE

m
Tahap Pembuatan

co
u.
1. Cetak anatomis (alginate)

g us
2. Buat model anatomis

fk
3. Buat SCF 0-
k2
lo

4. Border molding (compound)


.b
w
w

5. Pembuatan retensi untuk GTSL


METODA BAILEY DAN PAYNE

m
Tahap Pembuatan

co
u.
6. Cetak fisiologis (elastomer) dengan
GTSL di dalam mulut

g us
7. Keluarkan cetakan beserta GTSL

fk
0-
8. Bloking perbatasan antara cetakan
k2
gigi asli dan plat GTSL dengan malam
lo
9. Pengisian cetakan gigi asli dengan
akrilik swapolimerisasi sewarna gigi
.b
w

10. Setelah polimerisasi selesai,


w

lekukan dibuat pada bagian linggir


METODA BAILEY DAN PAYNE

m
Tahap Pembuatan

co
u.
11. Boksing

g us
12. Pengisian cetakan dengan dental stone

fk
0-
13. Pemisahan cetakan dari model kerja,
k2
lepaskan GTSL
lo

14. GTSL dikembalikan pada pasien


.b
w

15. Pemblokan daerah gerong pada model


w

dengan malam dan aplikasi bahan separasi


METODA BAILEY DAN PAYNE

m
Tahap Pembuatan

co
u.
16. Pembuatan sayap labial dan bukal dari

us
resin akrilik swapolimerisasi sewarna
gingiva dengan teknik kuas (brush on)

g
fk
17. Penempatan PPS
0-
k2
lo
.b

18. Pembuatan rubber joint pada


w

permukaan palatal dari gigi untuk retensi


akrilik yang baru.
w
METODA BAILEY DAN PAYNE

m
Tahap Pemasangan

co
u.
Penempatan GTSL pada model utama (pada

us
hari pencabutan)

g
Penyatuan GTSL dengan sayap dan gigi

fk
yang baru menggunakan akrilik

0-
swapolimerisasi  GTP konversi
k2
GTP konversi dilepaskan dari model 
lo
dirapikan dan dipoles
.b

Pencabutan gigi-geligi
w

Pemasangan GTP konversi


w
METODA INDEKS

m
Tahap Persiapan

co
u.
us
Tentukan gigi2 yang akan dicabut

g
fk
0-
Splin dengan resin untuk memudahkan pencatatan oklusal dan
k2
pencetakan yang akurat
lo
.b
w

Contoh kasus: pasien dengan lima gigi yang tersisa pada


w

RB (42, 43, 45, 35, 35)


METODA INDEKS

m
Tahap Pembuatan

co
u.
us
Pembuatan daerah indeks

g
fk
Dibuat pada 3 atau 4 tempat pada setiap komponen yang
ditambahkan (biasanya pada sayap bukal/ labial, pada tempat

0-
dimana komponen baru ditambahkan)
k2
lo
Indeks juga dapat dibuat pada kerangka logam
.b
w

Komponen baru harus sesuai dengan arah pasang atau lepas


w

terhadap darah indeks.


METODA INDEKS

m
Tahap Pembuatan

co
u.
Penempatan GTSL dalam mulut  stabil

g us
Penyesuaian catatan oklusal

fk
Pencetakan dan pembuatan model

0-
k2
Lepaskan cetakan dari mult  lepaskan GTSL dari cetakan
lo
 kembalikan ke mulut pasien
.b

Isi dengan gips keras model kerja siapkan juga model


w

antagonis
w
METODA INDEKS

m
Tahap Pembuatan

co
u.
Buka model kerja dari cetakan, gambarkan daerah indeks pada

us
model, tentukan gigi yang harus dicabut

g
fk
Buat catatan interoklusal dari malam, Pasang model pada
artikulator

0-
k2
Radir gigi2 yang akan dicabut dan buang cangkolan yang tidak
digunakan lagi akibat pencabutan gigi nantinya
lo
.b

Bloking daerah gerong


w
w

Penyusunan anasir GT
METODA INDEKS

m
Tahap Pemasangan

co
u.
Lepaskan GTSL dari mulut pasien  sesuaikan pada model,

us
pedoman: indeks.

g
Buang bagian yang mengganggu seperti cangkolan, sampai

fk
posisi GTSL tepat pada indeks

0-
Tempatkan komponen yang baru, dengan mengasarkan
k2
permukaan GTSL yang lama terlebih dahulu
lo

Kerangka logam daat dibuat lubang atau takik untuk


.b

menambah retensi akrilik.


w
w

GTP konversi selesai dibuat


METODA INDEKS

m
Tahap Pemasangan

co
u.
Pencabutan gigi geligi

us
Pasang percobaan GTP Konversi

g
fk
Jika diperlukandi lakukan reline pada beberapa daerah 

0-
k2 adaptasi yg lebih baik

Pemeriksaan oklusi  interkuspal maksimum


lo
.b

Pemolesan
w

Pemasangan GTP konversi ke dalam mulut pasien instruksi


w

pasien
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODA BAILEY DAN PAYNE

m
co
1. GTP yang dihasilkan sama persis dengan kondisi
RM sebelumnya

u.
2. Adaptasi pasien lebih baik

us
3. Penyatuan akrilik lebih baik

g
4. Tidak membutuhkan model antagonis dan

fk
pemasangan pada artikulator
5. Waktu kerja lebih singkat

0-
k2
1. Hanya untuk pemakai GTSL dengan oklusi dan
lo
susunan gigi asli yang masih baik
2. Tidak dapat dilakukan perbaikan susunan dan
.b

oklusi gigi
w

3. Monomer sisa lebih banyak


w

4. Peletakan komponen baru kurang akurat


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODA INDEKS

m
1. Penggunaannya lebih luas

co
2. Dapat memperbaiki susunan dan

u.
oklusi gigi

us
3. Monomer sisa lebih sedikit
4. Pemindahan komponen baru lebih

g
fk
akurat

0-
k2
1. Penyatuan akrilik kurang baik
lo
2. Waktu pembuatan lebih lama
.b

3. Membutuhkan model antagonis dan


w

prosedur pemasangan pada artikulator


w

4. Adaptasi pasien tidak sebaik Metoda


Bailey dan Payne
m
co
u.
gus
fk
0-
k2
lo

SEKIAN DAN TERIMA KASIH ......


.b
w
w

Anda mungkin juga menyukai