Tujuan :
1. Membangun sumber daya manusia, profesional, akun tabel dan memiliki
kemampuan meneliti bidang ilmu-ilmu dasar.
3. Memberikan layanan laboratorium yang unggul bagi peneliti baik dari dalam dan
luar negeri, dan masyarakat.
JUDUL SOP
Penerimaan Sampel / Pasien
(Dari rawat jalan)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……………….. ……………… ………………...
Prosedur Tetap Tgl. Terbit Ditetapkan, tgl ……………………….
………………. ………………. Direktur
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
Jenis pemeriksaan
no Jenis pemeriksaan waktu Jenis sampel
1 Darah lengkap (leukosit, Hb, PCV, trombosit) 15 menit Darah + EDTA
2 Gula darah 40 menit Plasma/serum
3 Ureum 40 menit Plasma/serum
4 Kreatinin 40 menit Plasma/serum
5 SGOT 40 menit Plasma/serum
6 SGPT 40 menit Plasma/serum
7 LDH 40 menit Serum
8 Cpk 40 menit Serum
9 CKMB 50 menit Serum
10 Albumin 40 menit Serum/plasma
11 Kalsium 40 menit Serum
12 Phosphor 40 menit Serum
13 Elektrolit 30 menit Serum
14 BGA 10 menit Darah + heparin
15 Urine lengkap 30 menit urine
16 Plano test 30 menit urine
17 Troponin I 35 menit serum
18 PTT/APTT 40 menit plasma sitrat
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu tindakan menerima sampel dari rawat inap untuk dilakukan
pemeriksaan sesuai permintaan dengan syarat administrasi tertentu.
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur :
a. Menghidupkan alat
- Tekan tombol ON/OFF
- Tunggu hingga layer menunjukkan posisi READY SCREEN
b. TEST BACKGROUND (Blank Test)
- Tekan tombol test
- Tunggu 1 menit hingga alat menunjukkan hasil 0,000 pada masing-
masing parameter.
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 13
c. Membuat nomor dan nama pasien
- Layar (Screen ) pada posisi READY SCREEN
- Tekan Nomor 0000 Next : 00000
- Masukkan Nomor pasien missal:123 lalu tekan ENTER
- Tekan Input name masukkan Nama pasien mis: RUDI lalu tekan
ENTER
- Tekan FINISH
- Masukkan Sampel lalu tekan tombol START
- Tunggu 1 menit hingga keluar hasil
d. Catat hasil pemeriksaan, meliputi:
Jumlah lekosit (WBC)
Jumlah trombosit (PLT)
Hemoglobin (HGB)
Hematokrit (HCT)
e. Setelah semua pemeriksaan selesai dikerjakan, alat dimatikan. Tekan
PW OFF pada layar
Harga Normal:
1. WBC (Jumlah leukosit)
Dewasa : 4000-10.000 / mm3
Bayi / anak : 900-12000 / mm3
Bayi baru lahir : 9000-30.000 mm3
Peningkatan Jumlah Leukosit (Leukositosis)
Terdapat pada penderita : yang mana menunjukan adanya
proses infeksi atau radang akut, misalnya; pneumonia, meningitis,
apendiksitis, tubercolosis dan tonsilitis.
Penurunan Jumlah Leukosit (Leukopeni)
Terdapat pada penderita : infeksi tertentu, terutama virus,
malaria, alkholic, SLE, reumatoid artritis, penyakit hemopoitik
(Anemia aplastik dan anemia pernisiosa).
2. Jumlah Trombosit (PLT)
Jumlah normal: 200.000-400.000 / microliter darah.
3. Hemoglobin (HGB)
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Adalah penghitungan jenis Leukosit pada hapusan darah yang dicat
dengan Giemsa dengan menggunakan mikroskop sampai
ditemukan 100 sel dari 10 lapang pandang atau lebih.
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur : Cara basah ada 3 cara memakai larutan BCB garam fisiologis
yaitu:
1. Pada obyek glass tambahkan 1 tetes darah + 1 tetes larutan
BCB, campur sampai homogen kemudian tutup dengan cover
glass, tekan dengan tissue/kertas saring diamkan 10 – 15 menit
dan siap dibaca.
2. Tambahkan ke dalam botol darah dan larutan BCB sama
banyak, campur, inkubasi suhu kamar 10 – 15 menit, ambil satu
tetes taruh pada obyek glass, tutup dengan cover glass dan siap
diperiksa.
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 21
3. Satu tetes darah tempatkan pada obyek glass ditambahkan
BCB, lalu diaduk. Tunggu sampai warna menjadi merah ungu
(tak sampai kering), segera tutup dengan cover glass dan tekan
dengan tissue tunggu 1 menit dan siap diperiksa.
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
Kebijakan : - Cat giemsa yang digunakan harus diganti setiap hari (24 jam)
- hapusan darah harus sudah memenuhi syarat
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur : 1. Teteskan 1 tetes reagen Anti A, Anti B dan Anti AB pada obyek
Glass pada tempat yang terpisah.
2. Tambahkan 1 tetes darah / Praktek Kerja Lapangan 10% pada
masing-masing zat Anti.
3. Campur rata dan baca ada tidaknya aglutinasi.
4. Interprestasikan hasil sebagai berikut:
Anti A Anti B Anti AB Golongan Darah
+ - + A
- + + B
- - - O
+ + + AB
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara untuk membuat hapusan darah tepi yang memenuhi
syarat untuk dilakukan pengecatan dan pemeriksaan evaluasi
hapusan darah pada kaca objek.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh serum dari darah
penderita rawat inap dengan tata cara yang benar sehingga
diperoleh serum yang memenuhi syarat untuk dilakukan
pemeriksaan.
Prosedur : - Atur botol dan spuit (berisi darah) sesuai dengan ruangannya.
- Beri nomor urut, dan masukkan darah ke dalam tabung sesuai
nomornya.
- Centrifuge dengan kecepatan 2000 rpm 5 – 10 menit.
- Pipet serum 0,5ml, masukkan ke dalam cup sampel sesuai
nomor urut.
- Serum siap untuk diperiksa pada Auto Analyzer
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh serum dari darah
penderita rawat jalan dengan tata cara yang benar sehingga
diperoleh serum yang memenuhi syarat untuk dilakukan
pemeriksaan.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu tata cara penggunaan alat Centrifuge dengan benar sesuai
prosedur yang digunakan untuk memisahkan serum/plasma dari
komponen darah untuk dilakukan pemeriksaan.
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 46
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara pengambilan darah vena yang biasanya diambil dari
salah satu dalam fosa cubiti, vena saphena magna / vena
supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah
yang baik ( bebas hemolisa ) serta untuk pemeriksaan yang
memerlukan darah lebih dari 2 cc.
Tujuan : Untuk mendapatkan sempal darah vena yang baik dan memenuhi
syarat untuk dilakukan pemeriksaan.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara pengambilan darah pada ujung jari, cuping telinga,
daerah bawah fossa cubiti dan tumit bayi dengan menggunakan
lancet.
……………………………
NIP : …………………….
Kebijakan : 1. Spuit yang berisi darah arteri, setelah dicabut dari pembuluh
arteri, jarum harus segera ditutup dengan karet.
2. Selama pengiriman darah ke laboratorium, masukkan spuit
dengan darah arteri ke dalam kantong es (untuk mengurangi
terjadinya aktifitas metabolik dari sperimen).
3. Selama pengambilan darah, penderita dianjurkan berbaring.
Kebijakan : Semua alat diperiksa dahulu, dan harus tersedia dalam keadaan
baik dan lengkap sebelum dilakukan pengambilan sampel.
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur : 1. Pegang jarum mata dua pada bagian tutup yang berwarna
dengan satu tangan, kemudian putar dan lepaskan begian
berwarna putih dengan tangan yang lain.
2. Pasang jarum mata dua pada holder dengan cara memutar.
3. Persiapkan posisi pungsi vena. Lepaskan tutup jarum yang
berwarna, lakukan pengambilan darah vena seperti biasa
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 55
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara pengambilan urine yang benar pada wanita untuk
dilakukan pemeriksaan urinalisa
Kebijakan : 1. Urine harus ditampung dalam wadah yang kering, bersih dari
detergen dan bila mungkin disposible.
2. Setelah sampel urine didapat, petugas sampling harus segera
mendistribusikan ke seksi yang bersangkutan sebelum 1 jam.
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur : A. Kuantitatif :
1. Teteskan 50 µl serum pada slide, tambahkan 1 tetes
absorbans, kemudian diaduk sampai homogen.
2. Tambahkan 1 tetes reagen latex CRP kemudian aduk
sampai homogen.
3. Goyangkan selama 2-3 meit. Lihat adanya aglutinasi.
4. Bila hasil aglutinasi positif, lanjutkan pemeriksaan semi
kuantitatif.
B. Semi kuantitatif :
1. Lakukan pengenceran serum dengan PZ/normal saline
0,96 % sebagai berikut :
1:2 = 50 µl PZ + 50 µl serum (titer 12 mg/1).
1:4 = ambil 50 µl dari pengenceran 1 : 2 + 50 µl
PZ (titer 24 mg/1).
Interprestasi hasil : (+) terjadi aglutinasi tingkat CRP pada sampel > 6 mg/l.
(-) terjadi aglutinasi tingkat CRP pada sampel < 6 mg/l.
CRP positif (+)(selalu ada): Terdapat pada demam rematik, arthtritis reumatoid,
infeksi bakterial akut dan hepatitis virus.
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
2. Indirect (Konsentrasi)
a. Diisi tabung reaksi dengan NaCl jenuh setengah bagian
tabung.
b. Diambil faeces dengan pengaduk gelas 1 gram, masukkan
dalam tabung yang berisi NaCl jenuh dan diaduk-aduk
hingga homogen.
c. Diisi NaCl jenuh lagi sampai ke atas permukaan tabung dan
ditutup dengan cover glass ditunggu 10 menit.
d. Diambil cover glass dengan pinset, letakkan diatas obyek
glass, lihat dengan mikroskop obyektif 10x. Kalau ada yang
mencurigakan dilihat dengan obyektif 40x.
3. Interprestasi Hasil :
a. Makroskopik :
Warna : coklat, kuning, dan lain-lain
Keadaan : lembek, keras, cair
Lendir : negatif/positif
Darah : negatif/positif
b. Mikroskopik :
Lekosit : negatif/positif
Eritrosit : negatif/positif
Telur cacing : negatif/positif, sebutkan macam/
jenisnya
……………………………
NIP : …………………….
Unit terkait : - Rawat jalan (poli Gyn, kulit dan kelamin, poli KB)
- Rawat inap
RSUD Kalisat JUDUL SOP
Pemeriksaan Sperma Analisa
No. Dokumen No. Revisi Halaman
……………….. ……………… ………………...
Prosedur Tetap Tgl. Terbit Ditetapkan, tgl ……………………….
………………. ………………. Direktur
……………………………
NIP : …………………….
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 69
Pengertian : Suatu pemeriksaan terhadap sperma yaitu ejakulat yang berasal
dari seorang laki-laki berupa cairan kental dan keruh berisi
spermatozoa dan sekret dari kelenjar prostrat juga kelenjar-kelenjar
lainnya (epididimis, vesikaseminalis). Untuk mengetahui jumlah,
morfologi dan motilitas dari sperma.
Tujuan : Penting dalam diagnosa fertilitas dan infertilitas.
Kebijakan : 1. Spesimen harus segera dikerjakan beberapa menit setelah
dikeluarkan.
2. Spesimen harus disertai keterangan yang jelas mengenai cara
pengeluaran dan jam keluarnya sperma.
3. Pada pemeriksaan hitung jumlah sperma, bila ada pemeriksaan
sebelumnya atau pada pemeriksaan berikutnya terdapat hasil
yang berbeda jauh, sebaiknya mengulangi pemeriksaan pada
saat yang lain.
Prosedur : 1. Lakukan pemeriksaan fisik/makroskopis yang meliputi:
Bau : (khas seperti bunga akasia)
Warna : (normal putih)
Volume : (normal 2-3 ml)
Viskositas : (detik dengan pipet Elliason, normal :
2-6 detik)
Liquifaksi : (sempurna setelah 20 menit
dikeluarkan)
pH : (normal 7,2-7,8).
……………………………
NIP : …………………….
Prosedur : 1. Tuang urine dalam tabung dan disentrifugasi 1500 rpm 5 menit.
2. Menampung sampel urine ke dalam penampung urin dengan ±
10-15 mm dan membiarkannya pada suhu kamar.
3. Mencelupkan test strip tegak lurus pada sample sampai batas
maksimal garis horizontal
4. Membiarkannya selama ± 2 menit dan mengamati hasilnya
Interprestasi Hasil :
Positif (+) 2 Strip
Negatif (-) 1 strip
Syarat urine yang dipakai untuk pemeriksaan plano test :
1) Urine orang hamil 3-5 bulan
2) Urine pagi/sewaktu
Hasil positif palsu pada pemeriksaan plano :
Hamil anggur
Hamil diluar kandungan
Tumor
Kanker kandungan
……………………………
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 73
NIP : …………………….
Tujuan umum : Bersama dengan para klinisi dan anggota tim kesehatan
lainnya, ahli mikrobiologi klinik melakukan diagnosa dan
pengelolaan penyakit infeksi secara optimal dan mengupayakan
pencegahan penyebaran infeksi kepada individu-individu yang
lain.
Pada umumnya meliputi :
Mendokumentasikan adanya infeksi.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu tindakan menerima sampel dari rawat inap untuk dilakukan
pemeriksaan sesuai permintaan dengan syarat administrasi tertentu.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara mewarnai jasad renik dengan hanya menggunakan satu
bahan pewarna saja.
……………………………
NIP : …………………….
Pengertian : Suatu cara mewarnai bakteri, dimana dengan pewarnaan ini bakteri
dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Gram Positif
dan Gram Negatif. Pada bakteri Gram positif dapat
mempertahankan bahan pewarna basa yaitu ungu kristal (kristal
violet) walaupun telah diberi bahan peluntur alkohol, maka bakteri
tampak ungu tua. Sedang pada bakteri Gram negatif kehilangan
D3 Analis Kesehatan 2009-UMS | 77
ungu kristal ketika dilunturkan dengan alkohol. Sewaktu diberi
bahan pewarna pembanding safranin (merah) akan mengikatnya,
maka tampak merah.
Kebijakan : - Obyek glass yang dipakai harus bersih, kering dan bebas
lemak.
- Pembuatan preparat harus tipis dan rata.
- Olesan yang terlalu tebal perlu pelunturan yang berulang.
- Setelah preparat difiksasi, harus didinginkan dulu baru dituangi
dengan reagen warna.
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
……………………………
NIP : …………………….
Kebijakan : - Obyek glass yang dipakai harus bersih, kering dan bebas
lemak.
- Setelah preparat olesan difiksasi, dinginkan dulu, kemudian
tuangi reagen warna.
- Pembuatan larutan Neisser C, setelah larut harus disaring.
- Setiap bahan pewarna dibuang, slide tidak perlu dibilas dengan
air kran.
……………………………
NIP : …………………….