Makalah Wakami
Makalah Wakami
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur atas nikmat yang tiada tara dari Allah SWT. karena dengan limpahan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pengaruh
Kepercayaan diri terhadap Prestasi Mahasiswa” untuk keperluan memenuhi tugas mata kuliah
Wawasan dan Kajian MIPA.
Ucapan terimakasih penulis berikan kepada semua pihak yang turut membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis sadar dengan sepenuh hati bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan penikmat makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Subyek Penelitian ……………………………………………………. 17
B. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………………………… 18
C. Pembahasan …………………………………………………………………………… 18
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 21
B. Saran …………………………………………………………………………………....21
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………... 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kepercayaan diri akan mudah dalam mencapai prestasi serta mamu melaksanakan pekerjaan
atau tantangannya dengan baik, karena mampu mengungkapkan ide dan pemikirannya.
Menurut Derry, Gregorius (2004:31) salah satu ciri dari orang yang memiliki
kepercayaan diri adalah yang bertanggung jawab atas keputusan yang dibuatnya, mau
bekerja keras untuk mencapai tujuannya, dan optimis. Dalam dunia pendidikan yang penuh
dengan persaingan dan kompetisi sangatlah penting untuk memiliki kepercayaan diri.
Pencapaian prestasi tidak akan bisa diraih tanpa usaha dan pencapaian prestasi tidak mudah
tetapi akan menghadapi rintangan atau hambatan. Oleh karena itu factor dalam diri seperti
keuletan, optimisme, dan kepercayaan diri dapat menjadi pembantu utama individu untuk
mecapai prestasi yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang ditelili adalah
“Adakah pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi mahasiswa”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap
prestasi mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
Bagi pendidikan : Dapat mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan diri terhadap
prestasi mahasiswa. Sehingga diharapkan dapat menjadi wacana dalam meningkatkan
kemajuan dalam bidang pendidikan.
Bagi peneliti : Peneliti dapat mengetahui dan memahami sejauh mana pengaruh
kepercayaan diri terhadap prestasi mahasiswa.
Bagi subyek: Subyek dapat mengetahui sejauh mana pengaruh kepercayaan diri terhapat
prestasi. Sehingga diharapkan dapat memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri
1. Pengertian kepercayaan diri
Dalam kamus psikologi disebutkan bahwa “Kepercayaan diri adalah kepercayaan
akan kemampuan sendiri dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat
memanfaatkannya dengan tepat”.
Maslow mendefinisikan “Kepercayaan diri merupakan modal dasaruntuk
mengembangkan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri).
Dengan percaya diri akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu,
kurang percaya diri dapat menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang
kurang percaya diri akan menjadi orang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut
dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan
sering mebanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain.”
Dari beberapa pendapat diatas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
kepercayaan diri merupakan sikap individuuntuk mampu berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan dengan sikap tidak membandingkan denga orang lain sebagai standar
perilaku, dengan merasa diri mengetahui apa yang dibutuhkan dalam hidupnya.
2. Ciri-ciri kepercayaan diri
Orang yang percaya diri memiliki sikap yang lebih luwes, lebih bersedia mnegambil
risiko, dan menikmati pengalaman-pengalaman baru. Mereka yang memilii kepercayaan
diri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menikmati hidup dan gembira
b. Mengetahui dan menilai diri sendiri
c. Mempunyai keahlian-keahlian social yang baik
d. Mempunyai sikap positif
e. Tegas
f. Memiliki tujuan yang jelas
g. Siap menghadapi tantangan
h. Kreatif
i. Bertanggung jawab dengan pa yang menjadi pilihannya
j. Yakin dan menghargai diri sendiri
6
k. Mengerti akan kekurangna orang lain
Ciri-ciri orang yang kurang percaya diri aadalah sebagai berikut:
a. Kurang mampu menunjukan kemampuan diri sendiri
b. Kurang berprestasi dalam studi
c. Malu-malu canggung
d. Kurang berani dalam mengungkapkan ide
e. Cenderung hanya melihat dan menunggu
f. Membuang-buang waktu dalam mengambil keputusan
g. Rendah diri
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri
Lauster (dalam Wijayaratna,2008) mengungkapkan aspek-aspek kepercayaan diri yaitu:
a. Yakin akan kemampuan diri sendiri, yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya
bahwa ia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukan.
b. Optimisme, yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan, dan kemampuan.
c. Objektif, yaitu sikap seseorang yang memandang permasalahan ataupun segala
sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran
dirinya sendiri.
d. Bertanggung jawab, yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya.
e. Rasional dan realistis, yaitu kemampuan seseorang dalam menganalisa sebuah
masalah dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan
sesuai dengan kenyataan.
Kumara (dalam Yulianto dan Nashori, Undip.ac.id) juga mengungkapkan aspek-aspek
kepercayaan diri meliputi:
a. Kemampuan menghadapi masalah, yaitu sikap seseorang yang meyakini bahwa
dirinya memiliki kemampuan untuk mengatasi setiap masalah yang dihadapinya.
b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya, yaitu seseorang harus
dapat mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambilnya.
c. Kemampuan dalam bergaul, yaitu seseorang harus tahu bagaimana cara menjalin
pertemanan dengan orang lain.
d. Kemampuan menerima kritik, yaitu seseorang harus mampu menerima setiap
kritikan yang ditujukan padanya.
7
4. Faktor-faktor pendorong kepercayaan diri
Menurut Paul. C. J. faktor pendorong kepercayaan diri meliputi:
a. Orang tua. Penilaian orang tua menjadi begian besar pegangan bagi remaja. Jika
remaja tidak dapat memenuhi harapan orang tuanya, maka remaja tersebut akan
mengembangkan rasa percaya diri rendah. Namun sebaliknya, jika seorang
remaja dapat memenuhi harapan orang tuanya maka remaja tersebut kana
memiliki rasa percaya diri yang tinggi .
b. Saudara sekandung. Anak sulung yang diperlukan sebagai pemimpin akan
mendapat banyak kesempatan untuk berperan sebagai penasihat adik-adiknya,
akan mendapat keuntungan besar dalam mengembangkan kepercayaan diri yang
sehat.
c. Sekolah. Figure utama disekolah adalah guru, emmbawa dampak besar bagi
penanaman pikiran remaja bagi mereka. Perlakuan guru berpengaruh besar bagi
perkembanganharga diri anak yang selalu diperlakukan buruk akan cenderung
lebih sulit mendapatkan kepercayaan diri.
d. Teman sebaya. Dalam pergaulan dengan teman-teman, apakah remaja tersebut
disenangi atau dikagumi, dihormati atau tidak, ikut menentukan dalam
gambaran diri anak.
e. Masyarakat. Sejak kecil anak selalu dituntut untuk bertindak menurut cara dari
patokan tertentu yang berlaku di masyarakat. Abapila remaja sudah
mendapatkan stigma yang buruk di masyarakat akan sulit menubah dirinya yang
jelek.
B. Prestasi
1. Pengertian prestasi
Menurut Sumadi Suryabrata (2006:297) bahwa pengertian prestasi didefinisikan bahwa
prestasi adalah nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru
mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu.
Menurut Surya (2004, dalam Galih Ariwaseso, 2011:5) bahwa pengertian prestasi
adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sikap setelah proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Nana Sudjana (2000, dalam Muhammad Nurdin (2003:7), bahwa pengertian
prestasi adalah suatu keberhasilan yang dicapai oleh seseorang siswa setelah mengikuti
8
program pengajaran dalam kuran waktu tertentu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Sukardi (1992) dalam bukunya yang memberikan gagasan atau teori yang
didalamnya terdapat pengertian prestasi. Adapun pengertian prestasi menurut sukardi
adalah hasil dari proses belajar mengajar yang merupakan tingkat penguasaan terhadap
materi pelajaran.
Menurut Simanjuntak (1990) bahwa pengertian prestasi adalah kapasitas seseorang
setelah mengikuti latihan tertentu, dan hasil dari latihan tersebut dapat diketahui dengan
memberikan sebuah tes akhir.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang
telah dicapai dari yang telah dikerjakan. Misal, prestasi akademik adalah prestasi dari
hasil pelajarann yang di dapat dari kegiatan belajar di bangku perguruan tinggi.
9
Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto (2010:56)adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertujukepada suatu
obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjaminhasil belajar
yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan danmengenang
beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar.Bahan pelajaran
yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dandisimpan karena minat
menambah kegiatan belajar.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akanterealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
(5) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak atau
pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah
yangdisebut dengan motivasi.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhanseseorang, di
mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakankecakapan baru.
Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang).
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi.Kesiapan
ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jikasiswa sudah
memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dankelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkankelelahan
rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.
b. Faktor eksternal
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yangada
dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian
10
prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua.
b) Keadaan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara sistematis.
Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar dan fasilitas
yang mendukung lainnya.
c) Keadaan masyarakat
Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat karenakeberadaannya
dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat,massmedia,teman bergaul,
lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhisiswa sehingga
perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.
e. Agar mahasiswa termotivasi saat belajar dan bisa mengembangkan skill yang ia
miliki.
c. Membantu seseorang untuk menentukan studi lanjut yang sesuai dengan nilai
prestasi tertinggi.
11
d. Membantu seseorang dalam menekuni suatu prestasi yang bisa dijadikan sebagai
peluang untuk membuka usaha sendiri (berwirausaha).
5. Jenis-jenis prestasi
Ada berbagai jenis prestasi yang bisa diraih oleh seseorang antara lain:
a. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh seseorang setelah melakukan
perubahan belajar, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Contohnya adalah
memenangkan suatu olimpiade, juara kelas, dan lain-lain.
b. Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Contohnya adalah kenaikan jabatan
atau memenangkan sebuah tender.
c. Prestasi seni
Prestasi seni merupakan hasil yang didapatkan dari usaha seni. Contohnya adalah
tim paduan suara Indonesia memenangkan juara pertama kategori lagu daerah dan
historis tingkat internasional di AS.
d. Prestasi olahraga
12
C. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Mahasiswa
Untuk mencapai prestasi yang baik diperlukan modal potensi berupa kepercayaan
diri yang baik pula.individu yang memiliki rasa percaya diriakan bertindak mandiri dalam
membuat pilihan dan mengambil keputusan sendiri, seperti menjalin relasi dengan orang
lain, memiliki tanggung jawab dimana individu akan mampu bertindak dengan penuh
keyakinandan memiliki restasi diriyang positif sehingga merasa bangga dengan prestasinya,
dengan mendekati tantangan baru dengan penuh antusias dan mau melibatkan diri dengan
lingkungan yang lebih luas.
Sebagai individu harus mempersiapkan diri didalam kehidupan masyarakat yang
semakin maju, prestasi seseorang dianggap hal yang sangat penting. Untuk para mahasiwa,
prestasi diperlukan untuk mecari beasiswa, ataupun bekerja. Fungsi mahasiswa berprestasi
ini adalah sebagai media belajar untuk mengembangkan pemikiran secara ilmiah maupun
praktis. Selain itu alasan menjadi mahasiswa berprestasi adalah pertama sebagai alat
ukur untuk mengukur sejauh apa kemampuan kita selama kuliah tiga atau empat tahun nanti
ketika terpilih kita dilatih untuk mengembangkan ide praktis sosial. Selanjutnya
meningkatkan kapasitas diri melalui pembelajaran yang dinamis.
Pada tahun 1971 Maslow dalam bukunya yang berjudul The Third Forces The
Psychology Abraham Maslow menyebutkan ciri-ciri orang yang meiliki kepercayaan
diriadalah orang yang memiliki “Kemerdekaan psikologis”, yaitu kebebasan mengarahkan
pilihan dan mengarahkan tenaga, berdasarkan keyakinanpada kemampuan dirinya, untuk
melakukan kegiatan-kegiatan produktif. Bila individu merasa rendah diri, individu tidak
berhasil menyadari kemampuan yang sebenarnya dimiliki. Oleh karena itu, rasa rendah diri
dapat menuntun rasa kurang percaya diri yang tidak realistis, membatasi kemampuan untuk
melakukan yang terbaik. Maka dengan kepercayaan diri akan dapat menyadari dan
mengaplikasikan kemampuan dirinya dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan atau
prestasi yang diinginkan.
Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan permasalahan yang ada, maka dalam penelitian ini
peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut: Semakin kuat kepercayaan dirinya maka akan
semakin baik prestasi mahasiswa.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya. Adapun metode yang digunakan bermacam-macam seperti metode observasi,
wawancara, test, dan dokumentasi.
Dalam penelitian ini digunakan metode test online atau kuisioner yaitu penelitian
dengan mengumpulkan data dari responden yang dilakukan menggunakan google form.
1. Identifikasi variabel
Variabel adalah hal-hal yang dianggap menjadi obyek penelitian yang ditatap
dalam suatu penelitian yang menunjukkan variasi, baik secara kulitatif ataupun
kuantitatif.
Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis variable yaitu variabel bebas dan
variable terikat dengan variable bebasnya adalah kepercayaan diri dan variable
terikatnya adalah prestasi mahasiswa.
2. Definisi operasional
Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan diri sebagai suatu kepercayaan
terhadap diri sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta
bagaimana orang itu memandang dirinya secara utuh.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan berbagai usaha
yang sebaik-baiknya.
14
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data ini menggunakan metode kuisioner atau angket. Kuisioner
dilakukan secara online dan peneliti membagikan link untuk diisi oleh mahasiswa.
Kuisioner diisi dalam bentuk multiple choise, jawaban singkat, dan jawaban panjang.
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Oleh karena
angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak selalu bertemu langsung dengan
responden, maka dalam penyusunan angket perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama,
sebelum butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada penngantar atau petunjuk pengisian.
Kedua, butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim
digunakan (popular), kalimat tidak terlalu panjang. Dan Ketiga, untuk setiap pertanyaan
atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk menuliskan jawaban atau
respon dari responden secukupnya.
C. Prosedur Penelitian
15
b. Menentukan populasi dan sampel penelitian
c. Melakukan konfirmasi kepada mahasiswa mengenai rencana penelitian
d. Menyusun instrumen penelitian yang akan dilakukan untuk megumpulkan data
e. Skoring dan pengolahan data yang didapatkan
f. Membuat kesimpulan dan saran dari data yang diperoleh
D. Instrunen Penelititan
Instrumen peneitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dan sistematis sehingga
mudah diolah. Angket berisi sepuluh pertanyaan berisi kepercayaan diri dan prestasi yang
terdiri dari jawaban piliha, jawaban singkat, dan jawaban panjang. Penggunaan angket uji
ini mempertimbangkan bahwa system angket tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya
untuk keperluan uji penelitian.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Peran mahasiswa:
B. Pelaksanaan Penelitian
Langkah yang diambil peneliti adalah dengan memberikan link kuisioner kepada sampel
untuk diisi. Pengumpulan data dilakukan selama empat hari terhitung mulai tanggal 21
Oktober 2018 sampai dengan 24 Oktober 2018.
C. Pembahasan
Didasari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis
dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan.
Baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda
adalah penerus dan pewaris bangsa dan negara. Generasi muda harus mempunyai
karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi,
semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi
untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka
mempunyai fungsi sebagai agent of change, iront stock and sosial kontrol sehingga
fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan
dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral
diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak
pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta
ketahanan mental-spiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol sosial
diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas
tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis
terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan
kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan
kemudahan akses informasi.
Sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik
dan demokratisasi, sumber daya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni, dan budaya, kepedulian terhadap lingkungan
hidup, pendidikan kewirausahaan, serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
18
Sampel terdiri dari enam universitas yaitu ITB, UGM, UNY, UNS, Unimus , dan
UTY, yang terdiri dari jurusan FTTM, Biologi, Fisika, Ilmu Ekonomi, Kehutanan,
Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Kedokteran Gigi, dan Sistem Informasi.
Dari penelitian yang terediri dari 28 sampel, sebanyak 10,7 % atau sebanyak tiga
orang selalu percaya diri dengan semua hal yang dilakukan; 46,4 % atau sebanyak tiga
belas orang sering merasa percaya diri dengan apa yang dilakukan; 35,7 % atau
sebanyak sepuluh orang terkadang merasa percaya diri; 3,6 % atau satu orang kurang
Gambar 1. Presentase
kepercayaan diri
mahasiswa terhadap apa
yang selalu dilakukan
percaya diri; dan 3,6% atau satu orang tidak pernah percaya diri. Sebenarnya semua
orang pasti memiliki rasa percaya diri. Namun, hal rasa percaya diri tersebut ditutupi
suatu hal, seperi rasa malu yang tinggi, tidak mudak bergaul, dan lain-lain.
Menurut resonden, hal yang mempengaruhi kepercayaan diri antara lain, yakin pada
kemampuan diri sendiri, kesiapan, dukungan orang lain, komunikasi dengan orang lain,
penampilan, pengalaman, dan percaya kepada Yang Kuasa.
Hal tersebut sama dengan menurut Derry I. & Gregorius A. yang menyimpulkan
factor-faktor secara umum kepercayaan diri, yaitu:
a. Kemampuan, dengan disadarinya kemampuan yang ada pada dirinya orang tersebut
sadar bahwa ia memiliki bakat, ketrampilan, atau kemahiran.
b. Pengalaman. Merasa bisa karena memiliki pengalaman menjadikan rasa percaya diri
tumbuh karena adanya pengalaman-pengalaman itu.
c. Self esteem atau menghargai diri sendiri. Sehingga rasa percaya diri dibangun
melalui pikirannya sendiri.
d. Kemampuan dalam beraktualisasi, yaitu usaha untuk mengeksplorasi potensi diri.
e. Prestasi. Semakin banyak prestasi maka akan semakin tinggi dorongan untuk
menjadi percaya diri, begitu pula sebaliknya.
f. Mampu melihat kenyataan yang ada pada diri. Yaitu kemampuan untuk melihat
kenyataan yang ada pada diri sendiri sehingga tidak akan menjangkau tujuan yang
terlampau tinggi serta tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
19
Prestasi dibagi menjadi dua, yaitu akademik dan non akademik. Sebanyak
53,6 %atau sebanyak lima belas mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik dan 46,4 %
atau sebanyak tiga belas mahasiswa berprestasi dalam bidang nonakademik. Dari prestasi
tersebut sebanyak 32,1 % atau senyak sembilang mahasiswa menyatakan bahwa ia puas
dengan capaian prestasinya; 50% atau sebanyak empat belas mahasiswa kurang puas
dengan prestasi yang diraih; dan 17,9 % atau sebanyak lima mahasiswa tidak puas
dengan prestasi yang diraih.
Rasa percaya diri didasarkan pada kepercayaan yang realistis terhadap kemampuan yang
dimiliki individu. Bila individu merasa rendah diri, individu tidak berhasil menyadari
kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, rasa rendah diri dapat menuntun pada rasa
kurang percaya diriyang tidak realistis, membatasi kemampuan untuk memberikan yang
terbaik. Maka dengan kepercayaan diri akan dapat menyadari dan mengaplikasikan
kemampuannya dirinya dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan atau prestasi yang
diinginkan.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada penelitian yang dilakukan pada mahasiswa didapatkan hasil bahwa sebagian
besar mahasiswa sering merasa percaya diri yaitu sebanyak 46,4 % atau sebanyak
tiga belas mahasiswa.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara kepercayaan diri dan
prestasi.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran yang akan
disamaikan kepada seluruh pembaca karya ini. Berikut adalah cara untuk meningkatakan
rasa percaya diri:
1. Mencari penyebab rasa rendah diri sehingga dapat mengetahui cara perbaikan
kepercayaan diri.
2. Mengatasi kelemahan. Dengan begitu kita akan memandang suatu perbaikan yang
kecil sebagai keberhasilan yang sebenarnya.
4. Bangga atas keberhasilan yang didapat. Dengan begitu dapat menyadarkan bahwa
keberhasilan kita lebih penting dari pada pendapat orang lain.
5. Membebaskan diri dari pendapat orang lain atau standar masyarakat. Dengan begitu
kita akan merasa merdeka dalam diri sendiri dan yakin.
6. Tidak terlalu bercita-cita yang melewati standar batas, karena semakin banyak cita-
cita semakin sulit pula untuk memenuhi tuntutan yang terlalu tinggi.
21
7. Tidak membandingkan diri sendiri denga ornag lain. Karena ada banyak hal yang
lebih baik dilakukan oleh orang lain jika dibanding dengan diri kita. Jika terus-
menerusmembandingkan dengan orang lain maka akan ada kemungkinan kecewa
pada diri sendiri.
8. Tidak mengambil motto ungkapan yang berbunyi “Apapun yang dilakukan dengan
baik oleh orang lain saya pun harus dapat melakukannya”, karena setiap orang
memiliki bidang yang berbeda dan itu tidak akan mungkin untuk mendapatkan hasil
yang sama. (lauster,1994 : 15-16)
22
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
http://www.sarjanaku.com/2011/02/prestasi-belajar.html
http://www.tugassekolah.com/2016/03/10-definisi-pengertian-prestasi-belajar-menurut-para-
ahli.html
https://www.kata.co.id/Pengertian/Prestasi/1926
http://www.quasarsinduno.it/index.php/?option=com_k2&view=itemlist&task=user&id=843
14
https://www.plukme.com/post/1525715714-ciri-ciri-mahasiswa
https://www.coursehero.com/file/p2ipf0a/Peningkatan-Standar-Hidup-Peningkatan-standar-
hidup-masyarakat-adalah-fitur/
23