Anda di halaman 1dari 2

VI.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan terhadap akibat toksisitas dari amfetamine bertujuan untuk menstabilisasi fungsi
vital, mencegah absorbsi obat yang lebih lanjut, mengeliminasi obat yang telah diabsorbsi,
mengatasi gejala toksik spesifik yang ditimbulkan dan disposisi. Toksisitas amfetamine kurang
berhubungan dengan kadar dalam serum, penatalaksanaan hanya berupa perawatan tidak spesifik

berdasarkan gejala klinik yang ditimbulkan

1. Tindakan emergensi dan suportif

• Mempertahankan fungsi pernafasan

- Terapi agitasi: Midazolam 0,05-0,1 mg/Kg IV perlahan-lahan atau 0,1-0,2 mg/kg IM;
Diazepam 0,1-0,2 mg/kg IV perlahan-lahan; Haloperidol 0,1-0,2/kg IM atau IV perlahan-lahan

- Terapi kejang: Diazepam 0,1-0,2 mg/kg BB IV; Phenitoin 15-20 mg/kg BB infus dengan dosis
25-50 mg/menit; pancuronium dapat digunakan bila kejang tidak teratasi terutama dengan
komplikasi asidosis dan atau rabdomiolisis

- Terapi coma

- Awasi suhu, tanda vital dan EKG minimal selama 6 jam

• Terapi spesifik dan antidotum, pada amfetamine tidakada antidotum

khusus! Terapi hipertensi: phentolamine atau nitroprusside

! Terapi tachiaritmia: propanolol atau esmolol

! Terapi hiperthermia: bila gejala ringan terapi dengan kompres

dingin atau sponging bila suhu lebih dari 40

C atau peningkatan

suhu berlangsung sangat cepat terapi lebih agresif dengan

menggunakan selimut dingin atau ice baths. Bila hal ini gagal

dapat digunakan Dantrolene. Trimethorfan 0,3-7 mg/menit IV

melalui infus

! Terapi hipertensi dengan bradikardi atau talhikardi bila ringan


biasanya tidak memerlukan obat-obatan. Hipertensi berat

(distolik > 120 mmHg) dapat diberikan terapi infus nitroprusid

atau obat-obat lain seperti propanolol, diazoksid,

khlorpromazine, nifedipin dan fentolamin

! Gejala psikosa akut sebaiknya diatasi dengan supportive

environment dan evaluasi cepat secara psikiatri. Gejala yang

lebih berat dapat diberikan sedatif dengan khlorpromazin atau

haloperidol.

2. Dekontaminasi

Dekontaminasi dari saluran cerna setelah penggunaan amfettergantung pada jenis obat yang
digunakan, jarak waktu sejak digunakan,

jumlah obat dan tingkat agitasi dari pasien.

Pada pasien yang mempunyai gejala toksik tetapi keadaan sadar

berikan activated charcoal 30-100 gr pada dewasa dan pada anak-anak 1-2

gr/kg BB diikuti atau ditambah dengan pemberian katartik seperti sorbitol.

Bila pasien koma lakukan gastric lavage dengan menggunakan naso atau

orogastric tube diikuti dengan pemberian activated charcoal.

Anda mungkin juga menyukai