Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rapid Health Assessment


Rapid Health Assessment (RHA) adalah kegiatan pengumpulan data dan
informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar dan
diperlukan segera sebagai respons dalam suatu kejadian bencana.
Menurut WHO, pengertian Rapid Health Assessment (RHA) adalah kegiatan
pengumpulan data dan informasi dengan tujuan untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi
kebutuhan dasar yang diperlukan segera sebagai respons dalam suatu kejadian bencana.
Rapid Health Assessment ( penilaian cepat kesehatan ) merupakan suatu
rangkaian siklus manajemen kesehatan pada situasi bencana dan / atau pada early warning
terjadinya bencana yang harus dilakukan sesaat setelah terjadi bencana dan dilakukan secara
cepat. Assessment dapat dilakukan dengan pengamatan visual dengan cara melakukan
observasi lapangan di daerah bencana dan sekitarnya, wawancara, mengkaji data atau
informasi yang ada ( baik primer ataupun sekunder ), survei cepat, maupun melalui pencatatan
lainnya.
Rapid Health Assessment ( RHA ) dilakukan untuk menetukan tindakan dan
bantuan yang diperlukan. Dengan adanya RHA ini diharapkan tindakan dan bantuan dapat
terdistribusi dengan cepat dan tepat.
Manfaat Rapid Health Assessment ( RHA ) adalah:
1. Mengidentifikasi fakta – fakta di lokasi bencana
2. Mengidentifikasikan kebutuhan yang harus segera dipenuhi
Sedangkan tujuan Rapid Health Assessment ( RHA ) adalah:
1. Menilai dampak bencana dan potensi ancaman bidang kesehatan
2. Membuktikan adanya kedaruratan
3. Menilai kapasitas tanggap darurat yang ada
4. Menetapkan jenis kebutuhan yang diperlukan segera
5. Membuat rekomendasi tindakan prioritas dalam pelaksanaan ketanggapdaruratan
Rapid Health Assessment dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Initial Rapid Health Assessment ( penilaian masalah kesehatan awal ) yang dalam hal ini
dilakukan oleh petugas kesehatan tingkat kecamatan dibawah tanggung jawab kepala
puskesmas setempat. Hal ini dilakukan untuk menetukan jenis bantuan awal yang
dibutuhkan segera.
2. Integrated Rapid Health Assessment ( penilaian masalah kesehatan terpadu )
menindaklanjuti assessment awal dan mendata kebutuhan para korban di shelter
pengungsian. Dengan adanya assessment terpadu ini kita dapat melakukan
penanggulangan gizi, memberikan imunisasi, melakukan surveilans epidemiologi terhadap
penyakit potensial sehingga kejadian penyakit di lokasi bencana dapat dikontrol.
Tim RHA beranggotakan personal yang mewakili bidang sesuai dengan kebutuhan
pengkajian yang akan dilakukan. Minimal terdiri dari:
1. Unsur Medis: untuk menilai dampak dan kebutuhan pelayanan medis bagi korban
2. Unsur Epidemiologi ( surveilans ): untuk dampak dan kebutuhan pengendalian masalah
kesehatan masyarakat korban bencana,terutama pengungsi
3. Unsur Sanitarian: untuk menilai dampak dan kebutuhan terhadap komponen – komponen
yang memengaruhi kesehatan manusia
2.2 Metode dan Pelaksanaan Rapid Health Assessment
1. Mempersiapkan RHA
a. Informasi awal yang ada ( kejadian )
b. Penetapan tim
c. Informasi yang ada akan di – cheklist
d. Komunikasi dan koordinasi dengan daerah kejadian dan tim lain ( akses ke
daerah, bantuan awal diperlukan, dll )
2. Tim RHA
a. Petugas medis
b. Epidemiologi
c. Kesehatan lingkungan
d. Sosial
Diharapka tim memiliki kemampuan analisis yang baik dalam bidangnya dapat
bekerja sama dan dapat diterima, memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan.
3. Informasi awal
a. Rencana / kejadian dan waktu terjadinya
b. Masalah yang berkaitan dengan kesehatan sebagai dampaknya:
1) Korban meninggal dan luka
2) Jumlah pengungsi
3) Kerusakan sarana kesehatan dan yang masih dapat dimanfaatkan ( puskesmas,
pustu, rumah sakit )
4) Tersedianya obat – obatan dan vaksin
5) Kemungkinan kemudahan untuk menjangkau daerah yang terkena masalah
c. Upaya kesehatan yang telah dilakukan
d. Bantuan awal yang diperlukan

4. Pengumpulan data / informasi


a. Geografis dan lingkungan daerah yang terkena bencana / kejadian
b. Informasi korban meninggal dan luka
c. Memperkirakan jumlah pengungsi
d. Data potensi SDM di puskesmas dari dinas kesehatan dan rumah sakit setempat
yang masih dapat dimanfaatkan ( jumlah, tempat dan fasilitas puskesmas dan
rumah sakit; fungsi dari masing – masiing fasilitas; perlengkapan dan obat –
obatan ).
e. Data dan potensi kesehatan yang ada di sekitar wilaya administrasi daerah
bencana / kejadian
f. Menilai dampak segera terhadap kesehatan seperti risiko kemungkinan terjadinya
KLB penyakit menular
g. Data endemis penyakit menular potensial wabah yang selama ini ada
h. Kerusakan sarana lain yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan ( air
bersih, listrik, jalan, sarana komunikasi )
i. Mengidentifikasi ketersediaan air bersih yang ada dan potensi yang masih dapat
dimanfaatkan
5. Hasil lapangan kemudian dianalisis, diarahkan secara spesifik pada:
a. Kebutuhan pelayanan medis korban bencana / kejadian
b. Epidemiologi penyakit potensial wabah
c. Masalah dan potensi sara kesehatan lingkungan
6. Rekomendasi
Rekomendasi memuat:
a. Bantuan obat – obatan, bahan dan alat
b. Bantuan tenaga medis / paramedik, surveilans, dan kesehatan lingkungan
c. Penyakit menular yang perlu diwaspadai
d. Sarana kesehatan lingkungan yang memerlukan pengawasan dan perbaikan serta
perlu dibuat
e. Bantuan lain yang diperlikan baik dari tingkat diatasnya maupun dari sumber lain
2.3 Jenis – Jenis Perencanaan dalam Penanggulangan Bencana

1. Rencana Manajemen Bencana


a. Dilakukan pada tahap sebelum bencana
b. Berisi tentang berbagai ancaman, kerentanan, sumber daya yang dimiliki,
pengorganisasian dan peran fungsi masing – masing kerja
c. Dapat berfungsi sebagai panduan atau arahan bagi penyusunan rencana sektoral
2. Rencana kontijensi
a. Dibuat segera setelah diidentifikasi adanya ancaman ( hazard ) tertentu disuatu
wilayah
b. Disusun berdasarkan suatu skenario bencana yang diperkirakan akan terjadi
c. Dibuat asumsi dan perhitungan kebutuhan
d. Disusun jadwal berdasarkan skenario yang disepakati
e. Harus selalu diperbarui / dimutakhirkan
3. Rencana operasi
a. Merupak penerapan dari rencana kontijensi yang diberlakukan pada saat terjadi
kedaruratan
b. Rencana operasi tidak selalu sesuai dengan keadaan nyata di lapangan sehingga
rencana kontijensi perlu disesuaikan secara berkala
4. Rencana pemulihan
a. Pemulihan merupakan awal upaya pembangunan kembali dan menjadi bagian dari
pembangunan pada umumnya.
b. Penyusunan rencana ini harus terintegrasi dalam perencanaan pembanguna sektor
c. Penyusunan rencana berdasarkan skala prioritas
MAKALAH
Rapid Health Assessment Bencana

Disusun Oleh NR 09
Kelompok 2
o Debi Sintia Dewi
o Delita Kumala Putri
o Eti
o Frisky Lavenia Indah Purnama
o Ozi Nova Zilita
o Wayan

Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat


STIKes Syedza Saintika Padang
Tahun 2018-2019
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah,”Rapid Health Assessment
Bencana” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang Penanggulangan kegawat daruratan saat Bencana, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini memuat tentang “Rapid Health Assessment Bencana”yang sangat berbahaya
bagi kesehatan seseorang. Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh penyusun. Akhirnya penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Terimakasih.

Padang , November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rapid Health Assessment .................................................................
2.2 Metode dan Pelaksanaan Rapid Health Assessment ...............................................
2.3 Jenis – Jenis Perencanaan dalam Penanggulangan Bencana ..................................
BAB III PENUTUP
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bencana alam seakan tidak henti-hentinya menimpa tanah air, sehinggasudah tidak asing
lagi bagi kita jika mendengar terjadinya peristiwa gempa bumi,tsunami, letusan gunung
berapi, banjir, kekeringan, longsor, dan lain-lain.Peristiwa bencana tersebut tidak mungkin
dihindari, hal yang dapat kita lakukanadalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta
maupun lingkungan.
Perlu diketahui bahwa bencana yang diikuti dengan pengungsianmenimbulkan masalah
kesehatan yang sebenarnya diawali oleh masalahbidang/sektor lain. Mencegah terjadinya
masalah kesehatan tersebut Rapid Health Assesment dilakukan untuk menilai kondisi
kesehatan SDM yang ada di lokasipengungsian. Namun kegiatan assesment ini harus
dilakukan dengan cepatmelihat sesaat setelah bencana merupakan kondisi darurat yang
membutuhkantindakan yang taktis dan strategis. Mengingat penanggulangan masalah
kesehatanharus segera diberikan baik saat terjadi maupun pasca bencana. Purwo Atmojoyang
merupakan salah satu staf Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timurmenjelaskan “Jangan terlalu
ambisius untuk mengumpulkan data karena waktuyang ada sangat terbatas” ketika
memberikan pengarahan dalam BimbinganTekhnis Dokter dan Perawat dalam
Penanggulangan Bencana diSurabaya(28/07/2009). Namun ada beberapa kegiatan tanggap
bencana yang tidak selalu harus menunggu hasil RHA terutama kegiatan spesifik yang
dapatdiperkirakan.
Namun pada kenyataannya, banyak lembaga yang menangani masalahpenanggulangan
bencana itu terlalu lama dalam melakukan assesment yangseharusnya dilakukan secara cepat.
Sehingga muncul pernyataan “Sebetulnyaassesment itu kebutuhan atau gaya?”, begitulah
yang diungkapkan oleh Eyank yang pernah menjabat sebagai Manajer Kebencanaan Eknas
Walhiitu(12/03/2009). Di bawah ini terdapat sedikit bahasan yang berkaitan
denganpentingnya sebuah assessment dalam penanggulangan bencana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Rapid Health Assessment
2. Menjelaskan Metode dan Pelaksanaan Rapid Health Assessment
3. Menjelaskan Jenis – Jenis Perencanaan dalam Penanggulangan Bencana
1.4 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Rapid Health Assessment
2. Mengetahui Metode dan Pelaksanaan Rapid Health Assessment
3. Mengetahui Jenis – Jenis Perencanaan dalam Penanggulangan Bencana
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat diambil beberapa hal penting berkenaan dengan dilakukannya Rapid
Health Assessment, antara lain:
a. Rapid Health Assessment berfungsi untuk mencegah/menurunkan jatuhnyakorban dan
terjadinya wabah akibat penyakit menular.
b. Rapid Health Assessment terbagi menjadi dua, yaitu assessment awal dan
assessment terpadu atau lanjutan.
c. Data yang harus diperoleh dalam sebuah assessment khususnya di bidangkesehatan
antara lain kesehatan komunitas korban, ketersediaan dan aksespada makanan,
ketersediaan dan akses terhadap air bersih, sanitasi ataukebersihan lingkungan, dan
hubungan sosial.
d. Rapid Health Assessment penting dilakukan untuk menentukan tindakan yangsesuai
dengan kebutuhan dan tepat guna.

Mengingat penanggulangan bencana bidang kesehatan harus segeradiberikan baik saat terjadi
bencana maupun pasca bencana maka tindakan Rapid Heath Assessment harus dilakukan secara
cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Penanggulangan Bencana. 2007. Dr. I. Khambali, S.T,. MPPM. Yogyakarta

http://bencanaekologis.blogspot.com/. Memobilisasi Sumberdaya Lokal dalamKerja – Kerja


Respon dan Bantuan Darurat
http://pascaunsoed.files.wordpress.com /2008/05/vi-artikel-ilmiah.pdf.http://www.surabaya-
ehealth.org/comment/reply/13078/.

Anda mungkin juga menyukai