Anda di halaman 1dari 9

TENTANG GULAT

Gulat merupakan jenis olahraga bela diri di mana kontak fisiklah yang diutamakan dan harus
diantara 2 orang. Pegulat adalah sebutan untuk seseorang yang menggeluti olahraga gulat dan
menjadi atlet atau pesertanya. Seorang pegulat perlu mengontrol lawan dan menjatuhkan
mereka nanti di akhir. Teknik fisik tentu adalah yang paling utama di sini untuk bisa menang.

Gulat merupakan jenis olahraga bela diri dengan risiko luka serius dengan sejumlah
tekniknya yang terkenal seperti clinch fighting, leverage, joint lock, dan grappling hold.
Karena sudah lebih dari 100 tahun gulat menjadi bagian dari olahraga olimpik, gulat
bukanlah suatu olahraga yang asing lagi bukan? Bahkan sejarahnya pun termasuk panjang
dengan banyak gaya yang ditawarkan.

GULAT PROFESIONAL
Gulat profesional atau gulat pro merupakan olahraga yang diketahui sebagai bentuk hiburan
dan pada umumnya ada promotor yang akan mengadakan siaran langsung untuk
menayangkan gulat profesional ini. Namun pada gulat profesional ini, ada beragam peralatan
yang bentuknya berbeda-beda dan bisa digunakan saat bertempur.

Pada gulat komersial ini, sudah ada pengaturan pada konten pertandingan berikut juga
tindakan agresif diikuti dengan reaksi para pegulat tersebut supaya keduanya aman dan
terlindung. Sebelumnya tak banyak yang tahu akan fakta ini, namun kini gulat profesional
sudah sangat terbuka kebenarannya. Dan pada jenis gulat pro ini, selalu ada komunikasi
antara pegulat individu dan penggemar disertai juga dengan promosi via media luar.

Sifat fiksi pun telah diakui lewat media tersebut yang biasanya dilakukan dalam bentuk
wawancara. Dan untuk pertandingan yang sudah melalui proses pengaturan dan perencanaan
lebih dulu bisa disebut dengan kayfabe. Konten dalam gulat pro ini biasanya memang agresif
namun selalu harus ada komunikasi antara pegulat yang berpartisipasi dalam pertandungan
tersebut. Namun kali ini, kita akan melihat apa saja teknik gulat yang dipergunakan dalam
pertandingan biasa.

1
I. SEJARAH OLAHRAGA GULAT
Pada tahun 2500 SM cabang olahraga Gulat telah menjadi suatu mata pelajaran di suatu
sekolah di Negara Cina dan sekitar tahun 2050 SM gulat juga dipelajari oleh orang-orang
Mesir. Sejak Olympiade Kuno, gulat telah menjadi suatu acara pertandingan, walaupun acara
tersebut diadakan di dalam acara Pentahlon.

Pada Olympiade I tahun 1896 di Athena gulat Gaya Yunani-Romawi menjadi suatu acara
pertandingan tersendiri. Pada Olympiade III tahun 1904 di St Louis Amerika Serikat, acara
pertandingan gulat hanya untuk gaya catehras catch can saja. Sedangkan pada Olympiade IV
tahun 1908 di Inggris mengadakan pertandingan gulat untuk dua gaya yaitu Yunani-Romawi
dan catehras catch can. Peraturan gulat Internasional baru diadakan pada Olympiade XI tahun
1936 di Berlin Jerman.

Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia sudah mengenal sudah mengenal gulat
Internasional , gulat ini dibawa oleh tentara Belanda. Tahun 1941 – 1945 sewaktu Indonesia
diduduki tentara Jepang, seni beladiri Jepang seperti Judo, Sumo dan kempo masuk pula ke
Indonesia, sehingga gulat secara berangsur-angsur menjadi hilang. Pada tanggal 7 Februari
1960 didirikan sebuah organisasi gulat amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat
Seluruh Indonesia (PGSI). Pertama kali gulat dipertandingkan di PON V tahun 1961 di
Bandung. Tahun 1962 pada Asian Games IV di Jakarta, Indonesia menurunkan pegulat-
pegulatnya secara full team, mulai dari kelas 52 kg sampai dengan 97 kg, namun prestasi para
pegulat kita belum menggembirakan, Indonesia hanya meraih 2 medali perunggu melalui
gulat Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya bertanding
dalam gaya Yunani-Romawi. Dan sejak pembentukannya tahun 1960, PGSI telah banyak
melakukan kegiatan baik local, nasional maupun Internasional.

2
II. PERATURAN PERTANDINGAN :
Sesuai dengan umur, olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :

1. Gulat Mini : 6 – 12 tahun

2. Gulat anak-anak : 13 – 16 tahun

3. Gulat Yunior : 17 – 20 tahun

4. Gulat Senior : di atas 20 tahun

Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan
peraturan gulat Internasional dari Fila yang sudah disyahkan oleh PB. PGSI. Selama
bertanding pegulat harus memakai baju gulat Internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan
warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di atara kedua pegulat di
lingkaran tengah, pada waktu pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit berteriak “open”
agar daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawan melakukan serangan.
Untuk perintah melakukan serangan wasit berteriak “action” dan “contact” jika pegulat tidak
melaksanakan perintah wasit, maka wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan
peringatan.

Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan menjadi 3 x 3
menit jatuhan, sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit. Pegulat
dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10
(sepuluh).

Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi
dan masing-masing meliputi kelas-kelas :

1. kelas 48 kg 6. kelas 74 kg

2. kelas 52 kg 7. kelas 82 kg

3. kelas 57 kg 8. kelas 90 kg

4. kelas 62 kg 9. kelas 100 kg

5. kelas 68 kg 10. kelas 100 kg + (over + 100 kg)

Susunan organisasi PGSI berbentuk piramida dan vertikal, berjenjang mulai dari
perkumpulan-perkumpulan, pengurus Kabupaten/Kotamadya, kota (Administratif), Propinsi
sampai tingkat Pusat. Masa kepengurusan besar paling lama 4 tahun dan pengurus cabang 2
tahun.

3
III.TEHNIK DALAM BERMAIN GULAT
1. Clinch Fighting

Pada gulat, ada 4 teknik yang paling dikenal, dan salah


satunya adalah clinch fighting. Pada teknik umum satu
ini memang tergolong sulit dan istilah bagi cara ini
adalah bertempur dengan memiting. Pertarungan pada
olahraga gulat ini memang berfokus pada cara memiting.

Diyakini bahwa dengan teknik memiting, lawan akan


dibuat mati kutu dan tak berkutik. Ini karena pada
dasarnya memiting adalah cara untuk mematikan
gerakan efektif lawan ketika hendak melakukan
serangan terhadap kita. Ini akan lebih menguntungkan
juga bila kita memili berat dan tinggi yang lebih dari
lawan.

Jadi intinya, lawan tak akan mampu menggunakan


tendangan, tinjuan, dan senjata. Bahkan memiting ini biasa juga digunakan sebagai peralihan
dari model stand-up fighting ke ground fighting. Clinch fighting ini otomatis membuat lawan
terkunci dan tak mudah untuk melakukan perlawanan karena tubuh lawan sudah tak mampu
bergerak dengan leluasa seperti semula.

2. Leverage

Istilah leverage sendiri adalah mengambil keuntungan, jadi hal ini mengartikan bahwa
pegulat yang lebih tinggi dari lawannya akan lebih mudah memenangkan pertarungan. Ketika
seorang pegulat mendapatkan lawan lebih pendek, baginya akan mudah memudarkan
keseimbangannya dan pegulat yang lebih tinggi tersebut bakal menjadi pengendali di
pertandingan.

Rata-rata pegulat dengan tubuh lebih tinggi memiliki kekurangan pada kekuatan menembak
lawannya sehingga untuk melawan diperlukan penggunaan jangkauan panjang untuk
kemudian bisa meraih pergelangan kaki lawan. Dengan gerakan inilah biasanya para pegulat
bertubuh tinggi berhasil mengeksekusi dengan baik dan mengambil keuntungan dengan
sempurna.

Pada teknik meraih pergelangan kaki lawan, maka seorang pegulat akan mampu mengangkat
satu kakinya dari matras dan kemudian menyapu/menyandung kaki lain lawan sehingga
akhirnya ia mampu dijatuhkan. Dengan cara begini, maka otomatis seorang pegulat bisa
mengendalikan pertarungan dengan mengambil keuntungan dan berada tepat di atas tubuh
lawannya.

4
3.Hip Throws

Masih termasuk dalam teknik leverage, hip


throws merupakan teknik yang juga
mengambil keuntungan dari lawan. Dengan
cara membanting bagian pinggang lawan, ini
adalah gerakan efektif bagi setiap pegulat
yang postur tubuhnya tinggi dengan kaki
yang panjang. Setelah memastikan posisi
tubuh bagian atas lawan, langkah kaki bisa
diposisikan antara tubuhnya untuk
mengambil kesempatan dan keuntungan.

Dengan bagian pinggang diposisikan di bawah pinggang lawan sesudah gerakan menyilang,
maka sebaiknya langsung mengambil gerakan mengangkat sedikit tubuh lawan. Barulah
setelah itu lawan bisa dibanting ke arah belakang pada matras. Ini adalah suatu taktik dan
teknik yang cukup bisa mematikan gerakan lawan dan akhirnya memenangkan pertarungan
karena lawan tak lagi bisa berkutik.

4. Cradles

Teknik gerakan ini pun masih menjadi


bagian dari teknik leverage dan teknik ini
berfokus pada keuntungan seorang pegulat
dalam meletakkan lawan di punggungnya.
Pada teknik ini, seorang pegulat dengan
tubuh yang lebih tinggi dan lengan yang
lebih panjang bisa melakukan headlock atau
kunci pada kepala lawan dengan satu lengan.

Sementara lengan sisi lainnya bisa


diposisikan di bawah salah satu atau kedua kaki. Tangan kemudian bisa dikunci rapat dengan
menariknya lebih dulu lalu mengarahkan kepala lawan serta lutut di saat yang sama. Kaki
panjang para pegulat bertubuh tinggi juga mampu menambah keuntungan dengan
memiringan tubuh bagian atas lawan ke matras.

5
5.Sprawl

Pegulat berpostur tubuh tinggi memiliki reaksi yang


cukup cepat terhadap serangan lawannya yang secara tiba-
tiba sehingga mampu mengambil keuntungan. Pada teknik
ini, fokusnya adalah dengan menarik kedua kaki kita dan
jatuhkan diri ke matras lalu kita bisa menerkam lawan
dengan berada di atasnya saat ia mencoba untuk
menyerang.

Dengan ukuran tubuh yang lebih dari lawan, maka kita bisa meraih bagian bawah tubuh
lawan dan mengunci lengan lawan. Setelah itu, lanjutkan dengan membalikkannya ke
punggungnya dan setelah itu bagian pinggang lawan bisa coba dikunci juga agar dia sama
sekali tidak bisa bergerak dan tak dapat melawan kembali.

6. Joint Lock

Pada gulat, ada pula teknik yang dinamakan


dengan joint lock di mana teknik satu ini
berfokus pada keterlibatan manipulasi sendi
lawan. Pada teknik dasar judo pun ada hal
seperti ini di mana bisa disebut dengan teknik
penguncian bersama dan itu artinya seorang
pegulat hanya perlu mengisolasi sendi lawan
untuk lawan tak bisa bergerak seperti
normalnya.

eknik ini akan memberikan rasa sakit pada bagian sendi dan mampu memicu cedera pada
lawan kalau penerapannya dilakukan secara mendadak atau paksa. Risiko yang terjadi antara
lain adalah kerusakan otot, ligamen dan tendon. Tak hanya itu, lawan pun memiliki potensi
mengalami patah tulang karena gerakan ini.

Pada bela diri Judo, mengombinasikan penguncian berdiri dengan bantingan sangatlah
dilarang sebab mampu merusak fisik lawan yang sudah dijatuhkan. Namun pada olahraga
bela diri lain seperti Taijutsu, Jujutsu, Hapkido, Choy Li Fut dan Aikido, teknik ini justru
diperbolehkan penerapannya. Joint lock ini biasanya meliputi, kuncian pergelangan tangan,
kuncian spinal, kuncian kaki, dan kuncian lengan maupun juga manipulasi sendi kecil.

6
7. Grappling Hold

Pada teknik gulat, tak ketinggalan juga ada


teknik bernama grappling hold atau
pegangan yang biasanya juga ada pada
teknik bela diri Judo. Cara ini adalah cara
yang tepat bila hendak mengendalikan
gerakan dan posisi lawan. Pada teknik ini,
ada beberapa fungsi yang banyak diterapkan.

Contoh gerakan grappling berfokus pada


clinching, submission dan juga pinning.
Joint lock pun pada dasarnya juga dapat
dimasukkan dalam grappling hold ini karena intinya adalah memegang dan mengunci
sekaligus. Pada teknik ini ada berbagai macam hal yang perlu untuk dipahami sekaligus
dipelajari oleh pegulat pemula.

IV.LAPANGAN/MEDIA DALAM OLAHRAGA GULAT

7
V. INDUK ORGANISASI GULAT
PGSI : Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia

UWW : United World Wrestling

VI. PROFIL PEMAIN

PAIGE // SARAYA JADE-BELVIS

Saraya-Jade Bevis (lahir 17 Agustus 1992) adalah seorang pegulat profesional Inggris dan
aktris yang saat ini bergabung di WWE dengan nama panggung Paige, dan tampil di merek
Raw. Dia pernah dua kali menjadi Juara Diva WWE dan merupakan pemegang gelar pertama
dan Juara Wanita NXT di divisi pengembangan WWE, NXT. Dia adalah satu-satunya orang
yang telah memegang kedua gelar secara bersamaan, dan hingga bulan Juli 2016, masa
berkuasanya selama 308 hari adalah yang terlama sepanjang sejarah gelar tersebut.

Pada 2005, di usia 13 tahun, Bevis melakukan debutnya di World Association of Wrestling,
sebuah promotor yang dijalankan oleh keluarganya, dengan nama panggung Britani Knight.
Dia kemudian memegang berbagai gelar di sirkuit independen di seluruh Eropa. Pada 2011,
dia menandatangani kontrak dengan WWE dan mulai bertanding di divisi pengembangan
WWE, dan kemudian melakukan debut di acara utama WWE pada April 2014. Di
pertandingan debutnya di acara utama, dia memenangkan Divas Championship, menjadi
juara termuda sepanjang sejarah gelar tersebut di usia 21 tahun.

8
KATA PENUTUP

KESIMPULAN
Terlepas dari apapun jenis bidang olahraga yang kita tekuni, pastilah ada sebuah manfaat
didalamnya. Setiap bidang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang tidak
dapat dipungkiri sehingga ada baiknya kita mengerti segala faktor yang melekat pada cabang
olahraga tersebut khususnya yang menjadi minat kita. Baik perempuan maupun laki-laki pun
mempunyai kelebihan masing-masing termasuk dalam bidang olahraga. Dari tahun ke tahun,
selalu ada perlombaan cabang olahraga yang memberikan kategori pria dan wanita. Sebagai
orang yang menghargai hak asasi, tentunya kita mengerti betapa pentingnya penyetaraan
posisi wanita dan pria. Sebab, setiap bakat haruslah dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai