12 - Makalah Seminar Haki 2018 (Ahmad Abidin - Revisi) PDF
12 - Makalah Seminar Haki 2018 (Ahmad Abidin - Revisi) PDF
ABSTRAK.
Pembangunan gedung tinggi dan super tinggi di Indonesia tumbuh pesatnya beberapa tahun terakhir
ini. Dimana proses pembangunan gedung sangat perlu pengendalian mutu, terutama gedung tinggi
yang mempunyai konstruksi khusus salah konstruksi khusus adalah Belt Truss. Pengendalian mutu
meliputi erction plan sequare, lifting study colomn, beam & diagonal, lifting study colomn, beam &
diagonal, konstruksi Belt Truss mulai proses pabrikasi di workshop, inspection of trial assembled
components, set up embedded & anchor, final checklist dimension, erection lower column & lower
beam, Tightening terque HTB (thorshear A 490/ASTM A 490) lower beam, Install rebar column, Finish
casting & curing compund column, finish install rebar coupler beam, Erection install rebar coupler
beam, Erection upper beam, tightening terqeu HTB column & install rebar column, Tightening terque
HTB (thorshear A 490/ASTM A 490) upper beam, 23 Install rebar slab, Erection rebar column,
Welding using flux cord arc welding (FCAW), dan ultrasonic test (UT Test).
Makalah ini menyajikan pengendalian mutu konstruksi Belt Truss proyek menara astra dimana semua
team bekerjasama antara kontraktor, konsultan perencana struktur, sub kontraktor, konsultan
pengawas dan owner, sehingga yang direncanakan untuk pengendalian mutu kontrsuksi Belt Truss
tercapai. Makalah ini diharapkan bisa berguna untuk kita semua untuk masa yang akan datang.
KATA KUNCI : Pengendalian mutu erction plan sequare, lifting study colomn, beam & diagonal,
lifting study colomn, beam & diagonal, konstruksi Belt Truss mulai proses pabrikasi di workshop,
inspection of trial assembled components, set up embedded & anchor, final checklist dimension,
erection lower column & lower beam, Tightening terque HTB (thorshear A 490/ASTM A 490) lower
beam, Install rebar column, Finish casting & curing compund column, finish install rebar coupler
beam, Erection install rebar coupler beam, Erection upper beam, tightening terqeu HTB column &
install rebar column, Tightening terque HTB (thorshear A 490/ASTM A 490) upper beam, 23 Install
rebar slab, Erection rebar column, Welding using flux cord arc welding (FCAW), dan ultrasonic test
(UT Test).
1) Senior Site Structure QA/QC Engineer Astra Property (Proyek Menara Astra)
1. Pendahuluan.
Menara Astra salah satu gedung tinggi yang sudah selesai dibanguan di Jl. Jend. Sudirman
Kav. 5-6 duku atas Jakarta Pusat dengan ketinggian 260 meter dengan jumlah lantai adalah
50 lantai dan 6 lapis basement gedung katagori gedung tinggi untuk perkantoran, dengan
katagori Green Platinum A.
Proses konstruksi yang digunakan di gedung Menara Astra adalah, untuk pekerjaan
konstruksi lantai 22 dan lantai 35 memakai konstruksi Belt Truss dengan menggunakan
profil baja Box-WF 500x700x30mm dan Extra Plate for H-Beam 30mm Plate, dan kolom
lantai 21-24 dan lantai 34-37 dengan profil H500x500x30x30mm, serta baloknya di lantai 22-
24 dan lantai 35-36 konstruksi komposit dengan profil H500x500x30x30mm.
Hal yang disajikan dalam makalah ini, bagaimana pengendalian mutu konstruksi Belt Truss.
Dimana konstruksi ini pertama gedung tinggi saat ini di indonesia, perlu dijelaskan
bagaimana menjalankan praktek konstruksi yang benar.
Keterangan : Material pengelasan dengan FCAW (Flux Cord Arc Welding) dan lulus 100%
dengan pengetesan UT (Ultrasonic Test).
Saat kolom sudah diinstall di angkur selanjutnya dipasangkan balok penyangga ke core wall
serta pemasangan kabel sling untuk sementara sampai selesai pemasangan kolom, setelah
kolom terpasang 1 (zone) dilanjutkan install lower beam untuk pekerjaannya seperti
penjelasan di gambar 5.
Gambar 20 Erection upper beam, tightening terqeu HTB column & install rebar column
Selanjutnya pemasangan bekesting kolom tahap dua serta pengecoran kolom tahap kedua
dilanjutkan sambungan mekanis dengan copuler sama seperti gambar 18.
7. Kesimpulan.
Gedung Menara Astra adalah gedung yang pertama di Indonesia memakai konstruksi
khusus Belt Truss dilantai 22 dan lantai 35. Sebelum pelaksanaan konstruksi dilaksanakan
studi erection method statement meliputi : General outline and schedule, temporary site
plan, erection procedure, inspection testing procedure.
Semua proses fabrikasi dilaksanakan inspeksi dan testing material lolos 100%, serta
pelaksanaan konstruksi harus lolos 100% dari ceklist bersama. Hal ini dilaksanakan supaya
pengendalian mutu kontruksi Belt Truss tercapai.
Daftar Pustaka.
Arup dan Kinematika (2016), Revisi Laporan Perencana Struktur Atas Proyek Menara Astra,
Laporan Desain Konsultan Perencana Struktur.
Choi H. Sun, H., Goman, Josep L. & Mathias N. (2016), Outrigger Design for Hign-Rise
Buildings, 2nd Edition An output of the CTBUH Outrigger Working Group.
Dewobroto, W. (2016), Struktur Baja – Perilaku, Analisis & Desain – AISC 2010, Edisi ke-2,
Penerbit Jurusan Teknik Sipil UPH, Tangerang.
Golesorkhi R., Joseph L., Klemencic R., Shook D. & Viise J. (2017), Performance-Based
Seismic Design for Tall Buildings, An output the CTBUH - Based Seismic Design Working
Group.
Shimizu Total Joint Operation (2016), Metode Kerja Konstruksi Belt Truss, Proyek Menara
Astra Jakarta.
Shimizu Corporation (2008), Mode Gakuen Cocoon Tower’ Makalah Konstruksi Baja Belt
Truss, Japan.
Tamboli R. Akbar. (2014), Tall and Supertall Buildings : Planing and Design, Council on Tall
Buildings and Urban Habitat (CTBUH), and International Code Council (ICC).
Tumilar, S. (1988), Peranan Teknisi Penangan Konstruksi Beton, PT. Wiratman &
Associates.