BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Berdasarkan hasil evaluasi selama tahun buku 2003 dan 2004, maka kondisi Kopindo belum
menunjukan kinerja yang menggembirakan kita semua. Masih banyak kendala yang melingkupi
organisasi dan usaha yang dilakukan. Dimana secara mendasar Kopindo belum memiliki sumber
pendanaan yang cukup diandalkan. Sampai tahun 2004 sumber pendanaan Kopindo masih
mengandalkan penyisihan dari pekerjaan proyek yang fluktuatif karena banyak faktor yang
mempengaruhi Kopindo untuk mendapatkan pekerjaan proyek dari instansi pemerintah. Kondisi
ini secara ideal tidak dapat dipertahankan karena berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah
sudah mengarah pada keterbukaan dan mekanisme pasar. Untuk itu kedepan tidak ada pilihan
lain kecuali menata kembali berbagai unit usaha yang ada di Kopindo sesuai dengan tuntutan
bisnis yang mandiri dan memberikan pelayanan produk atau jasa yang berkualitas, karena
mekanisme pasar menjadi landasan pelaksanaan bisnis.
Pada tataran ini peningkatakn peran aktif anggota koperasi melalui berbagai pelatihan yang
menyadarkan pentingnya kebersamaan membangun komunitas bisnis menjadi sangat mendesak.
Untuk itu ke depan berbagai program pelatihan perkoperasian dikalangan anggota menjadi
bagian yang harus dilakukan oleh koperasi primer anggota Kopindo. Dan dalam konteks ini
kerjasama dengan lembaga pendidikan perkoperasian, perguruan tinggi serta gerakan koperasi
pada umumnya harus dilakukan. Seiring dengan kondisi tersebut penguatan jaringan usaha yang
dikembangkan Kopindo kerjasama dengan jaringan usaha koperasi (JUK) Dewan Koperasi
Indonesia maupun bermitra dengan dunia usaha yang lain juga harus dilakukan.
Melihat peta kondisi Kopindo dan berbagai perubahan dinamika usaha yang terus akan terjadi,
maka program kerja tahun 2005 ini, perlu disusun secara cermat berdasarkan prioritas, atas
kemampuan dan kebutuhan, serta peluang yang dapat dilakukan oleh Pengurus. Dengan
demikian program kerja harus diletakan pada pendirian usaha yang produktif di bidang jasa atau
produksi, yang mampu menjaga keberlangsungannya serta menggali kemitraan usaha dengan
dunia usaha yang lain baik koperasi maupun swasta bahkan usaha negara.
1
I.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan disusunnya garis besar program kerja Kopindo tahun buku 2005 ini
adalah sebagai berikut:
I.4 Sitematika
Sistematika yang digunakan dalam menyusun program kerja dan rencana anggaran dan belanja
Kopindo tahun buku 2005 ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Arah Kebijakan Penyusunan dan Rencana Pelaksanaan Program
3. Bab III Penutup
2
BAB II
ARAH KEBIJAKAN PENYUSUNAN
DAN RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM
Sebagai landasan untuk melaksanakan berbagai rencana dan harapan yang diberikan anggota ke
Kopindo, maka perlu disusun dasar kebijakan yang menjadi pedoman untuk menyusun program
kerja atau melaksanakan kegiatan selama tahun 2005. Adapun dasar kebijakan tersebut antara
lain:
ASPEK ORGANISASI :
a. Melihat kekurangan pada berbagai aspek organisasi yang mengakibatkan lemah
dan tidak optimalnya elemen organisasi, maka secepatnya di ambil langkah
perbaikan dengan penguatan sistem dan struktur yang memiliki visi jangka
panjang demi menopang dinamika KOPINDO menuju besar dan benar. Langkah
ini perlu didukung oleh lembaga struktural yang efektif dan efisien dalam
menjalankan kerja. Tentu saja peran para agen sebagai pelaku perubahan
menentukan keberhasilan upaya ini, oleh karena itu kapasitas dan kapabilitas
pemimpin lebih dikedepankan dibanding akomodasi dan kompromi politis dalam
menyusun kepengurusan. Kemampuan pemimpin untuk meletakkan wilayah
cultural yang merupakan ruang publik ( public sphere ) bagi siapa saja untuk
bertukar pengetahuan, dan wilayah struktural dimana kekuasaan pemimpin
berperan dan bekerja menciptakan tujuan organisasi, dalam garis pembatas yang
jelas dan tegas tanpa dicampuri kepentingan politik kompromi dan akomodasi
yang kontraproduktif bagi KOPINDO.
b. Secara operasional organisasi KOPINDO mampu menjadi kekuatan gerakan
koperasi baik di tingkat nasional maupun internasional yang mampu melahirkan
masyarakat ( community ) yang menjaga tradisi civic virtue sebagaimana
termaktub dalam nilai-nilai koperasi ( Homo Co-operativicus ), sehingga pada
tahap selanjutnya memberi multiplayer effect yang positif baik pada organisasi
maupun pengabdian pada kemanusiaan.
c. Perlu dilakukan revaluasi terhadap harta kekayaan KOPINDO untuk mengukur
secara objektif posisi neraca sebagai asumsi dasar ( basic knowledge ) dalam
menyusun Co-operative Plan, karena setiap sikap dibangun di atas pengandaian
atau gambaran nilai (etis) tertentu yang kemudian diturunkan dalam strategi
implementatif.
d. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga social lain, baik organisasi swasta
maupun pemerintah sebagai institusi yang potensial memberi peluang bagi
kemajuan koperasi, tanpa menghilangkan atau mengorbankan prinsip otonomi
dan kemandirian.
ASPEK USAHA :
e. Dalam mempersiapkan KOPINDO menuju kekuatan konglomerasi berbasis
anggota, diperlukan persiapan matang dalam melakukan identifikasi peluang dan
sumber daya yang mampu dimanfaatkan demi kepentingan KOPINDO. Anggota
dan masyarakat Indonesia beserta lingkungannya merupakan dasar pemikiran
bagi inovasi-inovasi bentuk usaha produktif yang akan dikembangkan. Mobilisasi
dalam sumber daya sebesar-besarnya dikelola dan dimanfaatkan demi
kesejahteraan bersama bingkai keadilan social bagi seluruh anggota.
f. Membangun basis usaha di atas pondasi profesionalisme yang terukur
( measureble ) dan dapat dipertanggungjawabkan ( accountable) , melalui langkah-
3
langkah strategis dengan menjalin kemitraan dengan dengan pihak-pihak
tertentu, serta mengembangkannya sebagai kekayaan abadi KOPINDO.
g. Menempatkan posisi KOPINDO sebagai entitas bisnis yang terhormat, independen
dan berwibawa untuk menunjukkan karakter koperasi yang lepas dari minornya
persepsi tentang koperasi yang berlangsung selama ini. Koperasi sebagai entitas
usaha, mengikuti koridor bisnis dengan menjunjung tinggi kejujuran, dan
keuletan untuk menunjukkan kekuatan koperasi dihadapan entitas bisnis yang
lain.
h. Mengkaji kemungkinan strategi percepatan pembangunan koperasi sebagai
stimulus organ koperasi secara terintegrasi mencapai mobilitas sumber daya di
lingkungan anggota KOPINDO, baik menggali potensi swadaya anggota, ataupun
kemitraan dengan menggunakan model kerjasama berjangka dengan tetap
mengedepankan tata cara mengelola koperasi yang benar ( Good Co-operate
Governance) .
Melihat berbagai permasalahan dan dinamika yang ada di internal Kopindo dan kondisi yang
melingkupinya dari perspektif eksternal sampai dengan tahun 2005 ini, maka perlu ditetapkan
model pendekatan pelaksanaan program tahun 2005 berdasar kondisi objektif Kopindo sebagai
berikut:
Berlandaskan kondisi dan berbagai pemikiran diatas, maka perlu juga disusun deskripsi pokok-
pokok kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Kopindo tahun 2005 adalah sebagai berikut:
4
4. Melakukan pembenahan tata kearsipan dan administrasi database keanggotaan
berdasar keakuratan dan kecepatan data berdasar akuntabilitas dan transparansi.
5. Menciptakan sistem administrasi keanggotaan yang efektif dan efisien guna
mengupayakan potensi yang dimiliki anggota.
6. Meningkatkan kualitas layanan informasi dan komunikasi baik kedalam bagi anggota
maupun eksternal kelembagaan.
5
e. Lingkup Bidang Perencanaan dan Pengembangan :
1. Melakukan Riset sumber daya anggota KOPINDO secara periodic dan merumuskan
formula-formula pengembangannya.
2. Merancang bangun organisasi KOPINDO (Co-operative Plan) sebagai organisasi The
Social Change Movement, yang otonom, mandiri dan independen, serta tetap menjadi
kekuatan penekan (interest group) bagi keberhasilan perjuangan koperasi.
3. Menyusun program-program pemberdayaan social ekonomi sebagai upaya perbaikan
kualitas hidup dan semangat berpartisipasi dalam proses-proses pengembangan
komunitas.
4. Melakukan analisa terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dan dinamika perkoperasian
nasional, yang kemudian dapat dijadika bahan pertimbangan dalam menentukan sikap
dan posisi organsiasi.
5. Melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap kinerja KOPINDO dalam aspek Visi,
Sumber daya, Kapasitas dan Jaringan Koperasi.
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah garis besar program kerja ini dibuat untuk dapat disahkan menjadi sebuah
ketetapan Rapat Tim Ad Hoc sehingga menjadi acuan bagi pengurus dalam merumuskan
program kerja teknis melalui Rapat Kerja Pengurus tahun buku 2005 periode kepengurusan
2005-2008.
6
DRAF
TIM AD HOC
2005
7
DRAF
TIM AD HOC
2005