Anda di halaman 1dari 3

IPTEK MUTAKHIR PANGAN, GIZI, DAN KESEHATAN

KULINER TRADISIONAL KHAS DAERAH

“PUTU AYU”

DOSEN PENGAJAR :

Agatha Widyawati, S.ST, M. Gizi

Disusun Oleh:

Emilia Ayu Dimas Widya (G42160249)

Novitri Pasaribu (G42160807)

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN KESEHATAN
D-IV GIZI KLINIK
2019
1. Sejarah

Kue putri ayu atau putu ayu adalah kue tradisional asli indonesia, merupakan salah satu dari
kue jajanan pasar yang di miliki oleh indonesia. Kue putri ayu yang terkenal ada 2 jenis, yaitu
kue putri ayu gula merah (warna coklat) dan kue putri ayu pandan (warna hijau). Kue putu ayu
merupakan jajanan tradisional yang berasal dari adonan yang berbentuk liquid atau cair, dimana
adonan ini hanya di bentuk dengan menggunakan alat bantu cetakan. Nama kue putu berasal dari
bahasa jawa yaitu, puthu. Kue hijau ini merupakan salah satu kue basah dalam jajanan pasar
Indonesia. Bahan dasar berasal dari tepung beras berisi gula jawa, kemudian dimasak dalam
dalam tabung bumbu padat. Dalam penampilan akhirnya, taburan parut kelapa adalah sering
didikan sebagai pilihan. Cara pembuatannya sama persis, hanya saja berbeda bahannya saja dan
tentu saja kelezatan rasanya juga berbeda. Yang pasti aroma wangi jajan pasar kue putu ayu
sangat menggoda selera, rasanya gurih dan manis, tekstur yang empuk dan lembut benar-benar
lezat dilidah dan nyaman dimulut. Proses pembuatan putri ayu sangatlah mudah, dan bahan-
bahan resepnya juga gampang didapatkan, oleh karenanya jajan pasar putri ayu ini tetap ada, dan
banyak dijual dimana-mana. Pada umumnya jajanan ini memiliki rasa manis, dengan dengan
bahan dasar antara lain : tepung terigu, gula pasir, telur, dan santan. Teknik pengolahan yang
dilakukan yaitu dengan cara dikukus. Bentuk umum dari kue putu ayu ini adalah bulat dan kotak,
tergantung dari bentuk cetakannya, sedangkan toping yang sering digunakan adalah parutan
kelapa.

2. Perkembangan
. Banyak inovasi atau perkembangan yang dapat dilakukan untuk menjadikan makanan tetap
ada dan berkembang seperti halnya memperindah tampilan dengan penambahan bahan-bahan
yang lain ataupun dengan mengganti bahan dasar sebagai inovasi baru agar makanan dapat
beragam. Seperti halnya pada penelitian yang telah dilakukan oleh maulana (2017), dimana kue
putu ayu yang berbahan dasar tepung terigu diganti dengan campuran tepung beras ketan hitam
dan tepung beras ketan putih.
Formulasi resep yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari hasil pra penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Dimana tepung terigu yang digunakan pada produk original diganti
dengan menggunakan tepung beras ketan hitam dan putih. Pada resep ini pula tingkat kemanisan
dari kue putu ayu peneliti kurangi kadarnya dengan menggunakan gula merah halus. Sehingga
produk ini selain sebagai inovasi baru juga dapat sebagai produk makanan yang sehat karena
rendah akan gula. Dari proses pra penelitian, peneliti mendapatkan hasil yang ideal yaitu dengan
menggunakan tepung beras ketan hitam 65% dan tepung beras ketan putih 35%. Kemudian hasil
tersebut peneliti ujikan dengan menggunakan uji kesukaan kepada panelis sebanyak 80 orang di
Sahira Butik Hotel Bogor dengan produk putu ayu menggunakan bahan tepung beras ketan
dengan formulasi 65% tepung beras ketan hitam dan 35% tepung beran ketan putih. Berdasarkan
hasil uji kesukaan yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil bahwa sebagian besar
panelis “suka” terhadap produk putu ayu dengan menggunakan tepung beras ketan, baik itu dari
segi rasa, warna, tekstur atau aroma. Artinya, bahwa seluruh responden menyukai inovasi produk
baru terhadap kue putu ayu beras ketan yang memiliki kadar gula yang rendah.

3. Opini Sebagai Ahli Gizi


Kue Putu adalah makanan ringan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue
Putu mengandung energi sebesar 21 kilokalori, protein 0,3 gram, karbohidrat 3,7 gram, lemak
0,6 gram, kalsium 0,01 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,12 miligram. Kue putu ini
adalah suatu jenis bahan makanan yang dapt dijadikan inovsi selingan bagi penyakit tertentu.
Teksturnya yang lembut dapat dimanfaatkan sebagai selingan makanan lunak.
Sebagai ahli gizi dalam sebuah institusi kesehatan mengenai produk putu ayu tersebut, dapat
dijadikan sebagai referensi menu makanan pasien untuk jenis penyakit tertentu. Kue putu ayu
dapat dijadikan sebagai selingan makanan pasien dalam rumah sakit dengan memodifikasi atau
melakukan inovasi terbaru yang tepat pada diet jenis penyakit tertentu. Pengembangan kue putu
ayu yang telah dilakukan oleh peneliti tersebut diklaim sebagai rendah gula, sehingga dapat
dijadikan referensi makanan selingan untuk pasien Diabetes Melitus. Dapat juga dilakukan
inovasi dengan mengganti isian gula merah dengan isian lainnya seperti isian kacang hijau yang
dapat dijadikan sebagai makanan selingan tinggi protein.

Anda mungkin juga menyukai