Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Dermaptera merupakan salah satu ordo dari kelas insecta dengan anggota 1800
spesies. Asal kata Dermaptera, berasal dari kata Yunani yaitu “derma” yang artinya kulit dan
“ptera” yang artinya sayap, kata ini mengarah ke sayap depan yang keras dan menutupi
serta melindungi sayap belakang. Nama ini diberikan oleh de Geer pada tahun 1773. Namun,
dia menyebutkan nama ini untuk semua ortopteroids. Pada tahun 1815, Kirby mengenalkan
nama ini pada pengertian modern.
Nama “Earwig” berasal dari mitos Eropa yang mengatakan serangga memiliki
kebiasaan merayap di telinga manusia yang tidur dan melubangi otak yang kemudian
membunuhnya.
Dermaptera merupakan serangga yang memiliki tubuh panjang dan ramping dengan
tipe kepala prognathous. Dermaptera yang memiliki sayap, pada thoraxnya terdapat dua
pasang sayap, dimana sepasang sayap pertama kecil dan keras, disebut tegmina. Sedangkan
sepasang sayap selanjutnya lebar dan bermembran serta berbentuk setengah lingkaran. Ketika
saat istirahat, melipat dibawah tegmina. Beberapa spesies tidak memiliki sayap (Hemimerina
dan Arixeniina).

Gambar 1. Unfolded wing of Allodahlia scabriscula, Forficulina: Forficulidae

Pada diujung posteriornya terdapat sepasang cerci yang bentuknya seperti penjepit.
Penjepit digunakan beberapa spesies untuk memangsa, melawan predator, dan memegang
pasangannya ketika kopulasi. Jantan memiliki sepasa ng cerci penjepit yang belok, sedangkan
betina lurus.
Jantan (kiri) & Betina (kanan) Panjang tubuhnya kira-kira 4 sampai 80 mm termasuk cerci.
Kebanyakan Dermaptera berwarna coklat atau hitam, kadang-kadang coklat muda. Mereka
tersebar di dunia (kecuali daerah kutub), dengan keanekaragaman yang tinggi pada daerah
tropis.
Kebanyakan spesies merupakan omnivora tetapi sebagian besar phytophagous atau
spesies predacious. Beberapa spesies memakan materi yang sudah busuk. Hemimerina
memakan fungi pada kulit tikus raksasa tanpa merugikan. Arixenina memakan kelenjar
pengeluaran pada kulit kelelawar dan terkadang memakan serangga yang sudah mati.

II
MATERI

A. TAKSONOMI
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Hexapoda
Class : Insecta
Order : Dermaptera
Suborder : Archidermaptera
Family : Protodiplatyidae
Suborder : Arixeniina
Family : Arixeniidae
Suborder : Forficulina
Family : Anisolabididae
Family : Apachyidae
Family : Chelisochidae
Family : Diplatyidae
Family : Forficulidae
Family : Karschiellidae
Family : Labiduridae
Family : Labiidae
Family : Pygidicranidae
Suborder : Hemimerina
Family : Hemimeridae

B. EVOLUSI
Catatan fosil Dermaptera dimulai pada Late Triassic ke Early Jurassic dalam periode
208 juta tahun yang lalu di Inggris dan Australia, terdiri dari 70 spesimen yang sudah punah
dalam subordo Archidermaptera. Beberapa ciri/karakter dipercaya neontologists mengarah ke
modern earwigs, yang tidak ditemukan pada fosil pertama, tetapi dewasa memiliki lima
segmen tarsi (segmen terakhir pada tungkai), ovipositor yang berkembang dengan baik,
termina yang berurat (vein) pada sayap depan dan cerci yang panjang serta bersegmen,
penjepitnya tidak melengkung dan digunakan seperti yang sekarang.
Teori kelompok induk dari Dermaptera adalah Protelytroptera. Serangga ini, dimana
menyerupai modern Blattodea atau Cockroaches (lipas) dikenal berasal dari Permian di
Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Memiliki sayap depan yang seperti kerang dan lebar.
Tidak ada fosil dari Triassic ketika terjadi perubahan morfologi dari Protelytroptera ke
Dermaptera.
Archidermaptera dipercaya merupakan sister dari kelompok earwig. Subordo ini
memiliki tarsi dengan lima segmen (tidak seperti tiga lain yang ditemukan pada subordo lain)
seperti cerci yang tidak bersegmen pada Hemimerina dan Arixenina, tidak ada fosil
Hemimerina dan Arixenina yang diketahui lebih dulu. Sepeti kebanyakan spesies epizoic
lainnya, tidak ada catatan fosil, tetapi mereka mungkin tidak tua dari late Tertiary.
Beberapa bukti dari sejarah evolusi awal adalah struktur dari antenna, organ sistem
peredaran darah (circulatory organ) yang terdiri dari dua ampullae atau vesicle, yang berada
dekat kutikula frontal ke dasar dari antenna. Ciri-ciri ini tidak ditemukan pada serangga lain.
Terdapat organ yang independen untuk setiap antenna, terdiri atas sebuah ampulla, menempel
pada kutikula frontal medial ke dasar antenna dan membentuk kantung berdinding tipis
dengan valved ostium pada bagian ventral. Pompa darah, bukan oleh otot, namun oleh
jaringan ikat elastis.
Catatan fossil dari Dermaptera dimulai pada Jurassic, kira-kira 208 juta tahun yang
lalu dan terdiri dari 70 sesimen. Fossil pertama sangat mirip dengan spesies yang sekarang
namun dewasa memiliki cerci yang bersegmen. Tidak ada fossil Hemimerina dan Arixenina
yang diketahui. Mungkin induk kelompok dari Dermpatera adalah Protelytroptera. Serangga
ini dimana sangat mirip dengan Blattodea atau Cockroaches (lipas), diketahui berasal dari
Permian (kira-kira 290 JTL) dari Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Tidak ada fossil dari
Triassic ketika perubahan morfologi dari Protelytroptera ke Dermaptera.

C. EKOLOGI
Dermaptera kebanyakan merupakan pemakan bangkai atau herbivore yang sembunyi
didalam kegelapan ketika siang hari dan aktif ketika malam hari. Dermaptera sensitif pada
panas dan kekeringan, jadi mereka sembunyi pada siang hari dan keluar pada malam hari.
Spesies yang memiliki sayap seringkali tertarik pada sinar ketika malam hari. Mereka
memakan materi tumbuhan atau hewan. Beberapa spesies merupakan predator.
Betina meletakkan telurnya didalam tanah dan akan melindungi mereka sampai
menetas. Nympha sangat mirip dengan dewasa, tapi tidak memiliki sayap. Sayap depan
pendek, keras, dan berfungsi untuk melindungi sayap belakang. Sayap belakang lebar, seperti
kipas, dan terlipat. Mereka melipat ketika dalam keadaan istirahat atau tidak digunakan.
Beberapa spesies tidak memiliki sayap. Di kebanyakan Dermaptera, cerci terdapat
diujung abdomen, lebar dank eras yang bentuknya seperti penjepit. Penjepit ini berguna untuk
kawin, perlindungan diri, bercumbu, dan untuk membantu sayap belakang melipat.
Earwig merupakan serangga yang luar biasa dimana betina dari semua spesies yang dipelajari
memperlihatkan maternal care, pada saat masih telur dan awal instar nympha. Dewasa ketika
selama musim dingin, berada dalam tanah. Pada musim semi, betina terkadang dibantu jantan
membangun ruang mengerami atau sarang dibawah tanah atau gundukan yang terdiri dari
tumbuhan yang telah membusuk, atau seperti spesies Forficula auricularia terkadang
dibawah batu.
Setelah kawin, telur diletakkan, umumnya pada saat malam dan biasanya sebelum
telur menetas, betina mengusir jantan dari srang. Betina merawat telur dengan hati-hati,
memutar mereka secara teratur dan membersihkannya sampai menetas. Setelah telur menetas
betina meninggalkan sarang untuk mencari makanan dan dia akan member makan nympha
yang baru menetas. Nympha tinggal berkerumun di sarang ketika induknya pergi. Lama
waktu betina kembali mengerami dan melindungi anaknya berbeda tiap spesies dan biasanya
berakhir ketika nympha bisa mencari makanannya sendiri. Contohnya pada Forficula
auricularia mungkin sampai instar ke tiga.
Earwig merupakan omnivora, dan akan memakan material tumbuhan yang sudah mati
atau invertebrata yang lambat, setidaknya terdapat dua famili yang diketahui hidup sebagai
ektoparasit dengan mamalia, satu dengan kira-kira 10 spesies (Hemimeridae, Hemimerus
talpoides) pada subspecies dari Tikus di Afrika Selatan, dan satu dengan dua spesies
(Arixeniidae Arixenia esau dan Arixenia jacobsoni) pada spesies kelelawar di Asia Tenggara.
Earwig tersebar di seluruh dunia kecuali daerah kutub dan biasanya di daerah tropis. Kira-
kira terdapat 1.800 spesies, hanya 25 terdapat di Amerika Selatan, 45 di Eropa, dan 60 di
Australia.

Labidura truncata memakan serangga lain, dan terkadang memakan sesamanya


ketika masih lapar.
D. SIKLUS HIDUP DAN REPRODUKSI
Dermaptera kawin dengan posisi ujung bertemu ujung, seringkali saling memegang
penjepitnya, Betina dapat menyimpan sperma untuk beberapa bulan sebelum fertilisasi.
Betina bertelur sebanyak 30 telur pada lubang dibawah puing. Betina memelihara telur dari
jamur dan parasit lain serta predator. Larva berkembang secara bertahap dengan molting.
Parental care berlanjut sampai 2-3 tahap pada larva, dimana induk mungkin memakan
bayinya. Nympha mirip dengan dewasa, namun tanpa sayap.
Dewasa ketika tahap molting ke 5.Dermaptera dewasa memiliki satu siklus setiap
tahun dan hibernasi ketika musim dingin didalam lubang.Pada musim semi, jantan keluar dari
lubang sehingga induk dapat merawat telurnya. Dermaptera umumnya ovipar dan vivipar,
pada Hemimerina dan Arixenia

Siklus hidup dan perkembangan earwig dari telur sampai setiap instar.
Telur earwig berwarna putih dan berbentuk oval.

Ketika telur dikeluarkan, telur berwarna putih atau cream dan bentuknya oval, namun
sebelum menetas, telur menjadi berbentuk ginjal dan berwarna coklat. Panjang telur kira-kira
1 mm dan lebarnya 0,8 mm. Telur menetas pada hari ke-7. Tipe metamorfosis Hemimetabola:
incomplete development (egg, nymph, adult).

E. MANFAAT
Earwig mungkin melakukan kerusakan di kebun dengan memakan tanaman (mereka
dikenal telah merusak tanaman ornamental, buah, dan sayuran) namun mungkin juga
dilakukan oleh serangga lain. Mereka kebanyakan tidak merugikan tapi bisa menjadi
gangguan pada peralatan rumah tangga jika terdapat celah yang cocok diluar.
Earwig secara wajar tersebar di banyak daerah di dunia. Tidak ada bukti bahwa mereka
membawa penyakit ke manusia atau hewan lain. Penjepit mereka umumnya dipercaya
berbahaya, tapi menyebabkan sedikit kerugian ke manusia. Mereka dianggap merayap ke
kuping manusia dan meletakan telurnya ke otak. Menemukan earwig di kuping manusia
sangat jarang, kebanyakan spesies tidak terbang dan lebih memilih tempat gelap
dibandingkan tempat tidur.
Terdapat perdebatan tentang apakah earwig merugikan atau menguntungkan bagi
tanaman, meski mereka memakan aphid (kutu daun) yang memakan dedaunan dan juga
dedaunannya. Common earwig (Forficula auricularia) memakan banyak variasi tanaman,
dan juga banyak variasi dedaunan termasuk daun dan petal.

Earwig memakan petal bunga.

Mereka dikenal telah mengakibatkan kerugian ekonomi pada buah dan tanaman
panen. Beberapa contohnya adalah bunga, buah hop, tanaman jagung di Jerman, dan pada
Perancis bagian utara, mereka dikenal memakan buah peach (persik) dan aprikot. Earwig
akan menyerang tanaman yang sudah dewasa dan membuat gigitan seperti mangkok dengan
3 mm sampai 11 mm diameternya.
BAB III PEMBAHASAN

Dermaptera dibagi menjadi empat subordo.


1. Archidermaptera
Subordo ini terdiri dari sepuluh spesies fossil dari Jurassic dengan cerci yang
bersegmen pada dewasa dan empat atau lima tarsi bersegmen. Kedua karakter ini yang
mempertimbangkan keprimitifan Dermaptera dan digunakan sebagai cirri-ciri diagnose.
2. Forficulina
Subordo ini kelompok yang besar dengan berisi kira-kira 1800 spesies dalam 180
genus, termasuk the common earwig dan the striped earwig. Bentuk tubuh dari spesies ini
merupakan karakteristik untuk semua subordo. Spesiesnya omnivora, phytophagus atau
predacious. Cerci pada dewasa tidak bersegmen dan seperti penjepit. Cerci pada larva tidak
bersegmen kecuali pada dua kelompok primitif. Jika tidak memiliki sayap, sayap belakang
yang kompleks terlipat pada cara yang unik, dan ditutupi oleh tegmina.
3. Hemimerina
Subordo ini adalah vivipar terdiri dari sepuluh spesies dalam satu genus. Mereka tidak
memiliki sayap (wingless), buta, dengan panjang 10 mm termasuk cerci dan filiform cerci,
tungkainya pendek dan kuat. Tubuhnya ramping dan halus dengan pergerakan yang cepat
melewati bulu binatang.
4. Arixenina
Subordo ini merupakan vivipar terdiri dari lima spesies dalam dua genus dan hidup
pda kelelawar di daerah Malayan-Filiphina. Mereka tidak memiliki sayap, hamper buta, cerci
lurus seperti tangkai, dan memiliki tungkai yang panjang dan ramping.

Famili Pygidicranidae: Famili ini diwakili di Amerika Serikat oleh satu jenis tunggal
yaitu Pyragropsis buscki; yang bersayap sempurna dan panjangnya 12-14 mm. serangga ini
ditemukan di Florida selatan, dan juga terdapat di Kuba, Jamaika, dan Hispaniola.
Famili Carcinophoridae (Psalididae, Anisolabidae, Labiduridae sebagian): Cocopet
bertungkai lingkaran dan cocopet pantai: Cocopet pantai, Anisolabis maritima adalah
serangga coklat kehitam-hitaman yang tidak bersayap, panjangnya 20-25 mm dengan 20-24
ruas sungut.
Serangga itu adalah jenis import dan sebagai pemangsa dan biasanya didapatkan
dibawah kotoran sepanjang pantai. Serangga itu sekarang terdapat secara local sepanjang
pantai-pantai Atlantik, Pasifik, dan pantai teluk. Genus Euborellia terdiri dari enam jenis
Amerika Utara, yang panjangnya 9-18 mm dengan 14-20 ruas sungut. Cocopet ini biasanya
terutama terdapat di kotoran dan terutama terdapat dinegara-negara bagian Amerika bagian
selatan.
Jenis yang paling umum adalah cocopet bertungkai lingkaran. E.annulipes, suatu jenis
yang tidak bersayap yang sangat luas tersebar dan kadang-kadang masuk ke dalam rumah-
rumah. Euborellia cincticollis masuk ke California dan Arizona. Jenis ini memiliki tiga
bentuk, dengan individu-individu yang menunjukkan sayap-sayap yang berkembang baik,
sayap-sayap depan yang pendek, atau tidak mempunyai kedua pasangan sayap bersama-sama.
Famili Labiidae: Cocopet kecil: Famili ini terdiri dari delapan jenis Amerika Utara dalam tiga
genera, dengan jenis yang paling umum yaitu Labia minor, satu jenis import. Serangga ini
panjangnya 4-7 mm dan tertutup dengan rambut berwarna keemasan.
Serangga tersebut adalah penerbang yang baik dan dapat ditemukan terbang selama
permulaan sore hari atau tertarik cahaya pada malam hari. Marava pulchella adalah jenis
yang lebih besar (panjangnya 8-10 mm), coklat kemerah-merahan mengkilat yang individu-
individunya dapat memiliki baik sayap-sayap depan yang berkembang baik atau sayap-sayap
depan yang pendek dengan sayap-sayap belakang menyusut atau tidak ada. Serangga ini
terdapat di negara-negara bagian Amerika Serikat bagian selatan. Genus Vostox terdiri dari
tiga jenis, salah satunya ialah V. apicedentatus yang panjangnya 9-12 mm da cukup umum di
sekitar daun-daun yang mati dan kaktus-kaktus di daerah-daerah padang pasir di bagian barat
daya.
Famili Labiduridae: Cocopet bergaris-garis. Kelompok ini mencakup satu jenis
tunggal Amerika Utara, Labidura riparia, jenis import yang terdapat di bagian selatan.
Amerika Serikat, dari California Utara ke selatan sampai Florida dan ke barat sampai
California. Jenis ini paling mudah dikenali karena ukurannya yang yang besar (panjang 20-30
mm) dan garis-garis hitam longitudinal pada pronotum dan tegmina. Serangga ini aktif pada
waktu malam hari dan sebagai pemangsa, bersembunyi di bawah kotoran pada waktu siang
hari.
Famili Chelisochidae: Cocopet hitam: Kelompok ini mencakup satu jenis tunggal
Amerika Utara, Chelisoches morio, yang asli daerah tropis (pulau-pulau di Pasifik) dan
kemudian terdapat di California. Serangga ini berwarna hitam dan panjangnya 16 sampai 20
mm.
Famili Forficulidae: Cocopet berekor duri dan cocopet Eropa. Anggota yang paling
umum dari family ini adalah cocopet Eropa, Forficula auricularia, serangga hitam yang
kecoklat-coklatan yang panjangnya 15-20 mm. serangga itu secara luas tersebar di seluruh
Canada bagian selatan ke selatan sampai California Utara, Arizona, dan California. Serangga
tersebut kadang-kadang menyebabkan kerusakan yang besar pada hasil panen sayuran, biji-
bijian, pohon-pohon buah, dan tanaman-tanaman hias. Cocopet berekor duri (Doru) agak
lebih kecil (panjangnya 12-18 mm), dan disebut demikian karena yang jantan memiliki satu
duri tengah yang pendek pada ruas abdomen ujung.
European Earwig (Forficula auricularia)

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia (Animals)
Phylum : Arthropoda (Arthropods)
Class : Insecta (Insects)
Order : Dermaptera (Earwigs)
Family : Forficulidae
Genus : Forficula
Species : Forficula auricularia (European Earwig)
Serangga bertubuh langsing, panjangnya 1,25-2 cm, termasuk cerci, alat penjepit yang
mencolok pada ujung abdomen yang berfungsi untuk memangsa, melawan predator, dan
memegang pasangannya ketika kopulasi termasuk dalam ordo Dermaptera. Jika ada yang
mengusik serangga ini dengan jari, maka ekornya dapat membengkok di atas punggung dan
menegakkan cercinya dengan sikap mengancam. Dalam sikap seperti ini, serangga ini lebih
mirip kalajengking, hanya saja tidak berbisa, sedang cercinya tidak cukup kuat untuk
membuat cedera. Biarpun begitu, penampilannya seringkali menakutkan.
Serangga ini kadang-kadang menyelinap dalam telinga. Hal ini bukan akibat pilihan
sengaja serangga tersebut untuk mencari telinga, seperti yang dibayangkan sementara orang,
tetapi pencerminan kebiasaanya untuk istirahat dalam setiap relung yang dianggap cocok.
Bagi cocopet, telinga adalah suatu relung juga. Sayap belakangnya tembus cahaya(membran)
berbentuk setengah lingkaran dengan ciri berupa urat-urat dan lipatan, timbul ketika istirahat,
sayap dilipat dibawah sayap depan yang pendek dan terlihat seperti kulit mentah, dan ini
yang menyebabkan adanya tekukan baik melintang maupun lipatan membujur.

Cocopet memiliki rahang yang digunakan untuk menggigit dan mengunyah. Serangga
ini tidak memiliki nilai ekonomi penting, akan tetapi kadang-kadang merupakan hama bagi
tanaman pertanian pada beberapa macam bung seperti dahlia, yang memiliki relung-relung
yang ideal untuk bersembunyi. Jika serangga ini lapar, lalu keluar dan membuat lubang
gigitan pada batang alas tanaman yang sudah pasti merugikan dari segi perdagangan.

Telur cocopet ditempatkan dalam gugus-gugus dan anak yang keluar dari tetasan
tampak seperti serangga dewasa, tetapi tidak memiliki sayap, dan cerci tampak lurus. Betina
cocopet memperlihatkan maternal care, yaitu merawat anaknya. Umumnya, induk
beristirahat di atas telur, dan jika telur bertebaran lalu dikumpulkan kembali.

Ada sekitar 900 spesies, dan semuanya hamper sama bentuknya dengan Forficula
auricularia, spesies yang umum di Eropa. Di kawasan tropis, ada dua kelompok yang agak
berbeda, dan dua-duanya merupakan parasit; satu, Arexenia, hidup pada kelelawar di
BAB IV
PENUTUP

Dermaptera, seperti namanya memiliki ciri yang khas yaitu sayap depan yang keras
dan melindungi sayap belakangnya, yang disebut tegmina. Ordo ini biasa disebut 'Earwig"
karena mitos dahulu yang mengatakan bahwa serangga ini merayap ke telinga manusia dan
membuat lubang di otak, sehingga manusia tersebut mati. Serangga ini memiliki ciri yaitu
tubuhnya panjang dan ramping.Tipe kepala serangga ini adalah prognathous dan bersifat
phytophagous atau predacious.
Serangga ini memiliki sepasang cerci yang berbentuk seperti penjepit berguna untuk
memangsa, melawan predator, dan memegang pasangan ketika kopulasi. Jantan memiliki
cerci yang belok, sedangkan betina lurus.
Dermaptera terdiri dari empat subordo, yaitu Archidermaptera, Arixeniina,
Forficulina, dan Hemimeridae. Fosil Dermaptera ditemukan pada Late Triassic ke Early
Jurassic dalam periode 208 juta tahun yang lalu di Inggris dan Australia yang terdiri dari 70
spesimen yang sudah punah dalam subordo Archidermaptera. Fossil pertama sangat mirip
dengan spesies yang sekarang namun dewasa memiliki cerci yang bersegmen.
Dermaptera merupakan serangga nokturnal, sembunyi di tempat yang gelap, sempit,
dan lembap. Mereka sembunyi ketika siang hari dan keluar ketika malam hari. Betina
bertelur sebanyak 30 butir pada lubang. Nympha mirip dengan dewasa, namun tanpa sayap.
Mengalami lima kali instar. Tipe metamorfosisnya adalah hemimetabola.
Dermaptera tersebar luas di dunia, kecuali di daerah kutub. Kebanyakan sedikit atau
tidak ada kepentingan ekonomi. Namun jika dalam jumlah yang berlimpah dapat merusak
bunga dan tumbuhan ornamental.

kawasan Indonesia, yang lain Heminirus, hidup pada tikus Cane di Afrika, dan tanpa sayap.
Mata Arixenia sangat kecil sedangkan Heminirus sama sekali tidak memiliki mata.

Anda mungkin juga menyukai