Anda di halaman 1dari 2

Morfologi Gelatik Jawa

Gelatik jawa atau Padda oryzivora adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan
panjang lebih kurang 15 cm, dari suku Estrildidae, Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam,
pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna
abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar
matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.

Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah
bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara
empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua tetuanya.

Penyebaran Gelatik Jawa


Gelatik jawa termasuk burung endemik asli Indonesia. Pada tahun 1970-an gelatik jawa banyak
dibawa keluar dari Indonesia, bersamaan dengan diintensifkannya aktivitas penanaman padi.
Oleh karena, pada saat itu gelatik jawa dianggap sebagai hama padi bagi para petani padi.
Semenjak itu, gelatik jawa tersebar luas kenegara-negara Eropa dan Amerika. Di habitat
barunya mereka mampu untuk beradaptasi dan berkembang biak. Perbedaan lingkungan serta
adanya perubahan musim menjadikan gelatik jawa harus mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan barunya.

Populasi Gelatik Jawa terancam


saat ini burung ini Sangat jarang bisa ditemui. Bahkan burung ini dimasukkan
dalam International Union for Conservation of nature and Natural Resources (IUCN)
Redlist dengan status Vulnerable atau rentan. Ini berarti terjadi penurunan populasi dan
mempunyai peluang untuk punah. Sekarang, spesies ini merupakan salah satu burung yang
paling diminati oleh para pencinta burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan,
meningkatnya penggunaan lahan serta terbatasnya ruang hidup burung ini menyebabkan
populasi gelatik jawa menyusut pesat dan terancam punah di habitat aslinya dalam waktu
singkat. Sekarang telah sulit untuk menemukan gelatik di persawahan atau ladang. Di
Indonesia burung ini masih bisa ditemui di Malang, Magelang, Kepurun, Candi Prambanan,
Gua Luweng Gunung Kidul dan di Melia Purosani Yogyakarta.

Pada tahun 2014, KPB Nectarinia menemukan 2 individu burung Gelatik hinggap di salah satu
pohon kawasan UIN. Tiap tahun dilakukan pendataan dan keberadaanya masih terlihat.
Kemudian pada tanggal 20 februari 2018, ditemukan kembali enam individu gelatik jawa di
kawasan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang hinggap di atas PLT.

Diduga keberadaan gelatik jawa di kawasan UIN Jakarta karna adanya salah satu peliharaan
warga yang terlepas. Jika ditelaah, lokasi UIN Jakarta merupakan kawasan yang
disekelilingnya ditumbuhi banyak pohon (koridor hijau) dan terdapat banyak gedung dengan
atap yang memiliki celah (bolongan).

dan salah satu pohon yang menjadi lokasi gelatik untuk mencari makan dan sebagai tempat
istirahat adalah pohon Kapuk Randu. Lokasi yang memfasilitasi gelatik untuk tinggal adalah
celah atap gedung dari UIN Jakara.

Hal ini menjadi alasan kami untuk meneliti lebih lanjut tentang keberadaan gelatik jawa di
daerah jakarta khususnya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai