Anda di halaman 1dari 3

Nama : Istiqomah

Nim : 170810201001
Matakuliah : Manajemen Operasi Lanjutan/A

Penerapan JIT pada CV Faris Collection

1. Pendahuluan

Pengendalian perusahaan harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat melayani kebutuhan
bahan/barang produksi dengan tepat dan juga dengan biaya yang rendah. Untuk menunjang pengendalian
perusahaan yang efektif tersebut, perusahaan bisa menerapkan sistem
persediaan Just in Time (JIT). Just in Time adalah suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan
untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok (supplier) secara tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan
oleh bagian produksi, sehingga akan menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang, dan biaya
penyimpanan barang digudang. Just in Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan
menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu
menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. (Simamora,
2012:99). Untuk mencapai ssasaran dari sistem ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang
dibutuhkan/diminta konsumen dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan
maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang. Sistem
persediaan Just in Time (JIT) dapat membantu manajer untuk menggunting biaya, meningkatkan biaya,
meningkatkan efiisiensi, dan memperluas keluaran. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri
yang bisa dijadikan sasaran implementasi sistem persediaan JIT (Just in Time) adalah CV Faris Collection
yang bergerak di bidang Konveksi baju jadi.

2. Pembahasan

2.1 Profil Perusahaan

CV FARIS COLLECTION adalah perusahaan yang bergerak dibidang konveksi pakaian jadi. Hasil
produksi berupa kaos, jaket, dan topi dengan motif sablon atau bordir yang langsung dipasarkan di toko-
toko baju atau mall-mall yang sudah menjadi partner perusahaan, ada juga yang dibuat sesuai permintaan
konsumen seperti seragam club dan sejenisnya . Beralamat di Jl.jiken, jiken, kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo,
Jawa Timur. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2008 yang memiliki 20 karyawan, hingga sekarang total
kurang lebih 100 karyawan.

Visi perusahaan
Menjadi perusahaan konveksi yang handal dengan memberikan hasil produk yang berkualitas.

Misi perusahaan
Sebagai perusahaan konveksi yang mampu bersaing dan berkembang guna menciptakan lapangan kerja
baru untuk masyarakat.
2.2 Implementasi JIT pada CV Faris Collection

Menurut Zulian Yamit (2005:193), “Just In Time adalah usaha-usaha untuk meniadakan
pemborosan dalam segala bidang produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk akhir
tepat waktu untuk dijual.”

Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem Just In Time adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mencapai kesempurnaan dengan menghilangkan semua sumber pemborosan dengan
melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Menurut Zulian Yamit (2011:194), tujuan utama dari penerapan Just

In Time secara umum adalah sebagai berikut :

1. zero defects (meniadakan produk cacat)

2. zero inventories (meniadakan persediaan dalam pabrik)

3. zero setup time (meniadakan waktu persiapan)

4. zero handling (meniadakan penanganan bahan)

5. zero queues (meniadakan antrian)

6. zero breakdowns (meniadakan kerusakan mesin)

7. zero lead time (meniadakan waktu tunggu)

8. zero lot excesses (meniadakan kelebihan lot)

9. zero schedule interruptions (meniadakan gangguan pada jadwal produksi)

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari penerapan sistem Just In
Time adalah meniadakan pemborosan-pemborosan dan reduksi biaya produksi agar proses produksi dapat
berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Selama ini perusahaan hanya menggunakan sistem pemanufakturan tradisional yang mengatur
jadwal pemesanan bahan baku hanya berdasarkan pada kebutuhan pemesanan konsumen secara actual. Baik
pemesanan maupun produksi berasarkan jumlah bahan baku dalam sistem tradisional memiliki kerugian
yang lebih besar karena akan menimbulkan over stock.
Hal ini sangat berbahaya karena akan menghambat arus perputaran modal dalam perusahaan yang
dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan akibat dampak dari over stock yang dilakukan perusahaan.

Dalam pelaksanaan produksi sehari-hari, CV Faris Collection masih menggunakan tradisional.


Dengan menggunakan sistem tersebut maka perusahaan harus mengatur jadwal produksinya hanya
berdasarkan peramalan kebutuhan dimasa yang akan datang. Dan seringkali perusahaan mengalami
kerugian apabila perkiraan jadwal produksinya tidak sesuai dengan rencana produksi.
Bahan baku yang telah dipersiapkan oleh perusahaan untuk melayani pesanan dari konsumen
seringkali tersisa sehingga perusahaan harus memproduksi sisa bahan baku yang tersisa. Hal ini
menimbulkan permasalahaan perusahaan karena over stock.

Pada tahun 2014, ditemukan adanya masalah dalam proses produksi di CV Haris Collection yaitu
pemesanan yang melebihi total kebutuhan produksi atau over stock dan tidak sesuai dengan salah satu
tujuan utama Just In Time yaitu zero lot excesses (meniadakan kelebihan lot). perusahaan selalu mengalami
over stock pada setiap bulannya, hal tersebut dikarenakan perusahaan mengatur jadwal dan jumlah
produksinya hanya berdasarkan peramalan kebutuhan dimasa mendatang. Bahan baku yang tersedia
melebihi kebutuhan untuk memenuhi pesanan dari konsumen.

Ditahun berikutnya perusahaan mencoba menerapkan sistem Just In Time, mengubah sistem
operasional produksi, dengan harapan dapat meminimalisir adanya kerugian akibat overstock seperti di
tahun sebelumnya dan mendapatkan hasil produksi yang terbaik. Dan ditahun 2015 perusahaan berhasil
meminimalisir kerugian dengan baik. Perusahaan berhasil menerapkan poin-poin penting yang ada pada
sistim Just In Time.

2.3 Kendala Penerapan JIT pada CV Faris Collection

Penerapan JIT pada CV Faris Collection pada awalnya mengalami kesulitan yaitu masalah yang
berkaitan dengan proses dalam optimalisasi dan pengendalian proses produksi yang kurang optimal.
Prinsip lot size dalam JIT yang memproduksi berskala kecil dengan beraneka ragam produk. Ini
tidak dapat diterapkan dalam produksi massa yang memproduksi sebanyak mungkin item yang sama
(economic lot size).

3. Kesimpulan

Pembahasan diatas memiliki kesimpulan sebagai berikut :

 Sistem pemanufakturan tradisional dapat berdampak pada over stock


 Prinsip lot size dalam JIT tidak dapat diterapkan dalam produksi massa
 Penerapan JIT pada CV Faris Collection dapat dikatakan berhasil meminimalisir kerugian
akibat overstock

Anda mungkin juga menyukai