CALZOUM BACHRI
Oleh :
Kelas B
Mata kuliah : Kajian Puisi
Dosen : Dr. Munaris, M. Pd.
Khoerotun Nisa L, S.Pd, M.Hum.
TANGAN
seharusnya tangan bukan hanya tangan tapi tangan yang memang tangan tak Cuma
tangan tapi tangan yang tangan pasti tangan tepat tangan yang dapat lambai yang
sampai salam
seharusnya tangan bukan segumpal jari menulis sia sekedar duri menulis luka
mengusap mata namun gerimis tak juga reda
walau lengkap tangan buntung walau hampir tangan buntung walau satu tangan
buntung walau setengah tangan buntung yang copot tangan buntung yang lepas
tangan buntung yang buntung tangan buntung
2. Gaya Bahasa
Pada puisi tersebut, penyair menggunakan gaya bahasa repetisi yaitu gaya
bahasa yang mengungkapkan pengulangan kata, frasa atau klausa yang sama
untuk mempertegas makna dari kalimat atau wacana. Dapat dilihat pada kata
“tangan” dan “walau”.
3. Suasana
Dalam hal ini pembaca merasakan suasana kekecewaan yang diungkapkan
oleh penyair melalaui puisi “TANGAN”.
4. Nada
Pada puisi “Tangan” ini, penyair menuangkan perasaan kecewa. Ada sesuatu
hal yang seharusnya menjadi sempurna, namun yang diharap sempurna
justru menjadi suatu hal yang tidak sempurna. Kemudian ketegasan adalah
supaya perempuan tersebut memilih dengan tegas untuk kembali padanya
atau terus bersama yang lain.
5. Amanat
Seperti halnya tangan, setiap manusia memiliki tanggung jawab dan
kewajiban masing-masing, namun harus saling melengkapi.