Askep Karsinoma Lidah PDF
Askep Karsinoma Lidah PDF
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel. Ada
1. Tumor Jinak
anatominya.
6
e) Tumor ganas selalu menimbulkan kematian bila tidak ditangani secara
Tumor rongga mulut ialah tumor yang terdapat di daerah yang terletak
mulai dari perbaatasan kulit selaput lendir bibir atas dan bawah sampai ke
153)
Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi dasar mulut, kadang-
kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (Van de
Velde,1999).
Tumor lidah adalah sebagian besar kanker lidah adalah karsinoma sel
skuamosa.. Tersebut muncul dari lapisan yang menutupi otot-otot lidah. Sebuah
tumor ganas yang timbul dari epitel yang menutupi lidah. Sebagian besar
karsinoma lidah yang cukup atau kurang dibedakan karsinoma sel skuamosa.
Kanker lidah adalah suatu neoplasma maligna yang timbul dari jaringan
epitel mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel
Jadi dapat disimpulkan tumor lidah adalah suatu tumor yang terjadi pada
permukaan dasar mulut yang timbul dari epitel yang menutupi lidah.
7
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
dipinggir kanan dan kiri dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil-
pengecap sehingga kita dapat menerima / merasa cita rasa. Ada empat macam
8
papillae, yaitu: papillae filiformes, papillae fungiformes, papillae
bersifat licin, elastis dan banyak terdapat pembuluh darah yang menyebabkan
lidah ini mudah bergerak, serta pada mukosa dasar mulut tidak terdapat
papillae. Dasar mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan otot-otot dasar mulut
Lidah adalah satu organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali
sewaktu bergerak, hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Lidah
sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrinsik lidah melakukan
dan menelan.
pensarafan dari urat saraf hipoglosus (saraf XII). Daya perasaannya dibagi
9
membedakan ukuran, bentuk, susunan, kepadatan suhu, dan sebagainya, dan
dalam serabut saraf lingual yang merupakan sebuah cabang urat saraf cranial
saraf lingual, kemudian bersatu dengan sara cranial VII, yaitu nervus saraf
fasialis.
melalui 4 jalur :
submandibularis
10
C. ETIOLOGI
proses yang terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan
perkembangan tumor. Secara garis besar, etiologi kanker rongga mulut dapat
dikelompokkan atas :
1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
2. Faktor luar, antara lain karsinogen kimia berupa rokok dan cara
3. Faktor host, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik
D. PATOFISIOLOGI
Selama fase faring menelan, makanan dan cairan yang mendorong ke arah
oropharing dari rongga mulut oleh lidah dan otot-otot pengunyahan. Laring
terangkat, efektif menekan katup tenggorok dan memaksa makanan, cair, dan air
Meskipun laring menghasilkan suara, lidah dan faring adalah organ utama
yang membentuk suara. Kerugian jaringan dari dasar daerah lidah mencegah
11
dalam faring dan laring, koreografer dengan hati-hati mengubah refleks menelan
dalam tindakan terkoordinasi menelan dari penyakit berbahaya di daerah ini dapat
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium
yang tidak normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan
pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien
akhirnya datang ke dokter gigi. Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau
yang agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut carcinoma verukcus oleh
Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk, membentuk massa papileferus
pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya, tetapi jarang
meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai susunan
pembuluh limfe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah
bening dan dimungkinkan oleh susunan pembuluh limfe yang saling berhubungan
kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat
12
terletak diantara kedua batas tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada
bagian tengah lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol. Walaupun terdapat
penyebaran lokal yang besar, tetapi anak sebar tetap berjalan. Metastase
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Keluhan yang paling sering nyeri yang tak terasa sakit atau massa yang tidak
dapat sembuh.
2. Lesi tipikal adalah ulkus indurasi yang sangat nyeri dengan peningkatan
sudut.
darah atau terjadi perbesaran nodus limfe servikal.(Baughman Diane C., 2000,
hal: 295)
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan bervariasi dengan sifat dari lesi, cara yang dipilih dokter,
1. Kanker bibir, lesi kecil dieksisi dengan bebas , lesi yang lebih besar mungkin
13
2. Kanker lidah ditangani secara agresif, angka kekambuhnya tinggi.
3. Diseksi leher radikal untuk metastasis kanker oral ke saluran limfatik pada
parsial, hemiglossectomi atau total glossectomi, dan resection bagian dasar mulut
dengan pengangkatan otot leher lain, vena jugularis interna, kelenjar gondok,
menderita kanker mulut dikelola oleh seluruh tim kesehatan. Rujukan pada terapi
bicara, terapi pekerjaan, psikolog, dan ahli diet sangat penting karena
berhubungan dengan masalah yang mungkin muncul berikut ini yaitu komunikasi
verbal, mengunyah, dan menelan yang membawa perubahan tampilan diri serta
G. PENGKAJIAN FOKUS
1. Identitas Pasien
register, tanggal masuk dan nama penanggung jawab pasien selama dirawat.
14
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan utama
rumah sakit.
saat ini. Terdapat komponen utama yaitu: rincian awitan, riwayat interval
yang lengkap, status saat ini, alas an untuk mencari bantuan saat ini.
tumor lidah.
e) Riwayat imunisasi
a) Aktivitas
b) Eliminasi
15
c) Makanan/cairan
d) Neurosensori
e) Nyeri/kenyamanan
Rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga (otalgia), rasa kaku
f) Pernapasan
g) Keamanan
h) Seksualitas
kepuasan.
i) Interaksi sosial
(Doenges, 2000)
16
4. Pemeriksaan Fisik
Sistem pengkajian fisik, baik struktur internal dan eksternal mulut dan
tenggorok diinspeksi dan palpasi. Perlu untuk melepaskan gigi palsu dan
a) Bibir
b) Gusi
c) Lidah
Lidah dorsal diinspeksi untuk tekstur, warna, dan lesi. Papila tipis,
lapisan putih, dan besar berbentuk V pada bagian distal dorsal lidah.
17
d) Rongga Oral
dengan kecepatan tumbuh kembang pada tahun sebelumnya, lompat tali dan
lompat satu kaki, menangkap bola dengan baik, melempar bola dari atas
mengikuti garis, dapat mengikat tali sepatu tetapi tidak dapat membuat
simpul, menyebutkan satu warna atau lebih, mnggunakan kalimat yang terdiri
atas empat atau lima kata, menceritakan cerita yang berlebihan.(Wong atau
18
6. Pemeriksaan Diagnostik
untuk lesi lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor
19
H. PATHWAYS KEPERAWATAN
Faktor Luar dan Dalam
Demam
Kerusakan Resiko
komunikasi verbal tinggi
infeksi
Hipertermia
7
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Nyeri yang berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan, efek dari
pembedahan reseksi.
Intervensi :
7
Rasional : Dapat membantu mengurangi demam.
keringat.
hipotalamus
Intervensi
tingkat perubahan.
8
b. Berdiit makanan yang tidak merangsang (lunak / bubur).
e. Berikan diit tinggi kalori, protein dan mineral serta rendah zat sisa.
muntah
reseksi.
KH : skala nyeri 0
Nadi 60 – 90 x / menit
Intervensi
9
b. Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang paling
nyaman.
non farmakologi).
Intervensi :
b. Sediakan alat komunikasi yang lain seperti papan tulis atau buku jika
klien
10
tidak dapat berkomunikasi verbal
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsion laesa)
Intervensi :
a. Monitor TTV.
(color).
pus.
infeksius.
11
d. Kolaborasi pemberian antibiotic.
Intervensi :
pendukung.
tersebut.
12