Anda di halaman 1dari 26

1

BAB 2

DATA DAN ANALISA

2.1 Data Dan Literatur

2.1.1 Sumber Data

Data dan informasi yang mendukung proyek Tugas Akhir ini, diperoleh

dari beberapa sumber, antara lain :

• Data elektronik (versi online atau internet)

• Data non elektronik (versi cetak)

• Interview (dengan pihak terkait)

2.1.2 Gambaran Umum Teh Kajoe Aro

Gambar 2.1 Gambar 2.2

Teh Kajoe Aro diproduksi oleh PT Perkebunan Nusantara VI,

Jambi. Teh ini diluncurkan pertama kali pada :

Hari/tanggal : Rabu, 30 Agustus 2000

Waktu : Pukul 16.00 s/d 18.00

Tempat : Hotel Bumiminang


yang dipimpin oleh Drs.Hb.Djamali Abdullah, Direktur Utama PTPN VI

yang menjabat pada masa itu.

Teh Kajoe Aro diolah dari daun teh pilihan hasil kebun Kayu Aro.

Kebun Kayu Aro adalah salah satu diantara monumen sejarah bangsa

Indonesia. Perkebunan ini terletak di lereng Gunung Kerinci, Kabupaten

Kerinci, Provinsi Jambi, sekitar 460 km sebelah barat Kota Jambi

merupakan perkebunan teh tertua dan terluas di Indonesia. Terletak pada

ketinggian 1400-1600 mdpl, dibangun oleh Perusahaan Belanda,

Namblodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam (NV HVA) pada

tahun 1925. Penanaman teh, yaitu dari biji teh dimulai tahun 1929 dan

pabrik didirikan tahun 1932 dengan kapasitas produksi 90 ton pucuk teh

per hari dan kapasitas terpasang 100 ton.

Sampai kini Belanda masih rutin membeli teh Kajoe Aro melalui

lelang. Sekitar 80 persen dari enam juta kg lebih produksi teh kebun

Kayu Aro setiap tahun diekspor, hanya 20 persen yang dijual di dalam

negeri. Teh Sari Wangi dan Sosro, sebagian bahan bakunya berasal dari

produksi perkebunan teh Kayu Aro.

Nama “Kajoe Aro” adalah nama sebuah tempat di Sumatera

Barat, yang merupakan nama dari kebun Kayu Aro, tempat teh ini

dibudidayakan. Menggunakan ejaan lama karena dari zaman Belanda.

Teh Kajoe Aro mengandung antara lain :

o Ribloflavin

Membantu pertumbuhan, pencernaan, dan vitalitas


o Polifenol

Merupakan Anti Oksidan jenis biolavanoid yang 100 kali lebih

efektif dari Vitamin E, yang sangat berguna untuk :

- mencegah koresterol jahat yang memicu pertumbuhan

plak yang bisa menyumbat pembuluh darah arteri

- mencegah arterisklerosis

- memperlancar pembuluh darah arteri dalam mengirim

darah yang penuh gizi ke jantung dan seluruh tubuh.

Karakteristik Teh Kajoe Aro :

1. Dibudidayakan di dataran tinggi (Highland Tea) pada ketinggian

1400 sampai 1600 mdpl

2. Varietas yang spesifik ditanam sejak tahun 1926

3. Diolah dengan teknologi tradisionil di pabrik terbesar di dunia yang

telah berusia 70 tahun

4. Anugrah alam kerinci yang terkenal di pasaran dunia

Pembeli dari luar negeri yang mengatakan, baik lisan maupun

tulisan, bahwa teh Kajoe Aro sebagai teh hitam terbaik di dunia -

International Tea Committee (ITC), komisi atau organisasi teh

internasional pun mengakui teh Kajoe Aro sebagai teh hitam terbaik. Teh

Kayu Aro sama sekali tidak ada tambahan zat kimia atau bunga. Teh

Kajoe Aro dipasarkan dengan motto, "Kenikmatan Aroma Teh Yang

Sebenarnya".
Daftar Jenis Dan Harga Teh Kemasan Kajoe Aro :

Jenis HET (Harga Eceran Terendah)

Teh Celup 25T Rp. 3.600,-

Teh Seduh 250 Gram Rp. 6.000,-

Teh Seduh 50 Gram Rp. 2.000,-

Teh Seduh 50 Gram Special Blend Rp. 1.500,-

Teh Seduh 500 Gram Resto Rp. 7.000,-

2.2 Hasil Survey di Lapangan

2.2.1 Interview (Bapak Dadang Juanda - KPB PTPN)

Teh Kajoe Aro adalah jenis teh hitam (Pure Original Black Tea -

No Taste). Nama Kajoe Aro sendiri berasal dari nama sebuah daerah di

Sumatera Barat, yang dalam ejaan baru dibaca Kayu Aro.

Teh Kajoe Aro mempunyai image brand yang cukup dikenal di

mata dunia, karena ketinggiannya, sehingga teh yang dihasilkan terjamin

mutunya.

Teh Kajoe Aro diproduksi oleh SBU Teh Kemasan PTP

Nusantara VI Padang. Tanpa bahan pengawet. Teh yang baik adalah teh

yang langsung tercium wanginya ketika pertama kali diseduh. Teh akan

awet dan tahan lama selama penyimpanannya baik dan tidak

terkontaminasi serta ditutup yang rapat.

Adanya kelemahan dalam distribusi teh Kajoe Aro ini, sehingga

tidak begitu dikenal di Tanah Air, karena terikat dengan birokrasi yang
kuat, sehingga jika ingin mengubah dua sistem menjadi satu sistem akan

menjadi kacau semua, akhirnya ditunda, sehingga terhambat.

Masalah keunggulan, sangat relatif. Tergantung opini masing-

masing orang yang mencobanya, sama seperti rokok, wine, sabun, dan

lain-lain. Selain rasa juga tergantung pada desain kemasan, warna, harga,

promosi. Teh Kajoe Aro, aroma dan cita rasanya sangat baik ,bermutu,

dan kandungannya sangat baik untuk kesehatan, tetapi untuk masalah

desain dan promosi masih kurang untuk melengkapi produk.

SDM, finansial, row material atau bahan baku, semuanya tanpa

distributor, semuanya dihasilkan oleh PTPN VI khusus teh Kajoe Aro.

Bahkan untuk row material sendiri saja banyak diekspor di mancanegara

sebagai bahan campuran.

Target market kurang jelas, karena harga yang murah, kemasan

tidak menarik, sehingga sangat sulit jika ingin ditebus pada kelas atas,

padahal soal mutunya, teh Kajoe Aro nomer satu. Oleh karena itu tidak

mencapai target.

Kompetitor masih sulit dikatakan, karena disini kita harus mencari

teh dengan bahan baku (row material) yang sama, bahan baku teh Kajoe

Aro alami tanpa bahan pengawet dan diekspor untuk campuran bahan

makanan.

2.3 Data Pendukung

2.3.1 Teh Kajoe Aro Hangatnya Disukai Ratu Inggris

Jumat, 26 Januari 2007 (Irma Tambunan-KOMPAS)


Mata kami seperti tak ingin berkedip saat melintasi perkebunan

teh terluas di dunia, yaitu Kajoe Aro yang berlokasi di Kecamatan Kayu

Aro. Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Hijauan tanaman teh berbatang

pendek membentuk hamparan luas yang begitu indah, tepat di kaki

Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.800 meter.

Sejak pukul 07.00, aktivitas ratusan pemetik teh mulai hidup.

Perempuan-perempuan setengah baya menggendong keranjang anyaman

rotan dari rumah.

Mereka langsung sibuk memetik pucuk-pucuk teh hijau dan

menyusunnya dalam keranjang rotan, sambil asyik mengobrol satu sama

lain. Suasananya sedikit aneh ketika mendengar mereka bercakap-cakap.

Rasanya memang tidak seperti di Sumatera karena mereka menggunakan

bahasa Jawa.

Berusaha meyakinkan diri sendiri, saya bukan sedang di tanah

Jawa kan? Dan, sebuah pertanyaan spontan meluncur, "Mengapa mereka

tak ada yang berbahasa Melayu Jambi, padahal kita sedang berada di

Kerinci?"

Perkebunan Teh Kajoe Aro yang dibangun oleh perusahaan

Belanda ini semula digarap ramai-ramai oleh kuli atau pekerja-pekerja

yang sengaja didatangkan dari Pulau Jawa.

Pemetik teh yang sekarang adalah anak-anak atau cucu-cucu para

kuli pada masa lalu. Di Perkebunan Teh Kajoe Aro telah berkembang

permukiman para pemetik kebun, lengkap dengan sarana kesehatan,

pendidikan, dan pasar.


Saat akan difoto, para pemetik teh itu begitu ramah menyambut

saya, meski dengan gaya yang malu-malu. Masih dengan bahasa Jawa ala

mereka, yaitu bernada agak keras sesuai dengan logat khas masyarakat di

daerah Sumatera, mereka mempersilakan saya mengambil gambar.

"Dari nenek, ibu, dan saya sendiri, kami semua bekerja di kebun

teh ini," tutur Ngadinem, pemetik teh yang neneknya berasal dari Pati,

Jawa Tengah.

2.3.2 Jumiati (Tester Teh Kajoe Aro)

KOMPAS-Nasrul Thahar

Tidak banyak yang tahu bahwa teh produksi PT Perkebunan

Nusantara VI (PTPN VI) Kebun Kayu Aro dengan merek dagang Teh

Kajoe Aro adalah teh dengan kualitas terbaik di dunia.

Satu dari 3.470 karyawan yang cukup berperan dalam menjaga

mutu teh produksi Perkebunan Teh Kayu Aro adalah Jumiati (35). Wanita

cantik, berkulit kuning dengan wajah cerah yang bersuamikan Gunawan,

seorang petani kentang dan sayuran di Desa Sako II, Kecamatan Kayu

Aro, Kabupaten Kerinci, ini sudah 12 tahun bekerja di Pabrik Teh Kajoe

Aro. Ia telah tujuh tahun bertugas di bagian tester, yang tugasnya

mengetes kualitas teh yang diproduksi. Sejak empat tahun lalu, dipercaya

menjabat Kepala Tester pabrik. Sebelumnya, sebagai asisten tester,

kepala tester-nya langsung dirangkap kepala pabrik.

Meskipun dibantu tiga asisten (semuanya wanita), Jumiati tetap

turun tangan langsung untuk melakukan pengetesan teh. "Pengetesan


dilakukan dua kali terhadap semua jenis produk teh yang dihasilkan.

Pertama terhadap contoh yang diambil dari pengeringan (sudah

dikeringkan), namun belum disortasi. Kedua, setelah disortasi sebelum

dikirim untuk pengantungan atau pengepakan. Tidak ada produksi teh

Kajoe Aro yang keluar dari pabrik tanpa melalui tes mutu terlebih dulu,"

kata Jumiati. Teh Kajoe Aro yang dipasarkan melalui lelang dalam

kantung, rata-rata 50 kg/kantung tahan dua tahun jika kantungnya tidak

rusak.

Tes teh dilakukan untuk mengetahui, jenis teh yang diproduksi

sudah sesuai dengan mutunya. Kalau ada perubahan dan perbedaan, kata

Jumiati, akan tercium dan terasa di lidah, karena tes dilakukan tanpa

menggunakan gula. Misalnya, teh yang dihasilkan gosong, bau rumput,

bau asap dan sebagainya. Atau ada bau lain di luar bau teh, ada rasa

benda lain selain rasa teh. "Kalau warna, lebih mudah, perubahannya

cepat terlihat," ujar Jumiati.

Jika hasil pengetesan diketahui dan dikenali ada aroma lain atau

rasa lain, produksi yang dites itu diasingkan atau dipisahkan, kemudian

diberitahukan ke bagian pengeringan untuk diperbaiki atau dicampur

dengan yang lain karena biasanya jumlahnya tidak banyak. Setelah

dikembalikan ke bagian pengeringan, kemudian dites lagi sampai

kualitasnya dinyatakan oke. Bau asap pada teh yang dihasilkan, bisa

disebabkan oleh kerusakan pada mesin pengering.

Sebagai tester, Jumiati mengaku pernah menerima keluhan atau

klaim dari pembeli di luar negeri melalui surat, namun jarang terjadi.
"Kadang sampai enam bulan tidak ada komplain, kadang dalam satu

bulan ada. Komplain terhadap teh Kajoe Aro dari pembeli, umumnya

adalah terdeteksinya bau atau aroma asap," tutur Jumiati. Belum pernah

terjadi, pembeli sampai mengembalikan atau minta potongan harga

terhadap teh yang telah dibelinya karena terdeteksinya bau asap dan

sebagainya.

"Kalau ada komplain dari pembeli, perasaan kami tidak enak,

meskipun tidak ada teguran atau peringatan tertulis dari atasan. Paling

dinasehati agar lebih hati-hati," tuturnya lagi. "Sebagai tester, saya dan

para asisten tidak boleh lengah, harus selalu hati-hati. Tugas kami terkait

dengan citra yang sudah dibangun lama dan harus terus dijaga," ucap

Jumiati.

Dalam mengetes teh yang dihasilkan, Jumiati menggunakan tiga

pancaindranya. Pertama sekali hidung, untuk mencium aroma teh, kedua,

mata melihat warna air, dan ketiga, lidah guna mengetahui rasa. Prosedur

pengetesan sederhana. Teh yang akan dites ditimbang sekitar 2,8 gram

(sekitar satu sendok) kemudian dimasukkan ke dalam cangkir disiram air

mendidih dan ditutup selama lima menit. Setelah itu dicium, kemudian

disaring dan dilihat warna airnya. Setelah agak dingin dimasukkan ke

dalam mulut untuk mengetahui rasanya dengan lidah, terus dibuang

(diludahkan) ke wadah yang telah disediakan.

"Begitulah cara pengetesan yang dilakukan terhadap semua jenis

produksi teh Pabrik Kajoe Aro yang sudah jadi, seluruhnya 16 macam

teh. Pengetesan dilakukan setiap 45 menit sekali," kata Jumiati yang


sangat bangga dengan tugasnya sebagai tester. "Di rumah, saya juga

minum teh Kajoe Aro. Kebiasaan tersebut sudah berlangsung sejak

kecil," jelasnya lagi. "Setiap kali ada surat atau ucapan bernada pujian

dari pembeli di luar negeri yang mengatakan mutu teh Kajoe Aro baik

adalah tantangan bagi saya selaku tester untuk terus menjaga kualitas,"

katanya lagi.

Jumiati, tamatan SMA Sungaipenuh, Kerinci, tahun 1988 ini tidak

memiliki pendidikan khusus sebagai tester teh. Pengetahuan atau lebih

tepat pengalaman sebagai tester didapatnya selama bekerja di bagian

tester sebagai asisten selama tiga tahun. "Ketika itu, belum ada kepala

tester, tester dirangkap oleh kepala pabrik," katanya.

2.3.3 Teh Kajoe Aro, Aroma Asli

KOMPAS-H. Nasrul Thahar

“IF you are cold, tea will warm you. If you are too heated, it will

cool you. If you are depressed, it will cheer you. If you excited, it will

calm you” (Pakar teh dunia dari Inggris, WE Gladstone, 1865)

PT Perkebunan Nusantara VI (PT PN VI) yang menaungi atau

mengelola perkebunan teh Kayu Aro saat ini memproduksi teh dengan

merek dagang Kajoe Aro. "Perkebunan teh Kayu Aro merupakan

perkebunan teh tertinggi nomor dua di dunia, setelah perkebunan teh

Darjeling di kaki Gunung Himalaya dengan luas sekitar 500 hektar yang

berada pada ketinggian 4.000 meter dpl," kata Administrator Perkebunan

Teh Kayu Aro R Bangun. "Namun, perkebunan teh Darjeling tidak bisa
dipetik sepanjang tahun, karena pada musim dingin tertutup salju,"

tambah Bangun.

Perkebunan teh Kayu Aro adalah perkebunan teh tertua di

Indonesia. Dibuka antara tahun 1925-1928 oleh Perusahaan Belanda,

ditanam asli dari biji teh. Empat tahun kemudian (1932), perusahaan

Belanda itu membangun pabrik teh di Bedeng VIII Kayu Aro dengan

kapasitas produksi 90 ton pucuk teh per hari dan kapasitas terpasang 100

ton.

Teh Kayu Aro adalah sejarah. Kebun teh Kayu Aro adalah salah

satu di antara monumen sejarah bangsa Indonesia. Untuk membuka

perkebunan teh ini, perusahaan Belanda mendatangkan ribuan pekerja

(kuli) dari pulau Jawa. Anak dan cucu kuli itulah yang kini hidup relatif

makmur mendiami desa-desa enclave dan sekitar perkebunan teh

tersebut. Di samping bekerja di perkebunan, mereka memiliki kebun kayu

manis (casiavera), memelihara ternak, berladang sayuran (kentang, kol,

dan wortel).

Meskipun kurang dikenal di dalam negeri, termasuk Provinsi

Jambi, teh produksi perkebunan Kayu Aro sangat terkenal di

mancanegara. Teh Kayu Aro adalah anugerah alam Kerinci yang indah

yang terkenal di pasar dunia. Harumnya teh Kajoe Aro adalah aroma asli

teh. Sama sekali tidak ada tambahan zat kimia atau bunga.

Sekitar 80 persen dari tanaman teh Kayu Aro yang ada kini, masih

tanaman asli dari zaman Belanda, yaitu tanaman yang berasal dari biji
teh. Perawatan dan pemeliharaan, merupakan kunci utama bertahannya

teh asli dari biji yang ditanam pada zaman Belanda itu.

Asisten Kepala Kebun Teh Kayu Aro Victor Sianipar

mengungkapkan, pemetik teh bertugas atau wajib mencabut rumput

pengganggu yang menjalar sampai ke pucuk teh. "Pemberantasan rumput

yang menjalar di tanah di sela pohon teh dilaksanakan oleh petugas

khusus, yaitu karyawan Perkebunan Teh Kayu Aro dengan rotasi dua

bulan sekali. Pemberantasan rumput liar di tanah ini menggunakan

herbisida," ujar Sianipar.

Menurut Direktur Utama PT PN VI Insyaf Malik, harga lelang

rata-rata teh Kajoe Aro 95 sen dollar Amerika (AS) per kg. Karena,

sebagian besar produksi diekspor, pendapatan PTPN VI dari kebun teh

Kayu Aro tergantung pada fluktuasi nilai dollar AS terhadap rupiah.

"Penurunan nilai dollar AS terhadap rupiah secara signifikan empat bulan

terakhir cukup mempengaruhi atau mengurangi pendapatan PTPN VI dari

penjualan teh," kata Insyaf Malik. "Biaya yang kami keluarkan umumnya

dalam rupiah, hanya sebagian kecil dalam dollar AS, yaitu untuk

pembelian kantung teh dan sedikit suku cadang pabrik," jelas Insyaf.

Musuh utama tanaman teh, menurut R Bangun adalah penyakit

cacar daun teh atau yang dikenal dengan Blister blight. Pucuk teh yang

terserang mengalami bintik-bintik hitam (mutung), kira-kira sebesar biji

kacang kedelai. Spora cacar daun teh ini berada di udara, berkembang

dengan cepat, terutama pada saat kelembaban udara tinggi, banyak kabut.

Sinar matahari terhalang sampai ke bumi seperti yang terjadi akhir tahun
2000 lalu. Serangan Blister blight ini bisa mengurangi produksi 20-25

persen. Di samping itu juga ada penyakit jamur akar putih, namun sangat

jarang.

"Pengendalian cacar daun teh ini bisa dilakukan dengan

penyemprotan fungisida yang dilakukan setelah pemetikan pucuk teh.

Namun, kalau serangan terjadi pada saat musim hujan, penyemprotan

sulit dilakukan dan tidak banyak menolong karena akan terbawa air

hujan," tutur Sianipar.

2.4 Data Penyelenggara

2.4.1 PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)

Gambar 2.3

2.4.1.1 Status

BUMN (Persero)

2.4.1.2 Bisnis / Industri

Industri Perkebunan

2.4.1.3 Deskripsi Bisnis

Kompetensi Perusahaan adalah di bidang Perkebunan

Kelapa Sawit dan Teh. Pengolahan Minyak Sawit dan Inti Sawit,

Pengolahan Teh Hitam (ortodox), Teh kemasan merek Kajoe Aro


(Teh seduh dan Teh celup) dan Pembangunan Kebun Kelapa

Sawit untuk Mitra/Petani

2.4.1.4 Landasan Hukum

PP RI No. 10 Tahun 1996 dan Akta Pendirian No. 39

tanggal 11 maret 1996 dari Notaris Harun Kamil, SH diperbaharui

Akta No.19 tanggal 30 September 2002 oleh Notaris Sri Rahayu

Hadi Presetyo, SH

2.4.1.5 Sejarah

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) berdiri sejak tahun

1996, yaitu hasil dari penggabungan PTP.III, PTP.IV, PTP.VI dan

PTP.VIII yang berada di wilayah Propinsi Sumatera Barat dan

Propinsi Jambi, sesuai dengan peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No: 11 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996.

Selanjutnya disahkan oleh Notaris Harun Kamil, S.H berdasarkan

Akta No. 39 tanggal 11 Maret 1996 serta Keputusan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia No. C2-8334.HT.01.01 Tahun

1996 dan akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH Jakarta

No.19 tahun 2002 tanggal 30 September 2002, kantor Direksi PT

Perkebunan Nusantara VI (Persero) berkedudukan di Jambi.

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) adalah perusahaan

yang memiliki perkebunan dengan total luas mencapai 90.122,14

hektar. Bidang usahanya meliputi pengelolaan 17 unit perkebunan


meliputi budidaya kelapa sawit, karet, dan teh, serta pabrik

berteknologi modren yang terdiri dari 4 unit pabrik pengolahan

kelapa sawit, 3 unit pabrik pengolahan karet, 2 unit pabrik

pengolahan teh yang menghasilkan produk berkualitas.

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) memiliki

karakteristik usaha yang spesifik, dibandingkan perusahaan

perkebunan lainnya. Terlihat dari komposisi pengelolaan 65,76%

kebun plasma dan 34,24% kebun Inti, sehingga dibutuhkan

kepiawiaan pengelolaan dan tanggung jawab yang lebih

kompleks. Kendati demikian, manajemen senantiasa meletakkan

kebijakan yang bertujuan memelihara dan mengembangkan aset

bangsa agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi

stakeholders, karyawan, dan masyarakat.

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) tidak semata

bertujuan pada keuntungan, tetapi juga memiliki kepedulian

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar dan

pembangunan ekonomi daerah melalui program kemitraan dan

bina lingkungan. Semua upaya ini selain utnuk menaikkan nilai

ekonomis perusahaan juga sebagai bukti pengabdian dan

kepedulian pada tercapainya cita-cita untuk mengangkat harkat.


2.4.1.6 Visi Perusahaan

Visi Perusahaan menjadi perusahaan yang tangguh,

tumbuh dan berkembang pada peningkatan kualitas kemitraan

serta ramah tamah lingkungan.

Visi PTPN VI adalah perusahaan yang memiliki nilai

meliputi :

1. SDM kreatif dan berdaya inovasi tinggi serta mempunyai

integritas

2. Komitmen bersama untuk melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik secara konsisten

3. Kemitraan yang serasi dengan stakeholders

4. Memberikan kontribusi yang tinggi kepada negara

2.4.1.7 Misi Perusahaan

Misi Perusahaan adalah Perusahaan yang mengelola

agribisnis dan agroindustri dengan menggunakan teknologi tepat

guna dan ramah lingkungan untuk menghasilkan produk berdaya

saing tinggi dengan dukungan kemitraan serta memanfaatkan

sumber daya dan budaya perusahaan untuk dapat memberikan

manfaat bagi pemegang saham, karyawan dan masyarakat

sekitarnya.
2.4.1.8 Struktur Organisasi

o Dewan Komisaris

- Komisaris Utama : DR. Ir. Mohammad Jafar Hafsah

- Komisaris : Drs. Maman Lukman H.

Uteng Suryadiyatna Drs.

Amir Hudin Siregar

Drs. Brata Antakusumah, Ak

o Dewan Direksi

- Direktur Utama : Drs. Amir Soenarso, Ak.

- Direktur Produksi : Ir. Paul Siregar

- Direktur Keuangan : Ir. Syaiful Bachri

- Direktur Pemasaran: Drs. H. Ramlan Nasution

- Direktur Umum : Ir. H. Eddy Yanto

2.4.1.9 Budaya Perusahaan

Keterbukaan, kebersamaan, kebersihan dalam meraih

prestasi, dan citra Negara Indonesia di mata dunia Internasional

2.4.1.10 Produk

PTPN VI memiliki 13 unit usaha kebun, sebagai berikut :

1. Ophir

2. Bunut/Pinang Tinggi

3. Tanjung Lebar
4. Durian Luncuk

5. Rimbo Dua

6. Solok Selatan

7. Batanghari

8. Pangkalan Limapuluh Koto

9. Rimbo Satu

10. Kayu Aro

11. Danau Kembar

12. Mekanding

13. PKS Bunut/Pinang Tinggi

2.4.1.11 Alamat

o Kantor Pusat

Jalan Zainir Haviz No. 1

Kotabaru - Jambi 36128

Indonesia

Telp : (0741) 445603, 445604

Fax : (0741) 445500, 445608

Email : info@ptpn6.com

ptpn6jbi@indo.net.id

Website : www.ptpn6.com

o Kantor Perwakilan Padang

Jalan Khatib Sulaiman No. 14


Padang 25121

Indonesia

Telp : (0751) 25690

Fax : (0751)

Email : ptpn6pdg@indosat.net.id

Website : www.ptpn6.com

o Kantor Perwakilan Jakarta

Jalan Tebet Utara III No. 9

Jakarta Selatan

Telp : (021) 8354802

Fax : (021) 8354805

Email : lojakarta@ptpn6.com

Website : www.ptpn6.com

2.4.2 Data Kompetitor

2.4.2.1 Lipton

Sir Thomas Lipton Akan Mendapat Pengakuan

Hanya sedikit orang seperti dia di Inggris, bahkan

mungkin di dunia. Sir Thomas Lipton adalah seorang pribadi yang

baik dan seorang visioner sejati. Seorang laki – laki dengan

semangat petualan dan berselera tinggi, Sir Thomas Lipton

menghabiskan seluruh hidupnya menjelajahi dunia untuk mencari

racikan yang sempurna untuk membuat teh yang terbaik. Tidak


ingin membuang waktu, dia membangun sebuah kapal untuk

mengirimkan teh hasil seleksinya ke Kerajaan Inggris.

Standardnya yang tanpa kompromi memberinya status Kerajaan

dan juga kehormatan untuk menyuplai teh bagi Ratu Victoria dan

juga anggota Kerajaan Spanyol dan Italia. Semangatnya yang luar

biasa terkandung dalam setiap teh hasil produksinya.

Langsung dari Perkebunan ke Teko Anda Sejak 1890

Sir Thomas Lipton mendirikannya pada tahun 1890. Saat

ini teh kami dibawa kepada anda dengan tradisi mutu yang sama,

segar langsung dari perkebunan dalam sachet aluminium tahan

panas yang mengunci rasa dan aroma memberikan pengalaman

kualitas rasa yang segar dalam setiap sajian.

Diuji oleh Ahli – Ahli Teh Demi Kualitas Mutu

Seperti Sir Thomas Lipton sendiri, panel Lipton yang

terdiri atas 50 ahli teh dan tester internasional, dibentuk untuk

membuat saat minum teh sebagai sebuah pengalaman yang tidak

terlupakan. Mereka mencoba ratusan teh dari berbagai belahan

dunia setiap minggunya, merasakan dan meraciknya untuk

memastikan kualitas teh yang konsisten. Inilah janji dari Sir

Thomas Lipton.

Lipton adalah salah satu merek penyegar terbaik di dunia,

membuat sebuah terobosan besar di pasar minuman global dengan


minuman berbahan dasar teh, termasuk teh dalam bentuk daun,

teh siap saji atau teh instan dan alternatif minuman ringan lainnya

yang sehat dan menyegarkan.

Membuat terobosan besar di pasar minuman dunia, Lipton

selalu menjadi pemimpin di pasar minuman teh dunia, membuat

terobosan besar dengan variasi minuman berbahan dasar teh.

Selain memungkinkan konsumen untuk minum dan hidup

untuk lebih baik, Lipton juga aman untuk lingkungan. Salah satu

contoh dari banyak program untuk lingkungan adalah “Trees

2000” di Kenya, dimana Lipton menanam 40.000 pohon setiap

tahunnya untuk mengurangi kerusakan hutan.

Tidak ada yang lebih baik daripada segelas teh penghilang

dahaga untuk membantu menjalani hari anda. Sebuah panel

independen yang terdiri atas sekelompok ahli nutrisi, telah

menyetujui bahwa teh segar merupakan pengganti air terbaik

untuk proses hidrasi tubuh, mengingat berbagai manfaatnya.

Walaupun kandungan gula dalam Lipton Ice Tea sudah jauh lebih

rendah dari standar minuman ringan lainnya, kami masih

menguranginya lagi sebesar 10%.

Lipton adalah teh instan yang paling cepat berkembang

yang mencakup Lipton Ice Tea International, Lipton Brisk di

Amerika Utara, dan teh Lipton instant di Asia yang bisa disajikan

dingin atau panas.


Inovasi rasa lainnya diciptakan untuk mendapatkan

perubahan dan varian rasa, contohnya green tea dan Lipton

Fusion yang merupakan campuran dari es teh dan jus buah–

buahan eksotis.

Teh segar tetap menjadi favorit di banyak pasar dan Lipton

membuatnya lebih terasa dan lebih mudah untuk dibuat dengan

inovasi, termasuk Lipton Pyramid Tea Bags yang memberikan

daun teh lebih banyak ruang untuk bergerak, dan Lipton Cold

Brew Tea Bags yang memungkinkan es teh lebih mudah dibuat

dengan air dingin hanya dalam 5 menit. Lipton juga telah

memasuki pasar green tea dengan meluncurkan variasi teh segar

dan teh instan.

Fakta – Fakta Penting

- Teh adalah minuman favorit dunia setelah air

- Ilmuwan independen selalu meletakkan daun teh setelah

air sebagai minuman paling ideal di dunia

- Semua daun teh secara alami tidak mengandung kalori

sehingga dapat membantu program pengaturan berat

badan anda

- Teh Lipton memberi anda teh dengan perasa anti-oksidan.

Anti-oksidan dapat menjaga kesehatan tubuh dan

mengeluarkan radikal bebas dari tubuh


- Penelitian pada populasi yang besar dengan cara makan

dan gaya hidup mereka dalam periode yang lama

menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh membantu

menjaga kesehatan jantung. Sejumlah penelitian

menunjukkan bahwa orang yang minum teh tanpa gula

dan susu dalam jumlah yang tetap sebagai bagian dari

gaya hidup yang sehat memiliki jantung yang lebih sehat

daripada mereka yang tidak minum teh

- Lipton adalah teh yang paling populer dan paling tinggi

penjualannya, dengan penjualan mendekati €3 milyar saat

ini. Lipton adalah pemimpin market global untuk daun teh

dan teh instan dengan pangsa pasar 3 kali lipat lebih besar

dari rival terdekatnya

- Tersedia di lebih dari 110 negara. Lipton sangat populer di

Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, dan sebagian Asia

- Teh mempersehat tubuh dan pikiran anda

- Teh hanya mengandung setengah kafein dari secangkir

kopi

- Semua jenis teh: hitam, hijau, oolong dan putih

melindungi anda dengan memberikan kandungan anti-

oksidan

- Hanya secangkir Lipton Yellow Label takaran 200ml, akan

memberikan anda sebesar 135 mg anti-oksidan


Keistimewaan Produk

- Merek internasional yang dikenal seluruh dunia

- Mutu dan rasa teh yang berkualitas

- Berbeda dengan pembuat teh lainnya, Lipton mempunyai

banyak pembeli teh profesional yang berkeliling dunia

untuk memilih daun teh muda yang berkualitas

Varian Rasa

- Lipton English Breakfast

- Lipton Earl Gray

- Lipton Darjeeling

- Lipton Vanilla

- Lipton Forest Fruits

- Lipton Decaffeinated

- Lipton Chamomile

- Lipton Peppermint

- Lipton Lemon

- Lipton Orange

- Lipton Green Tea with Jasmine

- Lipton Yellow Label

- Lipton Ice Tea Mix


2.5 Target Audience

Yang menjadi target teh Kajoe Aro adalah masyarakat Indonesia usia 25

tahun ke atas, kelas menengah ke atas dan kelas atas. Usia produktif yang bekerja,

aktif, berkeluarga, gemar membaca, nonton, dan lain-lain.

Alasan memilih target karena teh hampir diminum setiap orang, baik kelas

menengah, menengah ke atas, menengah ke bawah, dan yang paling sering adalah

mereka yang berusia dewasa.

2.6 Analisa SWOT

o Strenght (Kekuatan)

1. Teh Kajoe Aro diolah dari daun teh pilihan hasil perkebunan teh Kayu Aro

pada ketinggian 3.800 meter

2. Aroma dan cita rasa yang spesifik merupakan keunggulan utama teh Kajoe

Aro, yang banyak diperlukan produsen dan konsumen sebagai bahan utama

pencampur/blending untuk memperoleh cita rasa teh yang berkualitas

3. Teh Kajoe Aro adalah minuman alami, yang diproses tanpa campuran

kimia dan sangat bermanfaat untuk kesehatan

4. Teh ini telah dikenal di Manca Negara, meliputi Eropa Barat, Eropa

Timur, Rusia, Timur Tengah bahkan India dan Srilangka

o Weakness (Kendala/Kelemahan)

1. Desain logo dan kemasan tidak menarik

2. Teh Kajoe Aro hanya 20 persen yang dijual di dalam negeri, sehingga teh

ini kurang dikenal masyarakat


3. Promosi masih sangat kurang

4. Masyarakat pasti lebih memilih teh yang sudah dikenal dipasaran

o Opportunities (Peluang)

1. Teh Kajoe Aro terkenal hingga di dunia internasional

2. Sekitar 80 persen dari enam juta kg lebih produksi teh kebun Kayu Aro

setiap tahun diekspor

3. Mutu dan kualitas teh ini sangat dijaga agar diperoleh hasil yang baik

4. Sejak tujuh tahun lalu, sebagian kecil dijual sudah dalam bentuk kemasan,

berupa teh celup dan teh seduh dengan merek dagang Highland Tea Kajoe

Aro

5. Teh Kajoe Aro adalah teh hitam terbaik di dunia (International Tea

Committe)

o Threat (Ancaman)

1. Banyak teh lain dengan jenis yang sama (teh hitam) yang good quality baik

teh produksi dalam maupun luar negri (Sari Wangi, Sosro, Lipton Yellow,

Twinings, dll)

2. Secara desain, kemasan mereka menarik

3. Untuk promosi, teh-teh lain yang sudah beredar dipasaran, selalu aktif

melakukan promosi dan mengembangkan produk mereka, dan sangat

dikenal di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai