Anda di halaman 1dari 13

BENCANA NUKLIR CHERNOBYL

Muhammad Anas Nazarudin


15306141038

Chernobyl adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang berlokasi di


Ukraina yang merupakan lokasi terjadinya kecelakaan nuklir yang mengerikan pada
tanggal 26 April 1986. Tiga puluh dua tahun berlalu, kecelakaan yang menimpa
reaktor unit 4 Chernobyl pada Sabtu dini hari 26 April 1986 akan selalu dikenang
sebagai peristiwa paling tragis dalam industri nuklir, peristiwa itu merupakan
pukulan dahsyat pada promosi pemanfaatan nuklir untuk pembangkitan listrik.

Dalam arah yang positif, peristiwa tersebut telah memotivasi semua pihak
agar senantiasa bertindak secara hati-hati dengan makin memperhatikan aspek-
aspek keselamatan. Bencana Chernobyl di Republik Sosialis Soviet Ukraina, Uni
Soviet (sekarang Ukraina) dianggap sebagai kecelakaan pembangkit listrik nuklir
terburuk dalam sejarah dan berada pada level 7 Skala Peristiwa Nuklir Internasional
(INES).

Lokasi Kecelakaan
Chernobyl terletak di Ukraina utara, sekitar 80 mil di utara Kiev. Sebuah
kota kecil, Pripyat, dibangun beberapa mil dari lokasi pembangkit nuklir untuk
menampung pekerja dan keluarga mereka. Terdiri dari empat reaktor nuklir desain
RBMK-1000, Unit 1 dan 2 dibangun antara tahun 1970 dan 1977. Pada tahun 1983,
empat reaktor telah selesai, dan penambahan dua reaktor lainnya direncanakan pada
tahun-tahun berikutnya.

Terdapat danau buatan seluas sekitar 22 km persegi, yang dibangun untuk


menyediakan air pendingin reaktor. Danau ini terletak di samping sungai Pripyat,
sebuah anak sungai Dniepr. Daerah ini digambarkan sebagai hutan tipe-Belarusia
dengan kepadatan penduduk rendah. Sekitar 3 km dari reaktor, di kota baru, Pripyat,
bermukim 49 000 penduduk. Kota tua Chernobyl, yang memiliki jumlah penduduk
12500, terletak sekitar 15 km ke arah tenggara dari kompleks.
Desain Reaktor

RBMK-1000 adalah reaktor air ringan tipe tabung tekan. Reaktor ini
menggunakan bahan bakar uranium dioksida diperkaya rendah (2% U-235) dengan
moderator grafit. Ini adalah reaktor didih air ringan, dengan uap diumpan langsung
ke turbin, tanpa disela penukar-panas. Air yang dipompakan ke bagian bawah
saluran (kanal) bahan bakar akan mendidih saat naik ke atas melewati tabung
tekanan, menghasilkan uap yang akan diumpan pada dua turbin 500 MWe
[megawat listrik]. Air bertindak sebagai pendingin sekaligus menyediakan uap
yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Tabung tekanan vertikal berisi bahan
bakar uranium-dioksida berkelongsong paduan zirkonium dimana di sekitarnya air
pendingin mengalir. Sebuah mesin pemuat bahan bakar yang dirancang khusus
memungkinkan bundel-bundel bahan bakar dapat diganti tanpa perlu memadamkan
reaktor.
Core Detail of RBMK-1000 RMBK

Moderator, yang berfungsi memperlambat neutron agar lebih efisien dalam


menghasilkan fisi dalam bahan bakar, dibuat dari grafit. Grafit dipilih sebagai
moderator karena murah dan melimpah. Suatu campuran nitrogen dan helium
disirkulasi antara blok-blok grafit terutama untuk mencegah oksidasi grafit dan
untuk meningkatkan transmisi panas yang dihasilkan oleh interaksi neutron dalam
grafit, dari moderator ke saluran bahan bakar. Teras sendiri berukuran tinggi sekitar
7 m dan diameter sekitar 12 m, memuat sejumlah 220 ton bahan bakar, menjadikan
reaktor RBMK-1000 berukuran besar. Ada empat pompa sirkulasi pendingin
utama, salah satunya selalu siaga. Reaktivitas atau daya reaktor dikendalikan
dengan menaikkan atau menurunkan batang kendali, yang, jika diturunkan,
menyerap neutron dan mengurangi laju reaksi fisi. Untuk mengendalikan reaktor
digunakan batang kendali dari batang boron karbida berujung grafit. Di antara
ujung grafit dan batang boron karbida terdapat ruang kosong sepanjang 1 m yang
bakal terisi air pendingin ketika dimasukkan ke dalam reaktor. Dilengkapi dua jenis
batang kendali: manual dan otomatis. Output daya reaktor ini adalah 3200 MWt
(megawat termal) atau setara 1000 MWe.
Karakteristik paling penting dari reaktor RBMK adalah bahwa ia memiliki
"koefisien rongga (void) positif”. Ini berarti bahwa jika daya meningkat atau aliran
air berkurang, terjadi peningkatan produksi uap di saluran bahan bakar, sehingga
neutron yang harusnya telah diserap oleh air yang lebih padat sekarang justeru
menimbulkan peningkatan fisi dalam bahan bakar. Namun, dengan meningkatnya
daya, demikian juga suhu bahan bakar, akan memiliki efek mengurangi fluks
neutron (koefisien bahan bakar negatif). Efek gabungan dari kedua karakteristik
yang berlawanan bervariasi terhadap tingkat daya. Pada tingkat daya tinggi operasi
normal, efek suhu mendominasi, sehingga ekskursi daya yang mengarah pada panas
berlebihan bahan bakar tidak terjadi. Namun, pada output daya yang lebih rendah
kurang dari 20% maksimum, efek koefisien rongga positif menjadi dominan dan
reaktor menjadi tidak stabil dan rentan terhadap peningkatan daya tiba-tiba. Ini
merupakan faktor utama yang memberi ruang terjadinya kecelakaan.

Kronologi Kecelakaan
Jumat siang hari 25 April 1986, reaktor 4 akan dipadamkan untuk
pemeliharaan rutin ketika telah mendekati akhir siklus bahan bakar pertama.
Percobaan sesuai rencana telah dijadwalkan untuk menguji segi potensi
keselamatan pendinginan teras darurat selama proses pemadaman.
Pengujian difokuskan pada rangkaian pemindah pasokan listrik reaktor.
Karena prosedur pengujian akan dimulai ketika reaktor discram secara otomatis
pada awal sekali dari percobaan, percobaan tidak diantisipasi akan memiliki efek
yang merugikan keselamatan reaktor. Program pengujian juga tidak
dikoordinasikan secara resmi dengan kepala perancang reaktor maupun manajer
ilmiah. Sebaliknya, hanya disetujui oleh direktur pembangkit, dan bahkan
persetujuan ini tidak konsisten dengan prosedur yang ditetapkan. Menurut
parameter-parameter pengujian, pada awal percobaan, output termal reaktor
seharusnya tidak lebih rendah dari 700 MW. Jika kondisi sudah seperti yang
direncanakan, pengujian hampir pasti akan berjalan dengan selamat; bencana
terjadi sebagai akibat dari upaya untuk meningkatkan output reaktor setelah
percobaan dimulai, tidak konsisten dengan prosedur yang telah disetujui.
Kondisi untuk menjalankan pengujian ditetapkan sebelum shift pagi 25
April 1986. Para pekerja shift pagi sebelumnya telah diinstruksikan tentang
pengujian dan akrab dengan prosedur. Sebuah tim khusus insinyur listrik hadir
untuk menguji sistem pengatur tegangan yang baru. Sesuai rencana, pada tanggal
25 April pengurangan bertahap pada output daya dimulai pukul 01:06 dini hari, dan
pada awal shift tingkat daya telah mencapai 50%. Pembangkit tenaga listrik daerah
lain tak terduga berhenti memasok daya ke grid, dan pengontrol grid listrik Kiev
meminta agar pengurangan output lebih lanjut reaktor Chernobyl ditunda, karena
daya dibutuhkan untuk memenuhi permintaan puncak malam. Direktur reaktor
Chernobyl setuju dan pengujian ditunda.

Pukul 11:04 malam, pengendali grid Kiev memperbolehkan proses


pemadaman reaktor untuk dilanjutkan. Keterlambatan ini memiliki beberapa
konsekuensi serius: shift pagi sudah lama pulang, shift sore itu juga bersiap-siap
untuk pulang, dan shift malam tidak akan mengambil alih sampai tengah malam,
baik dalam pekerjaan. Pengurangan cepat lanjutan dengan tingkat daya 50%
sebenarnya dilaksanakan selama pergantian shift. Menurut rencana, pengujian
harus telah selesai pada siang hari dan shift malam hanya akan menjaga sistem
pendingin panas peluruhan pada stasiun yang telah padam; shift malam memiliki
waktu sangat terbatas untuk mempersiapkan dan melakukan percobaan. Alexander
Akimov adalah kepala shift malam, dan Leonid Toptunov adalah operator yang
bertanggung jawab atas rezim operasional reaktor, termasuk pergerakan batang
kendali. Toptunov adalah seorang insinyur muda yang telah bekerja secara mandiri
sebagai insinyur senior selama sekitar tiga bulan.
Rencana pengujian menyaratkan output daya reaktor harus dikurangi dari
nominal 3.200 MWt menjadi 700-1.000 MWt. Level daya yang ditetapkan dalam
program pengujian (700 MWt) dicapai pada 00:05 dini hari 26 April; namun, karena
produksi alamiah penyerap neutron dalam teras, xenon-135, daya reaktor terus
menurun, bahkan tanpa tindakan operator. Saat daya mencapai sekitar 500 MWt,
Toptunov melakukan kesalahan dengan memasukkan batang kendali terlalu dalam,
membawa reaktor ke keadaan hampir padam. Keadaan yang tepat mungkin tidak
akan pernah diketahui, karena keduanya Akimov dan Toptunov meninggal karena
paparan radiasi.

Daya reaktor turun menjadi 30 MWt (atau kurang)−tingkat daya benar-


benar mendekati padam sekitar 5 persen dari level daya awal minimum yang
ditetapkan aman untuk pengujian. Personil ruang kendali membuat keputusan untuk
mengembalikan daya dan mengangkat batang-batang kendali reaktor, meskipun
beberapa menit berlalu setelah pengangkatan sampai output daya mulai meningkat
dan kemudian stabil pada 160-200 MWt. Dalam hal ini sebagian besar batang
kendali telah ditarik hingga batas atasnya, tetapi nilai rendah marjin reaktivitas
operasional membatasi peningkatan lebih lanjut daya reaktor. Penurunan cepat daya
dan operasi berikutnya pada tingkat kurang dari 200 MWt menyebabkan
peningkatan keracunan teras reaktor oleh akumulasi xenon-135, yang membuatnya
perlu untuk mengangkat batang kendali yang lain dari teras reaktor.

Meskipun ada perintah operasi standar bahwa minimal 30 batang kendali


yang diperlukan untuk menjaga kendali reaktor, dalam pengujian hanya 6-8 batang
kendali yang benar-benar digunakan. Sebagian besar batang kendali telah ditarik
untuk mengkompensasi meningkatnya xenon yang bertindak sebagai penyerap
neutron dan mengurangi daya. Ini berarti bahwa jika ada lonjakan daya, diperlukan
kira-kira 20 detik untuk menurunkan kembali batang kendali dan memadamkan
reaktor. Meskipun demikian, diputuskan tetap melanjutkan program pengujian.

Terjadi peningkatan aliran pendingin yang mengakibatkan penurunan


tekanan uap. Trip otomatis yang bertindak memadamkan reaktor ketika tekanan uap
rendah, telah ditiadakan. Dalam rangka mempertahankan daya, operator lalu
menarik hampir semua batang kendali yang tersisa. Akibatnya reaktor menjadi
sangat tidak stabil dan operator harus melakukan penyesuaian setiap beberapa detik
berusaha mempertahankan daya konstan.

Pada sekitar saat inilah, operator mengurangi aliran air umpan (feedwater),
mungkin untuk menjaga tekanan uap. Secara bersamaan, pompa-pompa yang
digerakkan oleh turbin yang melambat tidak cukup memberikan air pendingin ke
reaktor. Hilangnya air pendingin memperparah kondisi tidak stabil reaktor dengan
meningkatnya produksi uap di saluran pendingin (koefisien rongga positif), dan
operator tidak bisa mencegah lonjakan daya sangat besar, diperkirakan 100 kali
output daya nominal.
Peningkatan produksi panas tiba-tiba ini merusak bagian bahan bakar dan
partikel-partikel kecil bahan bakar yang panas, bereaksi dengan air, menyebabkan
ledakan uap, yang menghancurkan teras reaktor. Sebuah ledakan kedua
memperparah kehancuran dua sampai tiga detik kemudian. Meskipun tidak
diketahui secara pasti apa yang menyebabkan ledakan, diduga bahwa yang pertama
adalah ledakan uap/bahan bakar panas, dan mungkin hidrogen yang memainkan
peran pada ledakan kedua yang bersifat kimiawi (bukan nuklir) dari reaksi hidrogen
yang bercampur dengan udara. Ini terjadi pada Sabtu 26 April 1986, pukul 01:23:58
dini hari waktu setempat. Atap bangunan reaktor terangkat tinggi ke atas, sementara
teras meleleh dan luluh lantak. Ini segera menyebarkan partikulat dan debu
radioaktif dalam jumlah besar yang mengandung gas produk fisi termasuk iodium-
131, caesium-137, strontium-90, dan produk lainnya yang sangat radioaktif. Teras
reaktor yang telah terbuka juga memungkinkan oksigen dari atmosfer bereaksi
dengan teras reaktor yang luar biasa panas yang mengandung 1700 metrik ton
moderator grafit yang mudah terbakar. Moderator grafit terbakar meningkatkan
emisi partikel radioaktif, yang terbawa asap. Kejadian selanjutnya telah dapat
diduga sungguh tragis dan menyedihkan.

Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan PLTN chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang
disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan ines (the
international nuclear event scale). Di samping kesalahan operator yang
mengoperasikannya di luar sop (standard operation procedure), pltn chernobyl juga
tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan oleh iaea
(international atomic energy agency). Pltn chernobyl tidak mempunyai kungkungan
reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi
kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila pltn chernobyl memiliki kungkungan maka
walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana,
tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah
dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.

Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan:


 Pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah – daya reaktor
bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan
reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor
langsung ke udara.
 Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya
delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30,
agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan.
Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung
jawab terhadap operasi reaktor.
 Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya
keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah
diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Penilaian atas berbagai kelemahan pltn chernobyl menghasilkan evaluasi
internasional bahwa jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada
jenis reaktor komersial lainnya. Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin
berdasarkan analisis jenis reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan
yang tinggi, termasuk budaya keselamatan yang dimiliki para operator sangat
tinggi.

Dampak Kecelakaan

1. Dampak bagi kesehatan

Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah


PLTN yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia,
Ukraina, dan Rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di
antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control,
ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam,
serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.

Setelah kecelakaan, sekitar 116000 orang diungsikan, sebagian besar dari


zona radius 30 km. Mencakup sekitar 45000 orang dari kota Pripyat. Diperkirakan
24000 orang menerima dosis radiasi yang melebihi 45 rem. Dosis tiroid yodium-
131 setinggi 250 rem terukur pada beberapa anak Lelev.

Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok


yang terobservasi di Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-
18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun.
Selama perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak
dan di Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.

2. Dampak bagi lingkungan

Selain berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia juga banyak


sekali meninggalkan berbagai macam rongsokan bekas ledakan reaktor nuklir
Chernobyl yang jumlahnya mencapai jutaan.

Efek kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan pacsa ledakan Chernobyl


lebih disebabkan lodin (l-131) dan Caesium (Cs-137). Paparan radiasi ini di
lingkungan terbagi dua, paparan internal dan paparan eksternal. Awan radioaktif
dan bahan radioaktif yang tersebar di sekitar lokasi ledakan menyebar melalui air,
tanah, dan udara.

Chernobyl Radioactive Contamination Cloud


Awan radioaktif yang menaungi daerah sekitar lokasi ledakan telah
mencemari udara lokasi tersebut. Sehingga, ketika ada seseorang yang berada
dalam radius awan radioaktif ini, paparan radiasi terjadi secara langsung melalui
inhalasi.

Di saat yang sama, paparan terjadi secara eksternal, dimana terjadi


penumpukan bahan radioaktif di pakaian pelindung, menumpuk di permukaan
tanah, tersebarnya tumpukan bahan radioaktif di air mengalir.

3. Dampak terhadap flora dan fauna

Radiasi akibat ledakan Reaktor Nuklir Chernobyl, Ukraina berdampak


buruk terhadap kehidupan flora dan fauna disekitarnya, diantaranya:

a. Jumlah lebah, kupu-kupu, cicak, belalang dan hewan-hewan lainnya,


jumlahnya lebih sedikit di kawasan-kawasan yang tercemar dibanding
wilayah-wilayah lain. Keadaan itu akibat tingginya level radiasi yang
masih menyelimuti akibat ledakan yang terjadi lebih dari 20 tahun silam
itu.
b. Banyak hewan cacat, termasuk perubahan warna dan mengalami cacat,
dibanding yang normal.
c. Musnahnya hutan pinus di Chernobyl, sesaat setelah ledakan, pohon-pohon
yang terletak dihutan pinus seluas 4 km2 secara spontan langsung melawan
arah angin. Seluruh pohon berubah warna menjadi cokelat kemerahan, saat
ini hutan tersebut dinamai “Red Forest”.
d. Kuda-kuda yang tewas setelah kelenjar tiroid mereka dihancurkan oleh
radiasi dengan dosis 150-200 SV.
e. Sejumlah ratusan ribu babi liar yang diburu tewas di Jerman pada musim
berburu tahun 2010, lebih dari 1.000 ekor dinyatakan sudah terkontaminasi
radiasi lebih dari 600 Bequerels.
Referensi

https://www.history.com/topics/1980s/chernobyl
https://en.wikipedia.org/wiki/RBMK#/media/File:RBMK_reactor_schematic.svg
https://whatisnuclear.com/chernobyl-timeline.html
http://chernobylgallery.com/wp-content/uploads/2011/09/chernobyl-reactor4-
cross-section.jpg
https://www.researchgate.net/publication/301345713_Mengenang_30_Tahun_Per
istiwa_Chernobyl
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/NucEne/cherno2.html

Anda mungkin juga menyukai