PDF To Word
PDF To Word
PENDAHULUAN
1
yang perlu diketahui dan dikuasai dalam memilih, merencanakan dan
membangun sebuah pondasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pondasi
3
Guna dan Arti Pondasi
4
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pondasi :
Kondisi tanah yang akan dipasangi pondasi.
Batasan-batasan akibat konstruksi di atas pondasi (superstructure).
Faktor lingkungan.
Waktu pekerjaan pondasi
Biaya pengerjaan pondasi
Ketersediaan material pembuatan pondasi di daerah tersebut.
6
Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Pengkontruksian
Kontruksi suatu bangunan atau sebagian daripadanya merupakan hal
yang menentukan bagi bentuk konstruksi pondasi. Pada sebuah bangunan
susun yang masif, beban akan terbagi rata atas pondasi karenanya dalam hal
seperti ini kita dapat mempraktekkan pondasi lanjur, dengan atau tanpa
diberi rusuk pengkaku.
7
Kontruksi sebuah bangunan bergantung kepada bobotnya dan kepada
penggunaan bangunan bersangkutan, sedangkan konstruksinya menentukan
pilihan tas tipe pondasi.
Pelaksanaan
Pencapaian tempat pembangunan ada kalanya kemungkinan bagi suatu
pelaksanaan merupakan hal yang mentukan,karena letak bangunan yang
akan didirikan sulit atau tidak dapat dicapai oleh mesin-mesin pancang yang
berat atau oleh tiang-tiang pancang panjang.Dapat pula terjadi bahwa
seorang pemborong mengajukan sebuah usul untuk merubah konstruksi
sebuah pondasi, yang berhubungan dengan pelaksanaan.
8
Permukaan Air Tanah
Permukaan air tanah merupakan hal penting sehubungan dengan
kemungkinan naiknya air kedalam dinding-dinding bangunan.Ada kalanya
kita keluarkan banyak air dari tanah di atas sebuah bangunan baru yang akan
didirikan, untuk mengeringkan sumuran bangunan dan untuk
mempertahankan keadaan ini.Ini merupakan suatu penurunan tambahan
yang bersifat sementara terhadap kedudukan air tanah disekitar bangunan
yang akan didirikan.Jelas bagi kita bahwa kedudukan air tanah merupakan
hal yang perlu sekali diperhitungkan dalam melaksanakan pembuatan
pondasi.
9
Pondasi Beton
Pondasi beton (yang tidak bertulang) biasanya digunakan hanya
pada rumah tinggal dengan satu atau dua tingkat pda bangunan-bangunan
lainnya yang sederhana saja. Karena beton ini tidak bertulang, maka harus
diperhatikan bahwa beton ini hanya dapat meerima gaya tekan. Sebagai
bahan bangunan biasanya digunakan beton K 150 sampai dengan K 175
tetapi bisa juga digunakan campuran 1 bagian semen portland : 5 semen :
8 pasir / kerikil halus.
10
Harus diperhatikan, bahwa pondasi harus selalu ‘duduk’ kuat didalam
tanah. Maka sebaiknya jangan di dalam humus atau tanah yang mudah
longsor. Jikalau perlu, harus kita menambah dalamnya pondasi sampai
lapisan tanah yang kuat bisa menerima beban bangunan tersebut.
b) Lebarnya Pondasi
Lebarnya pondasi tergantung dari tebalnya dinding atas, pada
kekokohan landasan dan dalamnya pondasi. Lebarnya minimal didapat
dari dinding batu merah setebal 1 batu = ± 11cm ditambah dua kali 5 cm.
Maka tebal menjadi 21cm minimal. Harus diperhatikan, bahwa cangkul
atau skop masih dapat masuk pada parit pondasi yang hendak digali.
Kekokohan Landasan
11
Pondasi Dalam : Dipakai untuk bangunan bertanah lembek, bangunan
berbentang lebar (memiliki jarak kolom lebih dari 6 meter), dan
bangunan bertingkat.
P onda si Dangkal
12
Jenis-Jenis Pondasi
Kelebihan :
Pelaksanaan pondasi mudah
Waktu pengerjaan pondasi cepat
Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
Kekurangan :
Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi
pertama)
Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah
bertingkat.
13
2. Pondasi Telapak (Foot Plate)
Kelebihan :
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya
Galian tanah lebih sedikit (hanya pada kolom struktur saja)
Untuk bangunan bertingkat penggunaan ponda si foot plate lebih
handal daripada pondasi batu belah.
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan
lebih lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton
kering/ sesuai umur beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah
dilakukan galian tanah.
3. Pondasi Pelat Beton Lajur
Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang
yang menggunakan pondasi pelat setempat terlalu besar. Karena itu luas
penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak
terlalu melebar. Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi
dangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang.
Harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali untuk
bangunan rumah bertingkat. Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama
dengan lebar bawah pondasi batu kali, yaitu 70 - 120 cm. Ini disebabkan
15
fungsi pondasi pelat lajur adalah menggantikan pondasi batu belah bila
batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan
rumah ke atas.
Kelebihan :
Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari sisi biaya.
Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada di titik yang terdapat
kolom strukturnya.
Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding
pondasi batu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun
gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan dan lain-lain
Kekurangan :
Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (Persiapan
lebih lama).
Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton
kering/ sesuai umur beton).
Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.
Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur.
Pekerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah
dilakukan galian tanah
16
4. P ond asi S trauss
17
strauss ini ditumpu pada dudukan beton (pile cap). Fungsi dudukan beton
adalah mengikatkan tulangan pondasi pada kolom dan sloof. Selain itu
fungsinya adalah untuk transfer tekanan beban di atasnya.
Penyebab-Penyebab
Penyebab dari berbagai cacat ini bias beraneka ragam, seperti misalnya
suatu tipe pondasi yang telah dipilih secara keliru. Demikianlah mungkin
saja kita mempergunakan suatu pondasi lajur tanpa rusuk pengkaku pada
sbuah tempat di mana rusuk ini sebenarnya sangat diperlukan.Pada
hakikatnya persoalannya adalah, bahwa orang tidak selamanya
memperhitungkan butir-butir yang tercantum dalam bestek. Dengan
demikian berbagai cacat ini yang terdapat pada sebuah pondasi merupakan
akibat dari cara pelaksanaan yang jorok .
Catatan
Dari hal-hal yang dipaparkan diatas kiranya menjadi jelas, bahwa suatu
pelaksanaan sama skali tidak boleh dianggap enteng. Bila kita bersikap lali
terhadapnya, di kemudian hari dapat terjadi berbagai akibat yang sangat
merugikan, seperti misalnya amblas-amblasan setempat.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
19