Anda di halaman 1dari 11

TEORI KINETIK GAS

OLEH

KELOMPOK 10:

1. Febronia Herlinda Lalus


NIM: 1701050045
2. Giasinta Ivonia Narut
NIM: 1701050037
3. Sofia Setia
NIM: 1701050030

KELAS :A
SEMESTER : IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
Perhatikan balon udara. Apa yang menyebabkan balon udara dapat mengapung di udara?
Pada saat proses pembakaran gas, udara dipanaskan sehingga menyebabkan udara di dalam
balon mengapung ke udara. Selain itu kaitkanlah materi ini dengan materi yang pernah dipelajari
sebelumnya tentang zat. Sebutkanlah karakteristik partikel dari zat gas yaitu partikel-partikel gas
yang bergerak memiliki energi kinetik dan massa jenis. Pemanfaatkan energi kinetik dan massa
jenis gas tersebut, balon udara pun dapat mengapung di udara.

A. PENGERTIAN GAS IDEAL

Teori kinetik gas merupakan teori yang menggunakan tinjauan tentang gerak dan
energi partikel-partikel gas untuk menyelidiki sifa-sifatnya secara keseluruhan sebagai hasil
rata-rata kelakuan partikel-partikel gas tersebut. Gas ideal merupakan gas-gas yang
memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut.

 Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom atau molekul-molekul) yang


jumlahnya banyak sekali dan antarpartikelnya tidak terjadi gaya tarik-menarik.
 Partikel-partikel gas bergerak dalam lintasan lurus dengan kelajuan tetap dan arah
geraknya acak/sembarang.
 Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan atau wadah yang
ditempatinya.
 Setiap tumbukan yang terjadi, baik antara partikel-partikel gas maupun antara partikel
dengan dinding wadahnya merupakan tumbukan lenting sempurna, sehingga tidak ada
energi yang hilang.
 Partikel gas terdistribusi merata dalam seluruh ruangan.
 Untuk semua partikel gas berlaku hukum-hukum Newton tentang gerak.

Pada kenyataanya tidak ada gas yang memenuhi sifat-sifat gas ideal. Namun, gas
pada suhu kamar dan tekanan rendah dapat mendekati sifat-sifat gas ideal.

B. HUKUM-HUKUM TENTANG GAS


a. Hukum Boyle
Hukum Boyle menyatakan bahwa gas yang berada dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada suhu
konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut.
𝑝𝑉 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

𝑃1 𝑉1 = 𝑃2 𝑉2

Dengan:

p1= tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)

p2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)

V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)

V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

b. Hukum Gay-Lussac
Gay-lussac menyatakan Hukum Gay-Lussac yaitu hasil bagi antara volume (V)
dengan Temperatur (T) gas pada tekanan tetap adalah konstan.
𝑉
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
𝑉1 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
dengan:
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
c. Hukum Charles
Charles menyatakan hubungan antara tekanan (p) terhadap temperatur (T) suatu
gas yang berada pada volume tetap (isokhorik).
𝑝
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
𝑝1 𝑝2
=
𝑇1 𝑇2
dengan:
p1 = tekanan gas pada keadaan 1 (Pa)
p2 = tekanan gas pada keadaan 2 (Pa)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)

Contoh soal:
Gas sebanyak 2 liter bersuhu 27oC. Berapa volume gas setelah dipanaskan hingga
suhunya 77oC?
Diketahui: V1 = 2 liter
T2 = 77+273 =350 K
T1 = 27+ 273=300 K
Ditanya: V2?
Jawab:
𝑉1 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
2 𝑉2
=
300 350
𝑉2 = 2,33𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

C. PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL


Temperature gas merupakan ukuran dari energy kinetic rata-rata molekul gas.
 Untuk gas ideal pada kesetimbangan termal, energy kinetic translasi rata-rata per
molekul tetap. Bila temperature gas berubah maka energy kinetic translasi rata-rataper
molekul berubah.
 Bila dalam suatu ruangan berisi dua jenis gas yang massanya berbeda energy kinetic
translasi rata-rata per molekul sama besar.
Menurut hukum Boyle-Gay Lussac, hubungan antara tekanan (p), volume (V), dan
suhu mutlak (T) dari suatu gas ideal dapat dinyatakan sebagai berikut
𝑝𝑉
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇

Jika jumlah partikel adalah N, maka persamaan keadaan gas dapat dituliskan

𝑝𝑉 = 𝑁𝑘𝑇

𝑁
Dengan menggunakan hubungan 𝑛 = 𝑁 dan 𝑅 = 𝑁𝐴 𝑘, dengan k = konstanta Boltzman
𝐴

(1,38 x 103 J/K), makadiperoleh persamaan sebagai berikut


𝑁𝐴
𝑝𝑉 = 𝑁𝑘𝑇
𝑁𝐴
𝑁
𝑝𝑉 = 𝑁 𝑘𝑇
𝑁𝐴 𝐴
𝑝𝑉 = 𝑛𝑅𝑇
dengan:
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas (8,314 x 103 J/k mol K atau 0,082 L atm/mol K)
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1023 partikel/mol)
T = suhu mutlak (K)
persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut

𝑚
𝑝𝑉 = 𝑅𝑇
𝑀

dengan:

m = massa total gas (kg)

M = massa relatif partikel (gram/mol)

Contoh soal:

Tangki bervolume 3000 cm3 berisi gas oksigen pada suhu 20oC dan tekanan relative
25 atm. Jika massa molar oksigen 32 kg/kmol, tekanan udara 1 atm, maka berapa
massa oksigen di dalam tangki?
Deketahui:

V = 3 x 10-3 m3

Pr = 25 atm

M = 32 kg/kmol

Po = 1 atm

Ditanya: m oksigen dalam tangki?

Jawab:

Total tekanan pada sistem

P = po + pr

P = 1 atm + 25 atm

P = 26 atm = 26 x 105 Pa

Massa gas oksigen

𝑝𝑉 = 𝑛𝑅𝑇

𝑚
𝑝𝑉 = 𝑅𝑇
𝑀

𝑝𝑉𝑀
𝑚=
𝑅𝑇

𝑚 = 0,1 𝑘𝑔

D. TEKANAN DAN ENERGI KINETIK GAS IDEAL

Jika suatu gas ideal dalam suatu ruang tertutup, maka gas tersebut akan melakukan
tekanan pada dinding ruangan. Waktu yang dibutuhkan partikel untuk menumbuk dinding
dan kembali lagi ke awal ditentukan oleh persamaan berikut:
2𝑙
𝑡=
𝑣𝑥

Jika dihubungkan dengan konsep momentum dan impuls, maka persamaan tekanan
gas ideal dapat dituliskan persamaan sebagai berikut:

1
𝑝𝑣 = 𝑚𝑣 2
3

1 𝑚𝑣 2
𝑝=
3 𝑉

Jika N partikel gas ideal, maka tekanan gas dapat dituliskan sebagai berikut.

1 𝑁𝑚𝑣 2
𝑝=
3 𝑉

dengan:

p = tekanan gas (N/m2)

N = jumlah partikel gas

m = massa sebuah partikel gas (kg)

v = kecepatan partikel

V = volume gas (m2)

Energi kinetik rata-rata partikel gas dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

1
̅̅̅
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣̅ 2
2

dengan:

𝐸𝑘 = energi kinetikk rata-rata partikel (joule)

m = massa partikel (kg)

𝑣̅ 2 = rata-a=rata kuadrat kecepatan partikel (m/s)2


Hubungan antara suhu mutlak dengan energi kinetik rata-rata partikel gas dapat
dinyatakan secara matematis dengan persamaan berikut ini
𝑁 2 𝑁
𝑘𝑇 ( ) = ̅̅̅
𝐸𝑘 ( )
𝑉 3 𝑉

2
𝑘𝑇 = ̅̅̅
𝐸
3 𝑘

3
̅̅̅
𝐸𝑘 = 𝑘𝑇
2

Dari persamaan di atas, Nampak bahwa semakin besar suhu mutlak gas semakin
besar pula energi kinetik rata-ratanya.

Contoh soal:
Sebuah tabung dengan volume 0,3 m3 mengandung 2 mol Helium pada suhu 27oC.
Dengan anggapan Helium adalah gas ideal, berapa energy kinetic gas Helium?
Diketahui:
V Helium = 0,3 m3
T = 300 K
Molaritas gas Helium, n = 2
Ditanya: Ek Helium?
Jawab:
Ek = 3/2 N k T
= 3/2 n R T
= 3/2 . 2 . 8,314 . 3000K
= 7482 J
E. KECEPATAN PARTIKEL GAS IDEAL
Kecepatan gerak partikel gas dalam suatu tempat tidak semuanya sama, maka
diperlukan konsep kecepatan efektif partikel gas. Untuk menentukan kecepatan efektif
partikel gas dapat menggunakan persamaan-persamaan berikut ini.

𝑣𝑅𝑀𝑆 = √̅̅̅
𝑣2
dengan:
̅̅̅
𝑣 2 = rata-rata kuadrat kecepatan partikel gas (m/s)2
𝑣𝑅𝑀𝑆 = rata-rata kuadrat kecepatan partikel (m/s)2
̅̅̅̅̅̅

Energi kinetic rata-rata partikel gas dapat dinyatakan dengan kecepatan efektif
partikel gas yang besarnya sebagai berikut.
1
̅̅̅
𝐸𝑘 = 2
𝑚𝑣𝑅𝑀𝑆
2
Sehingga didapat persamaan efektif sebagai berikut.

1 2
2 3𝑘𝑇
𝑚𝑣𝑅𝑀𝑆 = 𝑘𝑇 ↔ 𝑣𝑅𝑀𝑆 = √
2 3 𝑚

Kecepatan efektif partikel 𝑣𝑅𝑀𝑆 ini dapat pula dinyatakan dalam massa molekul gas M
𝑅 𝑀
dengan mensubstitusikan 𝑘 = 𝑁 dan 𝑚 = 𝑁
𝐴 𝐴

𝑅
3 (𝑁 ) 𝑇 3𝑅𝑇
𝐴
𝑣𝑅𝑀𝑆 = √ =√
𝑀 𝑀
𝑁𝐴

Adapun kecepatan efektif dapat pula dinyatakan dengan mensubstitusikn dalam persamaan
3𝑅𝑇
𝑣𝑅𝑀𝑆 = √ , sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut.
𝑀

3𝑝
𝑣𝑅𝑀𝑆 = √
𝜌

dengan:
p = tekanan gas (Pa)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)

Pada partikel gas berlaku


1. kecepatan partikel-partiel gas akan meningkat jika tekanan gas diperbesar,
2. kecepatan partikel-partikel gas akan mengangkat jika bejana tersebut diperbesar.

Contoh soal:
Dalam suatu ruangan tertutup terdapat gas yang tekanannya 3,2x105 N/m2. Jika
massa jenis partikel gas 6 kg/m3, maka tentukan kecepatan efektif tiap partikel gas!
Diketahui:
p = 3,2 x 105 N/m2
massa jenis = 6 kg/m3
Ditanya: VRMS?
Jaawab:

3𝑝
𝑉𝑅𝑀𝑆 = √
𝜌

3 . 3,2𝑥105
𝑉𝑅𝑀𝑆 = √
6

𝑉𝑅𝑀𝑆 = 400 𝑚/𝑠


F. ENERGI DALAM DAN DERAJAT KEBEBASAN
Derajat kebebasan suatu molekul adalah banyaknya bentuk energy yang dimiliki oleh
molekul gas itu sesuai dengan jenis adan arah gerak. Terdapat tigas jenis derajat kebebasan,
yaitu:
1. Derajat kebebasan translasi
2. Derajat kebebasana rotasi
3. Derajat kebebasan vibrasi
Total energy kinetic dari partikel-partikel gas yang erada di dalam suatu wadah
dinamakan energy dalam gas. Dengan demikian, energy dalam gas dapat dirumuskan
sebagai berkut
 Untuk gas-gas diatomic, seperti H2, O2, dan N2 pada suhu rendah ±300K akan
berlaku
3 3
𝑈= 𝑁𝑘𝑇 = 𝑛𝑅𝑇
2 2
 Derajat kebebasan translasi pada sumbu x, sumbu y, dan sumbu z
f (translasi) = 3
 Derajat kebebasan rotasi pada sumbu y dan sumbu z
f (rotasi) = 2
 Pada suhu tinggi ±500K berlaku persamaan sebagai berikut
3 5 5
𝑈 = 𝑁𝑘𝑇 + 𝑁𝑘𝑇 = 𝑁𝑘𝑇 = 𝑛𝑅𝑇
2 2 2
 Pada suhu tinggi ±1000K berlaku persamaan sebagai berikut
5 7 7
𝑈 = 𝑁𝑘𝑇 + 𝑁𝑘𝑇 = 𝑁𝑘𝑇 = 𝑛𝑅𝑇
2 2 2
 Derajat kebebasan translasi pada sumbu x, sumbu y, dan sumbu z
f (translasi) = 3
 Derajat kebebasan rotasi pada sumbu y dan sumbu z
f (rotasi) = 2
 Derajat kebebasan vibrasi yang terdiri atas energi kinetik vibrasi dan energi
potensial
f (vibrasi) = 2
 Jika diketahui derajat kebebasan (f) maka berlaku
3 3
𝑈 = 𝑓 ( 𝑁𝑘𝑇) = 𝑓 ( 𝑛𝑅𝑇)
2 2

Anda mungkin juga menyukai